Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH RETORIKA DAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Dosen Pengampu : Ahmad Khairuddin, M.Si.

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Retorika

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Nizmah (900.20.246)
2. Putri Aynun Br Perangin-angin (900.20.270)
3. Rizal Hamdi (900.20.292)
4. Wilda Razaqna (900.20.357)

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEMESTER : VI – C REGULER PAGI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYEKH H. ABDUL HALIM HASAN
AL-ISHLAHIYAH KOTA BINJAI
T.A 1444H / 2023M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala karena
berkat taufik dan rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini sebagaimana yang diharapkan, juga tak lupa pula shalawat beserta salam
kepada Nabi Muhammad shollallahu ‘alai wa sallam yang telah membawa
risalahnya kepada seluruh ummat manusia.
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Retorika” yang di tugaskan oleh dosen pengampu. Selain untuk memenuhi
tugas, tujuan selanjutnya yaitu agar kita dapat mengetahui ilmu apa saja yang
terdapat di dalam materi Retorika dan Kehidupan Sehari-hari.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan, baik dalam penulisan maupun isi pokok pembahasan. Kami
berharap saran maupun kritikan dari Bapak Dosen Pengampu dan teman-teman
sekalian yang sifatnya membangun, sehingga makalah ini dapat mencapai
kesempurnaan. Dan semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca,
khususnya bagi kami sendiri.

Binjai, 14 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
A. Pengertian Retorika dalam Kehidupan Sehari-hari .............................. 2
B. Manfaat dan Keuntungan menguasai teknik retorika........................... 7
C. Fungsi Retorika dalam Kehidupan Sehari-hari .................................... 11
BAB II PENUTUP ......................................................................................... 14
A. Kesimpulan .......................................................................................... 14
B. Saran..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan berkomunikasi
yang sangat mendasar yang dimiliki oleh manusia. Sejak lahir manusia
sudah berkomunikasi dengan cara menangis saat bayi, selanjutnya
kemampuan berkomunikasinya semakin meningkat seiring dengan waktu.
Manusia mempunyai hasrat dan kebutuhan untuk menyampaikan segala
perasaan, pengalaman, dan pendapat-pendapatnya kepada sebanyak
mungkin manusia, disamping ingin menyampaikannya pada orang-orang
tertentu.
Sebagian besar komunikasi yang dilakukan oleh manusia berupa
komunikasi secara lisan, salah satunya dengan retorika. Dengan demikian
maka umur retorika setara dengan umur manusia itu sendiri. Oleh karena
itu mempelajari sejarah retorika berarti mempelajari sejarah manusia itu
sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Retorika dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa saja manfaat dan keuntungan menguasai teknik retorika?
3. Apa saja fungsi retorika dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Pembahasan
1. Membahas pengertian Retorika dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membahas apa saja manfaat dan keuntungan menguasai teknik
retorika.
3. Membahas apa saja fungsi retorika dalam kehidupan sehari-hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Retorika dalam Kehidupan Sehari-hari


Retorika adalah ilmu dan seni dalam berbicara, mengatur
komposisi kata, menyampaikan atau mengajak orang lain sehingga mudah
dipahami dan diterima pendengar serta terkesan atas apa yang
diucapkannya.
Retorika merupakan kegiatan untuk menarik perhatian orang lewat
kepandaian berbicara, khususnya berbicara di depan umum, dengan
demikian peran retorika sangat besar dalam menyampaikan informasi dan
komunikasi. Demikian pula dalam menyampaikan pesan-pesan nilai
keagamaan (Dakwah) diperlukan kepandaian retorika yang handal.1
Retorika berasal dari bahasa Inggris “rhetoric” dan bersumber dari
bahasa Latin “rhetorica” yang berarti ilmu berbicara. Retorika sebagai
ilmu memiliki sifat-sifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif
(Harsoyo dalam Susanto dalam Rajiyem, 2005).
Rasional berarti apa yang disampaikan oleh seorang pembicara
harus tersusun secara sistematis dan logis. Empiris berarti menyajikan
fakta-fakta yang dapat diverifikasi oleh panca indera.
Umum artinya kebenaran yang disampaikan tidak bersifat
rahasia dan tidak dirahasikan karena memiliki nilai sosial.
Akumulatif merupakan ilmu yang mengatakan retorika sebagai
public speaking atau berbicara di depan umum.

1Dwi Candor Trio, Ilmu Retorika Untuk Mengguncangkan Dunia, ( Yogyakarta: Irtikaz, 2010 ),
h.15.

2
Pengertian retorika juga dapat dilihat secara sempit dan secara luas.
Secara sempit retorika hanya meliputi seni berbicara, sedangkan secara
luas retorika mengenai penggunaan bahasa, baik lisan maupun tulisan.
Pengertian yang umum diketahui di masyarakat adalah pengertian retorika
secara sempit, dimana retorika hanya meliputi seni berbicara.2

1. Peran Retorika dalam Kehidupan3


a. Penggunaan Retorika dalam Bidang Politik
Bidang politik adalah bidang kegiatan yang pertama- tama
memanfaatkan retorika secara terencana. Bahkan kehadiran
retorika itu sendiri justru karena didorong oleh kebutuhan politik.
Sebab, sebagaimana kita ketahui bahwa retorika lahir di tengah-
tengah rakyat Sicilia, yakni kota di Syracuse yang sedang bergolak
menentang pemerintah yang sedang berkuasa, yang dianggap oleh
rakyatnya sebagai pemerintahan tiranis. Rakyat Sicilia
menginginkan pemerintahan yang demokratis.
Untuk mencapai tujuan itu, rakyat dan para tokoh yang
berpihak kepada rakyat sadar bahwa jika dilakukan perlawanan
dengan kekerasan, belum tentu akan berhasil. Apalagi
pemerintahan militer yang berkuasa saat itu amat tangguh. Untuk
menghindari kegagalan, maka ditempuhlah jalan berunding.
Melalui perundingan rakyat mencoba meyakinkan penguasa bahwa
pemerintahan yang demokratis yang diinginkan oleh seluruh rakyat
adalah sistem pemerintahan yang lebih baik daripada pemerintahan
yang sedang berlaku saat itu. Untuk itu, maka dipersiapkanlah
wakil-wakil rakyat yang memiliki kecakapan retorik, yakni
kecakapan berpidato untuk meyakinkan pemerintah. Inti tuntutan
rakyat adalah terjadinya perubahan sistem pemerintahan tanpa
pertumpahan darah.

2 Dhanik Sulistyarini, S.Sos., dkk, Buku Ajar Retorika, (Banten : CV AA Rizky, 2020), hlm. 3
3 Ibid, hlm, 105-111

3
Setelah itu, bukan berarti retorika tidak dimanfaatkan dalam
bidang politik. Sampai sekarang pun retorika dimanfaatkan dalam
bidang politik. Propaganda-propaganda politik, kampanye-
kampanye menjelang pemilu dalam negara yang menganut
pemerintahan demokrasi adalah bukti pemanfaatan retorika di
bidang politik. Politik memanfaatkan retorika untuk mempengaruhi
rakyat dengan materi bahasa, ulasan-ulasan, dan gaya bertutur yang
meyakinkan dan mencekam perhatian.

b. Penggunaan Retorika dalam Bidang Ekonomi


Bidang ekonomi pun menggunakan retorika. Para
usahawan terlibat dalam penggunaan retorika dalam rangka
mempromosikan barang-barang produksinya. Oleh karena itu,
retorika digunakan secara luas untuk iklan dan reklame.
Terlibatnya retorika dalam iklan dan reklame tampak mencolok di
negara-negara yang persaingan barang-barang produksinya sudah
tinggi. Perancang iklan menampilkan pembicaraannya
memanfaatkan hal-hal yang menjadi idaman orang, khayalan, atau
harapan. Penyusunan iklan dengan bahasa yang retoris berusaha
mengeksploitasi kebutuhan manusia, khayalnya, harapan, idealnya,
dan ketidaksadarannya.
Jika pada media cetak, sugesti konsumen hanya
dibangkitkan dengan menggunakan kata-kata saja, tetapi melalui
media TV, sugesti konsumen dibangkitkan dengan menggunakan
kata-kata, tayangan gambar, suara , atau bersifat multimedia,
sehingga retorika dalam dunia ekonomi benar-benar dapat
mendesak konsumennya untuk mencobanya. Penggunaan sarana
multimedia ini juga menjadi bagian keseluruhan retorika, sebab
setiap upaya yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar yang
bermaksud mempengaruhi orang lain termasuk fenomena retoris.

4
c. Penggunaan Retorika dalam Bidang Seni
Dunia seni juga merupakan bidang kehidupan yang tidak
lepas dari retorika. Apalagi seni itu dimaksudkan untuk
“mendidik” penontonnya. Banyak hasil karya seni mengandung
pendidikan, misalnya wayang kulit, wayang orang, wayang golek,
wayang beber, ludruk, dan lain-lain. Pada kesenian tersebut
terdapat tokoh-tokoh punakawan yang pintar berbicara (memberi
nasihat), seperti Cepot dan Udel (Sunda), Semar, Gareng, Petruk,
dan Bagong (Jawa), serta tokoh-tokoh lainnya. Tokoh-tokoh ini
sering berbicara dengan menggunakan bahasa yang terpilih, ulasan
yang mampu memengaruhi penonton dengan menampilkan
gagasan-gagasan yang mengandung nilai kehidupan. Dan
hubungan inilah sesungguhnya mereka telah meggunakan retorika
dengan baik. Dalam pewayangan ada dalang yang menggunakan
retorika untuk memengaruhi pentontonnya.
Pemanfaatan retorika tidak hanya pada karya seni klasik
saja, pada seni modern retorika juga dimanfaatkan, misalnya pada
seni drama, teater, dan film. Pada ketiga kesenian ini bahasa dan
gaya bahasa dipilih benar, kemudian ditata dengan baik,
selanjutnya ditampilkan di depan penonton. Cara kerja
memilih/menemukan, menata, dan menampilkan benar-benar
merupakan langkah-langkah seperti dalam retorika.

d. Penggunaan Retorika dalam Tulisan


Para wartawan dan reporter adalah orang-orang yang
terlibat dalam penggunaan retorika. Pada saat mereka akan menulis
kolom, rubrik, tajuk, atau berita, semuanya memerlukan
kemampuan menggunakan retorika. Intinya adalah bagaimana
mereka dapat memersuasi atau menarik perhatian pembacanya.
Kadang-kadang ada penulis yang mempunyai niat menggebu-gebu

5
untuk menarik perhatian pembacanya. Karena keinginan yang
menggebu-gebu itu, tulisan mereka sering terkesan tendensius.
Selain itu retorika juga digunakan pada saat kita menulis
makalah atau artikel. Pada saat menulis makalah, kita akan
melakukan langkah-langkah dalam retorika, seperti menemukan
topik, melakukan riset topik, kemudian menyusunnya dalam
tulisan yang baik dan menarik

e. Penggunaan Retorika dalam Pendidikan


Secara umum pendidikan diartikan sebagai cara
memberikan pengetahuan yang sistematis kepada anak didik untuk
mengembangkan dirinya dengan memberi pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai yang sesuai dengan kebutuhan
hidupnya. Jadi pendidikan hanyalah membantu memberikan
bimbingan kepada anak didik sehingga potensi yang dimiliki anak
dapat berkembang secara wajar.
Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, maka para
pendidik perlu membuat perencanaan, menyiapkan materi, menata
unit-unit materi, menentukan sarana, menetapkan metode, dan
melaksanakan kegiatan pengajaran. Dari perencanaan sampai
dengan pelaksanaan yang dilakukan itu, para pendidik selalu
mengkaji persoalan-pesoalan yang ada seputar anak didik kita. Hal
ini dilakukan agar bimbingan (pendidikan) yang diberikan dapat
memotivasi, menarik minat, dan memersuasi anak didik kita untuk
belajar. Dalam melakukan kegiatan seperti inilah para pendidik
terlibat dalam penggunaan retorika
Pertanyaan-pertanyaan berikut akan menjawab keterlibatan
seorang pendidik dengan retorika:
a. Materi pelajaran apa yang akan diperlukan anak didik kita?
b. Bagaimanakah cara menyajikan agar memikat anak didik kita?

6
c. Sarana apakah yang diperlukan untuk memberikan kejelasan
uraian?
d. Bagaimanakah menyuguhkan contoh, ulasan, ilustrasi,
dukungan, dan lain-lain agar anak termotivasi untuk ingin tahu?
e. Bagaimanakah cara mempengaruhi dan mengatur siswa agar
mereka aktif dan kreatif?
Contoh-contoh pertanyaan tersebut sesungguhnya
tidak lain merupakan bentuk khusus dari persoalan yang
umum dalam retorika. Itulah sebabnya, mengapa dikatakan
bahwa para pendidik dalam tugas menyiapkan bimbingan
yang disebut pendidikan itu dikatakan terlibat dengan
retorika.

B. Manfaat dan Keuntungan Retorika dalam Kehidupan


1. Manfaat Retorika dalam Kehidupan
Sejak awal kemunculannya, retorika dianggap sebagai ilmu yang
amat bermanfaat untuk mem- pengaruhi pendapat umum. Aristoteles
saat itu malah sudah merumuskan empat manfaat atau kegunaan dari
retorika, yakni:4
a. Retorika menuntun penutur dalam mengambil keputusan
Apa yang terjadi dalam kehidupan ini, menurut Aristoteles
ada hal-hal yang memang benar dan ada hal-hal yang memang
tidak benar tetapi cenderung mengalahkan lawannya tanpa
mempertimbangkan kebenaran. Yang pertama tampak misalnya
pada fakta-fakta kehidupan, sedang yang kedua terlihat dari
perwujudan perasaan atau appeal negatif terhadap fakta-fakta
tersebut.
Misalnya: ketidaksukaan, kemarahan, pras angka, dan
sebagainya. Hal-hal yang benar pasti akan muncul karena

4I Nengah Martha, Penggunaan Retorika dalam Berbagai Bidang, Jurnal Prasi, Vol. 6, No. 12, hlm.
65

7
bagaimanapun kebenaran akan mengalahkan ketidakbenaran.
Di samping itu, semua manusia mempunyai instink alamiah
tentang kebenaran yang dapat menunjukkan mana yang benar
dan mana yang tidak benar. Karena itu, jika dalam kegiatan
bertutur, penutur salah dalam mengambil keputusan karena
didorong oleh appeal negatif atau cenderung ingin menang saja,
maka dia akan digilas oleh pilihannya itu. Untuk
menyelamatkan penutur dari kemungkinan itu, Aristoteles
menegaskan kembali bahwa retorika adalah sarana yang
dapatmenuntun penutur dalam mengambil keputusan yang
benar.
b. Retorika mengajar penutur dalam memilih argument
Menurut Aristoteles, argumen dibedakan men- jadi dua
jenis, yakni argumen artistik dan argumen nonartistik.
Argumen artistik diperoleh dari pokok persoalan atau topik
yang ditampilkan, sedang argumen nonartistik diperoleh
dengan melihat fakta-fakta yang ada di sekitar topik, baik yang
terkait langsung maupun yang tidak terkait langsung
dengannya. Misalnya, untuk topik den- gan tujuan pengarahan,
maka argumen nonartis- tiknya antara lain: kondisi ekonomi,
politik, kea- manan, perundang-undangan, dan lain-lain.
c. Retorika mengajar penutur dalam mempersuasi.
Dalam hubungan ini, tampak sekali misalnya ketika
retorika mengajarkan bagaimana menata tuturan secara
sistematis, memilih materi bahasa yang tepat untuk mewadahi
unit-unit topik, dan menampilkannya menurut cara-cara yang
efektif.
d. Retorika membimbing bertutur secara rasional.
Seperti telah disebut di atas, bahwa dalam realitas kehidupan
ada sesuatu yang benar, dan ada sesuatu yang salah tetapi
diperjuangkan. Karena itu, untuk memperjuangkan kebenaran

8
yang pertama demi mengimbangi kesesatan yang dibenar-
benarkan, seorang penutur perlu memanfaatkan retorika.
Dengan bertutur secara rasional inilah, penutur akan sangat
dibantu menghidari keko- nyolan-kekonyolan yang mungkin ia
buat, sebagai akibat ketidak mampuannya menuturkan topik
itu. Keuntungan lain, bahwa tuntunan rasional akan
mempercepat tersingkapnya ketidakbenaran.

2. Keuntungan Retorika dalam Kehidupan5


a. Kemampuan Pribadi
Menguasai ilmu retorika dan keterampilan dalam
mempergunakan bahasa secara tepat, dapat meningkatkan
kemampuan pribadi orang yang bersangkutan. Keuntungan-
keuntungan nya antara lain :
• Rasa tertekan , tegang, takut dan cemas di depan publik
dapat kurangi atau dilenyapkan.
• Dapat mengalami perkembangan dalam hal teknik bersuara,
berartikulasi, dan kemampuan untuk berbicara spontan
(improvisasi) dapat dikembangkan.
• Memperluas perbendaharaan kata.
• Kemampuan untuk memberi motivasi dapat dipertinggi
dan dapat menjadi lebih terampil dan cekatan dalam
mengemukakan dan mempertahankan pendapat atau ide.

b. Keberhasilan pribadi
Orang yang menguasai ilmu retorika dan terampil dalam
mempergunakan bahasa, dapat mengalami banyak sukses dalam
hidup dan karyanya , antara lain :

5Hendrikus, Dori Wuwur, Retorika Terampil Berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi, Bernegosiasi,


(Yogyakarta: Kanisius,1991), hlm.18-20.

9
• Dapat terbina sikap batin yang positif terhadap sesama dan
dunia sekitar, yang dapat memperbesar sukses dalam hidup
dan karyanya.
• Pengertian terhadap orang lain semakin terbina.
• Mengalami kemudahan dalam proses berkomunikasi.
• Terbukanya kesempatan dan kemungkinan yang lebih luas
untuk mendapat kerja.

c. Tugas dan jabatan


Dalam mengemban suatu tugas dan jabatan , penguasaan
ilmu dan teknik retorika dapat memberi keuntungan - keuntungan
sebagai berikut :
• Dapat mengemukakan pikiran secara singkat, jelas tetapi
padat , sehingga mudah meyakinkan orang lain.
• Dapat membina relasi yang menguntungkan dengan
organisasi, perusahaan, institut maupun partai - partai
politik.
• Membantu dalam memperluas orientasi dan
wawasan,khususnya mengenai sumber- sumber informasi.

d. Kehidupan pada umumnya


Secara umum penguasaan ilmu dan teknik retorika dapat
mendatangkan keuntungan - keuntungan di bawah ini :
• Lewat proses komunikasi retoris dapat terbina sikap
objektif dan toleran.
• Menjadi lebih lincah dalam pergaulan dan komunikasi
antar manusia.
• Dalam proses komunikasi yang sering , orang dapat
menjadi semakin terbuka diri sendiri dan terhadap orang
lain.

10
C. Fungsi Retorika dalam Kehidupan Sehari-hari6
Fungsi retorika pada dasarnya adalah mempersiapkan sarana yang
baik, yakni menyediakan pengetahuan dan bimbingan bagi penutur,
sehingga mereka lebih mudah dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Penyediaan retorika akan pengetahuan manusia sebagai persona tutur,
kegiatan bertutur, bahasa, topik tutur, dan tutur akan membantu para
penutur dalam meneruskan gagasannya kepada orang lain.
Selain penyediaan pengetahuan seperti di atas, retorika juga
mempersiapkan sarana pembim- bingan yang efektif bagi penutur, seperti:
• cara-cara memilih tutur,
• cara-cara memandang dan menganalisis topik
tutur untuk menemukan sarana ulasan yang persuasif-objektif,
• cara-cara menemukan ulasan artistik dan non artistik.
• memilih jenis tutur yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
• menata bagian-bagian tutur serta menempatkan ulasan-ulasan yang
sesuai,
• memilih materi bahasa serta menyusunnya menjadi kalimat yang
padu, utuh, mantap, dan bervariasi. Sedang khusus untuk
• retorika tulis, disediakan bimbingan penataan paragraf.
• memilih gaya bahasa dan gaya bertutur.

Dengan gambaran dan perangkat bimbingan seperti diuraikan di


atas, sesungguhnya retorika telah memainkan keempat fungsi dasarnya
seperti yang dimaksudkan oleh Aristoteles, yakni: 1) membimbing penutur
dalam mengambil keputusan yang benar, 2) membimbing penutur untuk
secara lebih baik memahami masalah kejiwaan manusia pada umumnya
dan kejiwaan pada diri pendengar khususnya, c) membimbing penutur
dalam menemukan ulasan, baik yang artistik maupun yang non artistik,

6 Ibid, hlm. 65

11
dan d) membimbing penutur dalam mempertahankan kebenaran dengan
alasan-alasan yang masuk akal.

Menurut Raudhonah (2007:52), fungsi retorika hampir sama


dengan fungsi komunikasi, yaitu sebagai berikut:

• Mass information, yaitu untuk memberi dan menerima informasi


kepada khalayak. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang dengan
pengetahuan yang dimiliki. Tanpa komunikasi informasi tidak
dapat disampaikan dan diterima.
• Mass education, yaitu memberi pendidikan. Fungsi ini dilakukan
oleh guru kepada murid untuk meningkatkan pengetahuan atau
oleh siapa saja yang memiliki keinginan untuk memberikan
pendidikan.
• Mass persuasion, yaitu untuk memengaruhi. Hal ini biasa
dilakukan oleh setiap orang atau lembaga yang memberi dukungan
dan ini bisa digunakan oleh orang yang bisnis, dengan
mempengaruhi iklan yang dibuat.
• Mass intertainement, yaitu untuk menghibur. Hal ini yang biasa
dilakukan oleh radio, televisi atau orang yang memiliki profesional
menghibur.

Retorika difungsikan oleh seseorang untuk mempersiapkan,


menata dan menampilkan tuturnya. Pemanfaatan ini sebagian didorong
oleh keinginan untuk mendapatkan wacana yang menarik atau tutur yang
dapat mempengaruhi pihak lain. 7
Oka (1990:2) mengatakan bahwa kegiatan bertutur mempunyai
kedudukan dan fungsi yang penting sekali dalam kehidupan manusia
bermasyarakat. Kegiatan bertutur secara khas menandai corak kehidupan
manusia serta membedakannya dengan corak hidup makhluk-makhluk

7West, Richard dan Turner, Lynn H. 2007. Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba
Humanika.hal.213

12
lainnya. Makhluk lain seperti tumbuh-tumbuhan, binatang dan yang bukan
manusia, belum terbukti bertutur dalam kehidupannya. Setidak-tidaknya
mereka tidak bertutur seperti yang dilakukan manusia. Pentingnya arti
bertutur adalah untuk menyepakati gagasan kehidupan bersama kemudian
diwujudkan menjadi bentuk kehidupan bersama, misalnya keluarga,
berukun tetangga, berukun kampung, bermasyarakat desa. bernegara,
berorganisasi dan sebagaianya. 8
Dalam kehidupan bermasyarakat dan berbudaya, kegiatan bertutur
(Retorika) memainkan peranan yang sangat penting. Kegiatan bertutur
juga termasuk salah satu kegiatan yang hanyak dilakukan. Ketika bertamu,
berbelanja, mengajar saat menyatakan rasa cinta misalnya, semua
menggunakan tutur. Ada banya yang dapat kita tuturkan kepada kawan
atau orang yang kita kenal.
Jadi tujuan dan fungsi retorika telah menopang kehadiran retorika
sebagai ilmu tersendiri sehingga retorika dapat dipisahkan dari ilmu lain.

8 Oka, IG.N. dan Basuki, 1990. Retorika: kiat bertutur. Malang: YA 3 Malang. hal.85

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Retorika adalah ilmu dan seni dalam berbicara, mengatur
komposisi kata, menyampaikan atau mengajak orang lain sehingga mudah
dipahami dan diterima pendengar serta terkesan atas apa yang
diucapkannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, retorika juga dapat berfungsi sebagai
bidang politik, bidang ekonomi, bidang kesenian, bidang tulisan dan
bidang pendidikan. Untuk manfaatnya, retorika bermanfaat sebagai
Retorika menuntun penutur dalam mengambil keputusan, Retorika
mengajar penutur dalam memilih argument, Retorika mengajar penutur
dalam mempersuasi dan Retorika membimbing bertutur secara rasional.

B. Saran
Kami sebagai penyusun makalah menyarankan kepada para
pembaca agar menjadikan makalah ini sebagai salah satu sumber rujukan
dan pemahaman di dalam memahami materi tentang pengertian Retorika
dalam kehidupan sehari-hari serta manfaat, keuntungan dan juga
fungsinya. Terkhususnya bagi kita mahasiswa/i sebagai calon sarjana wan
dan juga calon guru masa depan In Syaa Allah yang nantinya juga akan
menjadi seorang tenaga pendidik di suatu ranah pendidikan. Dan semoga
dapat menambah wawasan keilmuan bagi kita bersama.

14
DAFTAR PUSTAKA

Candor Trio, Dwi. 2010. Ilmu Retorika Untuk Mengguncangkan Dunia,


(Yogyakarta: Irtikaz).
Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika Terampil Berpidato, Berdiskusi,
Berargumentasi, Bernegosiasi, (Yogyakarta: Kanisius).
Nengah Martha, I., Penggunaan Retorika dalam Berbagai Bidang, Jurnal Prasi,
Vol. 6, No. 12.
Oka, IG.N. dan Basuki, 1990. Retorika: kiat bertutur. (Malang: YA 3 Malang).
Sulistyarini, Dhanik, dkk. 2020. Buku Ajar Retorika, (Banten : AA Rizky).
West, Richard dan Turner, Lynn H. 2007. Pengantar Teori Komunikasi. (Jakarta:
Salemba Humanika).

15

Anda mungkin juga menyukai