Anda di halaman 1dari 11

Peranan bakat dalam belajar

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Psikologi Pendidikan

Dosen pengampu Prof. Mudjiran

Disusun Oleh

Dea ananda fitri 2186206041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melindungi, menjaga, serta
membimbing kita semua dalam jalan yang di ridho-Nya. Di susunnya makalah "Peranan
bakat dalam belajar" ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata Psikologi dan diharapkan
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Dalam proses pembuatan makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada


semua pihak yang terlibat dalam menyelesaikan makalah ini. Terimakasih untuk Bapak Prof.
Mudjiran selaku dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca karena
makalah ini tak jauh dari kesempurnaan

Bangkinang, oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. APA ITU BAKAT
2. JENIS JENIS BAKAT
3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAKAT
4. PENGERTIA MINAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN BAKAT
5. USAHA PENDIDIK UNTUK MENGENALI DAN MENGEMBANGKAN BAKAT
PESERTA DIDIK
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek
dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki
oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat
mengerjakan pekerjaan lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat. Rasa suka anak
terhadap sebuah aktivitas sangat penting diketahui orangtua sebab dari sanalah bakat anak berasal.
Sementara itu, rasa suka terhadap sebuah aktivitas itu sendiri sebenarnya berasal dari keinginan
otaknya untuk mengetahui sesuatu. Ketika sesuatu itu sudah diketahui oleh anak, dia akan melakuka
berulang-ulang karena sudah menyukainya. Sebaliknya, jika tidak dilakukan berulang-ulang,aktivitas
itu termasuk tak disukai anak. Namun, tidak semua aktivitas yang disukai anak adalah bakatnya.
Mungkin saja, dia hanya mengikuti temannya, lalu hanya dalam beberapa saat dia meninggalkan
aktivitas tersebut.
2. RUMUSAN MASALAH
1. MENCARI TAHU APA ITU BAKAT
2. MENCARI TAHU JENIS JENIS BAKAT
3. MENCARI TAHU FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAKAT
4. MENCARI TAHU PENGERTIA MINAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN BAKAT
5. MENCARI TAHU USAHA PENDIDIK UNTUK MENGENALI DAN
MENGEMBANGKAN BAKAT PESERTA DIDIK
3. TUJUAN
1. MENGETAHUI APA ITU BAKAT
2. MENGETAHUI JENIS JENIS BAKAT
3. MENGETAHUI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAKAT
4. MENGETAHUI PENGERTIA MINAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN BAKAT
5. MENGETAHUI USAHA PENDIDIK UNTUK MENGENALI DAN MENGEMBANGKAN
BAKAT PESERTA DIDIK
BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN BAKAT
Menurut Para Ahli
Ada beberapa defenisi bakat yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah:
a. Bindham menjelaskan bakat adalah suatu kondisi atau sebuah rangkaian karakteristik atau
kemampuan seseorang yang dengan suatu latihan khusus untuk memungkinkannya mencapai
suatu kecakapan, pengetahuan dan keeteranpilan khusus, misalnya kemampuan bermain musik
dan dan lain-lain.
b. Munandir mengatakan, bahwa bakat merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, dengan
kata lain bersifat keturunaan. Pandangan ini sering kali kita mendedengar secara umum baik para
ahli dan orang awam.
c. mengemukakan bahwa bakat mencakup 3 dimensi psikologis, yaitu: Dimensi perseptual, dimensi
psikomotor, dimensi intelektual.
1) Dimensi perseptual
Dimensi perseptual itu meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi, yaitu fakto-faktor yang
antara lain berupa kepeaan indra, perhatian, orientasi ruang, orientasi waktu, luas nya daerah presepsi,
kecepatan persepsi dan yang lain sebagainya.
2) Dimensi psikomotor
Dimensi psikomotor mencakup 6 faktor, yaitu: kekuatan, implus, kecepatan, ketelitian,
keluwesan.
3) Dimensi intelektual
Dari ketiga dimensi, dimensi intelektual inilah yang mempunyai implikasi yang sangat sangat
luas. Dimensi ini meliputi 4 faktor:
• Faktor memori , yang mencakup: faktor memori menenai substansi, faktor memori
mengenai relasi, faktor memori mengenai sistem.
• Faktor pengenalan, yang mencakup: pengenalan terhadap keseluruhan informasi,
golongan, hubungan-hubungan, bentuk atau struktur, dan kesimpulan.
• Faktor evaluatif yang mencakup berbagai evaluasi, evaluasi mengenai identitas, relasi-
relasi, sistem dan evaluasi terhadap penting tidaknya problem.
• Faktor berfikir divergen, yang meliputi berbagai faktor untuk menghasilkan unit-unit,
faktor untuk pengalihan kelas-kelas secara spontan, faktor kelancaran dalam menghasilkan
sistem, faktor untuk transformasi divergen, faktor untuk menyusun bagian-bagian menjadi
garis besar atau kerangka.
2. Jenis-jenis Bakat
1. Bakat umum, adalah merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum,
yaitu setiap orang memiliki.
2. Bakat khusus, adalah merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, yaitu tidak semua
orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga.
Selain itu adapun bakat khusus yang lain, yaitu:
a. Bakat Verbal
Bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata-kata dari seseorang.
b. Bakat Numerikal
Bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka yang dikuasai seseorang.
c. Bakat Skolastik
Kombinasi kata-kata dan angka-angka. Kemampuan seseorang dalam penalaran,
mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan
konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Ini
merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dam pemprograman komputer.
d. Bakat Abstrak
Bakat yang bukan kata kata maupun angka angka tetapi berbentuk sebuah pola, rancangan,
diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan posisi-posisinya.
e. Bakat Mekanik
Bakat tentang prinsip-prinsip umum Ilmu Pengetahuan Alam, tata kerja mesin, perkakas, dll.
f. Bakat Relasi Ruang
Bakat untuk mengamati pola dua dimensi atau berpikir dalam 3 dimensi. Mempunyai
kepekaan yang sangat tajam terhadap detail sebuah visual dan dapat menggambarkan sesuatu
dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah
menyesuaikan orientasi dalam ruang tida dimensi.
g. Bakat Kecepatan Ketelitian Klerikal
Bakat tentang seseorang yang suka tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium,
kantor dan lain-lainnya.
h. Bakat Bahasa
Bakat tentang penalaran analistis bahasa misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran,
editing, hukum, pramuniaga dan lain-lainnya.

3. Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi Perkembangan Bakat


1. Faktor Internal
a. Faktor Bawaan
Faktor bawaan atau faktor keturunan merupakan faktor yang pertama yang mempengaruhi
tumbuh kembang anak. Faktor ini adalah sebagai semua ciri atau karakteristik individu yang
diwariskan kepada anak atau segala potensi baik fisik maupun psikis yamg dimiliki seseorang sejak
masa pembuahan sebagai warisan dari orangtua.
b. Faktor Kepribadian
Faktor kepribadian yaitu dimana keadaan psikologis perkembangan potensi seorang anak
tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk
konsep serta optimisme dan percaya diri dalam mengembangkan minat bakatnya.
c. Faktor Inerest
Suatu bakat yang tidak akan berkembang dengan baik apabila anak bersangkutan tidak memiliki
minat terhadap bakatnya.
d. Motivasi
Selain meminta, bakat juga dipengaruhi oleh motivasi. Bakat seorang anak akan kurang
berkembang apabila dia tidak memiliki sebuah motivasi atau dorongan dari dalam dirinya untuk
mengembangkan bakatnya tersebut. Motivasi sangat berhubungan dengan kuatnya daya juang anak
untuk mencapai suatu sasaran tertentu.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Lingkungan
Fakor lingkungan adalah merupakan olahan dari berbagai hal ini untuk mendukung
pengembangan minta dan bakat anak. Faktor lingkungan terdiri beberapa macam, yaitu:
1) Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan pertama atau belajar dan tempat anak
memperoleh pengalaman dari keluarga, karena keluarga merupakan lingkungan perttama dan paling
penting bagi anak.
2) Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah adalah lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar yang
berdifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan seseorang anak tentang
minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.
3) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah lingkungan hidup anak yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat
yang mengelilingi anak. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada
masyarakat.

4. Hubungan minat dengan bakat


Tidak ada seorang pun yang tidak mempunyai bakat, yang membedakan adalah ada tidaknya
minat untuk mengembangkannya. Bakat merupakan potensi bawaan yang dimiliki semua manusia,
sedangkan minat tercipta hanya karena adanya ketertarikan kuat atas sesuatu. Dalam dua hal ini
seringkali dikaitkan dengan faktor kecerdasan dengan kesuksesan seseorang. orang cerdas itu adalah
orang yang mampu mengembangkan dan menggunakan bakatnya untuk kepentingan dan
kebahagiaan dalam hidupnya, dan orang sukses ialah orang yang mampu hidupnya. Ada Sukses bisa
saja karena bakat, tetapi sering juga karena dari minat.
Di usia 16 tahun, bakat mulai terasah karena kita memiliki ruang lebih luas untuk lebih fokus dan
benar-benar mengeksploitasi beberapa simapsis tertentu setelah mengalami sebuah proses
kebingungan memilih, mencoba melakukan segala sesuatu, dan kita tidak terfokus untuk
mematangkan sebuah nilai kompetensi tertentu. Dari proses ini, kita dapat mengetahui bahwa minat
adalah faktor yang dapat mengarahkan bakat. minat merupakan suatu perhatian yang khusus terhadap
suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan lingkungannya.
5. Usaha Pendidik untuk Mengenali dan Mengembangkan Bakat
Bakat dimiliki oleh setiap individu. Peserta didik yang akan datang mengikuti pembelajaran
datang dengan membawa bakat sebuah bakat yang ada pada diri mereka masing-masing. Disinilah
peran seorang guru sebagai fasilator dapat mrngembangkan bakat peserta didik. Hal-hal yang
mungkin dapat dilakukan oleh guru dalam mengembangkan bakat peserta didik yaitu :
1. Mengenali Bakat Setiap Pesrta Didik
Dengan mengenali bakat peserta didik, maka seorang guru memiliki acuan yang jelas dalam
mengembangkat bakat peserta didik tersebut. Mengenai Bakat dalam hal ini bisa berupa dalam IQ dan
SQ. Peserta didik dengan IQ tinggi harus dipemberlakukan berbeda dengan peserta didik dengan IQ
sedang atau yang biasa aja. Dengan mengenali dalam bakat ini, maka guru dapat memberi motivasi
kepada peserta didik untuk mencapai bakat maksimalnya.
2. Menggunakan Pendekatan Individual didalam Pembelajaran
Pengajaran yang sudah ditentukan secara individual, program bagi pembelajaran dalam
kesesuaiannya dengan kebutuhan peserta didik, dan pendidikan berpadukan secara individual.
Mengenali bakat peserta didik seorang guru memberikan materi sesuai dengan bakat yang mereka
miliki. Seorang Guru sangat berperan penting dalam mengembangkan bakat peserta didik yang
berprestasi di sekolah. Kerjasama antara guru, antar keluarga, dan lingkungan sekitar sangat penting
untuk mengembangkan bakat tersebut. Adapun Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara keluarga,
guru, dan lingkungan untuk mengenali dan mengembangkan bakat anak yaitu :
a) Membantu anak untuk meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.
b) Mengembangkan konsep diri yang positif pada anak.
c) Memperkayai anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di berbagai bidang.
d) Mencermati berbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada peserta
didik.
e) Mengusahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat pada peserta untuk belajar menekuni
bidang keunggulannya serta bidang-bidang lain yang berkaitan dengan bakat peserta didik.
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek
dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki
oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir, sedangkan minat tercipta hanya karena adanya ketertarikan
kuat atas sesuatu. Dalam dua hal ini seringkali dikaitkan dengan faktor kecerdasan dengan kesuksesan
seseorang. orang cerdas itu adalah orang yang mampu mengembangkan dan menggunakan bakatnya
untuk kepentingan dan kebahagiaan dalam hidupnya, dan orang sukses ialah orang yang mampu
hidupnya. Ada Sukses bisa saja karena bakat, tetapi sering juga karena dari minat.
DAFTAR PUSTAKA

Munandar,Utami.Mengembangkan Bakat Dan Kreatifitas Anak Sekolah.


Jakarta:Gramedia
Sunyabrata,Sumadi.2008.Psikologi Pendidikan.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
Yamin,Martinis,dkk.2009.Taktik Pengembangan Kemampuan Individual Siswa.
Jakarta:GP Press.
MIND MAPPING

Anda mungkin juga menyukai