Anda di halaman 1dari 19

MEDIA SOSIAL UNTUK PENGAJARAN DAN

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen pengampu :
Hasriadi, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh Kelas 5E


Kelompok 3

Radika Cita Masdani (1902010154)


Ziska (1902010165)
Nurdila (1902010162)
Wahyu Rutang (1702010107)
Nur Ahdin (1902010178)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaniraahiim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini .Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna
dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Dalam pembuatan makalah ini kami lakukan sebaik mungkin dengan
dukungan dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan kami dalam
penyusunannya. Kami mengetahui dalam penyusunan makalah ini sangat jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kami meminta saran dan kritik agar makalah
ini dapat jauh lebih baik..
Akhir kata, semoga makalah kami mampu menambah wawasan bagi para
pembacanya. Wassalamau’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Palopo, November 2021

Tim penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................1

B. Tujuan Penulisan ...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................2

A. Kecakapan Penggunaan Media Sosial ..........................................................2

B. Kecapakan profesional penggunaan media sosial .......................................5

C. Kecakapan Pengajaran Penggunaan Media Sosial ........................................7

D. Komunitas Virtual .......................................................................................11

E. Hambatan Terhadap Kecakapan Penggunaan Media Sosial ......................12

BAB III PENUTUP ...............................................................................................14

A. Kesimpulan .................................................................................................14

B. Saran............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zaman modern ini kemajuan teknologi tidak dapat ditolak, kemajuan
teknologi pastinya berpengaruh besar diberbagai aspek kehidupan antara lain
ekonomi, politik dan terkhusus pendidikan. Teknologi menjadi sarana dalam
pelaksanaan pembelajaran serta menjadi salah satu cara untuk memperoleh ilmu
pengetahuan. Adapun bentuk penggunaan teknologi yaitu pemanfaatan media
sosial. Indonesia merupakan negara yang pengguna media sosialnya berjumlah
35.482.400 dengan jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara terbesar
kedua sebagai pengguna media sosial terbanyak. Media sosial menjadikan peserta
didik menjadi lebih termotivasi serta fokus dalam menuntut ilmu yang berguna
untuk menambah wawasan pengetahuan yang secara tidak langsung berpengaruh
secara psikologis kepada peserta didik. Media sosial menjadi pendorong peserta
didik dalam menambah pemahaman karena mengetahui bahwa informasi yang
didapatkan dalam bentuk data memang dapat menjadi acuan dalam dalam
pembelajaran karena data yang diberikan dapat dijamin kebenarannya.
Permasalahan yang sering terjadi yakni ada beberapa pendidik yang belum bisa
menggunakan media sosial sebagai salah satu media. Sedangkan sudah menjadi
rahasia umum bahwa media sosial memiliki manfaat yang sangat besar terhadap
dunia pendidikan terutama dalam membantu peserta didik menambah sumber-
sumber pengetahuan meskipun bukan dalam lingkup kelas.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kecakapan penggunaan media sosial
2. Untuk mengetahui kecakapan profesional penggunaan media sosial
3. Untuk mengetahui kecakapan pengajaran penggunaan media sosial
4. Untuk mengetahui komunitas virtual
5. Untuk mengetahui hambatan terhadap kecakapan penggunaan media
sosial

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kecakapan Penggunaan Media Sosial


Media merupakan perantara antara sumber pesan dengan perantara pesan
yang berasal dari Bahasa latin yakni “medium”. Media pembelajaran ialah
teknologi yang membawa suatu pesan yang dapat di manfaatkan guna
kepentingan pembelajaran. Contoh dari media yang banyak digunakan saat ini
yaitu media sosial. Media sosial ialah salah satu media online yang sangat
memudahkan banyak orang dalam memberi informasi dan memperoleh informasi,
baik dengan mengakses, blog, wikipedia, youtube,dan masih banyak lagi, media
online yang paling umum dimanfaatkan oleh seluruh pengguna didunia yaitu,
blog, dan wikipedia.
Media sosial menjadi salah satu kebutuhan manusia saat ini, hal tersebut
terjadi karena dengan adanya media sosial membantu proses komunikasi yang
biasa dilakukan secara langsung, kini berubah menjadi komunikasi secara online
yang mengaplikasikan teknologi berdasarkan Web. Hingga saat ini perkembangan
media sosial terus mengalami inovasi dengan diciptakan berbagai aplikasi media
sosial seperti: twiter, facebook, blog, peth, Instagram, dan Wikipedia . Adreas
Kaplan dan Michael haenlein (2010) mendefinisikan bahwa media sosial adalah
suatu aplikasi berbasis online, yang dibuat oleh seseorang dengan berbagai
informasi yang menarik dan secara terus-menerus memberikan pergantian konten
informasi sesuai dengan perkembangan sosial saat ini, dan membutuhkan jaringan
internet agar dapat mengaksesnya.1
Pemahaman lain tentang media sosial juga di jelaskan oleh Van Dijk
(2013) dalam Nasrullah (2017) bahwa media sosial merupakan latfrom yang
memberikan dorongan kepada penggunanya untuk selalu berkomunikasi secara
intensif karena memberikan pelayanan yang mudah dan murah dalam bertukar
kabar. Sehingga sampai saat ini media sosial dianggap sebagai sesuatu yang harus

1Michael Haenlein. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social
Media. Indiana : Business Horizons. Hal 59

2
dimiliki oleh semua orang agar terbantu dalam berkomunikasi dan menjalin
interaksi sosial baik antara keluarga,teman, maupun masyarakat2
Menurut Shirky (2014) dalam Nasrullah (2017) mengatakan media sosial
merupakan suatu aplikasi atau perangkat lunak yang dapat digunakan untuk saling
membagi (to share) informasi, serta menambah keaktifan penggunanya dalam
bekerja sama (to komperate), seperti mengumpulkan berbagai informasi lalu
bertukar pendapat untuk mengetahui apakah informasi itu benar atau tidak,
sebelum di sebarkan ke media sosial lainnya. Dengan adanya media sosial ini
diharapkan dapat menjadi alat bantu untuk para penggunanya agar dapat saling
bertukar pendapat dan kemudian menemukan solusi atas permasalahan yang
sedang dialami.
Media sosial memilki banyak definisi yang dikatakan pada setiap
pendapat ahli. Oleh karena itu media sosial dapat di simpulkan sebagai aplikasi
atau perangkat lunak yang dapat diakses menggunakan jaringan internet, yang
berisi berbagai manfaat seperti bertukar pesan, memberikan informasi terkini,
berbagi pengetahuan, berbagai pengalaman, serta tentunya mempermudah
penggunanya dalam melakukan interaksi sosial dengan keluarga, teman dan orang
yang berada di tempat yang jauh. Sehingga secara tidak langsung para pengguna
media sosial dapat memperluas hubungan pertemanan meskipun berada ditempat
yang berbeda, hanya dengan menggunakan laptop, komputer maupun smartphone
yang memiliki jaringan internet. Untuk lebih memperjelas mengenai kecakapan
penggunaan media sosial, berikut ini adalah manfaat yang dapat diambil dari
penggunaan media sosial :
1. Media sosial sebagai penyedia sarana dalam proses pembelajaran.
Media sosial dapat menjadi sarana penting bagi seorang guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran secara online, serta menjadi sarana
untuk peserta didik dalam menerima materi pembelajaran meskipun
berada diluar lingkup sekolah. Sarana dan prasarana dalam belajar,
mendengarkan serta menyampaikan. Dengan media sosial para peserta

2Rulli Nasrullah. (2017). Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi.
Bandung : Remaja Rosdakarya. Hal 11

3
didik serta guru dapat mengetahui informasi terbaru yang sedang terjadi
misalnya dalam segi ekonomi, sosial, politik dan tentunya dalam dunia
pendidikan. oleh karena itu dapat diketahui bahwa media sosial sangat
dibutuhkan dalam proses pembelajaran karena menjadi salah satu sarana
komunikasi guru kepada peserta didik, serta sebagai media pemberi
informasi kepada guru dan peserta didik, sehingga dapat saling
mengeluarkan pendapat, kritik dan saran untuk bersama-sama
mendapatkan solusi atas permasalahan yang mungkin bisa diselesaikan,
secara tidak langsung penggunaan media sosial menjadikan peserta didik,
lebih bijaksana dalam mengeluarkan pendapatnya melalui media sosial. 3
2. Sebagai sarana menyimpan dokumentasi
media sosial ialah perangkat lunak yang didalamnya berisi banyak
dokumentasi seperti, video, foto, berita,maupun hasil penelitian dari para
ahli. Berdasarkan manfaat media sosial yang dapat menjadi tempat
menyimpan dokumentasi, maka banyak yang menggunakannya secara
pribadi maupun kelompok, misalnya pemanfaatan secara kelompok
disebuah lingkungan perusahaan, yang menjadikan media sosial sebagai
media dalam menginformasikan kebijakan serta target- target penting
yang ingin dicapai. Dalam hal ini pihak perusahaan dapat membuat
sebuah blog yang dijadikan tempat untuk mengirim informasi
perusahaan, rencana perusahaan, serta sebagai tempat untuk melakukan
tes kemampuan kepada karyawan.
3. Media sosial sebagai sarana pemasaran
Pemanfaatan media sosial sebagai sumber pemasaran memang sudah
sering dilakukan. Karena pengguna media sosial yang sangat banyak
diseluruh dunia, sehingga proses promosi dapat dilihat oleh banyak orang
dan memungkinkan untuk yang melihat promosi itu, menjadi tertarik dan
membeli produk. Melalui media sosial, para penjual dapat mengatur
seperti apa target pemasaran yang akan dilakukan, apakah melakukan

3Tim Pusat Humas Kementrian Perdagangan RI. (2014). ,Panduan Optimalisasi Media Sosial
Untuk Kementrian Perdagangan RI. Jakarta : Pusat Humas Kementrian Perdagangan RI. Hal 34

4
promosi melalui satu media sosial seperti Facebook, atau memanfaatkan
media sosial yang lain. Pemasaran menggunakan media sosial juga lebih
memudahkan konsumen dalam berkomunikasi dengan penjual untuk
mengetahui bagaimana kualitas produk yang dijual dan memberikan
masukan kepada penjual agar produk yang dijual dapat jauh lebih baik.4
4. Sarana peninjau masyarakat
Media sosial menjadi suatu tempat informasi yang selalu dijadikan
masyarakat dalam mendapatkan kabar terkini. Dalam sudut pandang
pemerintahan, media sosial dapat dijadikan sarana dalam melakukan
pengamatan sosial terhadap masyarakat, melalui media sosial masyarakat
dapat menceritakan segala kebutuhan dan pendapatnya tentang kinerja
pemerintah dengan bahasa yang sopan dan mudah dipahami. Masukan
masyarakat sangat penting bagi perkembangan negara, karena dengan
masukan itu dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menciptakan
fasilitas dan kebijakan masyarakat. Selain itu dengan media sosial,
pemerintah dapat mengetahui apakah aturan yang telah dibuat oleh
pemerintah sudah dipenuhi atau banyak dilanggar oleh masyarakat,
melalui berbagai informasi yang tersedia dimedia sosial. Oleh karena itu
dalam fungsi media sosial sebagai peninjau masyarakat, pemerintah
dapat mengetahui masalah apa saja yang kerap terjadi, dan dapat
melakukan usaha pencegahan agar masalah yang kerap menjadi kabar
berita dimedia sosial tidak terjadi kembali. .

B. Kecapakan profesional penggunaan media sosial


Pemanfaatan media sosial seperti kecakapan profesional penggunaannya
di zaman modern ini memiliki banyak macam bentuk, salah satu tokoh terkenal
yang bernama Nasullah ( 2015 ) Beliau mengatakan bahwa ada beberapa macam
pembagian media sosial secara professional menurut penggunaannya:
1. Media interaksi sosial (Social networking)

4
Tim Pusat Humas Kementrian Perdagangan RI. (2014). ,Panduan Optimalisasi Media Sosial
Untuk Kementrian Perdagangan RI. Jakarta : Pusat Humas Kementrian Perdagangan RI. Hal 37

5
Media online memang memiliki banyak jenis, akan tetapi social
networking adalah media yang paling popular, Dikarenakan paling
banyak penggunanya. Adapun manfaat dari media ini yaitu melakukan
hubungan social secara tidak langsung (virtual) dengan menggunakan
jaringan internet. Penggunaan media ini bahkan biasa mempertemukan
pengguna satu dengan pengguna lainnya secara offline, karena media
sosial membuka jalur pertemanan adapun jaringan online yang sering
digunakan adalah aplikasi whatshaap, facebook dan linkedline.
2. Jurnal online (blog)
Jurnal online banayak digunakan oleh peserta didik bahkan mahasiswa
yang hobi bermain internet, biasanya memanfaatkan media blog ini untuk
mengunggah aktivitas kesehariannya, saling mengomentari satu sama
lain, saling mengirim situs web seperti jurnal sebagai tugas dari sekolah
atau universitas. Awalnya jalur media ini merupakan jalur pribadi yang
tidak semua orang bisa melihat atau menikmati unggahan tersebut,
namum seiring berjalannya waktu media ini sudah memiliki askses
komentar sehingga semua orang bisa melihat dan menikmati media ini.
Ada dua kategori media blog secara mekanis yaitu: Homepage adalah
pengguna menggunakan nama sendiri misalnya .com. Kedua pengguna
menggunakan web blog gratis misalnya blogspot.
3. Jurnal online microblog
Micro blogging merupakan media yang hampir sama dengan media blog,
yang dimana pengguna juga bisa mengunggah sebuah aspirasi perasaan
lewat media ini. Tentunya sangat banyak yang meminati jalur media
micro blogging Namun seiring berjalannya waktu pengguna micro
blogging sudah mulai menurun. Adapun aplikasi dari media ini adalah
twitter.5
4. Media berbagi

5Tim Pusat Humas Kementrian Perdagangan RI. (2014). ,Panduan Optimalisasi Media Sosial
Untuk Kementrian Perdagangan RI. Jakarta : Pusat Humas Kementrian Perdagangan RI. Hal 26

6
Media sosial menjadi alat bantu para penggunanya untuk saling berbagi
media, misalnya foto, dokumentasi, video, maupun pesan dan lain
sebagainya. Contoh media ini adalah: whatsapp, youtube, dan instagram
5. Media pemberi informasi (social bookmarking)
Social Bookmarking merupakan salah satu perangkat social dengan
kemampuan memberi infromasi, mengelola dan menyimpan berita secara
online dengan menggunakan jaringan internet. Beberapa media sosial
bookmarking contohnya adalah reddit, scoop.it, bizsugar, dan campur
6. Media konten hasil kerjasama
Brainly merupakan Media online yang didalamnya berisi informasi hasil
kerjasama yang dikumpulkan oleh para penggunanya dengan membuat
suatu konten, dan didalamnya terdapat berbagai macam pembahasan
pelajaran, berupa pertanyaan dan jawaban dari beberapa soal. Media ini
hampir sama dengan kamus atau ensiklopedi dengan begitu pengguna
dapat mengakses pengertian, sejarah hingga pada rujukan buku.6

C. Kecakapan Pengajaran Penggunaan Media Sosial


Rombepajung (1998) mengungkapkan Pengajaran merupakan suatu
usaha untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik, akan tetapi
tidak hanya melalui pendidikan formal, pengajaran juga dapat diperoleh melalui
pengalaman7. Pengajaran tentunya memiliki hubungan yang erat dengan
komunikasi, sedangkan di era modern ini komunikasi tidak hanya dapat
dilakukan secara tatap muka oleh guru kepada peserta didik, akan tetapi juga
dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini8. Berdasarkan itulah maka
proses pengajaran bisa juga dilakukan melalui perantara ,misalnya dengan
mengaplikasikan media sosial dalam proses pengajaran, salah satu media sosial
yang dapat digunakan pada proses pengajaran yaitu dengan memanfaatkan
aplikasi Whatsapp, dibawah ini beberapa penjelasan terkait aplikasi Whatsapp :

6Rulli Nasrullah. (2017). Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi.
Bandung : Remaja Rosdakarya. Hal 14
7
Rombepajung. (1998). Pengajaran Dan Pembelajaran Bahasa Asing. Jakarta : Depdikbud
Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan . Hal 25
8Syahrini Tambak. (2013). Pendidikan Komunikasi Islam. Jakarta : Kalam Mulia. Hal 59

7
1. WhatsApp
WhatsApp salah satu aplikasi yang dapat dioperasikan melalui jaringan
internet dengan pemakaian paket kuota, karena kecanggihannya ini whatsapp
menjadi aplikasi terkenal dikalangan masyarakat terkhususnya peserta didik 9.
Kecanggihan aplikasi whatsapp yaitu memungkinkan penggunanya untuk
berkomunikasi dengan teman dan keluarga secara intens, baik mengirim pesan,
maupun telepon dengan biaya yang lebih terjangkau karena menggunakan kuota
internet dibanding menelpon manual menggunakan pulsa yang dirasa lebih
mahal. Aplikasi WhatsApp merupakan salah satu media yang dimanfaatkan
penggunanya untuk bisa saling bertukar informasi secrara online yaitu mengirim
pesan teks dan suara, mengirim foto, video dan lain sebagainya. Penggunaan
aplikasi Whatsaap sebagai sebagai media pembelajaran sangat efektif, karena
dapat mendorong peserta didik untuk dapat saling bersosialisai tanpa dibatasi
ruang dan waktu, selain itu fitur yang diciptakan oleh aplikasi Whatsapp sangat
membantu peserta didik untuk menerima dan memberikan informasi baik kepada
teman, guru dan keluarga. 10 Adapun menurut Aat Hartanto (2010) WhatsApp
termasuk aplikasi yang digunakan pada smartphone yang memiliki kesamaan
dengan penggunaan Black Berry Messenger. Aplikasi Whatsapp merupakan salah
satu media sosial platform yang dapat diakses dengan koneksi jaringan internet
3G/4G maupun menggunakan wifi.11 Maka dapat disimpulkan bahwa Whatsaap
adalah media sosial yang menggunakan internet dalam mengaksesnya dimana
Whatsaap dapat digunakan untuk mengirim pesan baik foto video, serta dapat
digunakan untuk menelpon kesesama pengguna Whatsapp.

Tanggal 24 Februari 2009 merupakan hari diciptakan aplikasi WhatsApp


oleh Acton dan koum, nama Whatsapp berasal dari kata What’s Up yang
kemudian diubah oleh Acton dan koum menjadi Whatsapp. Aplikasi WhatsApp
termasuk jenis media sosial gratis dengan menggunakan koneksi internet, yang

9
Feri Sulianta. (2015) . Keajaiban Sosial Media. Jakarta : Elex Media Komputindo Hal 5
10
Syaiful Rohim . (2016). Teori Komunikasi Perspektif, Ragam Dan Aplikasi. Jakarta : Rineka
Cipta. Hal 13
11
Aat Hartanto. (2010). Panduan Aplikasi Smartphone. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal
100

8
mengharuskan penggunanya memiliki nomor telepon, aplikasi Whatsapp
memiliki beban penyimpanan memori yang cukup sedikit sehingga tidak
membuat penyimpanan Handphone menjadi penuh. Aplikasi WhatsApp menjadi
sangat terkenal karena kelebihan yang dimilikinya, meskipun pada awalnya
Whatsapp hanya mampu digunakan untuk mengirim pesan, namun saat ini
WhatsApp banyak diminati karena menyediakan fitur yang sesuai dengan
kebutuhan penggunanya. Acton dan koum mampu melakukan inovasi terhadap
aplikasi yang mereka ciptakan, inovasi tersebut menjadikan WhatsApp tidak
hanya mampu mengirim pesan tetapi juga dapat digunakan membagi gambar,
kontak, file, pesan suara, dan video call. Dan yang menjadi kelebihan Whatsaap
yaitu adanya kemampuan untuk membuat status yang bisa dilihat secara 24 jam
oleh nomor kontak Whatsaap yang disimpan oleh setiap penggunanya.

Acton dan koum beranggapan bahwa aplikasi Whatsaap, sangat


bermanfaat untuk semua orang terkhususnya para peserta didik karena menjadi
media yang membantu dalam berkomunikasi serta berbagi informasi. Muhammad
Mufid (2012) mengatakan bahwa komunikasi menjadi sesuatu yang penting
karena dengan komunikasi seseorang dapat memperoleh pemahaman. 12 Oleh
karena itu aplikasi WhatsApp telah digunakan mulai tahun 2009 hingga saat ini.
Pengguna Whatsapp didunia dilihat dari lebih 180 negara saat ini sudah
mencapai 1 miliar pengguna, jika dilihat dari sudut pandang sosial, kebutuhan
aplikasi Whatsaap memang sangat dibutuhkan di negara Indonesia, dimana
indonesia dikenal dengan negara yang ramah dan suka memulai pembicaraan
untuk membuat interaksi, terbukti dengan di masukkannya negara Indonesia
kedalam salah satu negara yang paling banyak berkirim pesan menggunakan
Whatsaap di wilayah Asia Tenggara. Dari banyaknya penggunaa Whatsaap di
Indonesia, maka tentu para remaja indonesia juga termasuk kedalam pemakai
aplikasi Whatsaap. Seperti yang dikatakan juru bicara WhatsApp Neeraj Arora,
menyimpulkan bahwa masyarakat indonesia sangat suka bersosialiasai sehingga

12
Muhammad Mufid.( 2012). Etika dan Filsafat Komunukasi. Jakarta : Kenacana Pranada Media
Group. Hal 99

9
dengan adanya aplikasi Whatsaap maka masyarakat indonesia semakin mudah
dalam melakukan sosialisasi.
Adhi (2014) Semakin tingginya inovasi yang dilakukan pada aplikasi
Whatsaap sehingga pengguna Whatsaap semakin bertambah banyak,
terkhususnya pada pemanfaatan Whatsaap pada proses pembelajaran. Pada
aplikasi Whatsaap terdapat fitur Grup WhatsApp yang dapat dimasuki oleh 256
peserta sehingga memungkin terjadi proses diskusi didalam Grup Whatsapp
tersebut.13 Secara tidak langsung bermanfaat bagi guru dalam melakukan
pengembangan gaya belajar, serta bermanfaat bagi peserta didik dalam
melakukan komunikasi dan melakukan proses pembelajaran online. Grup
WhatsApp memudahkan para guru untuk menyampaikan pengumuman, berupa
materi pembelajaran, tugas, maupun informasi lainnya, melalui aplikasi Whatsaap
dapat terjadi pembahasan materi secara online oleh guru dan peserta didik dapat
menaggapi pembahasan tersebut dengan mengirim pesan teks maupun pesan
suara. Aplikasi WhatsAp telah di anggap dapat memotivasi peserta didik untuk
melakukan kelompok belajar agar menambah ilmu pengetahuan dirasakan
Rosenberg (2001) mengungkapkan dengan semakin besarnya pengguna
media sosial untuk proses pembelajaran maka terjadi perubahan pada proses
pembelajaran yaitu, kegiatan pembelajaran tidak hanya bisa dilaksanakan diruang
kelas akan tetapi dapat dilakukan dimana saja, kemudian kegiatan pembelajaran
secara langsung tentunya membutuhkan alat tulis seperti buku dan pulpen, namun
hal tersebut tidak terlalu dibutuhkan dalam pembelajaran online, walaupun peserta
didik tetap harus mencatat materi pembelajaran yang diberikan. 14 Untuk lebih
memperjelas berikut ini beberapa manfaat Aplikasi WhatsApp untuk
pembelajaran yaitu :
a. Aplikasi Whatsapp tekhusus fitur Grup WhatsApp mampu dimanfatakan
sebagai media bagi guru dan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran, tidak hanya diruang kelas tetapi bisa dimana saja.

13
Adhi Susilo. (2014). Exploring Facebook and Whatsapp As supporting Social Network
Aplication For English Learning In Higher Education. Bandung : Widyatama hal 10
14
Rosenberg Marc. J. E-Learning. 2001. Strategies For Delivering Knowledge In The Digital
Age. USA: Mcgraw-Hill Companies. Hal 1

10
b. Aplikasi Whatsapp tekhusus fitur Grup WhatsApp menjadikan
penggunanya dapat saling bertukar informasi pembelajaran, dengan
mengirim pesan teks maupun pesan suara, atau malakukan telepon dan
video call
c. Aplikasi Whatsapp tekhusus fitur Grup Whatsapp memberikan
kemudahan bagi guru dalam membuat pengumuman kepada peserta
didik seperti menyebarkan materi pembelajaran, tugas, maupun proses
diskusi untuk saling bertukar pikiran.
d. Apkasi Whatsaap memudahkan penggunanya untuk memperoleh
informasi dan menyebar luaskan informasi tersebut melalui WhatsApp
Messenger Group.

D. Komunitas Virtual
Menurut Rheingold (1995) dalam Jasmadi (2008) komunitas virtual
merupakan usaha unutuk membangun hubungan sosial, yang dilakukan secara
tidak langsung melalui jaringan internet, komunitas virtual menjadi sarana para
penggunanya untuk dapat menceritakan berbagai masalah yang dialami, sehingga
para pengguna lain bisa memberikan solusi serta masukan mengenai bagaimana
cara menyelesaikan masalah tersebut. Hubangan yang terjadi antara sesama
pengguna komunitas virtual sering disebut dengan istilah siber.15
Komunitas virtual merupakan proses komunikasi yang berbasis
komputer (Communication Mediated Computer) dengan menggunakan paket data
agar dapat mengaksesnya. Selain penggunanya dapat saling tolong menolong
dalam memecahkan masalah, didalam komunitas virtual penggunya juga dapat
saling bertukar pengalaman serta melihat berbagai konten yang disediakan pada
komunitas virtual. Saat ini sering ditemukan komunitas yang mewajibkan
anggotanya untuk melakukan pertemuan secara langsung agar dapat saling
berkomunikasi, berbeda dengan komunitas virtual, komunitas virtual tidak
melakukan tatap muka untuk menjalin komunikasi, melainkan mereka hanya
memanfaat internet untuk dapat saling berinteraksi dengan sesama anggotanya.

15
Rulli Nasrullah. (2015). Media Sosial. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Hal 108

11
Bahkan bisa dikatakan ada beberapa anggota komunitas virtual yang tidak pernah
saling bertemu, atapun saling mengenal.16
Budiargo (2015) menyatakan Komunitas virtual merupakan adalah
perkumpulam sosial yang didalamnya terjadi komunikasi dalam waktu yang lama
secara online, dengan berbagai sesuatu yang bisa didiskusikan seperti kehidupan
pribadi, masyarakat, sosial dan politik serta berbagai infromasi lainnya. Didalam
komunitas virtual harus menjadi tepat terpercaya untuk mendapatkan informasi,
meskipun komunitas virtual tidak memiliki batasan bagi siapapun yang ingin
bergabung menggunakan Computer Mediated Communication (CMC) yanh di
akses menggunakan paket data internet sehingga masyarakat dapat selalu
mengetahui tentang kemajuan diera modern ini.17 Dari banyaknya pendapat
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa komunitas virtual adalah suatu istilah
yang digunakan untuk menunjukkan pada suatu kelompok atau jaringan yang
melakukan komunikasi satu sama lain didalam internet

E. Hambatan Terhadap Kecakapan Penggunaan Media Sosial


Manusia adalah makhluk yang selalu ingin melakukan interaksi antar
sesama manusia baik bertemu secara langsung maupun tidak langsung dengan
memanfaatkan media sosial.18 Pemanfaatan media sosial memang memberikan
pengaruh positif terhadap penggunanya karena dengan media sosial, maka
komunikasi dengan karabat dapat terjalin dengan baik meskipun jarang jauh.19,
akan tetapi tentunya memiliki banyak hambatan yang dapat mengurangi
efektifitas dari penggunaan media sosial. Berikut ini beberapa hambatan
kecakapan penggunaan media sosial yang dialami oleh beberapa penggunanya :
1. Hambatan individu

16
Jasmadi. 2008. Membangun Komunitas Online secara Praktis dan Gratis. Jakarta : Elex
Media Computindo. Hal 16
17
Dian Budiargo. (2015). Berkomunikasi Ala Net Generation. Jakarta : PT Elx Media.
Komputindo. Hal 6
18
Cangara Hafied. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hal
18
19
West, R., & Turner, L. H. (2007). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis Dan Aplikasi. Buku 2.
Jakarta : Salemba Humanika. Hal 104

12
Hambatan individu merupakan sesuatu yang menjadi penghalang
seseorang dalam menggunakan media sosial, misalnya kurangnya
pengetahuan menggunakan handphone, baik menyalakannya maupun
membuka aplikasi-aplikasi yang ada dihanphone, sehingga menjadikan
orang itu merasa tidak perlu dalam memanfaatkan Handphone
terkhusunya media sosial. 20
2. Hambatan Dana
Penggunaan media sosial yang sering dilakukan tentunya tidak hanya
didapatkan secara gratis, akan tetapi memerlukan pembayaran dalam
membeli paket kuota internet untuk dapat mengakses media sosial, jadi
yang menjadi hambatan yaitu pengeluaran dana yang harus terus
dilakukan dalam pembelian paket kuota sehingga membuat para
pengguana merasa diberatkan, terlebih lagi jika pengguna media sosial
adalah orang yang berpenghasilan dibawah rata-rata yang menjadikan
masalah dana sebagai hambatan utama pemanfaatan media sosial.
3. Hambatan kesehatan
Pengguna media sosial yang mengalami hambatan ini mereka memang
mahir dalam menggunakan media sosial juga mampu dalam membeli
kuota internet, akan tetapi yang menjadi hambatan utamanya ialah
masalah kesehatan, bagi beberapa pengguna menggunakan media sosial
secara berlebihan dapat menyebabkan matanya menjadi berair dan terasa
sakit, sehingga menjadi hambatan utama dalam penggunaan sosial
media.

20
Hope, A., Schwaba, T., & Piper, A. M. (2014). Proceedings Of The SIGCHI Conference On
Human Factors In Computing Systems. New York, NY, USA: ACM. Hal 3903

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kecakapan penggunaan media sosial sebagai aplikasi atau perangkat
lunak yang dapat diakses menggunakan jaringan internet, yang berisi
berbagai manfaat seperti bertukar pesan, memberikan informasi terkini,
berbagi pengetahuan, berbagai pengalaman, serta tentunya
mempermudah penggunanya dalam melakukan interaksi sosial dengan
keluarga, teman dan orang yang berada di tempat yang jauh.
2. Kecakapan profesional penggunaan media sosial, terdiri atas, Media
interaksi sosial (Social networking, Jurnal online (blog), Jurnal online
microblog, media berbagi, media pemberi informasi, dan Media konten
hasil kerjasama
3. Pengguna media sosial untuk proses pembelajaran menjadikan kegiatan
pembelajaran tidak hanya bisa dilaksanakan diruang kelas akan tetapi
dapat dilakukan dimana saja.
4. Komunitas virtual adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menunjukkan pada suatu kelompok atau jaringan yang melakukan
komunikasi satu sama lain didalam internet
5. Hambatan Terhadap Kecakapan Penggunaan Media Sosial, hambatan
individu, hambatan dana, dan hambatan kesehatan

B. Saran
Dalam pembuatan makalah “media sosial untuk pengajaran dan
pembelajaran pendidikan agam islam” kami berharap dapat menambah
pengetahuan bagi para pembacanya, adapun kekurangan dalam penulisan makalah
ini mohon dimaafkan, dan kami meminta kritik dan saran agar makalah ini dapat
lebih baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aat Hartanto. (2010). Panduan Aplikasi Smartphone. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

Adhi Susilo. (2014). Exploring Facebook and Whatsapp As supporting Social


Network Aplication For English Learning In Higher Education. Bandung
: Widyatama

Cangara Hafied. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta : PT. Raja


Grafindo Persada.

Dian Budiargo. (2015). Berkomunikasi Ala Net Generation. Jakarta : PT Elx


Media . Komputindo.

Feri Sulianta. (2015) . Keajaiban Sosial Media. Jakarta : Elex Media Komputindo

Hope, A., Schwaba, T., & Piper, A. M. (2014). Proceedings Of The SIGCHI
Conference On Human Factors In Computing Systems. New York, NY,
USA: ACM.

Jasmadi. (2008). Membangun Komunitas Online secara Praktis dan Gratis.


Jakarta : Elex Media Computindo.

Michael Haenlein. (2010). Users of the world, unite! The challenges and
opportunities of Social Media. Indiana : Business Horizons.

Muhammad Mufid.( 2012). Etika dan Filsafat Komunukasi. Jakarta : Kenacana


Pranada Media Group.

Rombepajung. (1998). Pengajaran Dan Pembelajaran Bahasa Asing. Jakarta :


Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan .

Rosenberg Marc. J. E-Learning. 2001. Strategies For Delivering Knowledge In


The Digital Age. USA: Mcgraw-Hill Companies.

Rulli Nasrullah. (2015). Media Sosial. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Rulli Nasrullah. (2017). Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan


Sosioteknologi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Syahrini Tambak. (2013). Pendidikan Komunikasi Islam. Jakarta : Kalam Mulia.

Syaiful Rohim . (2016). Teori Komunikasi Perspektif, Ragam Dan Aplikasi.


Jakarta : Rineka Cipta

15
Tim Pusat Humas Kementrian Perdagangan RI. (2014). ,Panduan Optimalisasi
Media Sosial Untuk Kementrian Perdagangan RI. Jakarta : Pusat Humas
Kementrian Perdagangan RI.

West, R., & Turner, L. H. (2007). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis Dan
Aplikasi. Buku 2. Jakarta : Salemba Humanika.

16

Anda mungkin juga menyukai