Oleh:
Udi Utomo1, Wahyu Lestari2, David Poluan3
1
Pendidikan Seni, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang
Email: udiutomo@mail.unnes.ac.id
2
Pendidikan Seni, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang
Email: wahyupyarlestari@mail.unnes.ac.id
3
Pendidikan Seni, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang
Email: apidpoluan@students.unnes.ac.id
1
2
basic elements of music as a subject of music arts. The results were very good, namely
the average score of 20 students out of 20 questions was 8.0/10, and 6 students got a
perfect score. In addition, the time to complete the questions for all students is under 5
minutes. This concludes that the Match Up question model in the Wordwall application
is needed in conducting learning evaluations, and as a suggestion teachers should use
match ups in learning evaluation to adapt current/digital-based learning.
2
3
asesemen nasional dan asesmen kompetensi kawan - kawannya. (Kuncahyo et al., 2020, p.
minimum serta survey karakter. Asesmen dalam 157) Evaluasi merupakan salah satu komponen
kurikulum merdeka ditekankan pada kemampuan penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru
literasi dan numerasi siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran.
sebagai upaya mengejar ketertinggalan siswa di Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan
Indonesia dalam bidang literasi dan numerasi dari pertimbangan bagi guru dalam memperbaiki dan
negara-negara lain di dunia.(Krisdiana et al., menyempurnakan program dan kegiatan
2022, p. 8688) Permasalahan yang didapati pembelajaran. Istilah yang digunakan dalam
adalah masih banyak sekolah-sekolah yang sistem evaluasi, yaitu pengukuran, penilaian, dan
kurang memanfaatkan tes berbasis digital dan evaluasi. (Zainal, 2020, p. 9) Ada beberapa
masih menggunakan evaluasi manual dalam definisi tentang pengukuran dan penilaian
kurikulum merdeka. Padahal evaluasi manual menurut para ahli. Pengukuran atau dalam bahasa
dengan instrumen evaluasi memiliki banyak Inggrisnya measurement adalah kegiatan
kelemahan. Pertama, evaluasi manual mengukur, yakni membandingkan sesuatu dengan
memerlukan waktu dan biaya yang cukup banyak kriteria/ukuran tertentu. (Arifin, 2022, p. 13)
untuk memproduksi instrumennya. Kedua, Pengukuran adalah proses untuk mendapatkan
pemilihan butir tes dari bank soal cukup merepot- pemerian kuantitatif mengenai tinggi rendahnya
kan, baik dalam pemilihan maupun dalam pencapaian seseorang dalam suatu pembelajaran
memproduksinya. Ketiga, proses pemeriksaan tertentu. Pengukuran akan memberikan jawaban
evaluasi dengan instrumen tercetak cukup rumit, terhadap pertanyaan how much. Dengan
sehingga memerlukan waktu banyak dan demikian, hasil pengukuran bersifat kuantitatif,
cenderung membosankan. Keempat, proses yaitu berupa angka-angka (skor mentah).
pengolahan skor dan pemberian umpan balik (Zamrodah, 2016, pp. 2–3) Pengukuran adalah
kepada responden juga rumit, memerlukan kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan
banyak waktu dan juga tidak jarang ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi
membosankan. Kelima, secara psikologis evaluasi kuantitatif.(Arikunto, 2012, p. 113) Selanjutnya,
manual sering menimbulkan kecemasan pada Penilaian menurut Peraturan Pemerintah No. 19
peserta tes. Pengawas yang berada di sekitar Tahun 2006 tentang SNP: adalah proses
mereka, kondisi peserta tes yang lain, serta pengumpulan informasi untuk mengukur
kondisi lingkungan sekitar sering membuat pencapaian hasil belajar peserta didik.(Waizah &
peserta tes merasa cemas.(Setemen, 2010, p. 208) Herwani, 2021, p. 214) Penilaian dilakukan untuk
Dalam proses pembelajaran, evaluasi mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan
merupakan bagian yang amat penting. Evaluasi pendidikan. Dalam ruang lingkup terbatas,
dapat memberi gambaran tentang tingkat penilaian pembelajaran dilakukan dalam rangka
penguasaan siswa terhadap satu materi, memberi mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik.
gambaran tentang kesulitan belajar siswa, dan Sedangkan dalam ruang lingkup luas, penilaian
memberi gambaran tentang posisi siswa di antara pembelajaran dilakukan untuk mengetahui tingkat
3
4
keberhasilan dan kelemahan suatu proses rangkaian gerak kelompok beberapa pulsa dengan
pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan pulsa pertama beraksen, dan pula yang lain tidak
yang di cita-citakan. (Umami, 2018, p. 223) beraksen. (Putra et al., 2021, p. 33) Ritme adalah
Penilaian hasil belajar pada pendidikan dasar dan interaksi durasi (nilai waktu) dari setiap bunyi
menegah meliputi aspek: 1). Sikap, 2). termasuk dalam hal ini durasi antara bunyi dengan
Pengetahuan, 3). Keterampilan. Dalam menilai saat diam. (Rumengan, 2007, p. 66)
ranah tersebut maka digunakan penialan otentik,
METODE PENELITIAN
penilaian otentik merupakan penedekatan dan
Penelitian ini menggunakan metode
instrument assessment yang memberikan
penelitian dan Pengembangan (Research and
kesempatan luas kepada peserta didik untuk
Development). Metode penelitian dan
menerapkan sikap, pengetahuan, dan
pengembangan (RnD) adalah metode penelitian
keterampilan yang sudah di milikinya dalam
yang digunakan untuk menghasilkan produk
bentuk tugas.(Mustopa et al., 2021, p. 26)
tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut.
Pembelajaran seni musik di sekolah sebagai
(Sugiyono, 2009, p. 407) Dalam bidang
bagian dari mata pelajaran seni budaya
pendidikan, produk-produk yang dihasilkan
dilaksanakan dengan mengaitkan aspek budaya
melalui penelitian R&D diharapkan dapat
sebagai konteksnya. Oleh karena itu, keterkaitan
meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu
antara musik sebagai materi (content) yang di
lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan
dalamnya terkandung unsur melodi, ritme,
relevan dengan kebutuhan. (Haryati, 2012, p. 14)
harmoni, timbre, bentuk/struktur lagu, dan
Sukmadinata mengemukakan bahwa penelitian
ekspresi yang disampaikan kepada siswa melalui
dan pengembangan merupakan pendekatan
beragam aktivitas musikal dalam rangka untuk
penelitian untuk menghasilkan produk baru atau
memberikan pengalaman berapresiasi,
menyempurnakan produk yang telah ada. Produk
berekspresi, dan berkreasi musik. (Utomo, 2013,
yang dihasilkan bisa berbentuk software, ataupun
p. 113) Cakupan materi elemen-elemen dasar
hardware seperti buku, modul, paket, program
musik yang diuji coba di kelas VIIIA SMPN 1
pembelajaran ataupun alat bantu belajar.
Bintauna adalah tentang harmoni, birama, dan
Penelitian dan pengembangan berbeda dengan
ritme. Menurut Perry Rumengan, harmoni adalah
penelitian biasa yang hanya menghasilkan saran-
keselarasan yang ditimbulkan akibat interaksi
saran bagi perbaikan, penelitian dan
bunyi-bunyi termasuk antara bunyi dengan yang
pengembangan menghasilkan produk yang
bukan bunyi. Biasanya kriteria keselarasan
langsung bisa digunakan. (Sukmadinata &
tergantung dari sistem yang digunakan dan
Syaodih, 2008, p. 190)
konsep musik apa yang dibuat. (Rumengan, 2007,
Penelitian ini mengembangkan alat
p. 68) Tanda birama adalah sebuah tanda yang
evaluasi penilaian tugas harian mata pelajaran
terdapat di awal suatu karya musik atau tulisan
seni musik seperti materi elemen-elemen dasar
musik, yang menunjukkan satuan ketukan dan
musik menggunakan platform wordwall.net.
jumlah ketukan dalam tiap birama dalam ayunan
4
5
Model pengembangan yang digunakan dalam pembuat. Sehingga disini diperlukan suatu media
penelitian ini yaitu model ADDIE yang terdiri dari pembelajaran yang interaktif sekaligus menarik
5 tahapan yaitu: analyze (analisis), design minat siswa dalam mempelajari materi, yakni
(perancangan), devolpment (pengembangan), salah satunya melalui media game edukasi.
implementation (implementasi), dan evaluation (Pratama et al., 2019, p. 2) Untuk meningkatkan
(evaluasi). Lima tahapan tersebut digunakan daya tarik belajar, Onno W. Purbo menambahkan
dalam pengembangan alat evaluasi menggunakan perlunya menggunakan teori games. Teori ini
platform wordwall.net pada materi elemen- dikemukakan setelah diadakan sebuah
elemen dasar musik mata pelajaran seni musik. pengamatan terhadap perilaku para penggemar
games komputer yang berkembang sangat pesat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Bermain games komputer sangatlah
Gambaran umum tempat penelitian mengasyikan. Para pemain akan dibuat hanyut
dengan karakter yang dimainkannya lewat
komputer tersebut. Anak didik mampu duduk
berjam-jam dan memainkan permainan tersebut
dengan senang hati. Fenomena ini sangat menarik
dalam mendesain E-learning. Dengan membuat
sistem E-learning yang mampu menghanyutkan
peserta didik untuk mengikuti setiap langkah
Gambar 1. Lokasi SMP Negeri 1 Bintauna via Google Maps belajar di dalamnya seperti layaknya ketika
SMP Negeri 1 Bintauna terletak di Desa bermain sebuah games. Penerapan teori games
Talaga, Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolaang dalam merancang materi E-learning perlu
Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi utara. dipertimbangkan karena pada dasarnya setiap
Sekolah ini berakreditasi A dan baru manusia menyukai permainan. (Silahuddin, 2015,
tahun 2022. Objek penelitian adalah Siswa kelas Word Wall digunakan sebagai permainan
VIIIA SMP Negeri 1 Bintauna. Bentuk evaluasi interaktif selama pelajaran yang didalamnya
yang digunakan di sekolah ini adalah bentuk tes terdapat berbagai model soal, seperti: Kuis,
subjektif dan tes objektif dan menggunakan mencocokkan, roda acak, membuka kotak,
evaluasi manual. mengurutkan grup, menemukan kecocokan, kartu
Hasil ujicoba menggunakan aplikasi wordwall acak, pasangan yang cocok, kata yang hilang,
Media pembelajaran berbasis smartphone unjumble, anagram, kuis pertunjukan permainan,
sudah banyak kita temukan, namun sebagian pencarian kata, diagram berlabel, buatan tangan,
besar hanya bersifat satu arah. Pengguna hanya flash kartu, pengejaran labirin, benar atau salah,
bisa mengakses ringkasan materi yang dipelajari tahi lalat, teka-teki silang, ubin lipat, pop balon,
serta mengikuti alur yang telah diprogramkan oleh kuis gambar, pesawat terbang, mengkategorikan,
5
6
urutan peringkat, menguraikan, ban berjalan, kuis Hasil analisis menggunakan media
menang atau kalah, magnet kata, denah tempat pembelajaran seni budaya yang diaplikasikan
duduk, lebih tinggi atau lebih rendah dan wordwall kepada peserta didik kelas VIIIA
generator Matematika. Dalam penelitian ini, SMP Negeri 1 Bintauna dengan jumlah
peneliti menggunakan model soal pencocokan peserta 20, seperti gambar di bawah ini.
kata (match up). Metode permainan ini adalah
menyeret dan meletakkan setiap kata kunci di
samping definisinya. Dalam hal ini, terdapat
berbagai soal mengenai elemen-elemen dasar
musik yang diuji coba menggunakan model soal
Match Up di kelas VIII A SMP Negeri 1 Bintauna.
a) Jenis templet
MATCH UP
Gambar 4. Hasil analisis wordwall
6
7
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, R., & Amiruddin. (2017). Inovasi
Pendidikan. In Journal of Chemical
Information and Modeling. CV. Widya
Puspita.
Gambar 6. Daftar nama dan hasil jawab peserta didik Arifin. (2022). Evaluasi Program Pembelajaran
menggunakan aplikasi Wordwall Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui
Model Countenance Stake dI SMPN Kelas
VII Kab. Bima Tahun 202, 1–115.
PENUTUP Arikunto. (2012). Dasar-dasar Evaluasi
Simpulan Pendidikan (Kedua). Bumi Aksara.
Hasil yang didapati sangat baik yaitu skor Haidar, Putra, D. (2004). Pendidikan Islam
dalam Sistem Pendidikan Nasional di
rata-rata siswa yang berjumlah 20 orang dari 20 Indonesia. Prenada Media.
soal adalah 8.0/10, dan 6 siswa mendapat nilai
Haryati, S. (2012). Research And Development(
sempurna. Selain itu, waktu pengerjaan soal R & D ) Sebagai Salah Satu Model
Penelitian Dalam. Academia, 37(1), 13.
seluruh siswa di bawah 5 menit. Ini
menyimpulkan bahwa model soal Match Up Krisdiana, M., Malihah, S., & Nulhakim, L.
(2022). Produk Inovasi Kurikulum dalam
dalam aplikasi Wordwall sangat dibutuhkan Pembelajaran di Sekolah Dasar
dalam melakukan evaluasi pembelajaran, dan Berdasarkan Perkembangan IPTEK. Jurnal
Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6),
layak untuk diujicobakan di dalam mata pelajaran 8683–8689.
lainnya. http://journal.universitaspahlawan.ac.id/ind
ex.php/jpdk/article/view/9679
Saran
Kuncahyo, Suwandayani, Istanti, B., & Muzakki,
Untuk Guru, Hendaknya memanfaatkan A. (2020). Aplikasi E-Test “That Quiz”
model soal match up (wordwall) dalam evaluasi sebagai Digitalisasi Keterampilan
Pembelajaran Abad 21 di Sekolah
pembelajaran menyesuaikan pembelajaran Indonesia Bangkok. Lecture: Jurnal
kekinian/ berbasis digital. Pendidikan, 11(2), 153–166.
Kurniati, P., Kelmaskouw, A. L., Deing, A.,
UCAPAN TERIMA KASIH Bonin, B., & Haryanto, B. A. (2022).
Model Proses Inovasi Kurikulum Merdeka
Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan Implikasinya Bagi Siswa Dan Guru Abad
baik berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu 21. Jurnal Citizenship Virtues, 2(2), 408–
423. https://doi.org/10.37640/jcv.v2i2.1516
peneliti mengucapkan terima kasih kepada Kepala
Kusnandi. (2017). Model Inovasi Pendidikan
Sekolah, Guru, dan Murid SMP Negeri 1 dengan Strategi Implementasi Konsep
Bintauna yang telah memberikan kesempatan “Dare to be Different.” Wahana
Pendidikan, 4(1).
kepada peneliti untuk mengembangkan bakat
Mustopa, A., Jasim, J., Basri, H., & Barlian, U.
kepenulisan. Ucapan terima kasih juga ditujukan
C. (2021). Analisis Standar Penilaian
Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan,
7
8