Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP MOTIVASI


BELAJAR
SISWA KELAS XI MIPA 6 DI SMAN 15 GARUT

Oleh :
DINARA SHARAPOVA
KELAS XI MIPA 6

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 15 GARUT


GARUT
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................
A. LATAR BELAKANG MASALAH........................................................................................
B. IDENTIFIKASI MASALAH..................................................................................................
C. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................
D. TUJUAN PENELITIAN.........................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................................................
A. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.....................................................................................
B. MEDIA PEMBELAJARAN...................................................................................................
C. MEDIA SOSIAL.....................................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN……….……………………………………………………..
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………. ………..
A. KESIMPULAN………………………………………………………………...
B. SARAN………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Era abad ke-21 teknologi informasi semakin berkembang dalam
kehidupan masyarakat karena dianggap sebagai fasilitas untuk membantu
pekerjaan. Banyak terobosan baru teknologi informasi yang tercipta di
berbagai bidang. Begitu pula di bidang pendidikan, teknologi informasi seperti
PC, laptop, bahkan mobile smartphone digunakan oleh pendidik maupun
siswa sebagai alat penunjang pembelajaran. Di Indonesia sendiri,
pembelajaran menggunakan bantuan teknologi informasi telah diterapkan
( Akmal dan Susanto, 2018:198).
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat
di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial
sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas
dasar ideologi dan teknologi web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content”. Jejaring sosial merupakan situs dimana
setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan
teman-teman untuk berbagi informasi dan komunikasi.
Dalam hal ini kaitannya dengan penggunaan media sosial yang lebih
spesifikasi pada penggunaan aplikasi ataupun software yang biasa kita kenal
dengan Facebook (FB), Twitter, Blackberry Messager (BBM), Whatsapps
(WA), Instagram (IG), Line, dan Path.
Jika media tradisional menggunakan media ceak dan media broadcast, maka
media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang
tertarik untuk berpartisipasi dengan member kontribusi dan feedback / umpan
balik secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam
waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial
pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter
misalnya, bisa dilakukan dimana saja. Karena kecepatan media sosial juga
mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang bisa
memiliki media sendiri. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses
menggunakan sosial media dan jejaring internet. Kita sebagai pengguna sosial
media dengan bebas mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan,
gambar, video, grafis dan berbagai model content lainnya.
Problematika motivasi belajar pada peserta didik sekarang ini semakin
kompleks termasuk candu penggunaan media sosial yang berkembang pada
dinamika masyarakat kita khususnya Indonesia. Asumsi yang ada motivasi
belajar dapat dilihat dengan prestasi dan perspektif kognitif dari peserta didik,
baik pelajar sekolah dasar atau mahasiswa perguruan tinggi. Status yang ada
tidak banyak menimbulkan perbedaan akan motivasi belajar hal ini menjadi
sebuah kecenderungan bahwa kesadaran akan motivasi belajar tidak hanya
dilihat dari aspek umur dan status tetapi juga dilihat dari gaya hidup masing
masing individu (Nurhalimah 2019:54).
Paradigma dalam sebuah perkembangan teknologi adalah untuk
membantu dan menstimulus motivasi belajar baik aspek kognitif maupun
psikomotor para peserta didik di era modernisasi sekarang. Tetapi faktanya
perkembangan teknologi dan adanya media sosial membuat arus balik
sehingga mayoritas para pecandu media sosial menurunkan motivasi belajar
mereka (Lestari : 2015).
Problematika dan kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar itu wajar dan
harus dipecahkan, bukan dihindari. Dengan adanya problematika ini,
dibutuhkan sebuah proses analisis untuk mencari solusi dari penyebab
kesulitan siswa dalam memahami dan menyelesaiakan soal-soal sejarah
sehingga diharapkan kedepannya siswa tidak akan lagi menemui kesulitan
dalam memahami dan menyelesaikan soal-soal sejarah.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang dapat
diidentifikasi adalah :
1. Munculnya fenomena media sosial (Instagram dan Whatsapp) yang telah
membuat banyak orang khususnya anak-anak muda usia sekolah
kecanduan sehingga
berpengaruh pada intensitas belajar mereka.
2. Seringnya anak-anak sekolah bermain media sosial (Instagram dan
Whatsapp) menjadikan mereka malas belajar dan menurunnya minat
belajar.
3. Rendahnya intensitas belajar siswa kelas XI MIPA 6 terhadap pelajaran di
sekolah
4. Kurangnya respon siswa terhadap mata pelajaran pada saat Kegiatan
Belajar
Mengajar (KBM) di dalam kelas.

C. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penggunaan media sosial pada siswa kelas XI MIPA 6 di
SMAN 15 Garut?
2. Bagaimanakah jenis-jenis media sosial yang digunakan siswa kelas XI
MIPA 6 di SMAN 15 Garut?
3. Bagaimana intensitas belajar siswa kelas XI di SMAN 15 Garut?
4. Apakah ada pengaruh penggunaan media sosial terhadap intensitas belajar
siswa kelas XI MIPA 6 di SMAN 15 Garut?
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui penggunaan media sosial pada siswa kelas XI MIPA 6
di SMAN 15
Garut.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis media sosial yang digunakan siswa kelas XI
MIPA 6 di SMAN 15 Garut.
3. Untuk mengetahui intensitas belajar siswa kelas XI MIPA 6 di SMAN 15
Garut.
4. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial terhadap intensitas
belajar
siswa kelas XI MIPA 6 di SMA Negeri 15 Garut.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


Teori yang berkaitan dengan belajar dinamakan dengan dengan teori
belajar. Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai
bagaimana informasi diproses dalam pikiran siswa. Berdasarkan suatu teori
belajar, suatu pembelajaran diharapkan dapat lebih meningkatkan perolehan
siswa sebagai hasil belajar.Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan
dikelompokkan dalam teori pembelajaran konstruktivis.
Dalam kegiatan belajar dan mengajar, peserta didik adalah subjek dan
objek dari kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, makna dari proses pengajaran
adalah kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran.
Tujuan pengajaran akan dicapau apabila peserta didik berusaha secara aktif
untuk mencapainya. Keaktifan anak didik tidak hanya dituntut dari segi fisik,
tetapi juga dari segi kejiwaan. Apabila hanya dari segi fisik saja yang aktif
dan mentalnya tidak aktif, maka tujuan dari pembelajaran belum tercapai. Hal
ini sama saja dengan peserta didik tidak belajar, karena peserta didik tidak
merasakan perubahan dalam dirinya. Belajar pada hakikatnya adalah suatu
“perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas
belajar (Djamarah, 2006).

B. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Yaitu
segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada peserta didik (siswa). Media
pembelajaran bisa juga diartikan sebagai alat atau sarana atau perantara yang
digunakan dalam proses interaksi yang berlangsung antara guru dan siswa
untuk mendorong terjadinya proses belajar mengajar dengan tujuan untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan serta memantapkan apa yang
dipelajari dan membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
berkualitas.
Pengertian media pembelajaran anatara lain disampaikan oleh beberapa
pakar pendidikan. Aristo Rahardi (2003: 9) menuliskan menurut Asosiasi
Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan
Noehi Nasution (2004: 7) menuliskan media pembelajaran menurut (1)
Gagne, media pembelajaran sebagai komponen sumber belajar di lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar, (2) Briggs, media
pembelajaran adalah wahana fisik yang mengandung materi pelajaran dan (3)
Wilbur
Schramm, media pembelajaran adalah teknik pembawa informasi atau pesan
pembelajaran. Yusuf Hadi Miarso: media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat merangsang terjadi nya proses belajar mengajar (Rohman, 2013:
156).

C. MEDIA SOSIAL
Istilah media sosial tersusun dari dua kata, yakni “media” dan “sosial”.
“Media” diartikan sebagai alat komunikasI. Sedangkan kata “sosial” diartikan
sebagai kenyataan sosial bahwa setiap individu melakukan aksi yang
memberikan kontribusi kepada masyarakat. Pernyataan ini menegaskan
bahwa pada kenyataannya, media dan semua perangkat lunak merupakan
“sosial” atau dalam makna bahwa keduanya merupakan produk dari proses
sosial. Dari pengertian masing-masing kata tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa media sosial adalah alat komunikasi yang digunakan oleh pengguna
dalam proses sosial.
New media merupakan media yang menawarkan digitisation, convergence,
interactiviy, dan development of network terkait pembuatan pesan dan
penyampaian pesannya.
Kemampuanya menawarkan interaktifitas ini memungkinkan pengguna
dari new media memiliki pilihan informasi apa yang dikonsumsi, sekaligus
mengendalikan keluaran informasi yang dihasilkan serta melakukan pilihan-
pilihan yang diinginkannya. Kemampuan menawarkan suatu interactivity
inilah yang merupakan konsep sentral dari pemahaman tentang new media.
(Flew, 2002: 11-22)
BAB III
PEMBAHASAN
Di era globalisasi ini perkembangan teknologi yang semakin canggih
membawa banyak pengaruh terhadap masyarakat, akses yang mudah untuk didapat
dan memberikan kemudahan untuk berkomunikasi, bertransaksi, dan bersosialisasi
dengan cepat dan efisien. Hal tersebut memberikan dampak yang positif dan ada pula
dampak negatifnya bagi masyarakat. Dampaknya pun bisa dirasakan oleh semua
kalangan, tak terkecuali kalangan terpelajar. Tujuan dari dibuatnya artikel ini adalah
untuk menjelaskan bahwa penggunaan media sosial saat ini sangatlah berpengaruh
dan membawa dampak positif maupun negatif bagi masyarakat terutama kalangan
pelajar. Manfaat dari artikel ini untuk mengetahui apa saja dampak positif dan negatif
dari media sosial dan agar kita bisa menggunakan media sosial secara positif untuk
menunjang  proses belajar.
Media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun
diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content. Web 2.0 menjadi platform dasar media sosial.
Media sosial ada dalam ada dalam berbagai bentuk yang berbeda, termasuk social
network, forum internet, weblogs, social blogs, micro blogging, wikis, podcasts,
gambar, video, rating, dan bookmark sosial. Ada enam jenis media sosial: proyek
kolaborasi (misalnya, wikipedia), blog dan microblogs (misalnya, twitter), komunitas
konten (misalnya, youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook, instagram),
virtual game (misalnya world of warcraft), dan virtual social (misalnya, second life).
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi,
kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain facebook, myspace, plurk, twitter,
dan instagram. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media
broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa
saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback
secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat
dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun
ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses instagram misalnya, bisa dilakukan
dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone.
Demikian cepatnya orang bisa mengakes media sosial mengakibatkan terjadinya
fenomena besar terhdap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga
di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan
peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Media sosial sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di berbagai kalangan.
Media sosial adalah media online yang aksesnya sangat mudah dan penggunanya bisa
dengan mudah berinteraksi, berpartisipasi, berbagi, dan mengungkapkan isi pikiran
mereka. Media sosial merupakan suatu perkembangan teknologi yang memberikan
pengaruh yang besar dalam memberikan kemudahan berkomunikasi dan
bersosialisasi. Akhir-akhir ini banyak dijumpai pemberitaan tentang penyalahgunaan
situs jejaring sosial, hal itu sangat disayangkan mengingat perkembangan media
sosial mempunyai dampak jangka panjang. Manfaat dari media sosial bagi kalangan
pelajar yaitu:
1. Memperluas jaringan pertemanan. Karena melalui media sosial para
pelajar bisa saling berinteraksi dengan teman-temannya berbagai tempat
tanpa mengenal batas, mereka juga bisa berinteraksi kembali dengan
teman lamanya.
2. Membantu siswa termotivasi untuk belajar mengembangkan diri. Dengan
media sosial, terkadang siswa ada keinginan mengembangkan
kemampuannya agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya karena
pergaulannya yang luas di media sosial.
3. Membantu siswa untuk memperoleh informasi apapun yang dibutuhkan.
Siswa bisa mencari informasi dengan akses internet hanya dengan
mengetik apa yang ingin dicari tahu.
4. membantu siswa untuk menumbuhkan rasa empati. Dengan media sosial
kita berinteraksi dengan banyak orang yang menjadikan seseorang bisa
saling membantu dan peduli terhadap sesama
5. Membantu untuk mempromosikan usaha online. Perkembangan teknologi
saat ini menumbuhkan siswa untuk bisa belajar memulai bisnisnya dengan
kemudahan internet ia dapat mudah mempromosikan barang dagangannya
6. Membantu siswa memperoleh data mengenai pelajaran dan ilmu-ilmu
lainnya diluar sekolah.
7. Ilmu tidak hanya didapat di sekolah tetapi juga bisa dicari di luar sekolah
seperti contohnya dengan mengakses internet, informasi yang didapat pun
bisa lebih luas jangkauannya dan bisa menambah wawasan yang lebih
banyak dan positif. 
Internet dan media sosial menjadi sebuah kebutuhan pokok untuk semua orang
bisa dikatakan bahwa seseorang tidak akan bisa hidup tanpa internet karena memang
internet dan media sosial telah memasuki seluruh aspek kehidupan. Akan tetapi,
ketika sesorang atau dalam hal ini anak-anak tidak memiliki sikap pengendalian yang
baik terhadap internet, maka bisa menyebabkannya terkena pengaruh buruk internet.
Selain dampak positif, media sosial juga bisa memberikan dampak negatif terhadap
kalangan pelajar antara lain:
1. Membuat siswa kecanduan untuk menggunakan media sosial hingga tidak
bisa membagi waktunya untuk hal lain yang lebih penting
2. Menumbuhkan sifat egois atau mementingkan diri sendiri karena lebih
banyak waktu untuk menghabiskan waktu dengan internet dibanding
bersosialisasi secara langsung
3. Media sosial juga bisa membuat siswa malas belajar karena sibuk dengan
membuka akses internet
4. Mengubah siswa kehilangan sopan santunnya karena bahasa yang biasa
dipakai di media sosial
5. Membuat siswa malas berinteraksi secara langsung dengan orang-orang
disekitarnya karena sudah terbiasa berkomunikasi lewat media sosial
6. Mudahnya akses media sosial juga mempermudah siswa untuk mengakses
jaringan pornografi
7. Menyalahgunakannya dengan melakan penipuan atau bahkan bisa juga
jadi korban
8. Berkurangnya perhatian keluarga juga bisa terjadi karena sering bermain
media sosial, akibatnya terjadi kurangnya kontrol orang tua terhadap
anaknya
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Media sosial memiliki pengaruh besar pada anak usia remaja, khusunya
siswa kelas XI MIPA 6 di SMA Negeri 15 Garut. Media sosial memiliki
pengaruh baik dan pengaruh buruk. Dari pengaruh-pengaruh media sosial
pada remaja tentu pengaruh baiklah yang diharakan setiap penggunanya.
Sehingga fungsi dari media sosial dapat berjalan dengan baik. Penggunaan
media social pada remaja usia 12-17 tahun tentu perlu dipantau orang yang
lebih dewasa. Hal ini bertujuan agar pengaruh yang didapat adalah pengaruh
baik.

B. Saran
Sarannya kita sebagai pelajar sekaligus sebagai generasi penerus bangsa
penting untuk menyeleksi dan memanfaatkan perkembangan teknologi
khususnya media sosial agar dapat memberikan manfaat bagi kehidupan kita
dan tidak mengakibatkan dampak-dampak negatif yang akan berpengaruh
pada prestasi belajar dan juga kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Rineka Cipta.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004. Pedoman Khusus Pengembangan
Silabus dan
Penilaian Mata Pelajaran Sejarah. Ensiklopedi Nasional Indonesia jilid 6.
1989. Jakarta :
PT. Cipta Adi Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar
Mengajar. Rineka Cipta.
Flew, Terry. 2002. New Media: An Introduction. Oxford University
Press.
Informasi, Pendidikan. 2012. Pengertian Media Pembelajaran. Ruang
Guruku.
Lestari, Rani. 2015. Pengaruh Game Online Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Kearsipan Kelas Xi Ap Smk Swasta Budisatrya
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Anda mungkin juga menyukai