Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Filsafat Dakwah yang diampu oleh
Dr. Syamsudin RS, M.Ag dan Dr. Arif Rahman, M.Pd.
Disusun Oleh
Syukur alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya-lah, tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan melalui
berbagai macam rintangan. Saya sadar bahwa segala kesulitan dan kemudahan yang terjadi
selama penyusunan karya tulis ini tidak akan terjadi tanpa seizin-Nya.
Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada semua pihak yang telah
mendukung dalam penyelesaian makalah ini. Kepada Dr. Syamsudin RS, M.Ag dan Dr. Arif
Rahman, M.Pd. selaku dosen pengampu saya persembahkan makalah ini sebagai tanda bakti
seorang murid kepada gurunya. Tanpa bimbingan beliau, rasanya mustahil makalah ini dapat
terselesaikan sebagaimana mestinya.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh rekan dan tim kelompok 5 yang
telah bekerjasama dalam penyelesaian makalah ini. Kami percaya tidak ada ilmu yang sia-sia,
dan kami yakin akan tiba saatnya dimana kami dapat mengamalkan ilmu yang kami dapatkan
dalam perkuliahan ke masyarakat.
Akhir kata, kembali kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala
karunia yang telah Ia berikan kepada kita semua. Kami sadar betul bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika masih ditemukan adanya
kekurangan pada makalhah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................... 2
C. TUJUAN ........................................................................................................................ 2
D. MANFAAT .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Pengertian Wasilah Dakwah .......................................................................................... 3
B. Fungsi Wasilah Dakwah ................................................................................................ 5
C. Hakikat Wasilah Dakwah ............................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11
1. Kesimpulan.............................................................................................................. 11
2. Saran ........................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam menghadapi era globlalisasi informasi dan perkembangan teknologi akhir
akhir ini, dunia dihadapkan pada cepatnya perkembangan arus informasi Pemanfaatan
alat-alat elektronik sebagai media penyampai informasi kepada khalayak, sepertinya
tidak dapat dibendung karena perkembangan tatanan kehidupan masyarakat yang
semakin komplek dan pertumbuhan semakin pesat sebagai dampak kemajuan ilmu dan
teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan informatika menuntut adanya
perimbangan pembinaan keagamaan sebagai pondasi kehidupan melalui media
elektronik berupa siaran keagamaan yang lebih bermutu dan profesional sesuai dengan
tuntutan era globalisasi.
Keunggulan teknologi industri telah mencapai efisiensi yang belum pernah terjadi
sebelumnya, sehingga mampu menghasilkan alat-alat informasi, komunikasi dan
transportasi sedemikian murahnya dan dalam waktu yang singkat. Keberadaan teknologi
canggih di era globalisasi informasi dan komunikasi ini harus dimanfaatkan untuk
penyabaran informasi dan pesan pesan dakwah Islam
Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya
untuk senantiasa aktif dalam melaksanakan kegiatan dakwah. Maju mundurnya umat
Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya.1
Kegiatan dakwah sifatnya massal maka penerima pesan dakwah tidak hanya
dikalangan tertentu saja. Kalangan yang dijangkau bisa luas begitu pula dampak yang
ditimbulkannya. Proses dakwah terjadi karena adanya interaksi antara sejumlah unsur,
unsur-unsur yang dimaksud meliputi: dai (komunikator) atau penyampai dakwah,
penerima/pendengar, lingkungan dan sarana/media dakwah. Unsur-unsur tersebut
merupakan sebuah system yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya
dalam suatu aktivitas dakwah. Keberhasilan dakwah sangat ditentukan oleh peran dari
semua unsur tersebut. Salah satu unsur yang sangat menunjang di dalam proses
berlansungnya dakwah yang dikenal pula dengan istilah media atau wasilah dakwah.2
Peranan wasilah dalam keberhasilan dakwah sangat signifikan, karena media atau
wasilah berfungsi sebagai sarana, alat atau peraantara dalam menyampaikan pesan-pesan
1
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Da’wah. (Jakarta: Rajawali Pers, 2012).
2
Aminuddin. 2016. Media Dakwah. Jurnal Al-Munzir. Vol.9 No.2
1
dakwah. Berhasil atau tidaknya pesan-pesan dakwah yang diterima oleh mad’u (Jama’ah)
tentunya ditentukan oleh wasilah dakwah yang digunakan karena wasilah dalam dakwah
mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses penyampaian pesan dakwah kepada
mad'u. Apabila media yang digunakan tepat, otomatis pesan dakwah yang disampaikan
mudah dipahami oleh mad’u.3
Dari kemajuan teknologi informasi di era globalisasi, asas manfaat dari tujuan
yang akan dicapai oleh kegiatan dakwah adalah agar manusia mematuhi ajaran Allah
SWT dan Rasul-Nya dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercipta makhluk yang
berakhlak mulia, dan tercapainya individu yang baik, keluarga yang sakinah atau
harmonis, komunitas yang tangguh serta masyarakat madani yang pada akhirnya akan
membentuk bangsa yang sejahtera dan maju.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka penyusun membatasi rumusan masalah makalah ini pada:
1. Bagaimana definisi dari wasilah dakwah?
2. Apa saja fungsi wasilah dalam dakwah?
3. Bagaimana hakikat wasilah dalam dakwah?
C. TUJUAN
Tujuan dari dibuatnya makalah ini, yaitu untuk :
1. Menjelaskan definisi dari wasilah dakwah
2. Mejelaskan fungsi wasilah dakwah.
3. Memaparkan hakikat wasilah dalam dakwh.
D. MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini adalah :
1. Bagi penyusun, makalah diharapkan bisa dijadikan dan dikembangkan menjadi tesis
yang lebih berkualitas sehingga jadi jalan penyusun untuk lulus.
2. Bagi pembaca atau penyusun selanjutnya, makalah ini diharapkan bisa menjadi
referensi yang baik dan diperbaiki agar lebih sempurna.
3
Nurdi, Suarin. 2018. Media sebagai Sarana Komunikasi dalam Berdakwah. Jurnal Ta’dib. Vol. 16 No.2
2
BAB II PEMBAHASAN
4
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah. (Jakarta: Amzah, 2009), hal.
5
Enjang AS. Dasar-dasar Ilmu Dakwah, (Bandung, 2009), hal
6
Mohammad Ali Aziz. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta. Prenada Media
7
Maturi Irham dan Muhammad Malik Supar, Pengantar Study Ilmu Dakwah, (Jakarta:Pustaka Al-Kautsar,
2010), hal. 37
8
HM. Kholili. 2009. Komunikasi Untuk Dakwah; Suatu pengantar. Yogyakarta: Tiara Wacana
9
Ahmad Rohani. 1992. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
3
Dakwah secara etimologi (harfiah) mempunyai arti ajakan, panggilan, seruan,
permohonan (doa), pembelaan dan lain sebagainya.10Sedangkan secara terminologi
(istilah) dakwah berasal dari bahasa arab, yaitu da’a, yad’u, da’watan yang berarti
memanggil, menyeru, mengundang atau mengajak.11 Sedangkan menurut istilah dakwah
dimaknai dari aspek positif ajakan tersebut, yaitu ajakan kepada kebaikan dan
keselamatan dunia akhirat.12 Sedangkan berdakwah berarti mengajak menyeru
(menyerukan) untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran agama.13
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diberikan pengertian secara rasional dari
media/wasilah dakwah yaitu segala sesuatu yang digunakan atau menjadi menunjang
dalam berlansungnya pesan dari komunikan (Da’i) kepada khalayak. Atau dengan kata
lain bahwa segala sesuatu yang dapat menjadi penunjang/alat dalam proses dakwah yang
berfungsi mengefektifkan penyampaian ide (pesan) dari komunikator (Da’i) kepada
komunikan (khalayak).14
Media atau wasilah dakwah adalah alat yang digunakan sebagai perantara dalam
rangka pencapaian tujuan dakwah, tentunya dengan memilih yang tepat atau dengan
prinsip-prinsip wasilah atau media. Meskipun hanya sebagai alat perantara tetapi sangat
berperan dalam pelaksanaan dakwah. Hal tersebut menunjukkan bahwa wasilah dakwah
sangat dibutuhkan dalam proses penyelenggaraan aktivitas dakwah dimasyarakat.
Dengan demikian media atau wasilah dakwah yang meliputi segala sesuatu yang
digunakan dalam hubungannya dengan pelaksanaan dakwah, sekalipun hanya alat
penunjang, akan tetapi sangat besar pengaruhnya dalam pencapaian tujuan yang ingin
dicapai oleh dakwah.
Orang yang ingin mewujudkan cita-citanya dan sampai pada tujuannya tentu
harus dengan media yang mendukungnya. Allah telah mengaitkan antara sebab dan
akibat dan memerintahkan agar menggunakan sarana yang dapat membantu mencapai
tujuan. Allah 34 berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan carilah jalan (wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya." (Al-Maa'idah:35).15
Keberhasilan dakwah dalam kehidupan manusia bergantung pada kesemprunaan
manhaj, kebenaran metoe,dan kuatnya media serta sarana yang digunakan.
10
Awaludin Pimay. 2015. Paradigma Dakwah Humanis. Semarang: Rasail
11
Andi Dermawan, Ibda’ Bi Nafsika. 2005. Tafsir Baru Keilmuan Dakwah.Yogyakarta: Tiara Wacana.
12
M. Munir, dan Wahyu Ilaihi. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta: Pranada Media.
13
Hoetomo. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.
14
Aminuddin. 2016. Media Dakwah. Jurnal Al-Munzir. Vol.9 No.2
15
Maturi Irham dan Muhammad Malik Supar, op.cit, hal. 281
4
Sekalipun media atau wasilah dakwah itu sangat banyak, tetapi tidak ada media
yang sempurna, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, kekurangan yang
ada pada media atau wasilah yang satu akan disempurnakan oleh media atau wasilah
lainnya. Makin banyak mengusai penggunaan wasilah dalam pelaksanaan dakwah, maka
semakin mengantar kepada keberhasilan dan kesuksesan dalam pelaksanaan dakwah.
Oleh karena itu, dalam memilih wasilah dakwah sebaiknya selalu dikondisikan dengan
obyek dakwah, sebab tidak semua wasilah dakwah bisa digunakan dalam semua kondisi
dan situasi.16
16
Suarin Nurdin. 2018. Media sebagai Sarana Komunikasi dalam Berdakwah. Jurnal Ta’dib. Vol. 16 No.2
17
Anwar Arifin. 2011. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
18
Muhammad Mufid. 2010. Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, Jakarta: Kencana,
5
C. Hakikat Wasilah Dakwah
Mengingat banyaknya beberapa media dalam dakwah yang bisa digunakan oleh
Da’i, maka di dalam makalah ini akan menkerucutkan media yang akan di bahas yaitu:
media bersifat maknawi /moral dan media material.
Media maknawai (moral) yang di maksud adalah semua yang membantu Da’i
dalam dakwahnya yang berupa perkara hati, atau pikiran. Seperti: sifat terpuji, akhlak
mulia, pemikiran, perencanaan, dan lain sebagainya yang tidak bisa di raba dan di rasa,
namun bisa dikenali dari pengaruhnya.
Media media material merupakan semua yang membantu Da’i yang bisa di raba
dan di indera seperti Gerakan, peralatan, dan perbuatan. Banyaknya media material yang
bisa digunakan dalam penyamapaian dakwah, dalam makalah ini kami hanya
mengelompokkan tiga media dasar yaitu: media yang bersifat natural, media seni, dan
media praktis.
1. Media moral
Media moral dakwah adalah media yang membantu seorang Da’i dalam
melaksanakan misi dakwahnya meliputi gagasan pemikiran dan tata kelola hati.
Mengingat banyaknya jenis media morail ini, penulis akan membahas dua yang
paling menojol yang dibutuhkan oleh Da’i yaitu media hati dan gagasan (strategi).
Media hati di sini adalah sabar. Sabar merupakan media paling menonjol
yang dibutuhkan kalangan Da’i dalam berdakwah. Sabar dapat dikatakan sebagai
cara terhebat untuk mengantarkan kepada kesuksesan.
Allah menjelaskan kepada Rasulullah bahwa sabar adalah jalan beliau dan
juga jalan yang ditempuh oleh para Nabi dan Rasul sebelum- sebelumnya, Allah
berfirman, "Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai
keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar." (Al-Ahqaf: 35).19
Mengapa harusnya ada sabar dalam ber Da’i ?? karena kesabaran
merupakan hal yang wajib di miliki oleh Da’i demi tercapainya misi dakwahnya.
Tidak ada kesuksesan bila Da’i tidak bersabar dalam menghadapi rintangan yang
ada pada sasaran (mad’u) dalam berdakwahnya.
Para ulama membagi kesabaran menjadi tiga:
1. Bersabar dalam mengerjakan ketaatan (ash-shabr 'ala ath-thaat).
2. Bersabar dalam menjauhi maksiat dan hal-hal terlarang (ash-shabr
19
Maturi Irham dan Muhammad Malik Supar, Op.cit, hal. 297
6
'ala al-mashiat).
3. Bersabar atas musibah yang menimpa. (ash-shabr 'ala al-masha`ib).20
Selanjutnya adalah strategi, adalah rencana atau Langkah seorang Da’i
dalam menjalankan misi dakwahnya. Mengapa stratgei dalam dakwah ini
menjadi media sangat penting? Beralih ke pembahasan pada kelompok makalah
sebelumnya yang memebahas mengenai metode dakwah, strategi dalam
dakwah harus di barengi dengan metode yang baik maka strategi dakwah ini
harus menjadikan metode dalam dakwah sebagai pedoman dalam mencapai
tujuan dalam dakwahnya.
2. Media material
Sebagaimana yang sudah di singgung di pengertian atas, media material
ini adalah media yang kasat mata dan bersifat inderawi. Dalam makalah ini
media material dakwah di bagi menjadi tiga macam, yaity:
a. Media natural (fitrah)
b. Media skill (ilmiah)
c. Media terapan (aplikasi)
Media natural atau fitrah merupakan media ujuran (verbal) dengan
seluruh bentuknya dan Gerakan tubuh degan semua jenisnya. Bentuk-
bentuk ujuran di sini yaitu dialog anatara seorang Da’i dengan mad’u,
penyampaian Pelajaran, ceramah, khutbah, pidato, dan lain sebagainya.
Sedangkan jenis-jenis Gerakan yaitu berpindah-pindah dari satu tempat ke
tampat yang lain, safari dakwah, dan lain sebagainya.
Mengapa media verbal ini penting untuk Da’i dalam melancakan misi
dakwahnya? Berikut beberapa urgensi media verbal dalam dakwah:21
20
Maturi Irham dan Muhammad Malik Supar, Ibid, hal. 300
21
Maturi Irham dan Muhammad Malik Supar, Ibid, hal. 306
7
menjelaskannya kepada mereka. Allah berfirman, "Kami tidak
mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya
ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka." (Ibrahim:
4)
4. Berlimpah banyak sabda Rasulullah yang dibukukan dalam kitab-
kitab hadits, yang kemudian popular dengan istilah Sunnah Qauliyah
Syarifah.
Media material berupa skill yaitu media-media tangan seperti
kemampuan Da’i dalam menulis, media-media bacaan (visual) seperti koran,
majalah, buku, dan lain sebagainya, media-media pendengaran (audio) seperti
radio, handphone. Media audio visual seperti televisi, dan media-media multi
aspek seperti seni pertunjukan (drama).
Mengapa media skill ini sangat penting? Di sini akan di paparkan
mengenai urgensi salah satu dari media skill yaitu media seni pertunjukan:
Media seni pertunjukan ini sudah mencakup beberapa media seperti audio,
menulis, dan menyaksikan
Nilai penting seni pertunjukan sebagai salah satu media komunikasi era
kontemporer sekarang, terlihat dari berbagai aspek berikut ini:
1. Seni pertunjukan menghimpun sekian banyak karakteristik media
tangan, audio dan visual dalam satu waktu. Kelebihan ini menjadi daya penarik
yang membuat banyak orang terpikat padanya.
2. Memiliki keragaman jenis dan genre seperti genre tragedi, hiburan,
komedi dan cerita rakyat. Ada yang satu episode babak dan ada pula yang
berserk-seri.
8
Urgensi dan karakteristik-karakteristik khusus dalam media dakwah
yaitu:22
a. Keistimewaan Syar’i
Media yang dugunakan dalam berdakwah harus tunduk kepada syari’at
islam, maksudnya, seorang Da’i tidak boleh menggunakan media yang
menyeleweng dalam menyampaikan misi dakwahnya. Da’i juga di haruskan
untuk mampu menyesuaikan mad’u dalam menggunakan media dakwah
b. Keistimewaan berkembang
Keidentikan dari media adalah kebaruan dan mengalami perkembangan
mengikuti zamannya, tradisi manusia, juga ilmu pengetahuan. Setiap masa
mempunyai media dan sarananya sendiri-sendiri dalam seluruh aspek
kehidupan.
Media-media modern terkadang berelaborasi dengan media-media era
sebelumnya dan terkadang berbeda total darinya. Seorang dai yang bijak adalah
dia yang dengan tepat memilih media yang selaras dengan era dan masanya.23
c. Keistimewaan keselarasan
Maksud dari pada keistimewaan keselarasan adalah kesamaan antara
sarana media dan tujuan yang karenanya media ini digunakan. Media yang tidak
selaras dengan tujuan tidak akan mampu mengantarkan kepada tujuan itu
sendiri pada waktu dan dengan cara yang digunakan. Dalam mempersiapkan
medianya saja tidak cukup untuk menarik mad’u atau sasaran dakwah, namun
dengan ini harus di upayakan untuk keselarasan media terhadap sasaran
dakwahnya.
Disamping dari penjelasan macam-macam media dakwah yang biasa
digunakan oleh da’i, media dakwah juga dilihat dari sifatnya dapat digolongkan
menjadi dua kategori, yaitu media dakwah tradisnional dan media dakwah
modern.
Media dakwah tradisonal berupa berbagai macam seni dan pertunjukan
tradisional, dipentaskan secara umum terutama hiburan yang bersifat komulatif.
Sedangkan media modern di istilahkan dengan media elektronik yaitu media
22
Maturi Irham dan Muhammad Malik Supar, Ibid, Hal. 330-333
23
Maturi Irham dan Muhammad Malik Supar, Ibid, Hal.331
9
yang dihasilkan dari teknologi seperti televisi, radio, pers, internet, dan
sebagainya.24
Dewasa ini, dakwah tidak cukup hanya di sampaikn melalui lisan namun
juga membutuhkan bantuan alat-alat komunikasi modern seperti: radio, televisi,
film, seminar, percetakan, dan lain-lain. Kata-kata yang di sampaikan oleh da’i
sangat terbatas oleh ruang dan waktu, maka dari itu di perlukannya kepandaian
dalam memilih media yang tepat adalah salah satu unsur keberhasilan dakwah.
Dalam menyampaikan dakwah, media memiliki peranan yang sangat
penting, karena media memiliki keterlibatan dalam pembuatan wacana dengan
melakukan rekontruksi dan dekontruksi peristiwa.25 Dakwah dengan
menggunakan media teknologi elektronik akan lebih banyak manfaatnya.
24
Ali Mutakin, dkk, Moderasi Dakwah Untuk Generasi Milenial Melalui Media Digital, (Jakarta: Publica
Indonesia Utama, 2023), hal. 32
25
Ali Mutakin, dkk, Ibid, hal. 31
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Media atau wasilah dakwah adalah alat yang digunakan sebagai perantara dalam
rangka pencapaian tujuan dakwah, tentunya dengan memilih yang tepat atau dengan
prinsip-prinsip wasilah atau media. Meskipun hanya sebagai alat perantara tetapi sangat
berperan dalam pelaksanaan dakwah. Hal tersebut menunjukkan bahwa wasilah dakwah
sangat dibutuhkan dalam proses penyelenggaraan aktivitas dakwah dimasyarakat.
Fungsi wasilah dakwah bisa berupa:
1. Fungsi menjelaskan, merupakan fungsi utama dari media komunikasi.
2. Fungsi menjual gagasan
3. Fungsi Pembelajaran
4. Fungsi Admintratif
Mengingat banyaknya beberapa media dalam dakwah yang bisa digunakan oleh
Da’i, maka di dalam makalah ini akan menkerucutkan media yang akan di bahas
yaitu: media bersifat maknawi /moral dan media material.
Urgensi dan karakteristim-karakteristik khusus dalam media dakwah yaitu:
Keistimewaan Syar’i, Keistimewaan berkembang, keistimewaan keselarasan.
Media dakwah juga dilihat dari sifatnya dapat digolongkan menjadi dua
kategori, yaitu media dakwah tradisnional dan media dakwah modern.
a. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini terdapat banyak sekali kesalahan baik dalam
penulisan maupun ejaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran agar
kami dapat memperbaikinya dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai rujukan bagi penulis maupun pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
12