Oleh
Agama islam dalam sisi universalnya memang tidak pernah berubah, seperti dalam
masalah akidahnya, ibadahnya, dan hukum syariatnya, tetapi metode pelajarannya
yang berubah Fatwa dapat berubah sesuai dengan perubahan waktu, tempat, adat, dan
keadaan. Fatwa-fatwa itu bergantung pada hukum-hukum syara’. Dari situlah logika
yang sering digunakan sebagai dalil perubahan dakwah atau retorika karena adanya
perubahan waktu, tempat, adat, dan keadaan yang memang lebih tepat dan sesuai.
Hal-hal yang disampaikan kepada orang non muslim tidak sama dengan yang
disampaikan kepada muslim. Sesuatu yang disampaikan kepada orang yang baru
masuk islam tidak sama dengan orang yang sudah lama masuk Islam. Sesuatu yang
disampaikan kepada orang muslim yang komitmen dan sungguh tidak sama dengan
mereka yang masih seringkali lalai dan bermaksiat. Dan bahkan kondisi yang lain pun
masih sangat berragam, point pentingnya adalah sesuatu yang disampaikan di era
revolusi komunikasi dan informasi yang menjadikan dunia semesta layaknya sebuah
kampong Dalam masalah global ini ada sebuah cabang sebagai pembeda pandangan
yang perlu di perjelas yakni; Retorika ke dalam yang bersumber dari Qs. Ali Imran ayat
19 dan Qs. Ali Imran ayat 85. Disisi lain ada bentuk retorika yang berorintasi keluar,
yakni mengambil dalil dalam Qs. Al kafirun ayat 6, dan Qs. Al-maidah ayat 77. Serta
konsep dakwah yang terdapat dalam Qs. An Nahl ayat 125.
Manhaj yang paling tidak bisa lebih bijaksana adalah retorika dakwah yang
mengombinasikan antara spiritualitas sufi dengan pengendalian emosional dan antara
logika ahli kalam dengan keilmiahan seornag faqih. Dalam artian mengambil yang
terbaik dan kemudian memformulasikannya dalam tatanan yang harmonis dan
sistematis.
Penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt. yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Retorika Islam Pada Era Globalisasi” ini. Selawat dan
salam penulis sanjungkan ke haribaan Nabi Besar Muhammad saw. beserta
keluarga dan para sahabat beliau yang telah membawa petunjuk kepada
umatnya sehingga terlepas dari kebodohan dan kejahilian.
Tugas ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana S1. pada program studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Universitas
Uin Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh. Selama menyelesaikan skripsi ini
penulis banyak mengalami kendala, baik fisik maupun psikis. Namun, berkat
usaha, doa, dan motivasi dari berbagai pihal skripsi ini dapat penulis selesaik
dengan baik.
Penulisan Tugas ini dapat rampung berkat bantuan dan motibvasi dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kata pengantar ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Resky Septrina, M.Pd.
Semoga kebaikan mereka dibalas Allah swt. dengan segala rahmat-Nya.
Penulis
DAFTAR ISI
Retorika berasal dari bahasa inggris rethoric yang artinya “ilmu bicara”
dalam perkembangannya, retorika disebut dengan seni berbicara
dihadapan atau ucapan untuk menciptakan kesan yang diinginkan.
Jangan pernah menganggab mudah retorika. Boleh dikatakan hampir seluruh
perubahan yang terjadi dmuka bumi ini berpangkal dari retorika. Dengan
kekuatan retorika, bangsa yang lemah menjadi kuat, dengan kekuatan
retorika, Negara yang ambruk bisa bangkit, dengan kekuatan retorika, dunia
yang hening bisa terjungkir balik menjadi prahara besar, itulah retorika.
Dengan sederhana retorika dapat diartikan seni berbicara, artinya, dengan
retorika orang tidak sekedar hanya bicara, waton ngomong, memiliki ilmu
retorika berarti dia akan menyajikan materi pembicaraannya dengan
kemasan seni yang sangat indah
Di indonesia,penduduk perkampungan jumlahnya akan makin sedikit
berkurang akan digantidengan mayoritas masyarakat perkotaan, akan karena
urbanisasi maupun akan karena perkampungan yang berubah menjadi
sebuah urbanizet. Dimasa itu, masyarakat menjadi banyak yang bekerja
dibidang industri jasa dan perdagangan, masyarakat yang relatif
berpendidikan semakintinggi nominalnya, kebanyakan masyarakat
berpedidikan sd sederajad akan diubah dengan kebanyakan lulusan LSTA
dikarenakan sekarang wajib 12 tahun di dalam berbagai bentuk industri dan
bisnis akan semakin berkembang di era saat ini dikarenakan kita tela berada
di era perdagangan bebas-besaran ASEAN yang dimulai pada 2003 yang
lalu dan era perdagangan bebas pada tahun 2020 keatas yang akan datang.
Memasuki era industri 4.0, tanyangan akan pergerakan sebuah dakwah
sangatlah kompleks baik akan bersifat kongret baikpun ideologis. Setelah
muncul ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era saat ini dapat
mengakibatkan dampak industri bagi sebuahgerakkan dakwah di Indonesia
dan dalam sebuah penyiaran islam terhadap masyarakat di Indonesia. Dan
Demikian pula akan munculnya berbagai pemahaman dan ideologis akan
dapat menggeser eksistensi sebuah dakwah di era saat ini, karena gilirannya
akan mendesak sebuah lingkup dan laju gerakan sebuah dakwah, oleh karena
itu perlu adanya rejufenasi paradikam dakwah, agar eksistensi dakwah tidak
tergeser di era industri 4.0 ini.
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian retorika?
2. Bagaimana retorika Islam di era globalisasi?
C. Tujuan Penenlitian
1. Untuk menjelaskan pengertian retorika.
2. Untuk menjelaskan retorika Islam di era globalisasi
PEMBAHASAN
A. Retorika Islam
1. Pengertian Retorika
Retorika merupakan ilmu yang menyajikan cara berhubungan atau
interaksi manusia dengan manusia lain melalui komunikasi. Digunakan pada
komunikasi verbal, yaitu berbicara atau bertutur. Retorika adalah
keterampilan berbahasa secara efektif, baik lisan maupun tulis. Retorika
adalah seni berpidato (yang muluk-muluk dan bombastis). Contoh kegiatan
bertutur: mengajar, menasihati, kampanye, pidato, orasi. Retorika atau dalam
bahasa Inggris rethoric bersumber dari perkataan rhetorica yang berarti ilmu
bicara. Cleanth Brooks dan Robert Penn warren dalam bukunya Modern
rhetoric, mendefenisikan retorika sebagai the art of using language
effectively atau seni penggunaan bahasa secara efektif. Kedua pengertian
tersebut menunjukan bahwa retorika mempunyai pengertian sempit dan
pengertian luas mengenai bicara, penggunaan bahasa, bisa lisan juga dapat
juga berupa tulisan.
Retorika juga berarti kesenian untuk berbicara baik ( kuns gut zu
redden atau ars bene dicendi). Yang dicapai berdasarkan bakat alam
(talenta) dan keterampilan teknis (ars,techne). Retorika adalah suatu
gaya/seni berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat alami
(talenta) dan keterampilan teknis. Dewasa ini retorika diartikan sebagai
kesenian untuk berbicara yang baik, yang dipergunakan dalam proses
komunikasi antarmanusia. Kesenian berbicara ini bukan hanya berarti
berbicara secara lancar tanpa jalan fikiran yang jelas dan tanpa isi,
melainkan juga suatu kemampuan untuk berbicara dan berpidato
secara singkat, jelas, padat dan mengesankan. Retorika modern
mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik
pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta penilaian yang
tepat. Ber-retorika juga harus dapat dipertanggungjawabkan disertai
pemilihan kata dan nada bicara yang sesuai dengan tujuan, ruang,
waktu, situasi, dan siapa lawan bicara yang dihadapi. Retorika bisa di
defenisikan sebagai: bentuk komunikasi di mana seseorang
menyampaikan buah pikirannya baik lisan maupun tertulis kepada
hadirin yang relatif banyak dengan berbagai gaya dan cara bertutur, dan
selalu dalam situasi tatap muka (face to face), baik langsung maupun
tidak langsung.
Retorika Dakwah
KESIMPULAN
Sudah jelas dan nyata bahwasanya kita sebagai Umat muslim harus
menjaga lisan, mengajak manusia dengan cara hikmah dan pelajaran
yang baik. Agar tidak ada lagi perpecahan, permusuhan, rasa iri dan
dengki terhadap sesama umat. Belum lagi dicampuri dengan segilintir
orang yang memp punyai kepentingan dengan membangun opini publik.
Sehingga menyebabkan pecahan. Retorika Islam tidak terbatas pada
persoalan pidato atau percakapan melainkan perilaku dan kebujakan
dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Karena sumber nya yaitu
Alqur’an dan sunnah Islam merupakan agama yang komprehensif dan
universal. Ia benar benar telah melahirkan Masathan yang telah berhasil
mewujudkan Peradaban manusia yang memukau.
Setiap individu dengan berbagai profesi yang berbeda-beda memiliki
kewajiban berdakwah karna berdakwah dapat dilakukan di berbagai
multidimensi kehidupan. Jadi berdakwah tidak hanya dilakukan dengan lisan
saja maupun sekedar tulisan, namun berdakwah juga dapat atau bisa
dilakukan dengan cara memiliki prilaku yang baik ataupun dengan adanya
sebuah aksi sosial. jadi Seorang ulama yang profesional, juga selain
memahami konteks yang akan dibicarakan, juga harus memahami keadaan
dan keiasaan dari berbagai masyarakat yang akan menjadi sasaran
dakwahnya. Dalam Hal ini dilakukan agar dakwah yang disampaikan akan
dengan mudah meresap kemasyarakat.
Dalam historis dapat diketahui bahwa islamiyah dinusantara aktifitas
yang dilakukan oleh da’i, maka rasanya tidak mungkin akan terjadi pegantar
terbesar umat islam diindonesia sebagaimna yang kita ketahui. Dakwah
islam memiliki tantangan yaitu keilmuwan dakwah yang samapi saat ini
belum memberikan tampak yang menggembirakan bagi kalangan
masyarakat. Kedua, probelem atau tantangan praksis dakwah bil lisan
memang mendominasi terhadap percaturan dakwah di indonesia. Islam
sudah melakukan pendekatan yang moderen.dakwah sudah menggunakan
media massa yang modren. Dakwah sudah dikemas dengan medium televisi,
radio, surat kabar dan sebaginya. Dakwah sudah menghiasi halaman demi
halam surat kabar, dakwah sudah menghiasi tayangan demi tayangan
medium televisi.
Suatu tahapan dalam penggunaan hasil-hasil pemikiran ilmu pengetahuan
dan teknologi. Penggunaan dan penerimaan hasil kreasi akal manusia berupa
ilmu dan teknologi ini merupakan bentuk syukur kepada sang pencipta.
Hasil-hasil dari kemajuan teknologi juga bisa di jadikan sarana dalam
menciptakan kesejahteraan manusia. Dalam kaitan dengan dakwah,
kemajuan teknologi informasi, televisi misalnya, sangat tepat di jadikan
media dalam proses difusi dakwah kepada mad’u jarak jauh dakwah sudah
sangat berkembang di indonesia, sudah banyak da’i-da’imuda, yang
berdakwah baik secara media massa maupun ke plosok daerah. Karena
dalam hal mengajak kebaikan dan dalam pesan dakwah sangat mudah
dipahami dan dimengerti bagi seluruh masyarakat di penjuru dunia.
SARAN
https://medialokal.co/news/detail/9510/ragam/retorika-perspektif-islam
https://bincangsyariah.com/khazanah/umatberagama-di-era-revolusi-
industri-4-0/
Khairil Fazal,Abdullah, Umat Beragama di Era Revolusi Industri 4.0,
diakses dari https://bincangsyariah.com/khazanah/umatberagama-di-era-
revolusi-industri-4-0/, pada tanggal 30 Oktober 2019 pukul 15.30