pemahaman yang benar dalam berkomunikasi. belajar secara tatap muka langsung, maka
Peserta didik saat ini sangat perlu sekali dengan menggunakan media sosial sebagai
memperoleh pencerahan bagaimana media pembelajaran menjadi alternatif Guru
menyuarakan dan menulis segala perasaan dan dalam mengajarkan kepada peserta didik
pikirannya di media sosial, khususnya ruang bagaimana cara mengeluarkan pendapat yang
media sosial yang bebas tanpa ada kontrol. baik dan benar.
Lingkungan sekolah seharusnya Peserta didik sebagai pengguna aktif
mengoordinasikan pemahaman cara media sosial harus paham dan mengerti bahwa
berkomunikasi yang baik seperti membantu Pemerintah sejak tahun 2016 telah
peserta didik melihat kehidupan secara memberlakukan UU Nomor 19 Tahun 2016
menyeluruh, dan menjadi tempat kebebasan tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
yang bisa jadi menggali ekspresi dan aspirasi (UU ITE). Dalam UU tersebut mengatur
peserta didik, selain itu interaksi guru dan masyarakat bagaimana mereka sebagai
peserta didik dapat disederhanakan melalui pengguna internet(Undang-Undang Republik
hubungan yang anti intelektual (Dewey, 1997). Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang
Hubungan anti intelektual artinya guru Perubahan Atas Undang-Undang Republik
memberdayakan dan mengoptimalkan kekuatan Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
dan kapasitas peserta didik dalam proses belajar Informasi Dan Transaksi Elektronik, n.d.).
mengajar sehingga membentuk peserta didik Dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998
menjadi human being sebenarnya. tentang Kebebasan setiap orang berhak untuk
Salah satu prinsip demokrasi ialah menyuarakan aspirasi dan mengekspresikan
adanya kebebasan berpendapat, demokrasi kebebasan berpendapatnya (Undang-Undang
dalam sekolah menjadi tempat untuk Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan
mendorong dan memberikan kesempatan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum,
kepada peserta didik supaya lebih responsif dan n.d.). Meskipun bebas berpendapat, namun juga
aktif dalam mengemukakan pendapat. Menurut ada batasan dalam
(Zamroni, 2011) partisipasi aktif dari peserta menggunakannya, pembatasan kebebasan
didik dengan guru dan pendidik lainnya supaya berpendapat menggunakan media elektronik
menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih secara jelas telag diatur dalam Undang-Undang
baik. Nilai-nilai demokrasi sangat penting Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
untuk diterapkan dalam lingkungan sekolah Transaksi Elektronik, selain itu juga dalam
untuk menciptakan kerjasama yang baik antar Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
elemen yang ada di sekolah. Peserta didik Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11
tentunya harus terlibat dalam pengambilan Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
keputusan, cerdas dan kritis dalam berpikir, Elektronik.
serta bertindak secara independen. Peluang Pendidikan demokrasi dan pendidikan
dalam lingkungan sekolah dibutuhkan oleh politik sangat erat berkaitan dengan kebebasan
peserta didik sebagai ruang untuk berkontribusi, berpendapat, kebebasan tersebut merupakan
sehingga peluang yang dibutuhkan adalah elemen utama bagi keikutsertaan peserta didik
peluang skolastik. Peluang skolastik sebagai warga negara di Negara Demokrasi
menciptakan standar berbasis popularitas dan (Zencovich, 2008). Peserta didik berhak
menumbuhkan pengetahuan instruktur dan menyuarakan suara yang tak disuarakan lewat
peserta didik (Dewey, 1997). Untuk sebuah tulisan. Peserta didik memiliki hak
membentuk kepercayaan diri peserta didik untuk memperoleh dan mendapatkan edukasi
dalam berpendapat, maka peserta didik dituntut bagaimana cara menyuarakan dan menuliskan
untuk berani berbicara, bertanya, dan ide, gagasan dan pikiran mereka di media
menyanggah ketika proses pembelajaran sosial. Pembelajaran mengenai bagaimana
berlangsung. Meskipun terkendala tidak bisa seharusnya etika kebebasan berpendapat dan
berekspresi di media sosial bagi peserta didik Tujuan penelitian kualitatif ialah
memang sangat dibutuhkan oleh peserta didik digunakan supaya dapat memahami gejala
saat ini. fenomena sosial dengan cara memaparkan suatu
Dapat disimpulkan bahwa fokus atau peristiwa dengan penggambaran yang jelas
prioritas pada penelitian ini ialah kebebasan tentang fenomena atau gejala sosial tersebut
berekspresi dan berpendapat di media sosial, dalam bentuk rangkaian kata yang pada
khususnya di media sosial Instagram bagi akhirnya akan menghasilkan sebuah teori
peserta didik di SMK SMAK Padang. (Sujarweni, 2014). Penelitian ini bertujuan
Instagram menjadi alternatif alat untuk untuk mengetahui kebebasan berpendapat di
berkomunikasi dan cara peserta didik dalam media sosial dan untuk mengeksplorasi
menyuarakan dan mengekspresikan pendapat penggunaan Instagram untuk pembelajaran
melalui sebuah tulisan di media sosial. yang dilakukan oleh peserta didik kelas XI
Perwujudan budaya demokrasi di lingkungan SMK SMAK padang. Penelitian ini dilakukan
SMK SMAK Padang salah satunya diterapkan sebagai cara evaluasi penulis terhadap kegiatan
pada pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada mata
Kewarganegaraan. Melalui pembelajaran pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kewarganegaraan di Kelas XI, yaitu pada
menggunakan media sosial Instagram materi Sistem Hukum Nasional di SMK SMAK
diharapkan: (1) Memberikan wawasan Padang dengan memanfaatkan sosial media.
bagaimana cara berekspresi dengan bijak di Dalam prosedur pengumpulan
media sosial. (2) Memberikan pemahaman informasi menggunakan cara observasi,
tentang pentingnya kritis dan bertanggungjawab wawancara dan studi pustaka. Peneliti
dalam mengekspresikan pendapat di ruang menggunakan strategi pemeriksaan purposive
publik. (3) Memberikan pengetahuan batasan- sampling untuk menentukan informan, untuk
batasan peserta didik dalam berekspresi di lebih spesifik pilihan informan tergantung pada
ruang publik terutama di media sosial. tujuan pada penelitian ini. Peneliti melakukan
wawancara dengan peserta didik kelas XI
METODE angkatan 56, yaitu Kelas Dual System (DS) dan
Metode yang digunakan pada penelitian Kelas Reguler. Dari 8 lokal kelas XI di SMK
ini ialah kualitatif, penelitian kualitatif SMAK Padang, dipilih 4 kelas yang menjadi
merupakan penelitian ilmiah yang sample random sampling, yaitu Kelas Dual
menghasilkan data kualitatif berupa kata-kata System yaitu XI-1 (29 peserta didik) dan XI-2
yang tertulis, lisan atau berasal dari pengamatan (30 peserta didik), serta Kelas Reguler yaitu
yang terjadi di lapangan (Sugiyono, 2013). Kelas XI-3 (31 peserta didik) dan XI-4 (31
Pada penelitian ini juga didasarkan pada peserta didik). Secara keseluruhan jumlah
observasi dan wawancara terhadap beberapa peserta didik yang menjadi responden dalam
peserta didik. penelitian ini ada 122 yang berasal dari 2 Kelas
Penelitian dengan menggunakan Dual System dan 2 Kelas Reguler. Pemilihan
pendekatan kualitatif digunakan supaya peneliti responden pada Keempat kelas diatas
bersikap objektif terhadap kejadian dan hal-hal dikarenakan kelas tersebut belajar materi
apa yang sedang dan telah diamati. Selain itu, Hukum Nasional dan Sistem Peradilan Nasional
peneliti bisa secara langsung membuktikan pada blok pertama.
kebenarannya ketika berada di lapangan. Pada penelitian ini, peneliti mencoba
Metode kualitatif dipilih supaya dapat mempraktekkan dan menggali minat baca dan
menjelaskan bagaimana bentuk praktek skill mengungkapkan serta mengekspresikan
kebebasan berpendapat melalui media sosial pendapat dengan penggunaan media sosial
yang dilakukan oleh peserta didik saat ini. Instagram. Masing-masing peserta didik pada
Kelas Dual System maupun Kelas Reguler
ditugaskan untuk mencari, membaca dan
menganalisis berita di akun Instagram Berita untuk mempraktekkan proses bermedia sosial
Nasional, seperti @tempoid @kompascom yang benar (Chun et al., 2016).
@detikcom yang berkaitan dengan berita Penggunaan media sosial dalam
tentang putusan hakim dalam menangani suatu
pembelajaran merupakan salah satu alternatif
kasus pidana. Untuk penelitian kali ini, peneliti
memfokuskan berita tentang Hukum Nasional dan cara solutif ditengah pelaksanaan
yang terdapat di akun resmi Instagram berita pembelajaran jarak jauh. Pemanfaatan media
nasional. sosial tersebut juga dimbangi dengan
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
HASIL DAN PEMBAHASAN yang ketat supaya mutu yang dihasilkan sesuai
1. Hasil Penelitian dengan target materi pembelajaran. Target
Sesuai dengan Kurikulum 2013, materi pembelajaran pada Kompetensi Dasar
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Hukum Nasional dan Sistem Peradilan
(PPKn) menjadi salah satu mata pelajaran yang Nasional yaitu peserta didik mampu
diberikan mulai dari jenjang pendidikann menganalisis pelaksanaan Sistem Peradilan di
Sekolah Dasar (SD), SMP, Indonesia. Pengoptimalan penggunaan peran
SMA/SMK/MA/MAK, dan Perguruan Tinggi. media sosial yaitu Instagram sebagai media
Kajian materi yang diajarkan secara umum pembelajaran mengarahkan peserta didik
berkaitan dengan sikap nasionalisme, menjadi pengguna media sosial yang kritis dan
patriotisme, dan sikap menjadi Warga Negara bijak dalam menanggapi suatu masalah hukum
yang baik. Setiap materi di Kompetensi Dasar di Indonesia.
yang diajarkan ketika proses belajar mengejar 2. Pembahasan
mengharuskan seluruh peserta didik mengerti Dari hasil temuan di lapangan, peneliti
dan memahami tugas dan tanggung jawabnya, menemukan bahwa metode pembelajaran jarak
serta hak dan kewajibannya, dan memposisikan jauh dengan menggunakan media sosial
dirinya sebagai warga negara. Instagram yang telah dilaksanakan pada Kelas
Dalam dokumen Kurikulum Tingkat XI di SMK SMAK Padang menjadi salah satu
Satuan Pendidikan pada jenjang Sekolah media alternatif yang bisa digunakan pada
Menengah Kejuruan kelas XI sesuai dengan semua tingkatan. Media pembelajaran
Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014, salah menggunakan media sosial Instagram menjadi
satu capaian materi yang harus diajarkan salah satu cara untuk menyoalisasikan nilai
kepada peserta didik adalah kemampuan untuk budaya demokrasi yang tidak hanya terbatas
bebas ekspresi dan mengungkapkan pendapat. hanya nilai-nilai keilmuan saja, namun semua
Pembelajaran jarak jauh akan tercapai hasilnya nilai-nilai demokrasi dan politik praktis yang
jika guru memaksimalkan media yang ada, memungkinkan bisa mewujudkan peserta didik
salah satunya dengan menjadikan suasana yang berbudi dan berbudaya. Menurut (Sofyan,
belajar mengajar yang tidak terikat oleh ruang 2005) budaya sekolah berperan dalam
dan waktu. perbaikan mutu sekolah, maka dari itu sekolah
Dikarenakan adanya Pandemi Covid- harus memahami budayanya sebelum
19, maka pembelajaran dilaksanakan secara melakukan perbaikan mutu sekolah.
daring, dengan begitu cara untuk mengajarkan Media sosial kini bukan hanya tempat
peserta didik supaya aktif dalam pembelajaran untuk sekedar sharing foto dan tempat promosi,
ialah dengan menggunakan media pembelajaran namun juga digunakan sebagai media
menggunakan Media Sosial, yaitu Instagram. pembelajaran yang menyenangkan untuk
Instagram menjadi salah satu media peserta didik di usia remaja ketika mereka pada
pembelajaran dengan memanfaatkan media jenjang sekolah menengah.
sosial untuk belajar bagaimana Media sosial saat ini bisa digunakan untuk
mengkomunikasikan pikiran dan berpendapat di mengidentifikasikan konten pembelajaran untuk
muka umum, juga membantu peserta didik memperkuat atau memperluas materi bahan
ajar. Media sosial Instagram salah satunya, indikator pembelajaran yaitu “Menganalisis
membantu menyediakan berita dan video yang Sikap yang Sesuai dengan Hukum di
berkaitan dengan materi Sistem Hukum dan Indonesia”. Peserta didik diberi tugas untuk
Peradilan nasional sehingga dapat memperjelas mencari dan membaca berita seputar kasus
materi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan pidana dan putusan hakim di Indonesia. Berita
Kewarganegaraan tersebut. Selain itu, media tentang putusan hakim sengaja dipilih karena
sosial memungkinkan pelajar mengirimkan berita tersebut sangat menarik sehingga
bermacam-macam dokumen seperti video, meningkatkan rasa penasaran dan minat peserta
reminder, voice note, gambar, data dan lainnya. didik untuk mencari tahu lebih dalam. Selain
Selain fitur-fiturnya yang menarik, media menambah wawasan tentang masalah pidana
sosial menjadi sarana efektif dan efisien untuk dan putusan hakim, peserta didik juga dilatih
berbagi info, tempat belajar dan sarana untuk berpikir logis dan kritis akan suatu kasus,
komunikasi antara peserta didik dengan guru, dan dapat melihat suatu kejadian dari sudut
berikut adalah manfaat lain media sosial pandang masing-masing peserta didik. Dengan
sebagai media pembelajaran: literasi yang tinggi, tentu akan menambah
Pertama, Menumbuhkan minat baca, wawasan yang luas bagi peserta didik sehingga
Menumbuhkan minat baca pada peserta didik tidak mudah menerima berita yang tidak jelas
dibangun mulai dari minat terhadap hal yang menjadi efek positif dari gemar membaca.
menarik untuk dibaca. Minat adalah bagaimana Kedua, Mempraktekan Bijak Bermedia
seseorang bisa memposisikan diri dan Sosial, Media sosial saat ini berkembang sangat
melakukan sesuatu dengan menyenangkan cepat dan masif di seluruh penjuru dunia, hal itu
tanpa ada tekanan (Pintekid, 2020). Selama menuntut guru supaya terus berpikir dan
pembelajaran daring peserta didik tentu akan menemukan solusi bagaimana cara untuk
lebih banyak menghabiskan waktu belajar membentengi peserta didik dalam
dengan menggunakan internet, sama halnya menggunakan media sosial. Hal tersebut sangat
dalam menumbuhkan minat baca perlu penting mengingat banyak persoalan yang
ditawarkan hal-hal yang menyenangkan dan dapat muncul akibat salah menggunakannya.
menarik supaya peserta didik lebih antusias Kondisi itu tidak hanya merusakan karakter
dalam menjalani kegiatan belajar mengajar, peserta didik, tetapi juga bisa berdampak
yaitu dengan membaca berita di media sosial. hukum karena konten yang dibagikan bisa
Ketertarikan pada membaca berita di media membuat pengguna media sosial terjerat
sosial akan merangsang peserta didik persoalan hukum akibat ujaran kebencian,
termotivasi dan memiliki kemampuan membaca berita tidak benar (hoax) dan bermacam
dan membaca lebih banyak karena rasa persoalan hukum lainnya. Dengan begitu sangat
penasaran dan keingin tahuan mereka mengenai diperlukan peran guru dalam memberikan
kasus atau permasalahan tertentu. Kebiasaan pembelajaran dan informasi kepada peserta
gemar membaca tentu akan membawa pengaruh didik supaya mengerti dan lenih bijak
positif bagi pengalaman dan pengetahuan menggunakan media sosial.
peserta didik. Peserta didik yang lebih giat Sesuai (Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020
membaca akan nampak berbeda dengan peserta Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
didik yang kurang berminat dalam membaca, Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
baik dari segi cara berbicara, bertindak bahkan Virus Disease, 2020) menyatakan bahwa proses
bersikap dengan orang lain. pembelajaran jarak jauh dilaksanakan dengan
Pada penelitian ini peserta didik diberi memberikan pembelajaran yang bermakna bagi
tugas untuk membaca berita terkait dengan peserta didik, yaitu tanpa membebani berbagai
kasus pidana dan vonis hukuman dari Hakim. macam tuntutan hanya untuk menuntaskan
Materi Sistem Hukum Nasional sengaja dipilih seluruh capaian kurikulum agar naik kelas
karena dalam Kompetensi Dasar terdapat maupun lulus, pembelajaran daring hanya
berfokus pada capaian pendidikan kecakapan Dengan memberi arahan kepada peserta didik
hidup. Melalui Surat Edaran tersebut, tentu untuk mencari dan membaca di akun berita
membuat para guru mengakali dengan tugas Instagram seperti Tempo, Kompas, Media
yang lebih variatif dan beragam, tidak fokus Indonesia, Detik.com tentu akan memberikan
hanya pada pemberian materi berupa penjelasan kesempatan kepada peserta didik untuk melihat
dari guru semata, misalnya pemberian tugas seuatu masalah menurut perspektif mereka
terkait pendidikan kecakapan hidup yaitu sehingga peserta didik mampu menyampaikan
dengan memberikan pengalaman bermakna tentang apa saja yang telah peserta didik baca
bagi peserta didik, seperti praktik belajar dan dapatkan ketika membaca berita dan
mengemukakan pendapat dengan tulisan di komentar dari netizen laiinya. Peserta didik lalu
media sosial. Disini peran guru harus menjadi diminta untuk menyimpulkan mengenai hal apa
teladan dalam media sosial, memberikan contoh saja yang harus peserta didik perhatikan ketika
seperti apa yang layak dibagikan dan tidak ingin menyampaikan pendapatnya di media
layak dibagikan. sosial. Dengan menugaskan latihan analisis
Ketiga, Mengasah Kemampuan Berpikir kasus seperti itu, peserta didik dapat
Kritis, Salah satu kompetensi penting dalam mengungkapkan tidak setuju atau setuju dengan
pembelajaran yang harus dikuasi oleh peserta putusan hakim tersebut. Disisi lain, peran guru
didik ialah keterampilan berpikir. Matindas sangat diperlukan untuk mengajari dan
menyebutkan bahwa berpikir kritis merupakan menuntun penggunaan media sosial dengan
aktivitas mental yang dilakukan untuk baik dan benar, yaitu dengan meminta peserta
mengevaluasi kebenaran sebuah pernyataan didik menjelaskan alasan mengapa mereka
(dalam Sunarko, 2008). Pada mata pelajaran memilih bersikap demikian. Cara tersebut
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mengajarkan kepada peserta didik supaya dapat
menuntut peserta didik untuk berpikir kritis, mengambil sikap dan keputusan,,serta menjadi
maka dari itu peserta didik perlu diarahkan bahan evaluasi apakah pilihan itu sudah benar
supaya semangat menggali kemampuan atau belum.
tersebut dan mengubahnya menjadi Keempat, Mengasah Skill Mengungkapkan
keterampilan yang seharusnya peserta didik Pendapat, Salah satu ciri negara demokrasi
pahami. ialah adanya kebebasan dalam berpendapat.
Kemampuan peserta didik dalam berpikir Menyampaikan ide, gagasan, dan pendapat di
kritis akan membantu mereka sukses di sekolah depan umum merupakan hak setiap warga
maupun kehidupan mendatang setelah lulus negara yang telah diatur dalam UUD 1945. Hal
sekolah. Keterampilan kemampuan untuk tersebut tercantum dalam pasal 28 UUD 1945
berpikir dan melakukan tindakan harus dikuasai yaitu “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
peserta didik sejak dini. Keterampilan berpikir mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
kritis memiliki dampak terhadap bagaimana dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-
cara peserta didik menghadapi permasalahan Undang”. (Undang-Undang Dasar Negera
dan berupaya untuk cara mencari solusi, selain Republik Indonesia Tahun 1945, 1945)
itu juga dibutuhkan untuk mengatasi tantangan Melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila
setiap permasalahan dan persoalan yang dan Kewarganegaraan peserta didik diajarkan
menimpa dirinya. Keterampilan kemampuan bagaimana cara mengutarakan dan
untuk berpikir secara kritis memerlukan menyampaikan pendapat di ruang publik, baik
keaktifan, keuletan, dan pertimbangan langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut
objektivitas terhadap permasalahan tertentu. dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan
Melatih peserta didik dalam berpikir kritis berbagai macam pertimbangan. Ketika
dapat dilakukan dengan memberikan tugas menyampaikan pendapat di media sosial, di
menganalisis berita di Instagram mengenai hasil mana peserta didik sepenuhnya sadar peraturan
putusan hakim dalam menangani kasus pidana. tentang kebebasaan berkespresi di Dunia Maya
yang tercantum dalam Undang-undang namun peserta didik akan paham dan mengerti
Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 27 bahwa mereka sudah harus terbiasa untuk
ayat 3 yang memuat penjelasan mengenai mematuhi aturan dan norma-noram yang
ancaman berupa sanksi hukum jika apa yang berlaku di negara Indonesia. Selain itu, peserta
mereka posting dianggap menyinggung, didik menjadi paham bahwa mereka bebas
menyerang dan atau mencemari nama baik mengutarakan pendapatnya di dunia maya
individu atau entitas kelompok tertentu. Sejalan sebagai alat untuk saling berdiskusi dan
dengan prinsip dasar dari Undang-Undang menyampaikan pendapat, namun tetap bijak
tersebut, kebebasan dan kemerdekaan seseorang dalam menggunakan media sosial, tidak asal,
dalam mengemukakan ide, gagasan dan dan selalu hati-hati dalam menyampaikan ide,
pendapat di muka umum harus dilakukan gagasan, dan pendapatnya.
dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian
dan penuh rasa tanggungjawab. SIMPULAN
Mengajarkan peserta didik untuk terbiasa Keberlanjutan menggunakan media
menyampaikan dan mengungkapkan ide, sosial Instagram pada pembelajaran Pendidikan
gagasan, dan pendapat, baik itu di khalayak Pancasila dan Kewarganegaraan pada masa
umum maupun di dunia maya, sangat perlu Pembelajaran Jarak Jauh akan tetap diterapkan
memperhatikan budaya komunikasi sesuai mengingat pentingnya pendidikan tentang
dengan peraturan di Negara ini, yaitu tentunya kebebasan berekspresi sangat diperlukan. Saat
dengan memperhatikan prinsip-prinsip ini daya jangkau penggunaan media sosial
komunikasi. Hal tersebut menjadi fokus utama Instagram hanya mencakup peserta didik kelas
sebab guru harus mempertimbangkan dengan XI. Pada kesempatan mendatang diharapkan
baik efek dari peserta didik yang belajar media pembelajaran menggunakan media sosial
menyampaikan dan mengemukakan ide, juga digunakan untuk Kelas X dan Kelas XII
gagasan dan pendapatnya di media sosial. yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.
Peserta didik dalam masa pertumbuhannya Dampak negatif dalam menggunakan
perlu diingatkan bahwa kegiatan media sosial apapun harus dapat dihindari sejak
menyampaikan dan mengemukakan ide, dini dan dampak positif bisa diberdayakan
gagasan dan pendapatnya di khalayak umum, secara maksimal. Media sosial telah menjadi
dalam bentuk apapun terutama melalui media bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
sosial atau bahkan media personal, harus selalu kehidupan sehari-hari anak-anak dan remaja
mempertimbangkan dan mengingat prinsip- yang rentan penggunaan kebebasan dalam
prinsip komunikasi. Dengan begitu, peserta bermdia sosial. Sehingga sangat diperlukan
didik akan memahamai konsekuensi yang harus upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran,
mereka terima dan hadapi jika suatu hari pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
mereka melakukan kesalahan dalam Hal tersebut menjadi tambahan pekerjaan guru
berpendapat. untuk menyiasati dan memanfaatkan untuk
Media Sosial saat ini memberikan kebaikan pengguna dalam memaanfaatkan
keleluasaan kepada pemakainya secara bebas teknologi informasi dalam bermedia sosial.
mengatakan apa saja yang ingin dikatakan dan SMK SMAK Padang telah
disebar luaskan di khalayak ramai, tentu harus mempraktikkan kebebasan menggunakan media
dibekali dengan memberikan pengetahuan, sosial sebagai media pembelajaran, guru diberi
wawasan dan penyadaran mengenai pentingnya kesempatan untuk mengembangkan media
berpendapat dengan kreatif dan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
bertanggungjawab. Meskipun peserta didik tahu Selain itu juga praktik kebebasan akademik
bahwa kebebasan untuk berekspresi dan sebagai wujud merdeka belajar. Jargon
mengungkapkan pendapat setiap warga negara “Merdeka Belajar” merujuk pada belajar tidak
telah dijamin dan dilindungi oleh negara, lagi dibatasi oleh pihak sekolah, tetapi peserta
didik dan guru harus berkolaborasi kreatif Gutek, L. L. (1974). Philosophical Alternatives
ketika proses belajar mengajar sedang in Education. Charles E. Merril Publishing
berlangsung. Pemanfaatan media sosial Company.
Instagram selama kegiatan pembelajaran daring
Kemdikbud. (2019). Kemendikbud Imbau Guru
lebih banyak digunakan oleh peserta didik dan Siswa Bijak Menggunakan Media
sebagai wadah untuk mencari berbagai macam Sosial.
informasi, seperti melihat video atau membaca https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2
berita untuk mendukung proses pembelajaran 019/03/kemendikbud-imbau-guru-dan-
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. siswa-bijak-menggunakan-media-sosial
Selain itu, peserta didik akan belajar bagaimana
Pintekid. (2020). Cara Meningkatkan Minat
seharusnya mereka berkomentar di dunia maya
Belajar Siswa di Musim Pandemi.
dengan menyesuaikan gaya bahasa dan bahasa https://pintek.id/blog/minat-belajar-siswa/
tulisan untuk menyesuaikan dengan kondisi
ketika peserta didik memposisikan diri sebagai Sofyan, H. (2005). Pengembangan Kultur
netizen di ruang publik. Sekolah. Program Pascasarjana
Kultur pembelajaran seperti itulah Universitas Negeri Yogyakarta.
yang akan mendorong peserta didik di SMK
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kualitatif,
SMAK Padang supaya dapat mempelajari dan
Kuantitatif, dan R&D. Alfa Beta.
melakukan secara berulang esensi realitas
kebebasan berkespresi dan berpendapat dengan Sujarweni, V. W. (2014). Metode Penelitian:
adanya kontrol sosial. Akibatnya peserta didik Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami.
akan belajar dan sadar bahwa dengan adanya Pustaka Baru Press.
kebebasan dan kelonggaran dapat membantu
peserta didik dalam menyelesaikan tugas-tugas Sunarko, W. (2008). Psikologi Pengajaran dan
Penerapan Pada Peserta Didik. Pustaka
sekolah secara optimal dengan memaksimalkan
Ilmu.
kreatifitas mereka. Peserta didik juga sadar
dalam bertindak bebas tetapi tetap Supratiknya, A. (2003). Komunikasi
bertanggungjawab dan terbiasa membentengi Antarpribadi, Tinjauan Psikologis.
diri supaya apa yang telah mereka lalukan Kanisius.
ketika menggunakan media sosial tidak
berkaibat buruk bagi dirinya dan lingkungan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
skitarnya.
Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease (p. 19). (2020).
DAFTAR PUSTAKA
C.N.B.C. (2021). Instagram Ahead of Snapchat Undang-Undang Dasar Negera Republik
in Popularity Among Teens. Indonesia Tahun 1945. (1945).
https://www.cnbc.com/2020/10/22/instagr
am-ahead-of-snapchat-in-popularity- Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang
among-teens-piper-jaffray.html Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
Muka Umum. (n.d.).
Chun, D., Smith, B., & Kern, R. (2016).
Technology in language use, language Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19
teaching, and language learning. Modern Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas
Language Journal, 100, 64–80. Undang-Undang Republik Indonesia
https://doi.org/10.1111/modl.12302 Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik. (n.d.).
Dewey, J. (1997). Experience and education.
USA: Published by agreement with Zamroni. (2011). Pendidikan Demokrasi
Southern. Illinois University Press. Masyarakat Multikultural. Gavin Kalam
Utama.