Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

RETORIKA PUBLIK SPEAKING

“SEJARAH PERKEMBANGAN RETORIKA ABAD PERTENGAHAN,


RENAISSANCE DAN ABAD MODERN”

Dosen Pengampu: Drs. Wahidin Saputra, M.Ag.

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Pranaja Akbar Suranto 11180510000087

Indri Nur Noviawati 11190510000066

Fadlil Chairillah 11190510000087

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang


sudah melimpahkan rahmat- Nya kepada kami semua yang berbentuk peluang serta
pengetahuan, sehingga makalah ini dapat berakhir pada waktunya.

Shalawat dan salam tidak akan lupa untuk senantiasa kita haturkan kepada
junjungan Nabi Agung kita, yaitu Nabi besar Muhammad SAW yang merupakan
wujud teladan umat islam dalam seluruh sikap kesehariannya yang berorientasi
kemuliaan hidup di dunia dan akhirat.

Terima kasih pula kepada teman-teman yang sudah berkontribusi dengan


membagikan ide-idenya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Alhamdulillah berkat kehendak Allah SWT serta ridho-Nya, penyusun bisa
menuntaskan pembuatan makalah yang bertajuk “Sejarah Perkembangan
Retorika Abad Pertengahan, Renaissance dan Abad Modern”. Makalah ini
disusun untuk menuntaskan tugas mata kuliah Retorika Publik Speaking.

Kami berharap mudah-mudahan makalah ini dapat meluaskan pengetahuan


para pembaca dan berguna serta dapat dijadikan sumbangan pemikiran untuk dunia
pembelajaran. Tetapi terlepas dari itu semua, kami sadar kalau makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritikan atau anjuran
yang bertabiat membangun demi terciptanya makalah berikutnya yang lebih baik
lagi.

Ciputat, 24 Maret 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2


BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

A. Sejarah Retorika pada Abad Pertengahan .................................................. 3

B. Sejarah Retorika pada Abad Modern ......................................................... 4


a. Pengertian retorika modern ..............................................................................4
b. Sejarah retorika modern ...................................................................................4

C. Perkembangan Retorika di Negara Maju ................................................... 6


1. Prancis: Pintu Gerbang Revolusi ......................................................................6
2. Inggris: Melahirkan Banyak Tokoh Retorika ....................................................7
3. Amerika Serikat: Demokrasi Anglo-Amerikan .................................................9
4. Jerman: Retorika Sebagai Alat propaganda .................................................... 11
BAB III
PENUTUP ........................................................................................................ 13

A. Kesimpulan ............................................................................................. 13

B. Saran ....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa manusia cenderung berpikir dan


menyatakan pendapat seperti pada perkembangan retorika pada masa Yunani
dimana demokrasi ditegakkan. Di samping itu, manusia cenderung memiliki upaya
untuk mempersuasi orang lain yang bahkan sampai memaksakan pikiran dan
pendapatnya terhadap orang lain dan cenderung dilakukan secara komunikasi
langsung, baik secara pribadi atau kelompok. Masalahnya adalah ketika seseorang
ingin menyampaikan sebuah pendapat, apakah pendapat itu tentu didengarkan atau
tidak. Oleh sebab itu, setiap orang harus memiliki kemampuan dan pengetahuan
retorika baik dengan teknik dan seni berpidato yang meyakinkan (Gentasri Anwar,
2013: 1-3).

Dari sejarah kita bisa lihat bagaimana pentingnya retorika bagi kehidupan
manusia. Walaupun ilmu retorika baru berkembang sekitar abad ke-20 sebagai
cabang dari ilmu komunikasi, tetapi retorika sudah dipraktekkan orang sejak zaman
Yunani kuno (SM) sampai sekarang di era modern ini. Untuk kelanjutannya dari
zaman Romawi, Renaissance sampai zaman modern, keberadaan retorika selalu
mendapatkan tempat terhormat dalam sejarah peradaban manusia karena
berdampingan bukan hanya secara politik saja, tetapi juga dengan penyebaran
agama dan pemasaran produk industri atau perusahaan.

B. Rumusan Masalah

Agar lebih terarahnya makalah ini, penulis memberikan rumusan masalah


sebagai berikut:

a. Bagaimana sejarah retorika pada abad pertengahan?


b. Bagaimana sejarah retorika pada masa renaissance dan abad modern?
c. Bagaimana perkembangan retorika di negara maju?
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan permasalahan yang telah kami uraikan sebelumnya, adapun


tujuan yang hendak penulis harapkan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui
sejarah retorika pada abad pertengahan, renaissance dan abad modern, dan
perkembangan retorika di negara maju. Selain itu, untuk memenuhi tugas mata
kuliah Retorika Publik Speaking oleh bapak Drs. Wahidin Saputra, M.Ag.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Retorika pada Abad Pertengahan

Retorika pada masa ini selalu berkaitan dengan kenegarawanan. Para orator
umumnya terlibat dalam kegiatan politik. Ketika demokrasi Romawi mengalami
kemunduran dan kaisar demi kaisar memegang pemerintahan, “membicarakan” di-
ganti dengan “menembak”. Retorika tersingkir ke belakang. Para kaisar tidak se-
nang mendengar orang pandai berbicara.
Abad pertengahan sering disebut abad kegelapan, begitupun buat retorika.
Ketika agama Kristen berkuasa, retorika dianggap sebagai kesenian jahiliah karena
dirumuskan oleh orang Yunani dan Romawi yang mereka dianggap penyembah
berhala. Dalam On Christian Doctrine (426), dijelaskan bahwa pengkhotbah harus
sanggup mengajar, menggembirakan, dan menggerakan – yang oleh Cicero disebut
sebagai kewajiban orator. Untuk mencapai tujuan Kristen, yakni mengungkapkan
kebenaran, maka harus mempelajari teknik menyampaikan pesan.
Satu abad kemudian, di Timur muncul peradaban baru. Seorang Nabi
menyampaikan firman Tuhan, “Berilah mereka nasihat dan berbicaralah kepada
mereka dengan pembicaraan yang menyentuh jiwa mereka” (QS. An-Nisa/4:63). Ia
sendiri seorang pembicara yang fasih dengan kata-kata singkat yang mengandung
makna yang padat. Para sahabatnya bercerita bahwa ucapannya sering menyebab-
kan pendengar berguncang hatinya dan berlinang air mata. Ia sangat memper-
hatikan orang-orang yang dihadapinya dan menyesuaikan pesannya dengan
keadaan mereka. Salah seorang sahabatnya, Ali bin Abi Thalib, mewarisi ilmunya
dalam berbicara. Khotbah-khotbahnya dikumpulkan oleh para pengikutnya dan
diberi judul Nahj al- Balaghah (Jalan Balaghah). Balaghah menjadi disiplin ilmu
yang menduduki status yang mulia dalam peradaban Islam. Kaum Muslimin
menggunakan balaghah sebagai pengganti retorika.1

1
Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2011),
hlm. 10-11.

3
B. Sejarah Retorika pada Abad Modern

a. Pengertian retorika modern


Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran,
kesenian, dan berbicara. Dalam bahasa percakapan atau bahasa populer, Retorika
berarti pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih efektif,
mengucapkan kata-kata yang tepat, benar dan mengesankan. Ini berarti orang harus
dapat berbicara jelas, singkat dan efektif. Jelas supaya mudah di mengerti, singkat
untuk menghemat waktu dan sebagai tanda kepintaran, dan efektif karena apa gun-
anya berbicara kalau tidak membawa efek. Pada abad modern pengertian retorika
lebih berkembang lagi yaitu mencakup ilmu tentang bagaimana menggunakan
bahasa secara efektif baik lisan maupun tulisan.

b. Sejarah retorika modern


Abad pertengahan berlangsung selama seribu tahun (400-1400). Di Eropa,
selama periode panjang itu, warisan peradaban Yunani diabaikan. Pertemuan orang
Eropa dengan Islam yang menyimpan dan mengembangkan khazanah Yunani
dalam Perang Salib menimbulkan Renaissance. Salah seorang pemikir Renaissance
yang menarik kembali minat orang terhadap retorika adalah Peter Ramus. Ia
membagi retorika pada dua bagian. Inventio dan dispositio dimasukannya sebagai
bagian logika. Sedangkan retorika hanyalah berkenaan dengan elocuito dan
pronuntiatio saja. Taksonomi Ramus berlangsung selama beberapa generasi.

Renaissance mengantarkan kita pada retorika modern, sedangkan yang


membangun jembatan untuk menghubungkan renaissance dengan retorika modern
adalah Roger Bacon (1214-1219). Ia tidak hanya memperkenalkan metode eksper-
imental tetapi juga memperkenalkan pentingnya pengetahuan tentang proses
psikologis dalam studi retorika. Ia menyatakan “kewajiban retorika adalah
menggunakan rasio dan imajinasi untuk menggerakan kemauan secara lebih baik.”
Rasio imajinasi, kemauan adalah fakultas-fakultas psikologis yang kelak menjadi
kajian utama ahli retorika modern. 2

2
Yusuf Zainal Abidin, Pengantar Retorika, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), hlm. 35.

4
Dan terdapat tiga aliran dalam retorika modern, Aliran pertama retorika da-
lam masa modern ini, lebih menekankan proses psikologis, dikenal dengan aliran
epistemologis. Epistemologi membahas pengetahuan, asal-usul, sifat, metode, dan
batas-batas pengetahuan manusia. Para pemikir epistemologis berusaha mengkaji
retorika klasik sorotan perkembangan psikologi kognitif (yakni, yang membahas
proses mental).

Sedangkan aliran kedua retorika modern dikenal sebagai Gerakan belles let-
tres (Bahasa Prancis: tulisan yang indah). Retorika belletris sangat mengutamakan
keindahan bahasa, segi-segi estetis pesan, kadang-kadang dengan mengabaikan
segi informatifnya.3

Aliran pertama (epistemologi) dan kedua (belles lettres) terutama memusat-


kan perhatian meraka pada persiapan pidato pada penyusunan pesan dan
penggunaan bahasa. Dan aliran ketiga disebut gerakan elokusionis yang justru
menekankan teknik penyampaian pidato. Dalam perkembangan, gerakan eloku-
sionis dikritik karena perhatian dan kesetiaan yang berlebihan kepada teknik.
Ketika mengikuti kaum elokusionis, pembicara tidak lagi berbicara dan bergerak
secara spontan. Gerakannya menjadi artifisal.

Pada abad kedua puluh, retorika mengambil manfaat dari perkembangan


ilmu pengetahuan modern khususnya ilmu-ilmu perilaku seperti psikologi dan so-
siologi. Istilah retorika pun mulai digeser oleh speech, speech communica-
tion, atau oral communication atau public speaking. Di bawah ini diperkenalkan
sebagian dari tokoh- tokoh retorika mutakhir. 4

1. James A Winans

Ia adalah perintis penggunaan psikologi modern dalam pidatonya. Bukunya,


publik speaking, terbit tahun 1917 mempergunakan teori psikologi dari William
dan E.B. Tichener.

3
Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, … p. 13
4
Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, … p. 14

5
2. Charles Henry Woolbert

Ia pun termasuk pendiri the Speech Communication Association of America.


Kali ini psikologi yang amat mempengaruhinya adalah behaviorisme dari John B.
Watson. Tidak heran kalau Woolbert memandang “Speech Communication” se-
bagai ilmu tingkah laku.

3. William Noorwood Brigance

Berbeda dengan Woolbert yang menitik beratkan logika, Brigance


menekankan faktor keinginan (desire) sebagai dasar persuasi. “Keyakinan” ujar
Brigance, “jarang merupakan hasil pemikiran. Kita cenderung mempercayai apa
yang membangkitkan keinginan kita, ketakutan kita dan emosi kita”. Persuasi meli-
puti empat unsur: 1) rebut perhatian pendengar, 2) usahakan pendengar untuk mem-
percayai kemampuan dan karakter Anda, 3) dasarkanlah pemikiran pada keinginan,
dan 4) kembangkan setiap gagasan sesuai dengan sikap pendengar.

4. Alan H. Monroe

Bukunya, Principles and Types of Speech, banyak digunakan dalam buku


Rakhmat (2007). Dimulai pada pertengahan tahun 20-an. Monroe beserta stafnya
meneliti proses motivasi (motivating process). Jasa Monroe yang terbesar adalah
cara organisasi pesan. Menurut Monroe pesan harus disusun berdasarkan proses
berpikir manusia yang disebutnya motivated sequence.

C. Perkembangan Retorika di Negara Maju

Menurut Dori Wuwur, negara-negara yang berjasa untuk mengembangkan


ilmu retorika pada zaman modern adalah Prancis, Inggris, Amerika Serikat, dan
Jerman Barat.

1. Prancis: Pintu Gerbang Revolusi

Gerakan humanis di Prancis melahirkan banyak penyair, pengarang,


moralis, dan pengkhutbah terkenal. Ilmu retorika pada Revolusi Prancis hanya
berkembang dalam rumah-rumah biara. Setelah Revolusi Prancis, ilmu retorika

6
mulai meluas dan tersebar di antara kaum awam, dan masa sesudah Revolusi
Prancis adalah puncaknya. 5

No Gambar Nama Penjelasan

Mirabeaus Seorang ahli pidato terkenal yang


1. menguasai teknik berdebat, suara
yang jelas, mimik yang menarik;
(1749-1791) pengungkapannya tajam dan jelas.

Seorang diktator ahli berpidato.


Pidato selalu ia tulis secara jelas.
Menurutnya, kalimat yang dapat
Napoleon
memengaruhi pendengar adalah
Bonaparte kalimat pendek dan sering diulang.
2.
Karena ia merasa rendah diri saat
(1769-1821) berbicara di depan senat dan wakil
rakyat. Pernah ikut kursus kepada
Telma. Ia hancur akibat angkuh
dalam kekuasaan.

Seorang jendral ahli pidato yang


Charles de
mendorong rakyat Prancis untuk
Gaulle bertahan dalam tantangan. Ia tampil
3.
di televisi sebagai medium dalam
(1890-1970) berpidato untuk menanam pengaruh
di kalangan rakyat Prancis.

2. Inggris: Melahirkan Banyak Tokoh Retorika

a. Masa kejayaan Ratu Elisabet (Dimasa ini ilmu retorika berkembang pesat
di Inggris berkat pengaruh Humanisme)
b. Selama Revolusi Puritanis
c. Masa jaya antara abad ke-17 dan ke-19

Muncul ahli pidato terkenal di Inggris yang sangat berpengaruh terhadap


demokrasi parlementer di Inggris. Pada masa ini, ilmu retorika merupakan hasil dari

5
Yusuf Zainal Abidin, Pengantar Retorika, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), h. 39-47.

7
situasi politis dengan munculnya perdebatan dalam parlemen. Tokoh-tokohnya ada
Henry Fox (1705-1774), Edmund Burke (1729-1797), dan William Gerard
Hamilton (1729-1196).

d. Masa Kejayaan Victoria

Masa peralihan dari gaya bicara arstoraktis ke demokratis. Pada masa ini
ada pusat pembinaan ilmu retorika di universitas, seperti Oxford dan Cambridge.
Disini juga terbentuk “kelompok debat”.

e. Abad ke-20 (Seni berpidato disebut dengan zaman perak)

No. Gambar Nama Penjelasan


1.a

Thomas Penulis buku terkenal di masyarakat


Wilson Inggris berjudul Seni Retorika
(1553).

2.a
Francis
Penulis buku tentang penilaian
Bacon mengenai ilmu retorika yang
berjudul Kemajuan dalam Belajar
(1561-1626) (1905).

3.a Seorang penyair terkenal yang di


William dalam dramanya yang berjudul
Coriolanus dan Julius Caesar, ia
Shakespeare
memasukkan pidato politis.
(1564-1616) Contohnya: pidato yang dibawakan
oleh Marc Anton di depan Jenazah
J. Caesar.
4.b Seorang diktator yang pandai
Oliver menyugesti massa melalui
pidatonya dalam bidang politik dan
Cromwell
agama untuk mencapai tujuan
(1599-1650) politisnya. Pidato terkenal adalah
pidato perang melawan Spanyol
(1656).

8
5.b Seorang penyair yang menguasai
ilmu seni berbicara dengan baik.
John
Dalam bukunya Das Verlorene
Milton Paradies, ia membuat sintesis antara
politik dan agama dengan
(1608-1674) mempergunakan ilmu retorika.
Agama dan politik harus saling
melengkapi.
6.c Anak dari William Pit Senior pada
usia 24 tahun sudah menjadi PM
William Pit
Kerajaan Inggris dan tampil sebagai
Senior dan ahli pidato improvisasi brilian di
Junior hadapan DPR mengenai
penghapusan perdagangan budak
(1792).
7.e Seorang politikus dari Wales yang
David menampilkan ilmu retorika modern
yang bersifat populer. Ia berpidato
Llyod G
di depan massa untuk
(1863-1945) membangkitkan nasionalisme. Ia
juga menaklukkan lawan politiknya
melalui seni berbicara.
8.e Ia politikus Inggris yang ahli pidato
W. S terbesar dan penyambung lidah
Churchill rakyat Inggris. Pidato yang terkenal
berjudul “Darah, Keringat, dan Air
(1874-1965) mata”. Ia menggunakan kata-kata
sebagai senjata yang ampuh.

3. Amerika Serikat: Demokrasi Anglo-Amerikan


a. Pada masa awal
b. Selama perang saudara (1861-1865)

Terjadi masa suram yakni bergolaknya perang saudara. Masalah yang


dihadapi yaitu penghapusan perdagangan budak di negara bagian selatan.

c. Abad ke-19 dan ke-20

9
No. Gambar Nama Penjelasan

Patrick
Seorang gubernur yang menyeru
1.a Henry
tentang “Kebebasan dan
(1736-1799) Kematian”

Quincy
Presiden AS ke-6 yang merupakan
2.a Adams
seorang profesor retorika.
(1767-1848)

Thomas
Seorang pemikir terbesar
3.a Jeferson
menyusun dekrit kemerdekaan AS
(1743-1926) tahun 1776.

James
Presiden ke-5 yang mencetuskan
4.a Monroe
doktrin monroe yang disusun
(1758-1831) bersama John Q. A.

Seorang senator, anggota kongres,


dan kompromis terkenal. Dengan
Henry Clay
seni berbicara indah dan
5.b
(1777-1852) meyakinkan, ia berhasil mencegah
perpecahan antara negara bagian
utara dan selatan.

John Seorang yang pandai berbicara,

Calhoun khususnya dalam diskusi dan debat.


6.b
Bakatnya sangat membantu Henry
(1782-1850)
Clay.

10
Seorang senator dan demagog

Daniel terbesar. Pada pidatonya

Webster (7/3/1850), ia mencoba untuk


7.b
meyakinkan rakyat Amerika, agar
(1182-1857)
tetap mempertahankan persatuan
bangsa.
Presiden AS ke-16. Pidato
terkenalnya ketika meresmikan
Abraham
Taman Pahlawan Gettysburg
8.b Lincoln
mengenai “pemerintahan dari
(1809-1865) rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat tidak akan lenyap dari muka
bumi ini”. (19/11/1863)
Presiden ke-26. Pidato terkenalnya
Theodore
ketika Terusan panama
9.c Roosevelt
dipermasalahkan. Ia juga seorang
(1858-1919) politikus yang memiliki taktik besar
dalam masalah luar negeri.

Franklin Presiden ke-32. Memberikan

Delano R kampanye yang memiliki dampak


10.c
psikologis yang tinggi, sehingga
(1882-1945)
menghapus rasa takut pada rakyat.

J. F
Seorang orator dan presiden ke-35.
11.c Kennedy
Berhasil mengalahkan nixom
(1917-1963) dalam debat calon presiden.

4. Jerman: Retorika Sebagai Alat propaganda


Pada tahun 1933, kaum Nazi mengambil alih puncak pemerintahan yang
dikuasai oleh para kaisar otoriter, sehingga rakyat jelata tidak memiliki kebebasan
berbicara. Pada Perang Dunia II, ilmu pandai berbicara mengalami perkembangan

11
pesat. Selanjutnya, retorika dijadikan wadah untuk menanam pengaruh di antara
rakyat Jerman, khususnya kalangan generasi muda.

No. Gambar Nama Penjelasan

Pidato Hitler memiliki daya


sugesti yang luar biasa.
Adolf Retorikanya adalah mengungguli
1.
Hitler diri sendiri, membusukkan, dan
menakut-nakuti lawan kemudian
menghancurkan.

Ia yang menciptakan mitor hitler

Joseph dan seorang damagog yang brilian.

Goebbls Dibuktikan dengan pidato dan


2.
tulisan-tulisannya. Menurutnya,
(1897-1945)
ilmu retorika adalah alat untuk
berkuasa.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada masa abad pertengahan retorika mengalami polemik pada ajaran


kekristenan kala itu. Ketika agama Kristen berkuasa, retorika dianggap suatu kese-
nian jahiliah yang dirumuskan oleh kaum Yunani dan Romawi. Tetapi dalam dok-
trin Kristen dikatakan bahwa pengkhotbah harus bisa beretorika agar bisa menyam-
paikan kebenaran dari ajaran Kristen itu sendiri.

Pada abad modern pengertian retorika lebih berkembang lagi yaitu


mencakup ilmu tentang bagaimana menggunakan bahasa secara efektif baik lisan
maupun tulisan. Kemudian pada masa Renaissance tokoh yang bernama Roger Ba-
con menjembatani retorika ke abad modern. Ia menyatakan “kewajiban retorika
adalah menggunakan rasio dan imajinasi untuk menggerakan kemauan secara lebih
baik.” Rasio imajinasi, kemauan adalah fakultas-fakultas psikologis yang kelak
menjadi kajian utama ahli retorika modern.

Kemudian retorika di negara maju seperti Inggris, Perancis, Amerika dan


Jerman mengalami perkembangan. Retorika pada saat itu sering digunakan oleh
tokoh-tokoh penting sebagai alat untuk memperlancar proses politik, propaganda
dan lain-lain.

B. Saran

Kami sangat menghimbau untuk para pembaca agar dapat memahami isi
makalah ini dengan baik, sehingga para pembaca dapat menambah wawasan dan
pengetahuan agar dapat mengamalkannya kepada orang lain dengan ilmu yang
sudah didapatkannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. Z. (2013). Pengantar Retorika. Bandung: CV Pustaka Setia.

Anwar, G. (2013). Retorika Praktis: Teknik dan Seni Berpidato (1 ed.). 2003: PT
Rineke Cipta.

Rakhmat, J. (2011). Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Suhandang, K. (2009). Retorika: Strategi, Teknik dan Teknik Berpidato. Bandung:


NUANSA.

14

Anda mungkin juga menyukai