Oleh :
Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul ‘’Media Dakwah’’. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Dasar – Dasar Ilmu Dakwah.
Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Aliyudin, M.Ag. selaku guru mata
kuliah Dasar – Dasar Ilmu Dakwah atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini. Juga kepada rekan – rekan mahasiswa yang telah ikut andil dalam
penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
iii
BAB III ................................................................................................................. 19
PENUTUP ............................................................................................................ 19
A. Kesimpulan ................................................................................................ 19
B. Saran ........................................................................................................... 22
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah juga termasuk kedalam tindakan komunikasi, yang tidak dapat dipungkiri
bahwa tidak setiap aktifitas komunikasi adalah dakwah. Dakwah yang merupakan
seruan serta ajakan untuk berbuat kebajikan dalam menaati setiap perintah dan larangan
Allah SWT.
Pelaksanaan dakwah harus dilaksanakan dengan benar dan tidak boleh bertentangan
dengan nilai-nilai keislaman seperti yang tercantum dalam Al-Quran dan Hadis, agar
dalam proses penyampaiannya, agar para komunikan dapat mendengar dengan baik
serta menerima semua pesan tanpa adanya kesalahpahaman, sehingga tercapainya
kehidupan yang lebih baik serta sejahtera di dunia dan di akhirat.
1
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Depag RI. 2005, 282).
Pada prinsipnya, media dakwah merupakan alat atau sarana yang dapat digunakan
untuk mengembangkan dakwah yang mengacu pada kultur masyarakat dari mulai
klasik, tradisional sampai modern, yang diantaranya meliputi : mimbar, panggung,
koran, poster, radio, televisi, film, bahkan sinetron serta karya seni, musik, budaya,
wisata dan lain sebagianya.
Lain daripada itu, kemunculan internet juga menjadi sebuah acuan dalam
perkembangan penyampaian media dakwah. Tidak dapat dipungkiri kemunculan
internet melahirkan jenis media dakwah yang lebih praktis dan efektif, salah satunya
kemunculan media sosial atau media maya, yang pada zaman ini masyarakat cenderung
lebih memilih mendengarkan atau melihat penyampaian dakwah melaui media sosial
karena penggunaannya yang praktis serta dapat diputar berkali-kali. Selain itu media
sosial juga memberikan keuntungan untuk memperpudah manusia dalam
berkomunikasi dan memperoleh informasi melalui lisan, tulisan, audio atau visual
dengan cepat.
Akhir-akhir ini semakin banyak bermunculan media sosial baru. Sebelumnya ada
youtube, facebook dan twitter, dan sekarang yang sedang booming adalah instagram.
Indonesia adalah negara keempat di dunia dengan pengguna media sosial instagram
terbanyak. Instagram merupakan sebuah situs jejaring sosial di bawah perusahan
facebook.Inc. Instagram adalah salah satu media sosial yang sangat laik dijadikan
sebagai media dakwah. Kemudahan dan tampilan yang lebih menarik dari beberapa
media sosial lainnya membuat instagram banyak diminati oleh penggunanya. Instagram
pada akhir bulan september 2021, jumlah pengguna aktif bulanan di Indonesia
dilaporkan telah mencapai 88.653.200. Hal ini menurut laporan terbaru dari
2
NapoleonCat yang merupakan salah satu perusahaan analisis sosial media marketing
yang berbasis di Warsawa, Polandia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakan diatas, dapat dirumuskan inti permasalahan yang
dapat dianalisis dalam penelitian ini diantaranya yaitu:
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah diantaranya :
3
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis kata “media” berasal dari bahasa Latin, yaitu “medius” yang
artinya tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Indonesia kata medium
mengandung arti antara (menyatakan posisi) atau sedang (menyatakan ukuran).
Istilah “media” pada umumnya merujuk pada sesuatu yang dijadikan sebagai
wadah, alat, atau sarana untuk melakukan komunikasi.
Jadi secara umum, pengertian media adalah suatu alat perantara atau pengantar
yang berfungsi untuk menyalurkan pesan atau informasi dari suatu sumber kepada
penerima pesan.
Pendapat lain mengatakan arti media adalah segala bentuk saluran yang dapat
digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Dengan kata lain, media dapat
didefinisikan sebagai sarana untuk menyampaikan suatu pesan.
Agar lebih memahami apa itu media, maka kita dapat merujuk pada pendapat
beberapa ahli berikut ini:
b. Arif S. Sadirman
Menurut Arif S Sadirman, pengertian media adalah segala alat fisik yang dapat
penyajikan pesan dan merangsang siswa untuk belajar.
4
c. Ahmad Rohani
Menurut Ahmad Rohani, media adalah segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh
indera manusia dan berfungsi sebagai perantara, sarana, atau alat untuk proses
komunikasi.
d. Leslie J. Briggs
Menurut Leslie J. Briggs, arti media adalah suatu alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi. Media dapat berupa video, gambar, buku, televisi,
dan lain sebagainya.
e. Santoso S. Hamijaya
Menurut Santoso S. Hamijaya, pengertian media adalah segala bentuk perantara
yang digunakan seseorang untuk menyampaikan pesan sehingga sampai kepada
penerimanya.
3. Jenis-Jenis Media
Pada dasarnya jenis dan bentuk media ada banyak sekali. Menurut Rudi Bretz (Media
Pembelajaran, 2008:52) beberapa jenis media adalah sebagai berikut:
5
a. Media Audio
Pengertian media audio adalah jenis media yang melibatkan indera pendengaran
(telinga) yang memanipulasi kemampuan suara. Pesan yang dapat disampaikan
dalam media audio adalah pesan verbal (bahasa lisan atau kata-kata) dan pesan
non-verbal (musik, vokalisasi, bunyi-bunyian lainnya).
b. Media Visual
Media visual adalah jenis media yang melibatkan indera penglihatan (mata).
Beberapa media visual diantaranya:
• Media visual verbal; media visual yang berisi pesan verbal atau pesan
linguistik berbentuk tulisan. Misalnya buku, majalah, surat kabar, dan
lainnya.
• Media visual grafis; media visual yang berisi pesan non-verbal dimana
pesan berupa simbol-simbol atau unsur-unsur grafis. Misalnya sketsa,
foto, gambar, diagram, peta, dan lainnya.
• Media visual non-cetak; media visual yang berisi pesan dalam bentuk tiga
dimensi. Misalnya diorama, miniatur, model, mock up, dan specimen.
• Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media
adalah suatu saluran komunikasi yang digunakan untuk menyebarkan
informasi, berita, pendidikan, hiburan, data, atau pesan promosi. Media
mencakup banyak saluran penyiaran, seperti; internet, majalah, televisi,
radio, billboard, fax, dan telepon.
6
4. Pengertian dakwah
Menurut bahasa, dakwah berasal dari kata da’a yang artinya memanggil,
mengundang, ajakan, imbauan, dan hidangan. Dalam Al-Quran, kata dakwah ini
memiliki makna hampir sama dengan tabligh, nasihat, tarbiyah, tabsyir, dan tandzir.
Namun jika dikaji lebih mendalam, kata-kata tersebut memiliki makna dan
penggunaaan yang berbeda.
Pada ayat tersebut, Allah SWT berdakwah (menyeru) kepada manusia untuk
menuju jalan yang lurus (Islam) sebagai syarat untuk masuk ke surga-Nya. Namun,
Allah SWT menekankan bahwa tidak semua manusia dikehendaki-Nya (sadar dan
tunduk) terhadap ajaran Islam. Abdul Wahid menyimpulkan, sebagai sasaran dakwah
tidak semua manusia bersedia menerima pesan-pesan dakwah.
Ulama tafsir Quraish Shihab mendefinisikan dakwah sebagai seruan atau ajakan
kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi menjadi lebih baik dan sempurna, baik
terhadap pribadi maupun masyarakat. Menurutnya, dakwah harus dilaksanakan dengan
rendah hati, bijaksana, dan penuh sopan santun.
Hakikat dakwah juga dapat dipahami lewat QS. Fussilat ayat 33 yakni mengajak ke
jalan Allah SWT dengan perkataan dan perbuatan yang baik (ahsanu qaula dan ahsanu
amalah).
7
Allah SWT berfirman:
Artinya: "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru
kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fussilat: 33).
Adapun yang dimaksud media dakwah, adalah peralatan yang dipergunakan untuk
menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah. Pada zaman modern seperti
sekarang ini, seperti televisi, video, kaset rekaman, majalah, dan surat kabar (Wardi
Bachtiar, 1997 : 35).
berikut :
8
pun bukan hanya memasarkan produk saja melainkan memberikan nilai,
sikap, perasaan dan gaya hidup. Oleh karena itu, media televisi dapat
dimaksimalkan dalam ranah dakwah.
sebagai berikut :
9
3. Menurut Aminuddin Sanwar
Aminuddin Sanwar dalam buku Pengantar Ilmu Dakwah membagi alat-alat
tersebut dalam enam macam yaitu :
termasuk dalam media audio ini adalah radio, kaset (rekaman), dan
sebagainya.
10
4. Menurut Samsul Munir
Media dakwah menurut Samsul Munir dalam bukunya Ilmu Dakwah dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Media Lisan
Penggunaan media lisan telah mendarah daging dalam penyampaian
pesan dakwah dari masa ke masa sebab keberadaanya yang melekat
pada indra manusia dan dianggap paling sederhana, bisa memberikan
feedback/ respon secara nyata dan cepat. Penerapannya dapat dengan
mudah ditemui pada berbagai kegiatan baik itu bersifat formal maupun
non-formal juga bisa terjalin dalam dua arah maupun satu arah seperti
berdiskusi, bimbingan atau penyuluhan, seminar, berkhutbah,
pengajaran, berpidato, ceramah dan lain sebagainya.
b. Media Massa
Secara umum, media massa, baik media cetak (koran, buku, majalah dll)
maupun media elektronik (TV, radio, telegram dll) memiliki fungsi yang
sama, yaitu
• Menyiarkan informasi
Sebagai fungsi utama dari media massa, hal ini sangat penting
adanya untuk membantu agar wawasan masyarakat bisa
11
mengalami peningkatan mengenai segala hal yang terjadi di
dunia terlebih dilingkungan sekitarnya
• Mendidik
Media massa menyuguhkan berbagai ilmu, informasi, pesan, dan
berita dalam berbagai macam bentuk baik secara visual, audio
atau audiovisual.
• Memengaruhi
Pers memiliki peranan yang begitu penting dalam tatanan
kehidupan masyarakat karena media massa mampu mengontrol
bahkan mengubah paradigma yang diyakini oleh banyak
manusia.
• Menghibur
Disamping fungsi-fungsi lainnya, peranan media massa yang
satu ini dinilai dapat menjadi jalan masuknya media massa untuk
mengimbangi sajian berat. Tapi, meskipun bertujuan menghibur
pada akhirnya pun akan mempengaruhi gaya hidup manusia
secara perlahan karena efek dari menikmati hiburan tersebut
mampu membawa perasaan dan pikiran kita terfokus pada hal
tersebut.
c. Media Sosial
Keberadaan media sosial nyaris tak bisa dipisahkan dari kehidupan
manusia di era digital ini, maka tidak salah jika media sosial dipandang
sebagai sebuah fenomena yang semakin mengakar dan mengglobal.
Kelahirannya merupakan hasil dari kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang bertujuan untuk mempermudah hubungan sosial
manusia secara virtual.
12
turunnya kewajiban berdakwah bagi Nabi Muhammad S.A.W yang menurut Agus
Salim dalam bukunya Meniti Dakwah Sang Rasul dibagi menjadi 2 periode diantaranya
sebagai berikut :
1. Periode Lemah
Beliau mengawali dakwahnya dengan mengambil jalan terdasar yakni
mendakwahi keluarga, teman karib hingga memulai mengadakan halaqah
secara bersembunyi-sembunyi yang berlangsung sampai turunnya wahyu yang
menyerukan untuk berdakwah secara terang-terangan bahkan beliau mulai
melebarkan ranah dakwahnya hingga ke luar daerah kota Mekkah. Terlihatlah
bahwa pada masa ini, Rasulullah menggunakan media individual, dimana beliau
memberikan nasehat wasiat persahabatan secara lisan.
2. Periode Kuat
Masa ini ditandai dengan hijrahnya Rasulullah ke Yastrib, di kota tersebut
beliau mulai membangun sistem pemerintahan berdasarkan islam kaffah yang
dimulai dengan pendirian masjid sebagai tempat pembinaan dan pusat komando
juga mempersaudarakan muhajirin dan anshar, menyusun piagam madinah
sebagai undang-undang. Hal ini menegaskan selain dengan media lisan,
Rasulullah pun terus mengembangkan strategi dakwah dengan menyediakan
tempat untuk berlangsungnya sarana pendidikan pendidikan. Tidak cukup
sampai sana, media dakwah melalui surat pun turut digagas agar dilayangkan
kepada para pembesar dunia saat itu.
13
dakwah harus dikemas dengan kondisi zaman dan peminat para pendengar serta melalui
media massa dakwah merupakan sebuah alternatif yang cukup efektif. Dakwah juga
bisa mengoptimalkan penggunaan berbagai media komunikasi, seperti surat kabar,
radio, tv dan lain sebagainya.
Berdakwah itu tidak sesuai yang kita bayangkan, dalam berdakwah ternyata banyak
masalah-masalah dan tantangan yang harus di dahapi, adapun masalah yang perlu
dihadapi dalam berdakwah, yaitu sebagai berikut:
14
pandangan yang pesimitis terhadap dunia dakwah. Hal inilah yang menjadi
ancaman sekaligus tugas bagi para da’I untuk senantiasa meluruskan tujuan dari
perlunya diadakan kegiatan dakwah dengan memanfaatkan media televise agar
terjadi konsisitensi antara nilai-nilai dibalik pesan dakwah dengan da’I sehingga
materi yang terdapat dalam muatan dakwah dapat tersampaikan pada mad’u secara
efektif.
15
b. Kebanyak tulisan-tulisan yang bernuansa dakwah tidak dikemas
menarik oleh penulis (penerbit) sehingga membuat masyarakat kurang
berminat membaca nya.
Namun ada juga problematika dakwah melalu internet atau media sosial
diantaranya, yaitu:
16
d. Internet dengan karakternya yang terbuka, terkadang lebih mengedepankan
imajinasi popular. Termasuk dalam wacana islam, Para perngelola
terkadang lebih mengedepankan tampilan di banding isi (content).
5. Pemecahan Problematika
Agar problematika dakwah diatas tidak semakin kusut dan berlarut larut. Oleh
karena itu semuanya harus di menej kembali dengan menejemen dakwah yang
professional dan di hendel oleh tenaga-tenaga berdedikasi tinggi, mau berkorban
dan ikhlas beramal. Mengingat potensi umat islam yang potensial masih sangat
terbatas, maka ada baik nya kita coba memilah dan memilah mana yang tepat untuk
diberikan skala prioritas dalam penganganan nya. Sehingga dana, tenaga dan fikiran
dapat lebih terarah, efektif, dan produktif dalam penggunaanya.
Menurut Prof. Dr. H. M. Amien Rais, MA. dalam Saifullah, menawarkan liam
“Pekerjaan Rumah” yang perlu di selesaikan, agar dakwah islam di era informasi
sekarang tetap relavan, efektif, dan produktif.
17
mendukung proses dakwah, maelainkan diperlukan pula berbagai penguasaan
dalam ilmu-ilmu teknologi informasi yang paling mutakhir.
Kedua, setiap organisasi islam yang berniat dalam tugas-tugas dakwah perlu
membangun labolatorium dakwah. Dari hasil “labda” ini akan dapat diketahui
masalah-masalah rill dilapangan, agar jelas apa yang akan dilakukan.
Ketiga, proses dakwah tidak boleh lagi terbtas pada dakwah bil liasan, tapi
harus diperluas dengan dakwah bil hal, bil-kitaabah (lewat tulisan), bil-hikmah
(dalam arti politik), biliqtishadiah (ekonomi), dan sebagainya. Yang jelas, Action,
speak louder than word.
Keempat, Media masa cetak terutama media elektronik harus di pikirkan dari
sekarang. Media masa cetak dan elektronik harus dapat membuat seseorang tertarik
untuk membacanya atu menonton nya.
Kelima, merebut remaja adalah tugas dakwah islam jangka panjang. Anak-anak
dan para remaja kita adalah asset yang tak ternilai. Mereka wajib kita selamatkan
dari pengikisan akidah yang terjadi akibat invasi nilai-nilai non islami kepada
jantung berbagai komunitas islam di Indonesia. Bila anak-anak dan remaja kita
memilki benteng tangguh (al-hususn al-hamidiyah) dalam era globalisasi dan
informasi sekarang ini, In syaa Allah masa depan dakwah kita akan tetap ceria.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian media secara etimologis kata “media” berasal dari bahasa Latin,
yaitu “medius” yang artinya tengah, perantara, atau pengantar. stilah “media” pada
umumnya merujuk pada sesuatu yang dijadikan sebagai wadah, alat, atau sarana untuk
melakukan komunikasi. Jadi secara umum, pengertian media adalah suatu alat
perantara atau pengantar yang berfungsi untuk menyalurkan pesan atau informasi dari
suatu sumber kepada penerima pesan. Dengan kata lain, media dapat didefinisikan
sebagai sarana untuk menyampaikan suatu pesan.
Secara umum, suatu media memiliki fungsi yang sama, beberapa diantaranya adalah:
19
Jenis-jenis media adalah sebagai berikut:
1. Media Audio, yaitu jenis media yang melibatkan indera pendengaran (telinga)
yang memanipulasi kemampuan suara.
2. Media Visual, yaitu jenis media yang melibatkan indera penglihatan (mata).
• Media visual verbal, yaitu media visual yang berisi pesan verbal atau pesan
linguistik berbentuk tulisan.
• Media visual grafis, yaitu media visual yang berisi pesan non-verbal
dimana pesan berupa simbol-simbol atau unsur-unsur grafis.
• Media visual non-cetak; media visual yang berisi pesan dalam bentuk tiga
dimensi.
3. Media Audio Visual, yaitu jenis media yang melibatkan indera pendengaran dan
indera penghlihatan secara bersamaan dalam satu proses.
Dakwah berasal dari kata da'a yang artinya memanggil, mengundang, ajakan,
imbauan dan hidangan. Dalam Al Quran, kata dakwah ini memiliki makna hampir sama
dengan tabligh, nasihat, tarbiyah, tabsyir, dan tanzdir. secara etimologi dakwah berasal
dari bahasa Arab dari kata da'a-yad'u-da'watan. Kata tersebut memiliki kesamaan
makna dengan an Nida' yang artinya memanggil, mengajak, menyeru. Ulama tafsir
Quraish Shihab mendefinisikan dakwah sebagai seruan atau ajakan kepada keinsafan
atau usaha mengubah situasi menjadi lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi
maupun masyarakat. Menurutnya, dakwah harus dilaksanakan dengan rendah hati,
bijaksana, dan penuh sopan santun. Jadi, yang dimaksud media dakwah adalah
peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada
penerima dakwah. Pada zaman modern seperti sekarang ini, seperti televisi, video,
kaset rekaman, majalah, dan surat kabar.
Beberapa media dakwah diantaranya bisa melalui sinetron, surat kabar, musik,
media tulis/cetak, saluran visual, saluran tertulis, saluran audio, saluran audio visual,
melalui keteladanan dari public figure, dan juga dapat melalui media sosial.
Namun, problematika itu bisa diminimalisir dengan beberapa cara, Pertama, perlu
ada pengkaderan yang serius untuk memproduksi juru-juru dakwah dengan pembagian
kerja yang rapi. Ketiga, proses dakwah tidak boleh lagi terbtas pada dakwah bil liasan,
tapi harus diperluas dengan dakwah bil hal, bil-kitaabah (lewat tulisan), bil-hikmah
(dalam arti politik), biliqtishadiah (ekonomi), dan sebagainya., setiap organisasi islam
yang berniat dalam tugas-tugas dakwah perlu membangun labolatorium dakwah.
Keempat, Media masa cetak terutama media elektronik harus di pikirkan dari sekarang.
Dan yang kelima, merebut remaja adalah tugas dakwah islam jangka panjang. Anak-
anak dan para remaja kita adalah asset yang tak ternilai.
21
B. Saran
Menurut pendapat kami, di era globalisasi dan pesatnya teknologi, kita sebagai
umat muslim harus mempergunakan kesempatan ini untuk menyebarluaskan dakwah.
Pada era ini, kita bisa melakukan dakwah bukan hanya dengan lisan tapi dengan media
lain seperti media cetak, media social, ataupun media penyiaran. Jangan sampai kita
hanya maju di teknologi tapi tidak dengan penyebaran dakwah. Kami yakin bahwa kita
semua mampu berpegang teguh pada ajaran Rasulullah saw. untuk berdakwah dengan
memanfaatkan teknologi yang semakin canggih.
22
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, Akmal. (2017). "Media Dakwah Dan Tantangannya Di Era Globalisasi". Skripsi.
Banda Aceh dan Komunikasi. UIN AR-RANIRY DARUSSALAM Banda Aceh
Aminudin. (2016). Media Dakwah. Al-Munzir Vol. 9. No. 2 November 2016. Retrived from
https://ejournal.iainkendari.ac.id/al-munzir/article/view/786, diunduh tanggal 17
Oktober 2021.
Karim, A. (2016). Dakwah Melalui Media: Sebuah Tantangan dan Peluang. Vol. 4, no 1 Juni
2016, 4, 157-172. Retrived from
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/komunikasi/article/download/2911/2082,
diunduh 17 Oktober 2021.
Alamsyah. (2018). Efektivitas dakwah melalui majalah. Jurnalisa Vol 04 Nomor 1/ Mei 2018,
4, 106-120. Diunduh 17 Oktober 2021
Farihah, I. ( 2013). Media Dakwah Pop. Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2013, 25-45.
Retrived from https://journal.iainkudus.ac.id, diunduh 19 Oktober 2021
Hamlan. (2019). Metode Dakwah dan Pendekatan Dakwah ( Solusi Untuk Menghadapi
Problematika Dakwah Masa Kini ). Vol. 5 No. 1, Juni 2019, 5. Retrived from
http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/, diunduh pada 17 Oktober 2021
Kristina. (2021, Juni 9). Pengertian Dakwah Menurut Bahasa dan Istilah. detikEdu.
Prawiro, M. (2020). Pengertian Media: Memahami Apa Itu Media, Fungsi, dan Jenis – Jenis
Media. Retrived from https://www.maxmanmore.com/vid/umum/pengertian-
media.html, diunduh 19 Oktober 2020
Rustandi, R. (2019). Internet Sebagai Media Baru Dalam Sistem Komunikasi Dakwah Islam.
Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran IslamVol. 3, No. 2, Desember2019, 3, 89-95.
diunduh 17 oktober 2021
23
Salim, A. (2015). "Meniti Dakwah Sang Rasul". Bandung: Grama.
24