Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 4

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Psikologi Pendidikan yang diampu oleh:

Puji Gusri Handayani,S.Pd., M.Pd., Kons.

Disusun Oleh :

Intan Safitri 20045050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


GEOGRAFI

DEPARTEMEN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
Mind Mapping :

Resume

a. Pengertian bakat

Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih
perlu dikembangkan atau dilatih (Semiawan, dkk, 1984:1). Wijaya (1988:66)
menyatakan bahwa “bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang
memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan, dan keterampilan khusus, misalnya: berupa kemampuan berbahasa,
kemampuan bermain musik, dan lain sebagainya”.

Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapat mengenai apa itu pengertian
bakat. Berikut adalah beberapa definisi bakat menurut ahli.
1. William B. Michael

Menurut William B. Michael bakat merupakan kapasitas yang ada pada diri seseorang
yang mana dalam melakukan tugas serta melakukannya dipengaruhi oleh latihan yang
sudah pernah dijalaninya.
2. S.C Utami Munandar (1985)

Bakat bisa juga diartikan sebagai sebuah kemampuan bawaan dari seseorang yang
mana itu merupakan potensi yang masih harus dikembangkan lebih dalam lagi dan
dilatih supaya dapat mencapai impian yang akan diwujudkan.

3. Kartini Kartono (1979)

Menurut beliau, bakat adalah hal yang mencakup segala faktor yang ada pada diri
individu yang sudah dimiliki sejak lahir dan kemudian menumbuhkan suatu
perkembangan keahlian, keterampilan dan juga kecakapan tertentu. Bakat ini
memiliki sifat laten potensial, sehingga masih harus ditumbuhkan kembangkan lebih
dalam lagi.

b. Jenis-jenis bakat
1. Bakat Umum

Bakat umum adalah kemampuan yang memang berupa petensi dasar yang
sifatnya sudah umum. Bisa juga diartikan bahwa bakat umum ini dimiliki oleh semua
orang dan sudah menjadi hal yang lumrah.

2. Bakat Khusus

Bakat khusus adalah kemampuan yang mana memang berupa potensi khusus
yang dimiliki oleh seseorang. Bisa juga diartikan bahwa tidak semua orang
memilikinya. Misalnya bakat olahraga, seni, kepemimpinan, publik speaking dan
masih banyak yang lain. Bakat khusus ini terdiri dari beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut :

 Bakat verbal – yaitu bakat yang ditunjukkan dengan konsep dalam bentuk kata
kata
 Bakat Numerial – bakat mengenai konsep dalam bentuk angka atau matematik
 Bakat Skolastik – Bakat ini adalah kombinasi dari kata dan angka. Bakat ini
meliputi kemampuan dalam menalar, berpikir, mengurutkan, meciptakan
hipotesis, pandangan hidup yang bersifat rasional dan lain – lain. Bakat seperti
ini biasanya di temukan oleh seorang akuntan, ilmuwan, pemrograman dan lain
sebagainya.
 Bakat Abstrak – Bakat seperti ini bentuknya bukan angka ataupun kata, tetapi
lebih ke bentuk pola, rancangan, ukuran, bentuk serta posisi posisinya.
 Bakat Mekanik – Bakat ini biasanya dalam bentuk prinsip umum IPA, tata
kerja, alat alat dan lain sebagainya.
 Bakat Relasi Ruang (Spasial) – Bakat ini digunakan dalam mengamati dan
meceritakan pola 2 dimensi maupun berfikir 3 dimensi. Bakat ini biasanya
membuat seseorang memiliki sifat peka yang tajam dalam detail visual.
Biasanya bakat ini dimiliki oleh fotografer, artis, pilot, arsitek dan profesi yang
lainnya.
 Bakat Ketelitian Klerikal – Bakat ini berupa tulis menulis, meramu dan
laboratorium dan lain sebagainya.
 Bakat Bahasa – Bakat ini merupakan bakat penalaran analisisi bahasa. Contoh
bidang yang merupakan asal dari bakat bahasa adalah penyiaran, editing,
hukum, pramuniaga, jurnalistik dan lain sebagainya.

c. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat


1) Faktor Intern
a) Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam
minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua
kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu
sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama
munculnya bakat (Yusuf ; 2004 ; 31). Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan
dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual,
sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan
masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b) Faktor Kepribadian
Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak
tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam
membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan
bakatnya (Asror ; 1999 ; 93).
2) Faktor Ekstern
a) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung
pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan terbagi atas :
- Lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat anak
memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling
penting bagi anak. (Sutiono ; 1998 ; 171).
- Lingkungan sekolah
Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar kondusif
yang bersifat formal.Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan minat
dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara
intensif.

- Lingkungan sosial
Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di
lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat.

d. Pengertian minat dan hubungannya dengan bakat

Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri
pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas ( Hilgar &
Slameto ; 1988 ; 59). Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan
lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto;
1988; 62).Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam
mencampurkanseluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada
suatu kegiatan yang diminatinya.
John holland, ahli yang banyak meneliti megenai minat memberi pengertian
minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu,
perhatian, dan memberi kesenangan, atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator
dari kekuatan seseorang diarea tertentu dimana ia akan termotivasi untuk
mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang
dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat untuk hal tersebut atau hal
yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni. Tanpa minat untuk hitung
menghitung, seseorang tidak akan berkembang menjadi seorang ahli matematika.

e. Usaha pendidik untuk mengenali dan mengembangkan bakat pada peserta


didik

Beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua, guru, dan lingkungan dekat anak
untuk mengembangkan minat dan bakat adalah :
1. Bantu anak meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.
Guru yang mengajar beragam mata pelajaran tentu harus memahami apa
kepandaian dan kesusahan yang dialami peserta didiknya sehingga bisa menjalankan
peran guru dalam mengembangkan bakat peserta didik yakni terus melatih pada hal
hal atau mata pelajaran yang ahli dan terus memotivasi untuk bisa menyelesaikan hal
hal atau mata pelajaran yang belum ahli.
2. Kembangkan konsep diri positif pada anak
Setiap guru tentunya harus bisa memberikan semangat positif pada peserta didik
bukannya meremehkan atau tidak menghargai usahanya, guru yang baik yang bisa
menjalankan peran guru dalam mengembangkan bakat peserta didik akan sellau
membuat peserta didiknya berprasangka baik pada diirnya sendiri dan masa depannya
karena beragam pelajaran menyenangkan yang diberikan.
3. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan
menekuni bidang keunggulannya serta bidang-bidang lain yang berkaitan.
Guru harus bisa mencarikan jalan untuk muridnya dalam menyalurkan bakat
dalam peran guru dalam mengembangkan bakat peserta didik sehingga bakat yang
dimiliki siswa tidak hanya berhenti sampai tahap tertentu saja melainkan bisa terus
berkembang dan bisa menjadi jalan untuk kesuksesannya di masa depan.
4. Perkaya peserta didik dengan berbagai wawasan, pengetahuan serta
pengalaman di berbagai bidang.
Guru tidak hanya wajib memberikan pelajaran di mata pelajaran yang ada di
sekolah saja, namun juga mengajarkan kepandaian dalam emosi dengan memberi
contoh misalnya ketika menghadpai peserta didik yang susah diatur atau kurang
pandai dalam beragam hal, bagaimana respon guru tersebut, itulah yang akan selalu
diingat oleh peserta didiknya dan ditiru.
5. Tingkatkan motivasi peserta didik untuk mengembangkan dan melatih
bakatnya
Guru dalam menjalankan peran guru dalam mengembangkan bakat peserta didik
harus bisa memberi gambaran positif tentang bakat yang dimiliki siswa sekecil
apapun dimana orang yang pintar namun malas akan kalah dengan orang yang biasa
saja namun tekun dan pantang menyerah, guru harus bisa menyadarkan peserta
didiknya sehingga peserta didik selalu berusaha yang terbaik.
6. Stimulasi peserta didik untuk meluaskan bakatnya dari satu bakat ke bakat
yang lain
Guru tentu harus bisa memancing apa yang menjadi kepandaian siswanya, bukan
menjadi sosok yang pasif yang hanya mengajar dengan meniru atau mencontek pada
buku yang disediakan dan memberi nilai begitu saja tanpa pertimbangan hal lainnya,
guru yang pintar akan paham apa yang seharusnya dilakukan untuk membuat peserta
didiknya lebih pintar.
7. Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan peserta
didik
Sekecil apapun prpestasi atau hasil yang dimiliki peserta didik, jika terus
dikembangkan dan dihargai lama kelamaan akan emnjadi besar karena eksuksesan
memang sebuah proses, namun jika diremehkan, maka hasil tersebut akan berhenti
sampai disitu dan akhirnya guru gagal dalam menjalankan peran guru dalam
mengembangkan bakat peserta didik.
8. Sediakan dan fasilitasi sarana bagi pengembangan bakat
Menjadi guru tentu tak boleh matre atau hanya mengejar uang saja, misalnya
membuka tempat kursus khusus peserta didiknya dimana peserta didik yang kursus
akan diberi nilai yang bagus beda dengan muris yang tidak kursus, tentu hal itu
merupakan contoh yang lucu yang menandakan rendahnya karakter dan jiwa sosial
guru tersebut. Guru harus bisa menyediakan sarana untuk peserta didik dalam
mengembangkan bakat, bukan menekan peserta didiknya untuk kesusahan mencari
segala yang dibutuhkan sendiri.
9. Dukung peserta didik untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam
mengembangkan bakatnya
Tiap proses tentu ada kesulitan dimana tidak ada hal yang berjalan lancar dari
awal hingga akhir, inilah peran guru dalam mengembangkan bakat peserta didik yakni
untuk meyakinkan bahwa ketika terjadi sebuah kegagalan bukan berarti bodoh atau
tidak berbakat, namun sebagai pengalaman yang ke depannya bisa menjadi pelajaran
untuk menjadi lebih baik lagi.
10. Jalin hubungan baik serta akrab antara orang tua / guru dengan peserta didik
Guru dan orang tua dari peserta didik tentu lebih baik untuk saling mengenal
sehingga bisa saling mengontrol bagaimana perkembangan dan kemajuan peserta
didik tersebut.
11. Menyalurkan bakat tersebut
Guru harus memiliki ide dan cara untuk peserta didiknya bisa menyalurkan bakat
sehingga terus terasah dan terus maju.
12. Memberikan kesempatan untuk mengikuti lomba lomba sesuai bakat yang
dimiliki
Guru harus pandai dan memiliki wawasan serta jaringan yang laus sehingga
mengetahui ketika ada perlombaan yang berhubungan dengan bakat bakat peserta
didiknya dan mengarahkan peserta didiknya untuk mengikutnya.

Daftar Pustaka

Bamawi dan Muhammad Arifin.(2009).Etika dan Profesi Pendidikan.Yogyakarta:Ar


Ruz Media

Dalyono Drs. M.(2010).Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Hamzah dan Masri Kuadrat. (2009). Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran.


Jakarta: PT. Bumi Aksara

Yusuf L.N Syamsu,Sugandhi Nani M. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:


PT Raja Grafindo Persada

Dekawati, Fira. (Tanpa Tahun).”Bakat dan Minat”. Makalah Universitas Empat


Lima.

Anda mungkin juga menyukai