Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKIF ANIMAKER

TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMAN 1 KOTA

SOLOK

Diajukan untuk Persyaratan Tugas MataKuliah Metodologi Penelitian

Geografi

Oleh:

Intan Safitri

20045050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

GEOGRAFI DEPARTEMEN

GEOGRAFI FAKULTAS ILMU

SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan segala upaya dan semua usaha untuk membuat


masyarakat dapat mengembangkan potensi manusia agar memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan,
berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota
masyarakat dan warga negara. Di samping itu pendidikan merupakan usaha
untuk membentuk manusia yang utuh lahir dan batin cerdas, sehat, dan berbudi
pekerti luhur. Pendidikan mampu membentuk kepribadian melalui pendidikan
lingkungan yang bisa dipelajari baik secara sengaja maupun tidak. Pendidikan
juga mampu membentuk manusia itu memiliki disiplin, pantang menyerah,
tidak sombong, menghargai orang lain, bertaqwa, dan kreatif, serta mandiri.
Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga
dimensi, individu, masyarakat atau komunitas nasional dari individu
tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang
memainkan peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun
masyarakat.
Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, yang dapat dikatakan sebagai
suatu proses transfer ilmu, transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian
dengan segala aspek yang dicakupnya. Dengan demikian pengajaran lebih
berorientasi pada pembentukan spesialis atau bidang- bidang tertentu, oleh
karena itu perhatian dan minatnya lebih bersifat teknis. Pendidikan merupakan
suatu proses yang diperlukan untuk mendapatkan keseimbangan dan
kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun masyarakat. Penekanan
pendidikan dibanding dengan pengajaran terletak pada pembentukan kesadaran
dan kepribadian individu atau masyarakat di samping transfer ilmu dan
keahlian. Dengan proses semacam ini suatu bangsa atau negara dapat
mewariskan nilai-nilai keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan keahlian
kepada generasi berikutnya, sehingga mereka betul-betul siap menyongsong

1
masa depan kehidupan bangsa dan negara yang lebih cerah. Pendidikan juga
merupakan sebuah aktifitas yang memiliki maksud atau tujuan tertentu yang
diarahkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki manusia baik sebagai
manusia ataupun sebagai masyarakat dengan sepenuhnya.
Keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
terlibat dalam semua kegiatan belajar mengajar. Diantara faktor-faktor tersebut
adalah siswa, guru, kebijakan pemerintah dalam membuat kurikulum, serta
dalam proses belajar seperti metode, sarana dan prasarana (media
pembelajaran), model, dan pendekatan belajar yang digunakan. Kondisi nyata
dalam pelaksanaan latihan yang diberikan tidak sepenuhnya dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan konsep. Rendahnya mutu
pembelajaran dapat diartikan kurang efektifnya proses pembelajaran.
Penyebabnya dapat berasal dari siswa, guru maupun sarana dan prasarana yang
ada, minat dan motivasi siswa yang rendah, kinerja guru yang rendah, serta
sarana dan prasarana yang kurang memadai akan menyebabkan pembelajaran
menjadi kurang efektif. Saat ini sistem pembelajaran harus sesuai dengan
kurikulum yang menggunakan sistem Kurikulum 2013. Jadi pendidikan tidak
hanya ditekankan pada aspek kognitif saja tetapi juga afektif dan psikomotorik.
Dengan adanya media pembelajaran yang interaktif dapat meningkatkan minat
belajar siswa dan tingginya mutu pembelajaran. Hal ini sangat berpengaruh
terhadap proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Menurut Nasution,
(2017) mengatakan bahwa hasil belajar siswa merupakan suatu
tujuan dari proses pembelajaran yang perlu mengetahui, mengajarkan, dan
mempraktikan oleh guru agar dapatkan hasil prestasi.
Permasalahan yang dialami dalam mata pelajaran Geografi meliputi
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dialamai oleh siswa
meliputi hal-hal seperti; sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi
belajar, kemampuan mengolah bahan belajar, kemampuan menyimpan
perolehan hasil belajar, kemampuan menggali hasil belajar yang tersimpan,
kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, rasa percaya diri siswa,
intelegensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan belajar dan cita-cita siswa.

2
Faktor eksternal meliputi hal-hal sebagai berikut; guru sebagai pembimbing
belajar, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan
siswa di sekolah, dan kurikulum sekolah.
Geografi sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran di persekolahan
menengah atas, selayaknya disampaikan secara menarik dan penuh makna
dengan memadukan seluruh komponen pembelajaran secara efektif. Selain itu,
Geografi sebagai disiplin ilmu yang membahas tentang bumi dan segala gejala
atau fenomena yang terjadi didalamnya baik yang bersifat fisik maupun sosial.
Dalam praktek pembelajarannya harus senantiasa memperhatikan
perkembangan yang terjadi di bumi. Pendekatan-pendekatan pembelajaran
efektif yang diambil dari teori pendidikan modern menjadi salah satu intrumen
penting untuk diperhatikan agar pembelajaran tetap menarik bagi peserta didik
serta senantiasa relevan dengan konteks yang berkembang.
Tujuan utama pembelajaran Geografi adalah untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar peka terhadap gejala atau fenomena yang terjadi di
bumi baik bersifat fisik maupun sosial, memiliki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi di bumi, dan terampil mengatasi
setiap masalah gejala yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya
sendiri maupun yang menimpa masyarakat secara umum.
Untuk mencapai tujuan di atas, diperlukan strategi yang memadukan
setiap komponen pembelajaran. Penentuan materi yang tepat, metode yang
efektif, media dan sumber pembelajaran yang relevan serta proses evaluasi
yang dapat mengukur tingkat pencapaian proses dan hasil terhadap tujuan
pembelajaran menjadi peran penting dalam pembelajaran agar kegiatan belajar
mengajar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Tujuan dari pendidikan adalah sebagai alat untuk perkembangan ekonomi
dan juga untuk memajukan dunia teknologi. Pada praktis manajemen
pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi
teknis-teknologis baik pada tataran individual hingga tataran global. Fungsi
teknis-teknologis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan
teknologi misalnya pendidikan dapat membantu siswa untuk mendapatkan

3
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi
dalam ekonomi yang kompetitif. Secara umum terbukti bahwa semakin
berpendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik.Hal ini
dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produktif bila
dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan. Produktivitas seseorang
tersebut dikarenakan dimilikinya keterampilan teknis yang diperoleh dari
pendidikan. Oleh karena itu salah satu tujuan yang harus dicapai oleh
pendidikan adalah mengembangkan keterampilan hidup.
Media pembelajaran merupakan alat atau sarana yang membantu
proses jalannya pembelajaran supaya lebih mudah efesien (Pribadi,
2017:13). Media pembelajaran merupakan segala sesuatu digunakan dalam
kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat
peserta didik sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru
atau dan peserta didik dapat berlangsung secara tepat berdayaguna (Sadiman,
2003:6). Media pada umumnya juga digunakan untuk mendukung aktivitas
pembelajaran yaitu mempresentasikan atau menyajikan informasi dan
pengetahuan baik kepada individu maupun kelompok (Pribadi, 2017:23).
Dengan sebab itu, dalam proses pendidikan seorang pendidik harus
mampu menguasai berbagai media pembelajaran karena kondisi selalu
berubah-ubah, lebih-lebih pada saat sekarang ini Pandemi Covid-19
melanda dunia, berbagai sektor mengalami perubahan dan dituntut untuk
menyesuaikan dengan keadaan (Atsani, 2020:84)
Media pembelajaran interaktif menjadi salah satu alternatif yang dapat
meningkatkan mutu pembelajaran. Peranan media interaktif semakin
memegang peranan yang sangat penting dalam bidang pendidikan sejalan
dengan pertumbuhan pengguna komputer dan pertumbuhan internet di
masyarakat yang semakin memudahkan aliran produk multimedia dari satu
komputer ke komputer lainnya. Kemampuan untuk merancang media yang
tepat, memadukan berbagai elemen multimedia dan menuangkannya dalam
sebuah bahan ajar merupakan satu kunci keberhasilan sebuah proyek
pengembangan media interaktif. Pembelajaran geografi di persekolahan

4
membutuhkan metode dan media yang baru agar pembelajaran geografi
bergairah dan meningkatkan minat siswa untuk belajar geografi, melalui
multimedia interaktif pembelajaran geografi di persekolahan diharapkan
mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu media pembelajaran
interaktif yang bisa digunakan untuk mendukung pembelajaran geografi adalah
animaker.
Video animasi animaker adalah sebuah gambar bergerak yang berasal
dari kumpulan berbagai objek yang disusun secara khusus sehingga bergerak
sesuai alur yang sudah ditentukan pada setiap hitungan waktu. Objek yang
dimaksud adalah gambar manusia, tulisan teks, gambar hewan, gambar
tumbuhan, gedung dan lain sebagainya. Penggunaan media pembelajaran
interaktif animaker masih belum diterapkan secara maksimal di sekolah karena
adanya aturan sekolah yang tidak membolehkan siswa membawa handphone ke
sekolah. Aturan tersebut menjadi hambatan bagi siswa untuk dapat mengakses
media pembelajaran interaktif animaker yang bersifat online (web) melalui
internet. Tetapi, bukan berarti media pembelajaran interaktif animaker tidak
bisa diterapkan di sekolah yang melarang siswanya membawa handphone di
sekolah karena media interaktif bisa dibuat oleh guru sekreatif mungkin tanpa
menggunakan handphone dari para siswa.
Berdasarkan indikator hasil belajar siswa kelas X di SMAN 1 KOTA
SOLOK dengan menggunakan media pembelajaran interaktif animaker maka
diperoleh hasil belajar siswa yang bervariasi, berikut data yang diperoleh dari
hasil observasi di SMAN 1 KOTA SOLOK :
No. INDIKATOR PERSENTASE HASIL KETERANGAN
BELAJAR
1. Ranah Kognitif 57,50 % Sedang
2. Ranah Efektif 61,55 % Sedang
3. Ranah Psikomotorik 70,76 % Tinggi
Rata-rata 63,27 % Sedang

5
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa
terhadap pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif animaker
mengalami peningkatan dibandingkan dengan menggunakan media
konvensional. Hal ini sangat berdampak baik bagi peningkatan hasil belajar
siswa kelas X di SMAN 1 KOTA SOLOK. Maka dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa setelah digunakan media pembelajaran interaktif animaker
sebesar 63,27 % dan dikategorikan sedang. Dilihat dari tabel tersebut indikator
ranah psikomotorik lebih tinggi dibanding indikator lainnya.

B. Identifikasi Masalah
Melihat kenyataan berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya mutu pembelajaran Geografi
2. Belum adanya penerapan media interaktif di dalam pembelajaran
geografi
3. Kurang efektifnya proses pembelajaran
4. Proses pembelajaran masih menggunakan media pembelajaran yang
sederhana
5. Minimnya penggunaan media interaktif dalam proses pembelajaran
Geografi

C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini dibatasi pada media pembelajaran interaktif pada mata
pelajaran geografi yang akan dibuat oleh guru dan siswa, peningkatan mutu
pembelajaran, serta efektivitas pada saat proses pembelajaran geografi.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini ialah:
1. Bagaimana pengaruh penerapan media pembelajaran animaker terhadap
hasil belajar siswa di kelas eksperimen SMAN 1 KOTA SOLOK ?

6
2. Bagaimana cara penerapan media interaktif dalam pembelajaran
geografi ?
3. Bagaimana pengaruh penerapan media pembelajaran animaker terhadap
hasil belajar geografi ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk pengaruh penerapan media pembelajaran animaker terhadap
hasil belajar siswa di kelas eksperimen SMAN 1 KOTA SOLOK
2. Untuk cara penerapan media interaktif dalam pembelajaran geografi
3. Untuk pengaruh penerapan media pembelajaran animaker terhadap
hasil belajar geografi
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoretis
Penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk:
a. Mengembangkan media pembelajaran interaktif pada proses
pembelajaran mata pelajaran Geografi
b. Dengan meneapkan media pembelajaran interaktif dapat berkontribusi
untuk dunia pendidikan

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai syarat menyelesaikan jenjang pendidikan S1 Pendidikan
Geografi, untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta
sebagai bahan rujukan atau kajian lebih lanjut untuk peneliti selanjutnya
dalam melakukan penelitian yang lebih luas dan detail mengenai
peningkatan kualitas dalam pembelajaran Geografi.
b. Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai media bagi guru dalam mengembangkan
aktivitas belajar terutama dalam mata pelajaran Geografi. Sebagai
tambahan pengetahuan guru yang selalu dituntut melakukan inovasi

7
terbaru dalam proses pembelajaran sebagai implementasi berbagai teori dan pembelajaran
bagi siswa serta bahan ajar yang dikembangkan dan digunakan di dalam proses
pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Penelitan ini memberikan Kontribusi dalam rangka perbaikan dalam mengembangkan
aktivitas belajar pada pembelajaran Geografi, terutama terkait dalam penerapan media
pembelajaran interaktif pada perangkat pembelajaran. Membangun kemampuan siswa
dalam mengembangkan program atau bidang keahlian di SMA. Memberikan sumbangan
pemikirian kepada pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah.
d. Bagi Siswa
Dapat memberikan pola pikir, daya nalar, imajinasi secara kompleks, motivasi yang
positif, keaktifan, kreatifitas serta meningkatkan interaksi positif antar siswa.

Anda mungkin juga menyukai