Dosen Pengampuh :
Dr. Selvia Assoburu, M.Hum
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
Sasaran dan Materi Retorika Dakwah. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah
kita, Nabi Muhammad SAW. tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Ibu
Dr. Selvia Assoburu, M.Hum selaku dosen mata kuliah Retorika Public Speaking.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Dan Kegunaan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
A. Sasaran dan Materi Dakwah.........................................................................3
B. Manfaat Retorika Dakwah............................................................................4
C. Tujuan Retorika Dakwah..............................................................................5
C. Aspek Pendukung Retorika Dakwah............................................................6
BAB II PENUTUP.......................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Retorika berarti kesenian untuk berbicara baik, (Kunst, gut zu renden atau Ars
bene dicendi), yang dicapai berdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan teknis
(ars, techne). Dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik,
yang dipergunakan dalam proses komunikasi antar manusia. Kesenian berbicara ini
bukan hanya berbicara lancar tanpa jalan pikiran yang jelas dan tanpa isi, melainkan
suatu kemampuan untuk berbicara dan berpidato secara singkat, jelas, padat dan
mengesankan. Retorika modern mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi
yang tinggi, teknik pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta penilaian
yang tepat. Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan,
pikiran, kesenian dan kesanggupan berbicara.
Retorika dakwah adalah kepandayan menyampikan ajaran islam secara lisan
guna terwujudnya situasi dan kondisi yang islami. Retorika dakwah
merupakancabang dari ilmu komunikasi yang membahas tentang bagaimana
menyampaikan pesan kepada orang lain melalui seni berbicara agar pesan kita dapat
diterima. Retorika Dakwah terdiri dari dua istilah yaitu, retorika dan dakwah.
Retorika (rethoric) secara harfiyah artinya berpidato atau kepandaian berbicara. Kini
lebih dikenal dengan nama Public Speaking. Aristoteles menyebut retorika sebagai
seni persuasai (The Art Of Persuasion). Data Wikipedia menunjukkan, retorika
retorika (dari bahasa Yunani ῥήτωρ, rhêtôr, orator, teacher) adalah sebuah teknik
pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui
karakter pembicara, emosional atau argumen. Dakwah artinya ajakan atau seruan
untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran Islam.
Dengan demikian, secara bahasa, retorika dakwah adalah kepandaian
berbicara dalam mengajak orang lain untuk memeluk, mempelajari, dan
mengamalkan ajaran Islam.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja sasaran dan materi dakwah?
2. Apa manfaat retorika dakwah?
3. Apa tujuan retorika dakwah?
4. Apa saja aspek pendukung retorika dakwah?
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, mengajak kepada
yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya
ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
C. Aspek Pendukung Retorika Dakwah
a. Aspek Bicara
Untuk kepentingan terhadap aspek bicara agar benar benar handal, maka paling
tidak tujuh perangkat pendukung bicara yang harus dikuasai. Ketujuh perangkat
pendukung bicara tersebut adalah
1. Vocal
2. Sorot mata
3. Gerakan mulut
4. Ekspresi wajah
5. Gerakan tangan
6. Gerakan kaki
7. Penampilan sopan dan rapi.
Dengan ketujuh perangkat itu akan memudah da‟i dalam berbicara, sehingga apa
yang disampaikan mudah untuk dimengerti
b. Aspek Lisan
Lisan ini merupakan inti dari retorika itu sendiri. Sebab hal ini berkaitan
langsung dengan gaya dan penampilan diatas mimbar. Materi yang akan disampaikan
akan menjadi menarik atau akan membosankan , sangat tergantung pada aspek ini.
Oleh karena itu khusus untuk aspek ini pencerama harus memiliki perhatian yang
khusus, harus banyak berlatih dan harus memiliki jam terbang yang tinggi.
c. Aspek Forum
d. Aspek Gagasan
Jika forum lebih banyak terkait dengan hal hal yang berkaitan yang bersifat
teknis, maka pendukung gagasan akan banyak berhubungan dengan hal yang bersifat
ide. Posisinya tetap sama, yaitu hanya sebagai perangkat pendukung saja namun
menentukan kesuksesan retorika itu sendiri.
e. Aspek Bahasa
Bahasa dakwah adalah bahasa tutur atau bahasa lisan. Bahasa lisan bercirikan
bunyi bahasa yang dihasilkan oleh manusia dan diterima oleh telinga khalayak lalu
ditafsirkan oleh otak khalayak. Yaitu bahasa yang dikuasai oleh audiens. Tentang
pemilihan jenis bahasa (bahasa daerah,bahasa nasional atau bahasa campuran)
tergantung pada kondisi dan tingkat formalitas acaranya. Penggunaan bahasa yakni
menggunakan bahasa yang baik dan benar, baik artinya jelas mudah dipahami dan
komunikatif. Penggunaan bahasa merupakan bagian penting yang akan langsung
diserap dan langsung dirasakan oleh audiens. Penggunaan bahasa yang tidak tepat
akan langsung berdampak pada “selera” audiens, apakah akan berminat
mendengarkan pembicaraan seterusnya atau tidak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Retorika dakwah adalah kepandaian menyampikan ajaran islam secara lisan
guna terwujudnya situasi dan kondisi yang islami. Retorika dakwah merupakan
cabang dari ilmu komunikasi yang membahas tentang bagaimana menyampaikan
pesan kepada orang lain melalui seni berbicara agar pesan kita dapat diterima.
Retorika Dakwah dapat dimaknai sebagai pidato atau ceramah yang berisikan
pesan dakwah, yakni ajakan ke jalan Tuhan (sabili rabbi) mengacu pada pengertian
dakwah dalam QS. An-Nahl:125:
“Serulah oleh kalian (umat manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang
baik, dan berdebatlah dengan mereka secara baik-baik…”
Ayat tersebut juga merupakan acuan bagi pelaksanaan retorika dakwah dari dua segi:
Cara atau Gaya (Style)
Materi atau Substansi
Cara dan gaya berbicara harus dilakukan dengan bijak, sesuai dengan stuasi
dan kondisi, sesuai dengan karakteristik audiens (objek dakwah), dan sesuai dengan
“kadar akal” mereka
B. Saran
Penyusun menyarankan kepada pembaca agar membacanya dengan teliti
makalah ini dan agar pembaca dapat mengetahui dengan jelas mengenai sasaran dari
retorika dakwah.
DAFTAR PUSTAKA
Romaltea. Retorika Dakwah » Romeltea Online di akses pada 06 Maret 2022 pukul
19.25