Anda di halaman 1dari 10

ESJ (Elementary School Journal)

Volume 11 No. 2 Juni 2021

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS APLIKASI


ANDROID UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA

Fatmawati1, Yusrizal2, Ainul Marhamah Hasibuan3


Surel : Fatmecincau22@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk melihat keefektifan dan kelayakan media
pembelajaran berbasis android terhadap hasil belajar IPS siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SD PAB 22 dengan sampel
penelitian berjumlah 25 siswa. Penelitian ini menggunakan model
pengebangan Dick and Carey, Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan angket dan tes hasil belajar IPS.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pengembangan
media pembelajaran berbasis aplikasi android sangat layak dan efektif
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai akhir
rata-rata mencapai 85% tingkat ketuntasan siswa.

KataKunci: Media Pembelajaran, Aplikasi Android, Hasil belajar


IPS

ABSTRACT
The purpose of this study was to see the effectiveness and
feasibility of android-based learning media on students' social
studies learning outcomes. This research was conducted at PAB
22 Elementary School with a sample of 25 students. This study
uses the Dick and Carey development model. Data collection
techniques in this study used questionnaires and social studies
learning outcomes tests. Based on the results of the study, it was
concluded that the development of learning media based on
android applications was very feasible and effective to be used
to improve student learning outcomes with an average final
score of 85% of students' mastery levels.

Keywords: Learning Media, Android Application, Social Studies


learning outcomes

PENDAHULUAN dasarnya pada pembelajaran selalu


Peran media pembelajaran bagi berasumsi bahwa pemilihan media
dunia pendidikan merupakan salah pembelajaran yang baik sangat
satu komponen terpenting bagi proses penting bagi proses pembelajaran,
pembelajaran. Saat ini pada zaman tidak hanya memilih media bagi
globalisasi, penggunaan bahan ajar paradigma teori belajar behavioristik
seperti buku cetak kurang tepat untuk mengembangakan media
di terapkan dalam pembelajaran diera pembelajaran juga menjadi hal yang
perkembangan teknologi. Pada penting. Pada proses pengembangan

STKIP Amal Bakti


134
Fatmawati, Dkk: Pengembangan Media …

media pembelajaran yang paling biologis, yang diwujudkan dalam


utama diawali dengan tahapan desain bentuk robot, perangkat komputer
dari materi, animasi, warna, tata letak yang mobile, kecerdasan buatan,
serta penggunaan audio. Tahapan kendaraan tanpa pengemudi,
selanjutnya yaitu peletakan pengeditan genetik, digitalisasi pada
komponen pembelajaran seperti layanan publik yang dikenal sebagai
seperti petunjuk belajar, sajian materi, “Internet of Things (IoT)”. Informasi
rangkuman, soal dan jawaban adalah dan pengetahuan baru menyebar
bagian dari upaya untuk memberikan dengan mudah dan dapat diakses oleh
stimulus dan respons bagi seseorang siapa saja yang membutuh
yang belajar. Stimulus, respons dan pengetahuan. Pendidikan mengalami
pengkondisian merupakan istilah disrupsi yang sangat hebat dimana
yang dilahirkan dari teori belajar yang selama ini kita ketahui peran
behaviorime, dan penerapannya guru yang menjadi satu-satu penyedia
sangat kuat dalam pengembangan ilmu pengetahuan akan sedikit banyak
media pembelajaran. menjauh darinya.
Saat ini perkembangan zaman Di masa yang akan datang peran
sudah berada pada era 4.0 dimana dan kehadiran guru di ruang kelas
pendidikan mengarah kepada akan semakin menantang dan
pengajaran yang modern sehingga membutuhkan kreativitas yang sangat
pendidik di tuntut untuk menguasai tinggi. Guru sebagai pendidik
hal-hal yang selalu berkembang di era didalam pembelajaran pada era
revolusi industri 4.0. Dampak yang Pendidikan 4.0 ini harus memiliki soft
ditimbulkan dari Revolusi Industri 4.0 skill yang kuat. Hal tersebut didukung
terhadap pendidikan ialah oleh hasil penelitian Cann (2016)
memposisikan pendidikan masuk menyatakan bahwa guru harus
kepada cara pembelajaran yang memiliki beberapa skill antara lain
modern . Hal ini sangat critical thinking, creative,
mempengaruhi aktivitas sekolah communicative, and collaborative.
karena tidak semua pendidik yang Selain itu keterampilan mencari,
berada di lingkungan sekolah paham mengelola dan menyampaikan
dengan pembelajaran diera modern. informasi serta terampil
Pada industri 4.0 peralatan, mesin, menggunakan teknologi dan
sensor, dan manusia dirancang untuk informasi.
mampu berkomunikasi satu sama lain Ketercapaian tujuan pembelajaran
dengan menggunakan teknologi berpedoman pada peranan dari
internet. Hal tersebut didukung seorang guru, demi mencapainya
dengan hasil penelitian yang proses belajar mengajar yang baik.
dilakukan oleh Shahbodin (2016) Berdasarkan hal tersebut maka guru
menunjukan bahwa kehadiran harus memiliki kompetensi yang
teknologi-teknologi baru yang memadai dalam proses pembelajaran,
meleburkan dunia fisik, digital, dan kompeten dalam hal ini terlihat dari

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747 135
ELEMENTARY SCHOOL JURNAL VOLUME 11, NO. 2, JUNI 2021

cara guru memilih strategi, model sebagainya dengan menampilkan


ataupun media yang akan digunakan permasalahan sehari-hari masyarakat
dalam pembelajaran sehingga akan sekeliling.
memberikan dampak positif terhadap Pada kurikulum 2013 yang bersifat
minat siswa. terpadu akan sulit memberikan
Saat ini pada kurikulum 2013 pembelajaran IPS karena Ilmu
penggunaan media pembelajaran Pengetahuan Sosial kaya akan konsep
moderen sangat diperlukan. yang bersifat abstrak membuat siswa
Fatmawati, Yusrizal, Lubis, B. S., & sukar membayangkan. Bila saja
Rafiqah, F. S. (2020) mengatakan konsep-konsep yang bersifat abstrak
bahwa kurikulum merupakan sebuah itu dapat dibuat menjadi nyata
komponen terpenting di dalam dunia sehingga mudah ditangkap oleh panca
pendidikan. Perkembangan indera, maka masalahnya akan sangat
pembelajaran yang ada pada berbeda. Rendahnya kemampuan
kurikulum 2013 menerapkan interaksi antara guru dan siswa yang
pembelajaran secara terpadu. disebabkan oleh kurang pemahaman
Pembelajaran secara terpadu guru dalam menjalankan proses
mengharuskan setiap pendidik untuk pembelajaran menyebabkan siswa
memiliki kreativitas yang tinggi tidak terlalu banyak mempunyai
dalam menjalankan proses kesempatan untuk mengemukakan
pembelajaran, termasuk dalam apa yang ada dalam pikirannya
memotivasi setiap media sehingga pembelajaran hanya bersifat
pembelajaran yang diajarkan. Pada teacher center. Yusrizal & Fatmawati
kenyataanya penggunaan media pada (2020) berasumsi bahwa pada mata
proses pembelajaran sangat rendah. pelajaran IPS pembelajaran harus
Berdasarkan hasil observasi awal di berpedoman pada kenyataan yang
sekolah PAB 22 siswa sering dialami peserta didik sehingga
kesulitan memahami dan mengerti mereka mampu memahami
konsep materi IPS. Siswa cenderung pembelajaran IPS dengan baik. Hal
membaca saja dan hanya ini sangat berpengaruh pada hasil
mengandalkan ingatan untuk belajar siswa yang menurun pada
kepentingan persiapan ujian sehingga pembelajaran IPS.
siswa mampu menyelesaikan tugas Suprijono
yang diberigan oleh guru, baik itu (2012:5) mengatakan bahwa hasil
tugas dirumah ataupun soal ujian. belajar diartikan sebagai salah satu
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah kemampuan yang diperoleh peserta
pelajaran yang diajarkan untuk didik berdasarkan akhir proses
mempelajarai serta menganalisis pembelajaran. Hasil belajar ini dapat
kehidupan sosial yang di kaji memberikan perubahan tingkah laku
berdasarkan kajian geografi, baik pengetahuan, pemahaman, sikap
ekonomi, sosiologi, sejarah, dan keterampilan peserta didik
antropologi, ilmu politik, dan sehingga menjadi lebih baik dari

p-ISSN 2407-4934
136 e-ISSN 2355-1747
Fatmawati, Dkk: Pengembangan Media …

sebelumnya. Yusrizal & Fatmawati (metode mengajar, media


(2020) berpendapat bahwa hasil pembelajaran, kurikulum, relasi guru
belajar merupakan pencapaian akhir dengan siswa, relasi siswa dengan
dari sebuah pendidikan dalam siswa, disiplin sekolah, waktu
memperoleh pengetahuan. sekolah, standar pelajaran di atas
penguasaan keterampilan, serta ukuran, metode belajar, tugas rumah),
pembentukan sikap. Abdurrahman dan lingkungan masyarakat (kegiatan
(2013:14) berpendapat bahwa hasil siswa dalam masyarakat, teman
belajar adalah pencapaian akhir dari bergaul, bentuk kehidupan
upaya yang diperoleh siswa setelah masyarakat).
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Faktor lain yang mempengaruhi
Belajar itu sendiri merupakan suatu hasi belajar salah satunya adalah
proses dari seseorang yang berusaha penggunaan media pembelajaran.
untuk memperoleh suatu bentuk Pemilihan dan penggunaan media
perubahan perilaku yang relatif pembelajaran yang tepat dan sesuai
menetap. Dalam kegiatan dengan tujuan kompetensi sangat
pembelajaran atau kegiatan diperlukan, karena media
intruksional, biasanya guru pembelajaran adalah cara yang
menetapkan tujuan belajar. Siswa digunakan guru untuk mengadakan
yang berhasil dalam belajar adalah hubungan/interaksi dengan siswa
yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pada saat kegiatan belajar mengajar.
pembelajaran. Selain itu, guru dituntut pula untuk
Tinggi rendahnya pencapaian hasil dapat menggunakan media
belajar dapat dipengaruhi oleh pembelajaran yang menarik, aktif,
kondisi-kondisi tertentu, baik faktor inovatif, kreatif, efektif, dan
internal maupun faktor eksternal. menyenangkaan.
Menurut Slameto (2013:107), Kegiatan pembelajaran yang
terdapat dua faktor yang dilakukan antara pendidik dengan
mempengaruhi prestasi belajar yaitu peserta didik merupakan proses dari
faktor internal dan faktor eksternal. pendidikan. Ketepatan dalam memilih
Faktor internal antara lain fisik atau media pembelajaran akan menciptkan
jasmani, kematangan fisik, kelelahan, pembelajaran yang lebih menarik.
psikologi berupa bakat, minat, Dalam proses ini tentunya
kecerdasan, motivasi dan kemampuan membutuhkan media pembelajaran
kognitif maupun prestasi. Sedangkan yang baik dan tepat guna yang dapat
faktor eksternal meliputi lingkungan digunakan untuk mempermudah dan
alam, lingkungan keluarga (cara memperlancar kegiatan pembelajaran.
orang tua mendidik, hubungan antar Media pembelajaran dikemas
anggota keluarga, suasana rumah, sedemikian rupa oleh pendidik untuk
keadaan ekonomi keluarga, menimbulkan kesan. Peserta didik
pengertian orang tua, latar belakang akan memahami materi yang
kebudayaan), lingkungan sekolah disampaikan oleh guru. Materi

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747 137
ELEMENTARY SCHOOL JURNAL VOLUME 11, NO. 2, JUNI 2021

pembelajaran pun tidak hilang begitu hanya dilakukan dengan


saja dengan datangnya materi baru. menggunakan metode daring
Seiring perkembangan informasi sehingga siswa lebih sering
dan teknologi, perkembangan media menggunakan smartphone sehingga
juga semakin pesat. Kemudahan penggunaan aplikasi android untuk
dalam mengakses internet meningkatkan hasil belajar dinilai
mempermudah dalam mencari efektif. Hal ini sejalan dengan
informasi, data, gambar, film, video, penelitian dari Putra (2017) yang
dll. Media pembelajaran ini mengatakan bahwa dengan
membawa banyak manfaat dalam menggunalan media pembelajaran
dunia pendidikan dan harus berbasis aplikasi memiliki pengaruh
dimanfaatkan dengan baik, (Hamidi yang positif dalam proses
and Chavoshi, 2018). Proses pembelajaran.
pembelajaran diperlukan sebuah
media pembelajaran yang mampu METODE PENELITIAN
memberikan visualisasi yang baik. Jenis Penelitian ini adalah
Proses pembelajaran seringkali penelitian pengambangan atau sering
dihadapkan pada materi yang dapat disebut dengan Research and
dikatakan abstrak diluar pengalaman Development dengan menggunakan
siswa sehari-hari. Media menggunakan model Dick dan Carey.
pembelajaran merupakan alat yang Dengan langkah-langkah diantaranya
sangat menentukan tinggi rendahnya yaitu: 1) observasi penelitian; 2)
hasil belajar yang diperoleh siswa. Pembuatan Media pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi android; 3)
haruslah disesuaikan dengan analisis Pengumpulan data kebutuhan media
kebutuhan siswa dan karakteristik pemebalajaran; 4) Mengembangkan
pembelajaran, tujuan pembelajaran, media pembelajaran berbasis Aplikasi
dan perkembangan belajar siswa. android; 5) Review dan uji coba
Guru juga harus mempertimbangkan produk baik pertama dan kedua; dan
alat pengukur keberhasilan belajar 6) Uji keefektifan produk. Penelitian
siswa (Suherman, 2008). Untuk ini dilaksanakan di SD Swasta PAB
membantu proses penyampaian 22, Penelitian ini dilakukan pada
materi seorang guru kepada siswa pembelajaran genap tahun 2020/2021.
dapat menggunakan media Subjek dalam penelitian ini adalah
pembelajaran. Media pembelajaran siswa kelas IV SD Swasta PAB 22
merupakan salah satu faktor yang yang berjumlah 25 orang. Instrumen
mendukung keberhasilan siwa. pengumpulan data yang digunakan
Berdasarkan ulasan permasalahan pada penelitian ini berupa angket,
diatas peneliti tertarik untuk instrument penilaian dan tes hasil
mengembangkan media pembelajaran belajar siswa, pada instrument tes
berbasis aplikasi android, dimana hasil belajar, tes dipergunakan untuk
pada saat ini proses pembelajaran menilai kemampuan siswa setelah

p-ISSN 2407-4934
138 e-ISSN 2355-1747
Fatmawati, Dkk: Pengembangan Media …

menggunakan multimedia interaktif desain media 2 adalah 92,5% dimana


berbasis kontekstual. Sebelum tes rentang berada pada tingkat
digunakan, terlebih dahulu tes diuji pencapaian skor 85–95 dikategorikan
validitas, reabilitas, tingkat “Sangat Baik”.
kesukaran, dan daya beda soal.. Hasil penilaian ahli desain media 1
terhadap desain media pembelajaran
HASIL DAN PEMBAHASAN pada pengembangan media
A. Hasil pembelajaran berbasis aplikasi
1. Validasi ahli materi android mendapat beberapa komentar
Pembelajaran antara lain: (a) desain yang digunakan
Hasil validasi oleh ahli materi sudah bagus, tampilan menu juga
validasi 1 mendapat penilaian 75 % sesuai dengan tingkat siswa yang
dan setelah revisi mencapai 90% menggunakan.(b) pada animasi harap
setelah disesuaikan dengan tabel diperbaiki karena animasi yang
kriteria kelayakan, maka skor ini digunakan kurang menarik (c)
termasuk kriteria “ sangat valid” gunakan gambar yang nyata dan
tetapi menurut ahli materi terdapat sesuai. (d) layout media kurang
revisi pada kata-ckata operasional, menarik buatlah sesuai kebutuhan
pada media harus dipertegas atau siswa. dan sarannya adalah semua
dipertajam dan menyatakan media ini data dari hasil review ahli media
layak digunakan dengan sedikit dijadikan landasan untuk merevisi
revisi. Saran dari penilaian ahli materi guna menyempurnakan kontent media
secara umum materi sudah sesuai pembelajaran sebelum di uji cobakan
dengan KD yang ada, konsep yang pada siswa sebagai pengguna produk
dituangkan dalam media belajar juga pengembangan. Kesimpulan dari
sangat bagus, akan tetapi ada penilaian, komentar dan saran oleh
beberapa perbaikan pada bagian yang ahli desain pembelajaran bahwa
terdapat dalam media pembelajaran media pembelajaran berbasis aplikasi
ini dan lebih memperhatikan konsep android layak diujicobakan di
materi kepada siswa. lapangan dengan revisi, dan hasil
2. Validasi Media Pembelajaran penilaian ahli desain media terhadap
hasil penilaian oleh ahli desain desain media pembelajaran pada
media pembelajaran yang mencakup pengembangan media pembelajaran
aspek desain tampilan media, desain berbasis aplikasi android mendapat
pemograman media, dan desain isi beberapa komentar antara lain: (a)
media secara keseluruhan dapat perlu ditambahkan panduan
disimpulkan bahwa tingkat penggunaan, (b) rangkuman
pencapaian skor dari ahli desain ditempatkan pada masing-maisng
media 1 adalah 80% dimana rentang subtema. Kesimpulan dari penilaian,
berada pada tingkat pencapaian skor komentar dan saran oleh ahli desain
75-85 dikategorikan “Baik”, dan pembelajaran bahwa media
tingkat pencapaian skor dari ahli pembelajaran berbasis aplikasi

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747 139
ELEMENTARY SCHOOL JURNAL VOLUME 11, NO. 2, JUNI 2021

android layak diujicobakan di berbasis aplikasi android yang


lapangan dengan revisi. mencakup aspek tampilan media dan
3. Ahli desain pembelajaran isi media pembelajaran berbasis
hasil penilaian oleh ahli desain aplikasi android pada mata pelajaran
pembelajaran yang mencakup aspek IPS. hasil penilaian dan tanggapan uji
kemenarikan tampilan fisik, ketepatan coba I terhadap media pembelajaran
penggunaan desain, kesesuaian berbasis aplikasi android secara
format, sajian dengan karakteristik keseluruhan adalah 81,67%.
sasaran, kejelasan petunjuk media, Berdasarkan kriteria penilaian media
kejelasan paparan materi, dan pembelajaran interaktif dinyatakan
kesesuaian evaluasi dengan materi dengan kategori “Sangat Baik”. Pada
secara keseluruhan dapat disimpulkan pelaksanaan uji coba I yang
bahwa tingkat pencapaian skor adalah dilaksanakan pada 25 orang siswa
80% pada tahap 1 dan 91 % pada kelas IV SD PAB 22 terdapat
tahap II dimana rentang berada pada komentar dan saran terhadap produk
tingkat pencapaian skor 85 – 100 media pembelajaran berbasis aplikasi
dikategorikan “Sangat Baik”. Hasil android yang perlu direvisi. Komentar
penilaian terhadap desain dan saran dari uji coba I.
pembelajaran pada pengembangan Terdapat 60% siswa atau KB ≥
media pembelajaran berbasis aplikasi 70% mencapai ketuntasan. Setelah
android mendapat beberapa komentar ketuntasan siswa pada proses
saran dari ahli media desain bentuk pembelajaran secara individu dan
layout media pembelajaran dibuat klasikal dianalisis, maka hasil pre-test
lebih menarik lagi, isi dan gambar dan post-test dihitung dengan gain
dalam media pembelajaran disajikan score dan dilihat dari diagram
dalam gambar yang asli bukan kartun. dibawah ini.
Kesimpulan dari penilaian, komentar
dan saran oleh ahli desain
pembelajaran bahwa media
pembelajaran berbasis aplikasi
android layak diujicobakan di
lapangan dengan revisi.
4. Hasil uji coba 1
Uji coba I yang dilakukan di kelas Diagram Hasil Pre-Test dan Post Test
IV-B SD PAB 22 yang terdiri dari 25 Siswa Uji Coba I
orang siswa. Tujuan dari uji coba I ini
adalah untuk mengidentifikasi 5. Uji coba 2
kekurangan produk. Penilaian dan Berdasarkan data ketuntasan
tanggapan dari uji coba I agar ada belajar klasiskal diatas terdapat 90%
masukan berupa kritik dan saran siswa atau KB ≥ 70% yang tuntas.
tentang penyajian produk Untuk melihat peningkatan pada nilai
pengembangan media pembelajaran dan keefektifan media yang

p-ISSN 2407-4934
140 e-ISSN 2355-1747
Fatmawati, Dkk: Pengembangan Media …

dikembangkan antara sebelum dan diungkapkan dalam distributor skor


sesudah menggunakan formula gain dan kategori skala penialaian
score ternomalisasi, untuk lebih jelas Berdasarkan validasi ahli materi
tentang hasil pre test dan post test uji diketahui penilaian validasi adalah
sekala besar dapat dilihat pada 84,09% dengan kriteria valid namun
gambar berikut ini: tetap adanya perbaikan dari ahli
materi. Ahli materi menyarankan
untuk memperbaiki kata-kata yang
sederhana sehingga dimengerti oleh
siswa. Setelah direvisi persentase ke
validan 92,11% dengan kriteria
sangat valid. Validator juga
menyarankan agar mengunakan
materi yang sesuai dengan kondisi
Gambar 2. Pre test post tes Uji coba
saat ini. Setelah berdiksusi dengan
11
ahli materi, media pembelajaran
berbasis aplikasi android direvisi
Rata-rata seluruh aspek butir angket
berdasarkan masukan dan saran
penilaian adalah 73.2% yang berada
validator.
pada kriteria kualitatif baik. Sehingga,
Berdasarkan validasi ahli desain
dapat disimpulakan bahwa: 1) media
pembelajaran berdasarkan aspek isi,
pembelajaran buku saku digital
penyajian, kebahasaan tampilan dan
berbasis android yang dikembangkan
isi mendapat penilaian 78,57%
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
kategori baik. Validator menyarankan
siswa dan yang diharapkan oleh
agar warna pada media yang
peneliti, 2) media pembelajaran buku
digunakan lebih divariasikan, dan
saku digital berbasis android yang
ukuran tulisan lebih sedikit diperbesar
dalam hal ini berupa adobe falsh
agar seluruh siswa dapat melihat
dinyatakan efektif dalam proses
dengan jelas. Setelah direvisi
pembelajaran terutama pada pelajaran
kemudian layak digunakan untuk
IPS materi sumber daya alam.
siswa.
Selanjutnya uji kelayakan media di
B. Pembahasan
uji pada siswa perorangan didapatkan
Untuk mengetahui kelayakan
hasil persentase 81,67% dan pada uji
media pembelajaran berbasis aplikasi
coba I sebanyak 25 orang didapatkan
android yang dilakukan uji kevalidan
hasil persentasi 90,42% dengan
yang dilakukan oleh ahli materi, ahli
kategori sangat baik dan sangat layak
desain, dan ahli media. Dimana setiap
digunakan. Sejalan dengan
ahli memberikan penilaian pada
Trianingrum dan Airlanda (2017)
setiap indikator yang terdapat di
mengatakan bahwa penggunaan ,
dalam lembar, validasi media
media interaktif sangat layak di
pembelajaran berupa angket penilaian
gunakan pada pembelajaran di SD
deskriptif kuantitatif yang

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747 141
ELEMENTARY SCHOOL JURNAL VOLUME 11, NO. 2, JUNI 2021

berdasarkan hasil penelitian rata-rata siswa mencapai 20 yang


menunjukkan kelayakan media telah mencapai KB≥ 85%. Setelah
interaktif aspek media sebesar 4.00, ketuntasan siswa dalam belajar secara
aspek materi sebesar 3.23, dan aspek individu dan klasikal di analisis, maka
bahasa sebesar 4.11. Pada uji coba hasil pre test dan post test dihitung
terbatas hasil angket siswa dengan gain score untuk menilai
menunjukkan kelayakansebesar 4.34 peningkatan kefektifan media
dan angket guru sebesar 4.70. pembelajaran berbasis aplikasi
Sedangkan hasil angket siswa pada android antara sebelum menggunakan
uji coba luas menunjukkan kelayakan dan setelah menggunakan di dapat
sebesar 4.44. Bedasarkan hasil hasil 0.74 maka gain score siswa
serangkaian proses uji kelayakan, tergolong tinggi. Berdasarkan hasil di
media pembelajaran berbasis android atas bahwa terdapat peningkatan dari
yang dikembangkan layak digunakan sebelum dan sesudah menggunakan,
dalam pembelajaran IPS. sejalan dengan itu dalam jurnal.
Kefektifan media pembelajaran Radityan, dkk (2014) mengatakan
berbasis aplikasi android dilihat bahwa media interaktif seperti media
melalui seberapa meningkatnya hasil aplikasi sangat berpengaruh terhadap
belajar siswa yang berupa pre test dan hasil belajar siswa..
post test ketuntasan belajar
SIMPULAN
individual, ketuntasan belajar klasikal
dengan melihat peningkatan dari hasil Berdasarkan hasil penelitian diatas
gain score, dan lembar angket respon disimpulkan bahwa pengembangan
siswa terhadap media pembelajaran media pembelajaran berbasis aplikasi
berbasis android yang digunakan android sangat efektif dan layak
dalam pembelajaran yang telah di untuk mengikatkan hasil belajar siswa
lakukan. Tidak hanya itu kefektifan pada mata pembelajaran IPS hal ini di
dari pengembangan juga diukur perkuat dari hasil penelitian yang
berdasarkan hasil pre test dan post menunjukkan peningatan pada hasil
test pada awal pembelajaran dan akhir pre test dan post test yang awalnya
kegitan pembelajaran yang telah rata-rata 65, setelah penggunaan
dilaksanakan. Pada pre test ada 20 media menjadi 75 dengan siswa yang
soal pilihan berganda yang terdiri dari tunas 85%.
a, b, c, dan d. Data pada hasil pre test
siswa masih tergolong rendah dengan DAFTAR RUJUKAN
rata-rata nilai 65 dengan sandart Abdurrahman, Mulyono. 2013.
KKM pada pembelajaran IPS adalah Pendidikan Bagi Anak
70. Setelah pemberian media Berkesulitan Belajar. Jakarta :
pembelajaran yang dikembangkan Rhineka Cipta.
kemudian dilakukan uji post test lalu Cann, O., 2016. Five million jobs by
ketuntasan klasikal siswa maka dapat 2020: The real challenge of
dilihat data ketuntasan belajar klasikal the fourth industrial

p-ISSN 2407-4934
142 e-ISSN 2355-1747
Fatmawati, Dkk: Pengembangan Media …

revolution. World Economic Putra, R. S., Wijayati N., & F. Widhi


Forum. International Mahatmanti. (2017). Pengaruh
Organisation for Public Penggunaan Media Pembelajaran
Private Cooperation, Geneva, Berbasis Aplikasi Android
Switzerland. Available from Terhadap Hasil Belajar Siswa.
https://www.weforum.org/pr Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia,
ess/2016/01/five-million- 11(2)
jobs-by-2020-the-real- Shahbodin, F., & Pee, N. C. 2016.
challenge-of-the-fourth- Malaysian higher education
industrial-revolution/. system toward industry 4.0 –
Fatmawati, Fatmawati, and Yusrizal Current trends overview.
Yusrizal. (2020) Peran Proceeding of the 3rd
Kurikulum Akhlak Dalam International Conference on
Pembentukan Karakter Di Applied Science and
Sekolah Alam Sou Parung Technology (AIP
Bogor. Jurnal Tematik, 10(2), Publishing). 1-7.
74-80. Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-
Fatmawati, Yusrizal, Lubis, B. S., & faktor yang Mempengaruhinya.
Rafiqah, F. S. (2020). Peran Jakarta: Rineka Cipta.
Kurikulum Logika Terhadap Suherman, E. 2008. Model Belajar
Hasil Belajar Ips Siswa Di Dan Pembelajaran
Sekolah Alam Sou Bogor. Jurnal Berorientasi Kompetensi
Tematik, 10(3), 167-174. Siswa. Educare Jurnal
Putra, Bima Firda. Ardi, dkk. 2017. Pendidikan dan
Pengembangan Media Pengembangan. Vol. 5 (2).
Pembelajaran Interaktif hal. 1-32
Menggunakan Aplikasi Flash Suprijono, A. 2014. Cooperative
Flip Book Tentang Materi Learning. Yogyakarta:
Amalia Untuk Peserta Didik Pustaka Belajar.
Kelas X SMAN 1 Pariaman Yusrizal, Y., & Fatmawati, F. (2020).
Development Of Interactive Pengaruh Model Reciprocal
Learning Of Media Using Flash Teaching dan Kecerdasan
Flip Book Application About Intrapersonal terhadap Hasil
Amalia Material For Class X Belajar IPS Siswa. Jurnal
Students SMAN 1 Pariaman. Tematik, 10(2), 90–95.
Jurnal Berkala Ilmiah Bidang
Biologi. 1 (2),

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747 143

Anda mungkin juga menyukai