Anda di halaman 1dari 8

ESJ (Elementary School Journal)

Volume 10 No. 1 Juni 2020

PROJECT BASED LEARNING ACTIVITIES : MEDIA POWTOON


DALAM PEMBELAJARAN IPA SD UNTUK MENGANALISIS
KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF MAHASISWA

Imelda Free Unita Manurung1


Surel: imeldafreeunitamanurung@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the creative thinking skills
possessed by students through project based learning activities
in the form of making media powtoon. This research is a
descriptive study to see how far students are able to think
creatively to produce a product in learning science in
elementary school. The analysis results obtained based on the
percentage results show that the creative thinking skills
possessed by students are quite good when viewed from the
products produced. The percentage value of creative thinking
skills from project learning activities obtained included group 1
by 27%, group 2 by 25%, group 3 by 30%, and group 4 by
18%.
Keywords: Project Based Learning Activities, Powtoon

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan berfikir


kreatif yang dimiliki oleh mahasiswa melalui project based
learning activities berupa pembuatan media powtoon. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif untuk melihat sejauhmana
mahasiswa mampu berfikir kreatif untuk menghasilkan sebuah
produk dalam pembelajaran IPA di SD. Hasil analisis yang
diperoleh berdasarkan hasil presentase menunjukan bahwa
keterampilan berfikir kreatif yang dimiliki oleh mahasiswa
sudah cukup baik jika dilihat dari produk yang dihasilkan. Nilai
presentase keterampilan berfikir kreatif dari aktivitas
pembelajaran proyek yang diperoleh antara lain kelompok 1
sebesar 27%, kelompok 2 sebesar 25%, kelompok 3 sebesar
30%, dan kelompok 4 sebesar 18%.

Kata Kunci : Project Based Learning Activities, Powtoon

PENDAHULUAN sesuatu yang asing lagi di negara ini,


Teknologi dan media aktivitas proses kehidupan secara
merupakan perpaduan pembelajaran umum difasilitasi lewat teknologi.
di era revolusi industri 4.0 yang Permasalahan yang terjadi saat ini
sedang digalakkan dalam dunia bukan ketidaktersediaan teknologi
pendidikan. Pendidikan yang kurang dalam pembelajaran,
membutuhkan sebuah pembaharuan akan tetapi pemanfaatan teknologi
untuk meningkatkan kualitas diri yang belum mampu dilakukan oleh
peserta didik. Teknologi bukan setiap individu.

52
1
Universitas Negeri Medan Accepted: 14 Mei 2020
Published: 30 Juni 2020
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL VOLUME 10, NO. 1, JUNI 2020

Salah satu teknologi yang terhadap pemilihan media yang


kerap digunakan oleh masyarakat hendak digunakan. Menurut Sudjana
dalam pembelajaran antara lain dan Rivai (2009), pemilihan media
komputer atau laptop. Hal ini hendaknya mengacu pada kriteria
merupakan sarana penyedia yang seperti ketepatannya dengan tujuan
mampu mengembangkan kapasitas pengajaran, dukungan terhadap isi
seorang guru dalam satuan bahan pelajaran, kemudahan
pendidikan untuk menjadi lebih memperoleh media, ketrampilan
baik. Melalui komputer atau laptop, guru dalam menggunakannya,
seorang guru mampu untuk mencari tersedia waktu untuk
beberapa sumber tekait menggunakannya, sesuai dengan
pembelajaran. taraf berfikir siswa. Pemanfaatan
Pengembangan kualitas media yang atraktif, menarik, dan
guru, tentunya tidak lepas dari kreatif dalam proses belajar
bagaimana seorang guru tersebut mengajar adalah sesuatu yang
menempuh jenjang profesi keguruan penting bagi seorang guru (Laksi
yang telah dilaluinya. Untuk itu, dan Nursasi H., 2013)
lembaga pencetak tenaga keguruan Sesuai dengan kebijakan
perlu untuk menciptakan sebuah terkait pembelajaran di Universitas
proses pembelajaran yang mampu Negeri Medan, salah satu bentuk
membuka pemikiran dan penugasan yang wajib dilaksanakan
kemampuan serta keterampilan yang oleh mahasiswa dalam proses
dimiliki oleh calon guru untuk perkuliahan dalam kerangka acuan
mampu merancang sebuah KKNI yaitu tugas proyek. Untuk itu,
pembelajaran yang kreatif dan pada proses perkuliahan pada mata
inovatif, salah satunya adalah kuliah pembelajaran kreatif, salah
melalui pembuatan media satu yang menjadi materi acuan
pembelajaran. dalam rancangan pembelajaran
Sukiman (2013) menyatakan adalah pembuatan media. Tujuan
bahwa media pembelajaran adalah pembelajaran ini adalah agar ketika
segala sesuatu yang dapat digunakan calon guru PGSD yang ada saat ini
untuk menyalurkan pesan dari mampu untuk mengembangkan
pengirim ke penerima sehingga media pembelajaran sehingga ketika
dapat merangsang pikiran, perasaan, terjun kepada dunia pendidikan
perhatian, dan minatsiswa mampu memfasilitasi siswa dengan
sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran yang beragam dan
belajar terjadi dalam rangka menarik. Salah satu media yang
mencapai tujuan pembelajaran ditawarkan dalam perkuliahan ini
secara efektif. Media memiliki adalah pembuatan media powtoon
peranan penting dalam menciptakan sebagai salah satu tugas proyek
suatu pembelajaran sehingga dalam KKNI.
diperlukan pemahaman yang tepat
53

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
Imelda: Project Based Learning...

Powtoon adalah sebuah memperinci (elaboration), dan


aplikasi dalam jaringan (online) keterampilan mengevaluasi
yang dapat membantu penggunanya (evaluation).
membuat sebuah paparan lewat fitur Beberapa penelitian yang
animasi. Animasi-animasi tersebut relevan seperti menurut Fajar (2017)
ada yang berupa tulisan tangan, menyatakan bahwa pengaruh
kartun, dan efek transisi (Roedavan, penggunaan media powtoon dapat
2016). Ernalida (2019) menyatakan meningkatkan hasil belajar siswa
kelebihan media Powtoon adalah pada mata pelajaran ilmu
adanya fitur animasi yang beraga, pengetahuan sosial terpadu dan
pengaturan timeline pada aplikasi Ernalida (2019) terkait Powtoon:
dianggap lebih mudah dibandingkan Media Pembelajaran berbasis
aplikasi-aplikasi lain, penyampaian Teknologi Informasi sebagai Upaya
materi, terutama yang berhubungan dalam Menciptakan Pembelajaran
dengan konsep dan gambar visual yang Menarik dan Kreatif membuka
yang sebelumnya rumit dijelaskan, pemikiran peneliti untuk merancang
dapat difasilitasi dengan lebih penelitian ini yang berjudul “
mudah karena powtoon mampu Project Based Learning Activities :
mengatasi terbatasnya ruang, waktu, Media Powtoon Dalam
dan daya indra (Lasiki, 2014). Pembelajaran IPA SD Untuk
Pembuatan media Menganalisis Keterampilan Berfikir
pembelajaran tentunya akan mampu Kreatif Mahasiswa”.
mengembangkan keterampilan yang
ada di dalam diri mahasiswa. Salah METODE PENELITIAN
satunya adalah keterampilan berfikir Penelitian ini merupakan
kreatif. Menurut Ahmadi (2011) penelitian deskriptif untuk
bahwa keterampilan berpikir kreatif menganalisis bagaimana proses
(creative thinking skills) yaitu pembelajaran yang dilakukan dapat
keterampilan individu dalam menghasilkan sebuah produk yang
menggunakan proses berpikirnya mampu mengembangkan
untuk menghasilkan gagasan yang keterampilan berfikir kreatif
baru, konstruktif berdasarkan mahasiswa. Kelas yang
konsep-konsep dan prinsip-prinsip digunakan dalam penelitian ini
yang rasional maupun persepsi, dan sebagai kelompok eksperimen
intuisi individu. Keterampilan diperoleh melalui teknik purposive
berpikir kreatif sebagaimana yang sampling yang menghasilkan satu
diungkapkan oleh Munandar (2009) kelas yaitu program studi PGSD
antara lain; keterampilan berpikir Kelas D angkatan 2019. Penelitian
lancar (fluency), keterampilan ini akan memaparkan berupa kata-
berpikir luwes (flexibility), kata terhadap hasil yang diamati
keterampilan berpikir orisinil berupa perhitungan presentase
(originality), keterampilan keterampilan berfikir kreatif
54

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL VOLUME 10, NO. 1, JUNI 2020

berdasarkan lima aspek dengan 4. Elaboration a) Mampu mengembangan,


menggunakan instrumen penelitian (Keterampilan menambah, memperkaya
Memerinci) suatu gagasan
berupa angket dan lembar observasi
b) Mampu memperinci
keterampilan berfikir kreatif. Teknik detail-detail suatu objek
pengumpulan data diperoleh sehingga menjadi lebih
berdasarkan analisis data yang menarik
dikumpulkan melalui angket dan 5. Evaluation a) Mampu memberikan
(Keterampilan penilaian terhadap media
lembar observasi yang telah
Menilai) b) Mampu memperbaiki
divalidasi oleh para ahli terkait hasil penilaian menjadi
keterampilan berfikir kreatif. Teknik lebih baik lagi
analisis pengolahan data dilakukan
dengan metode observasi dengan 3
observer dengan menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
checklist pada setiap tahapan Media powtoon yang dibuat
selanjutnya hasil observasi tersebut oleh mahasiswa merupakan salah
di analisis. satu bentuk penugasan dari
Kriteria yang digunakan kurikulum KKNI berupa tugas
untuk melakukan penilaian terhadap proyek. Tahapan dalam proses
keterampilan berfikir kratif pembuatan media ini diawali dengan
mahasiswa dapat digambarkan analisis kurikulum di SD pada kelas
melalui tabel di bawah ini. rendah, selanjutnya mengkaji
Tabel. 1 Deskriptor Keterampilan silabus dan membuat rancangan
Berfikir Kreatif proses pembelajaran. Langkah-
Aspek Deskriptor Keterampilan langkah yang dilakukan dalam
Keterampilan Berfikir Kreatif
proses pembuatan media powtoon
Berfikir Kreatif
1. Fluency a) Mencetuskan banyak
ini antara lain;
(Keterampilan ide dalam media 1. Mengunjungi web
Berfikir powtoon https://www.powtoon.com/
Lancar) b) Memberikan banyak
cara atau saran untuk
mengembangan media
powtoon
2. Flexibility a) Menghasilkan gagasan
(Keterampilan yang kreatif
Berfikir Luwes) b) Dapat melihat sesuatu
dengan sudut pandang 2. Selanjutnya, kita dapat login
yang berbeda
dengan username dan password
c) Mampu mengubah
pemikiran atau
yang sudah kita miliki atau sign
pandangan up free jika belum memiliki
3. Originality a) Mampu mewujudkan akun.
(Keterampilan sesuatu yang inovatif 3. Setelah selesai berhasil untuk
Berfikir b) Mampu membuat login masuk kedalam aplikasi
Orisinal) kombinasi-kombinasi
powtoon dengan klik tombol start
yang menarik

55

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
Imelda: Project Based Learning...

untuk memulai, kemudian bisa


memilih free templates yang
sesuai dengan video animasi
yang akan dibuat dengan klik use

Berdasarkan tugas proyek


pembuatan media powtoon seperti di
atas diperoleh hasil keterampilan
berfikir kreatif pada penelitian ini
yang mengukur lima aspek yaitu
4. Tampilan powtoon akan keterampilan berfikir lancar
menampilkan type yang dipilih, (fluency), keterampilan berfikir
kemudian dapat mulai untuk luwes (flexibility), keterampilan
membuat materi pada powtoon. berfikir orisinal (originality),
keterampilan memerinci
(elaboration), dan keterampilan
menilai (evaluation). Hasil
observasi yang diperoleh melalui
penilaian produk terhadap
keterampilan berfikir kreatif yang
dimiliki oleh mahasiswa pada setiap
kelompok. antara lain sebagai
berikut:
40
35
5. Salah satu hasil proyek media
30
powtoon yang dihasilkan oleh 25
mahasiswa dapat dilihat pada Kelompok 1
20
gambar di bawah ini: 15 Kelompok 2
10
Kelompok 3
5
0 Kelompok 4

56

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL VOLUME 10, NO. 1, JUNI 2020

Gbr.1 Grafik Keterampilan Berfikir dilakukan dalam membuat tampilan


Kreatif media powtoon yang sesuai dengan
Berdasarkan gambar di atas terlihat materi yang telah dipilih.
setiap aspek keterampilan berfikir 2. Flexibility ( Keterampilan
kreatif yang dihasilkan melalui Berfikir Luwes)
tugas proyek pembuatan media Pada aspek flexibility (
powtoon dalam pembelajaran IPA keterampilan berfikir luwes) terlihat
yang terdiri dari 4 kelompok. sebesar 30% pada kelompok 1,
1. Aspek Fluency ( Keterampilan mahasiswa mampu untuk
Berfikir Lancar) menuangkan ide-ide kreatif dan
Hasil pengamatan yang dilakukan membuat rancangan powtoon
terhadap hasil produk media terlihat menarik, sedangkan 25%
powtoon yang telah dibuat oleh pada kelompok 2, mahasiswa sudah
setiap kelompok terhadap aspek mampu memberikan pandangan
fluency ( keterampilan berfikir yang tepat terhadap media akan
lancar) diperoleh bahwa pada tetapi belum mampu untuk
kelompok 1 sebesar 25% mahasiswa menghargai pendapat dari pemikiran
dalam kelompok mampu yang dituangkan oleh teman yang
memberikan saran yang terhadap lain. Selanjutnya sebesar 30% pada
pemilihan template yang sesuai kelompok 3, mahasiswa sudah
digunakan untuk membuat media, mampu memberikan pandangan dan
akan tetapi tidak semua mahasiswa menghasilkan ide yang membangun
dalam kelompok yang mampu terhadap pengembangan media dan
mencetuskan ide-idenya, ada sebesar 15% pada kelompok 4
beberapa mahasiswa yang hanya terlihat belum mampu untuk
mengikuti saran dari teman menuangkan ide dan kebingungan
kelompoknya saja. Sebesar 20% dari dalam merancang media yang akan
mahasiswa yang berada kelompok 2 dibuat.
juga belum berhasil untuk mampu 3. Originality ( Keterampilan
memberikan banyak cara dalam Berfikir Orisinal)
pemilihan template pada media. Aspek originality ( keterampilan
Sebesar 35% mahasiswa pada berfikir orisinal) bertujuan untuk
kelompok 3 memiliki keterampilan melihat seberapa besar keterampilan
berfikir lancar yang lebih baik mahasiswa dalam memberikan ide-
dibandingkan dengan kelompok ide terbaru yang belum pernah
sebelumnya dilihat dari cara setiap dituangkan oleh orang lain
mahasiswa dalam berdiskusi ketika sebelumnya. Berdasarkan hasil
mencetuskan ide dan saran dalam pengamatan diperoleh sebesar 25%
pengembangan media powtoon. mahasiswa pada kelompok 1
Sedangkan pada kelompok 4 sebesar mampu memberikan sesuatu yang
20% justru kurang mampu untuk inovatif dan membuat gambar-
memberikan cara yang perlu gambar yang menarik, sedangkan
57

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
Imelda: Project Based Learning...

pada kelompok 2 sebesar 30% dihasilkan dari produk diperoleh


mahasiswa terlihat sangat mampu bahwa 35% mahasiswa pada
untuk melihat sesuatu yang lebih kelompok 1, 20% mahasiswa pada
menarik dan mengembangkannya kelompok 2, 25% mahasiswa pada
menjadi sesuatu yang lebih inovatif kelompok 3, dan 15% mahasiswa
dan kreatif. Pada kelompok 3 pada kelompok 4 mampu
sebesar 25% mahasiswa juga sudah memberikan penilaian terhdap
mampu untuk membuat konten yang produk yang telah dibuat serta
menarik di dalam media powtoon. mampu memberikan perbaikan
Pada kelompok 4 hanya sebesar terhadap hasil penilaian dan
20% dari mahasiswa yang berada menjadikan produk media powtoon
didalam kelompok yang mampu lebih baik lagi.
mencetuskan ide dan membuat suatu
pembaharuan yang kreatif pada SIMPULAN
media. Hasil yang diperoleh berupa
4. Elaboration ( Keterampilan nilai presentase keterampilan
Memerinci) berfikir kreatif dari aktivitas
Sebesar 20% mahasiswa pada pembelajaran proyek yang
kelompok 1 dan 4 mampu untuk dihasilkan oleh mahasiswa pada
mengembangkan gagasan dari ide kelompok 1 sebesar 27%,
yang terlah dicetuskan dalam bentuk kelompok 2 sebesar 25%, kelompok
media powtoon , selanjutnya 3 sebesar 30%, dan kelompok 4
mahasiswa belum mampu untuk sebesar 18% dari proses pembuatan
memperinci lebih detail terkait media powtoon di dalam
objek didalam media dan pembelajaran IPA SD dan
menambahkan gambar, konten, pembahasan terkait project based
ataupun animasi yang lebih menarik. learning activities yang telah
Sedangkan sebesar 30% mahasiswa dilakukan oleh mahasiswa PGSD
pada kelompok 2 dan 3 terlihat lebih memberikan kesimpulan bahwa
serius dalam memerinci setiap isi melalui proses pembuatan media
yang ada didalam media sehingga powtoon, keterampilan berfikir
objek yang terlihat pada media kreatif mahasiswa dari kelima aspek
terlihat lebih variatif dan menarik. yaitu fluency, flexibility, originality,
5. Evaluation (Keterampilan elaboration, dan evaluation
Menilai) berdasarkan hasil analisis berupa
Berdasarkan hasil proyek berupa angket dan lembar observasi
media powtoon terlihat pada setiap diperoleh mampu menumbuhkan
kelompok sudah mampu untuk keterampilan berfikir kreatif
memberikan keterampilan terbaik mahasiswa.
mereka dalam proses pembuatan
media powtoon. Hasil evaluasi
keterampilan menilai yang
58

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL VOLUME 10, NO. 1, JUNI 2020

DAFTAR RUJUKAN Lasiki,Desrianty Amrun.


Ahmadi,IK.,Setyono,H.S., dan 2014.Meningkatkan
Amri,S. 2011. Minat Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Akselerasi Materi Menyikapi Pengaruh
(Analisis Teori dan Praktek Globalisasi Melalui Media
Serta Pengaruhnya Audio Visual Di Kelas IV
Terhadap Mekanisme SDN 1 Voaa Kecamatan
Pembelajaran dalam Kelas Bintauna Kabupaten
Akselerasi). Jakarta: Prestasi Bolaang Mongondow Utara.
Pustaka Publisher. Technomedia Journal (TMJ)

Ernalida. 2019. Powtoon : Munandar, Utami. 2009.


Media Pembelajaran Pengembangan
berbasis Teknologi Kreatifitas Anak Berbakat.
Informasi sebagai Jakarta : Rineka Cipta
Upaya dalam Menciptakan
Pembelajaran yang Menarik Sudjana, Nana dan Ahmad
dan Kreatif. Universitas Rivai. 2011. Media
Sriwijaya : Jurnal LOGAT Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Fajar. 2017. Pengaruh
Penggunaan Media Sukiman. 2011. Pengembangan
Powtoon Terhadap Hasil Media
Belajar Siswa Pada Mata Pembelajaran.Yogyakarta:P
Pelajaran Ilmu Pengetahuan edagogia.
Sosial Terpadu. UPI : Jurnal
EDUTCEHNOLOGIA

Laksmi, Juwita Ayu, Nursasi


Handayani,
Endang Suarsini. 2013.
Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis
Multimedia Pada Mata
Pelajaran Biologi Materi
Sistem Ekskresi Kelas XI
SMA Brawijaya Smart
School Malang. Universitas
Negeri Malang: Pendidikan
Hayati

59

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747

Anda mungkin juga menyukai