Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH RETORIKA

“JENIS JENIS DAN STRATEGI RETORIKA”

Dosen Pengampu : Dra. Lisdwiana Kurniati, M. Pd.

Disusun oleh :

Rischa Sari (2023406403014)

Davi Al Muzaki (2023406403029)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

TAHUN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Pringsewu, 25 Februari 2023

Penyusun Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB 1 PENDHULUAN :......................................................................................................4

A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan Masalah....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ;.....................................................................................................5

A. Jenis Jenis Retorika..............................................................................................5


1. Retorika Forensik (Forensic Rethoric)...........................................................5
2. Retorika Epideiktik (Epideictic Rethoric).....................................................6
3. Retorika Deliberatif (Deliberative Rhetoric).................................................6
B. Strategi Retorika.................................................................................................7
1. Aliterasi..........................................................................................................7
2. Amplifikasi....................................................................................................7
3. Anacoenosis...................................................................................................7
4. Antanagoego..................................................................................................8
5. Chaismus........................................................................................................8

BAB III PENUTUP ;.............................................................................................................9

A. Kesimpulan..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10

LAMPIRAN...........................................................................................................................11

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara merupakan aktivitas rutin kita sehari-hari. Hasil penelitian ilmiah membuktikan
bahwa sebagai besar waktu bangun kita digunakan untuk berbiacra denga oang lain.
Kemampuan orang dalam berbicara dapat menjadikan orang itu memeliki daya tarik dan
pesona luar biasa bagi oaring lain. Pembicaran yang akan dapat meningkatkan kualitas
eksistensi berupa unsure-unsur manusia dalam beretorika dengan (keberadaan) kita di tengah-
tengah orang lain, bukanlah sekedar berbiacara, tetapi yang menarik (atraktif, bernilai
informative, menghibur dan berpengaruh)

Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seeorang kepada
sejumlah orang secara langsung dengan tatapmuka. Oleh karena itu, istilah retorika seringkali
disamakan denga istilah pidato.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Saja Jenis Jenis Retorika?


2. Strategi Apa Saja Yang Ada Dalam Retorika?

C. Tujuan Masalah

1. Agar Bisa Mengetauhi Jenis Jenis Retorika


2. Agar lebih Bisa Memahami Strategi Yang Digunakan Dalam Retorika

BAB II

4
PEMBAHASAN

A. Jenis Jenis Reorika

Pada masa Aristoteles, seorang filsuf yang terkenal, aktivitas berbicara banyak diperlukan
dalam berbagai bidang dengan materi pembicaraan yang beragam. Aristoteles
mengemukakan situasi berbicara yang berbeda untuk dipertimbangkan oleh para warga ketika
bercakap tentang keuangan, perdagangan, perang, dan pembelaan negara. Ia pun membahas
mengenai tiga jenis retorika. Retorika dapat diartikan sebagai alat-alat persuasi yang tersedia.
Retorika adalah keterampilan berbahasa secara efektif. Selain itu, retorika juga merupakan
seni berpidato yang muluk-muluk dan bombastis.

Apa saja jenis-jenis retorika? Jenis-jenis retorika adalah retorika forensik, retorika epideiktik,
dan retorika deliberatif. Ketiga jenis retorika tersebut merujuk pada tiga periode waktu yang
berbeda. Retorika forensik merujuk pada masa lalu, retorika epideiktik merujuk pada masa
sekarang, serta retorika deliberatif merujuk pada masa depan. Berikut penjelasan lebih lanjut
mengenai ketiga jenis retorika menurut Aristoteles:

1. Retorika forensik (forensic rethoric)

Retorika forensik adalah jenis retorika yang berkaitan dengan keadaan di mana pembicara
mendorong munculnya rasa bersalah atau tidak bersalah dari khalayak. Retorika forensik
sering juga disebut pidato yudisial. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Retorika
forensik, atau pidato yudisial, secara khusus merujuk pada berbicara di dalam pengadilan
yang bertujuan untuk menimbulkan rasa bersalah atau tidak bersalah. Pembicaraan forensik
memerlukan adanya fokus terhadap argumen-argumen yang menyentuh psikis para hakim,
termasuk keyakinan mengapa seorang penjahat berbuat sebagaimana yang sudah mereka
perbuat dan jenis situasi apa yang mendorong orang untuk melanggar hukum. Retorika
forensik kerap kali bergantung pada perilaku sebelumnya karena tindakan masa lalu kerap
kali mengindikasikan perilakunya pada masa terkini. Karakter seseorang sangat penting pada
retorika forensik.

2. Retorika epideiktik (epideictic rethoric)

Retorika epideiktik merupakan wacana yang berhubungan dengan tuduhan. Retorika


epideiktik adalah jenis retorika yang berkaitan dengan memuji atau menyalahkan. Retorika

5
epideiktik juga dapat disebut pidato seremonial. Pidato ini biasanya berfokus pada isu-isu
sosial karena membuat orang-orang tertarik. Retorika epideiktik tidak bisa dipisahkan dari
ethos. Dengan memahami kebutuhan untuk memuji atau menyalahkan, para pembicara
epideiktik memahami pentingnya karakter mereka sendiri. Misalnya, pidato yang mengkritik
kondisi rumah tahanan mungkin tak akan mempunyai dampak mendalam terhadap
khalayaknya apabila pembicara tersebut sedang tinggal di tempat tahanan sehubungan dengan
tindakan yang dilakukan. Pembicara epideiktik harus bisa mengaitkan kebajikan dalam topik
terhadap khalayak yang beragam. Bagi Aristoteles, kebajikan tertinggi adalah keberanian dan
keadilan. Namun, kebajikan didefinisikan sesuai dengan hukum yang berlaku di suatu negara.

3. Retorika deliberatif (deliberative rhetoric)

Retorika deliberatif adalah jenis retorika yang menentukan tindakan yang harus diambil oleh
khalayak. Retorika deliberatif disebut juga sebagai retorika politis. Retorika deliberatif
merujuk pada saat pembicara harus menentukan tindakan yang harus diambil, sesuatu yang
harus atau tidak boleh dilakukan. Retorika ini layak memperoleh perhatian karena
mempunyai potensi untuk menghasilkan paling banyak perubahan di dalam diri khalayak.
Retorika deliberatif dihubungkan dengan masa depan, apa yang akan dipikirkan atau
dilakukan khalayak sebagai akibat dari usaha-usaha pembicara. Para pembicara harus ahli
dalam memahami dan menyesuaikan pemikirannya dengan khalayak. Diperlukan kesiapan
bagi pembicara deliberatif untuk mempertimbangkan topik yang relevan dengan khalayak
dan yang berhubungan secara personal dengan dirinya sendiri. Daftar-daftar topik deliberatif
pada masa kini mungkin akan mencakup asuransi kesehatan, hubungan, pajak, pendidikan,
serta kesejahteraan pribadi. Pembicara deliberatif dapat mencoba untuk menarik minat dalam
topik-topik tersebut. Ketika telah mendapatkan minat, pembicara tersebut dapat melihat
bahwa pendengar akan lebih mudah untuk dibujuk.

6
B. STRATEGI RETORIKA

Strategi Retorika yang Sering Digunakan

1. Aliterasi

Aliterasi adalah strategi retorika yang menggunakan pengulangan konsonan kata yang sama
untuk menarik perhatian.Sering kali dalam tulisan atau pidato juga digunakan majas aliterasi.

Contohnya: “Setelah melintasi laut melewati lembah, akhirnya saya berkesempatan hadir
dalam acara ini”

“Melintasi laut” dan “melewati lembah” adalah kalimat aliterasi dalam kalimat di atas.

2. Amplifikasi

Amplifikasi digunakan untuk menekankan kepentingan melalui sebuah kata atau


kalimat.Penulisan amplifikasi biasanya langsung ke inti poin yang menekankan suatu
maksud.

Contohnya: “Saya rajin, dapat bekerja dengan baik, dan memiliki ide cemerlang.”

Makna yang ditekankan dalam kalimat tersebut adalah kamu adalah seseorang yang dapat
dipercaya dan bekerja secara maksimal.

3. Anacoenosis

Anacoenosis adalah pertanyaan retoris yang ditanyakan kepada banyak orang.

Saat seseorang mengajukan pertanyaan retorik maka ada dua kemungkinan, pertanyaan
tersebut tidak ada jawabannya atau jawabannya sudah jelas.

Contohnya: “Apakah kita memerlukan meeting untuk pembahasan seperti ini?”

4. Antanagoge

Antanagoge menggunakan pernyataan negatif dan positif dalam satu kalimat.Biasanya


strategi retorika ini digunakan untuk menyajikan masalah sekaligus solusinya.Ketika
digunakan dengan tepat, strategi retorika jenis inii membentuk pendekatan komunikasi yang
persuasif, baik dalam tulisan maupun percakapan.

7
Contoh kalimat antanagoge yang cukup sering digunakan dan terkenal adalah “When life
gives you lemons, make lemonade.”

Makna dari kutipan di atas adalah:

Hal negatif yaitu “when gives you lemon”, yang bermakna saat kamu mendapatkan kesulitan
dalam hidup.Maka, solusi atau hal positifnya “make lemonade” diartikan sebagai hadapi
dengan cerdik dan bijak.

5. Chiasmus

Strategi retorika ini bertujuan untuk membangkitkan sisi emosional atau perasaan audiens
dan pembaca dengan mengganti urutan ide.

Contohnya: “Kita diminta untuk mengubah kebiasaan buruk, tapi pada akhirnya kebiasaan
buruk yang mengubah kita.”

Apa yang ingin disampaikan dari kalimat di atas akan lebih membangkitkan sisi emosional
karena dapatkan diartikan seseorang dapat berubah dengan cara apa pun.

Contoh kalimat chiasmus lainnya yang terkenal yaitu kutipan dari pidato pelantikan Presiden
Amerika Serikat John F. Kennedy yaitu: “Jangan tanyakan apa yang bisa negara lakukan
untuk kamu, tanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk negara.”

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulannya, retorika adalah seni atau keterampilan berbicara atau menulis dengan tujuan
mempengaruhi pendengar atau pembaca. Terdapat beberapa jenis dan strategi retorika yang
dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, seperti ethos, pathos, logos, penggunaan
bahasa figuratif, pengulangan, analogi, ironi, dan persuasi. Dengan menggunakan jenis dan
strategi retorika yang tepat, seseorang dapat mempengaruhi pendengar atau pembaca dengan
lebih efektif dan efisien.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika. Yogyakarta: Kanisius.

Dewi, Ftiriana Utami. 2013. Pubik Speaking Kunci Sukses Bicara Di Depan Public Teori
Dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nelaoktarina.blogspot.com/2016/02/materi_retorika.html ( diakses pada 25 september 2018


pukul 19.10)

Zaenalabis.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-jenis.html?m=1

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai