Anda di halaman 1dari 13

MEMAHAMI KARAKTERISTIK ASPEK KECERDASAN

PESERTA DIDIK
Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu

Ibu Nur Indah S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Ummul Padillah 2213033098

Defriyani Safitri 2213033098

Umitha Galuh Arlinda 2213033106

Tavana Dewi 2253033001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat Nya
sehingga makalah dengan judul “ Phisikologi Pendidikan” ini dapat tersusun hingga
selesai. Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Pendidikan. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu baik dalam
materi, dukungan, bahkan motivasi. Kami ucapkan terimakasih juga kepada dosen
Ibu Nur Indah Lestari S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah ini, yang
telah membimbing hingga terselesainya laporan ini.

Penulis sadar adanya keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka masih


banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan laporan ini. Terimakasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua orang, baik penulis, pembaca, maupun pendengar.

Bandar Lampung, Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………
1.1 Latar belakang………………………………………………...…….
1.2 Rumusan masalah...............................................................................
1.3 Tujuan masalah .............................................................................. …

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..
2.1 Pengertian keecerdasan anak ......................................................... ....
2.2 perkembangan kecerdasan anak ..................................................... …
2.3 karateristik kecerdasan anak...............................................................
2.4 jenis jenis perkembangan anak ...................................................... …
2.5 Faktor yang mempengaruhi pendidik dalam perkembangan anak.....
2.6 Dampak positif dan negative media sosial bagi perkembangan anak.
BAB III PENUTUP .........................................................................................
3.1 Saran ..............................................................................................
3.2 Penutup ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari interaksi


yang terjadi antara pendidik dan peserta didik. Pada dasarnya siswa memiliki
bakat dan kemampuan yang berbeda-beda pada setiap mata pelajaran, baik
dalam kecepatan, ketelitian dan ketelitian yang diperlukan dalam
menyelesaikan soal dan masalah yang diberikan oleh pendidik. Perbedaan
kepribadian setiap siswa secara alami terbaca dalam interaksi kelas yang intens
yang mengikutinya Karena kekurangan yang muncul pada semua siswa
Motivasi untuk menginspirasi siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam setiap
mata pelajaran mereka menekuni atau menekuni Finding New Formula atau
Rumus Yang Mendukung Pemahaman Dengan kata lain, kekurangan
merupakan motivasi utama bagi secara keseluruhan untuk melakukan
perubahan guna mencapai tujuan utama dari proses pembelajaran yang
dilaksanakan. Dalam pembelajaran matematika tidak dapat dipungkiri untuk
memahami karakteristik siswa dalam proses pembelajaran. Perlu
memungkinkan siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dengan benar
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pengetahuan pendidik tentang
karakteristik siswa nantinya akan membantu membimbing siswa dan
memberikan penjelasan yang mengarah pada pemahaman optimal siswa yang
merata atau tuntas. (Syukrul Hamdi,
Resmi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal disebutkan;
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya dalam kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan diperlukan.
keterampilan Diri, masyarakat, bangsa dan negara (Republik Indonesia, 2009:
2). Pasal UU mengajak seksi-seksi masyarakat khususnya yang berkecimpung
di dunia pendidikan untuk melaksanakannya. Isyarat ini memang ideal, tetapi

4
masih sulit dilaksanakan, menurut sambutan penulis, oleh karena itu.
kelemahan yang melekat pada konteks Pendidikan (Sukring 2016)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dari kecerdasan pada anak ?
2. Bagaimana perkembangan kecerdasan pada anak ?
3. Bagaimana karakteristik kecerdasan pada anak ?
4. Apa saja jenis-jenis kecerdasan pada anak ?
5. Bagaimana pengaruh media sosial pada anak ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu kecerdasan anak.
2. Mengetahui bagaimana perkembangan pada anak.
3. Mengetahui karakteristik kecerdasan pada anak.
4. Mengetahui jenis-jenis kecerdasan pada anak.
5. Mengetahui dampak negative dan positif dari media sosial bagi anak.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kecerdasan anak

Kecerdasan atau intelegensi dapat dipandang sebagai kemampuan memahami


dunia berpikir ,rasional, dan menggunakan sumber-sumber secara efektif pada saat
dihadapkan dengan tantangan. Ada juga yang berpendapat bahwa pengertian
kecerdasan adalah kemampuan general manusia untuk melakukan tindakan-
tindakan yang mempunyai tujuan dan berpikir dengan rasional Selain itu,
kecerdasan dapat juga diartikan sebagai kemampuan pribadi

untuk memahami melakukan


inovasi, dan memberikan solusi terhadap dalam berbagai situasi.
Banyak para ahli yang mendefinisikan tentang kecerdasan, diantaranya:

• Gregory: Kecerdasan adalah kemampuan atau keterampilan untuk


memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai satu atau
lebih bangunan budaya tertentu.
• C. P. Chaplin: Kecerdasan adalah kemampuan menghadapi dan
menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.
• Anita E. Woolfolk: Mengemukakan bahwa menurut teori lama kecerdasan
meliputi 3
pengertian yaitu;1. Kemampuan untuk belajar;

2. Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh;

3. Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru.

2.2 Perkembangan Kecerdasan Anak

Anak Usia Dini adalah makhluk istimewa yang memiliki karakteristik dan
kebutuhan yang berbeda-beda. Menurut Sujiono (Dewi dan Eveline, 2004: 351)
menjelaskan anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang memiliki
berbagai potensi genetik dan siap untuk ditumbuh kembangkan melalui pemberian
rangsangan. Pada masa ini anak mengalami masa keemasan (the golden age) yang

6
merupakan suatu masa di mana anak mulai peka atau sensitif untuk menerima
berbagai rangsangan. Dalam masa golden age ini perkembangan kecerdasan sangat
penting bagi anak karena mengalami pertumbuhan yang sangat cepat.
Perkembangan kecerdasan merupakan aspek perkembangan yang muncul dan
berkembang pesat ketika masa usia dini karena potensi kognitif terbentuk pada
empat tahun pertama kehidupan. Pada usia ini akan banyak bagian korteks otak
yang memproduksi jumlah sinapsis yang berlebih sebagai implikasi awal
perkembangan anak berinteraksi dengan lingkungan sekitar (Berk, 2012)

2.3 Karateristik Kecerdasan Anak

Pada usia dini, yaitu selama tahun usia 2-3 tahun, usia emas perkembangan anak.
Khususnya anak pintar dapat diketahui sejak dini. Orang tua merupakan lingkungan
sosial pertama dan terdekat bagi anak. Gogul, McCumsey dan Hewett (1985)
menjelaskan bahwa orang tua mengenali bakat anak-anak mereka yang sangat
cerdas sejak awal, pada usia 0-6 tahun. Diketahui orang tua banyak menemukan
ciri-ciri anak cerdas khususnya usia 2-3 tahun.

selain itu juga Kecerdasan sering didefinisikan sebagai kemampuan untuk


memperoleh dan menggunakan pengetahuan, memecahkan masalah dan berpikir
secara rasional dan abstrak, serta beradaptasi dengan situasi baru (Eggen &
Kauchak, 2010). Psikolog percaya bahwa kecerdasan terdiri dari potensi bawaan
(alami) dan potensi lingkungan (pengasuhan). Faktor bawaan menyebabkan
kecerdasan muncul dalam kehidupan pada saat lingkungan tidak banyak
berkontribusi pada kecerdasan. 0-6 tahun, anak di usia emas (the golden age)

2.4 Jenis - Jenis Kecerdasan Anak

Jenis-jenis kecerdasan secara umum terdiri dari kecerdasan intelektual atau


intelegent Quotient (IQ), kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ), dan
kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient (SQ). Berikut ini penjelasan masing
masing jenis kecerdasan tersebut :

7
• Kecerdasan Intelektual atau Intelegent Quotient adalah bentuk kemampuan
individu untuk berfikir, mengelola, dan menguasai lingkungannya secara
maksimal serta bertindak secara terarah.
• Kecerdasan emosional atau emotional Quotient (EQ) adalah kemampuan
untuk mengenali, mengendalikan dan menata perasaan sendiri dan perasaan
orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan.
Kecerdasan ini memberikan kesadaran mengenai perasaan milik diri sendiri
dan juga perasaan milik orang lain, memberikan rasa empati, cinta,
motivasi, dan kemampuan untuk menanggapi kesedihan atau kegembiraan
dengan cepat.
• Kecerdasan intelektual atau intelegent Quontient (SQ) adalah sumber
melambungan semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-
nilai.
(Scunck, D.H. 2012. Learning Theories an educational perspective; teori-
teori
pembelajaran persepektif pendidikan (terjemahan Eva Hamdiah & Rahmat
Fajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar)

2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pendidik Dalam Perkembangan Kecerdasan


Anak

Faktor adalah keadaan, peristiwa yang mempengaruhi sesuatu yang terjadi


(Depdiknas, 2007: 312). Eneng Muslihah mengemukakan bahwa pendidikan Islam
yang besarnya psikologi dan pedagogi dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu tujuan,
murid, guru, metode dan lingkungan (Eneng Muslihah, 2010: 113).

1. Faktor Objektif

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir menjelaskan bahwa semua tindakan dan
kegiatan dipandu oleh tujuan atau rencana yang telah ditetapkan. Hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan harus berpedoman pada tujuan yang ingin

8
dicapai, bukan pada seperangkat materi. Tujuan pendidikan Islam
merupakan unsur pendidikan pertama yang harus dirumuskan sebelum
unsur pendidikan lainnya dirumuskan (Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir,
2008: 71). Menetapkan tujuan, capaian, dan keterukuran pendidikan yang
jelas merupakan kunci keberhasilan pendidik dalam mentransformasikan
kurikulum ke dalam proses pembelajaran, yang memungkinkan pendidik
mengembangkan kecerdasan anak didiknya.

2. Faktor Status Mahasiswa

Sudarwan Danim menjelaskan bahwa mahasiswa merupakan sumber daya


terpenting dan merupakan sumber daya terpenting dalam perjalanan
pendidikan formal. pendidik tidak bisa mengajar tanpa siswa. Kehadiran
siswa diperlukan untuk proses pembelajaran. Optimasi tentu
sajaPertumbuhan dan perkembangan anak didik tanpa kehadiran tenaga
pendidik profesional patut dipertanyakan (SudarwanDanim, 2010: 1).
Posisi ini menunjukkan bahwa siswa adalah orang dengan kebutuhan yang
berbeda. Kebutuhan ini terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrah
dan ciri-cirinya sebagai pribadi.

3. Faktor Pribadi Pendidik Pribadi

Pendidik merupakan salah satu dari faktor yang mempengaruhi


perkembangan kecerdasan anak didik (Eneng Muslihah, 2010: 11). Hal ini
terkait dengan kompetensi dan profesionalitas pelatih. Guru yang tidak
kompeten mengalami kesulitan dalam menyampaikan isi materi yang
diajarkan dalam pembelajaran di kelas. Ketidakmampuan seorang pendidik
untuk mengajar dan mengasuh berakibat langsung kepada anak didiknya,
yaitu kurang berkembangnya seluruh potensi anak didiknya.

4. Faktor Metode

Metode merupakan salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi


perkembangan kecerdasan pada siswa. Dengan metode pembelajaran yang
salah, menunjukkan kegagalan tujuan pembelajaran pada satu mata

9
pelajaran. Metode memiliki kelebihan dan kekurangan, karena metode tidak
cukup baik di tangan satu pelatih, bisa sangat baik di tangan pelatih lain.
Metode yang baik gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik
aplikasi. Pendidik harus cerdas dalam memilih dan mengklasifikasikan jenis
metode yang digunakan dan dipraktikkan.

2.6 Dampak Positif dan negative media sosial bagi anak


➢ Dampak negative

Dalam penggunaan media sosial hanpone dapat mempengaruhi


perkembangan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ),
kecerdasan spiritual (SQ) dan sosial pada anak-anak. pengaruh media sosial
padakecerdasan intelektual (IQ) menunjukkan bahwa teknologi informasi
memiliki pengaruh yang kurang baik untuk kecerdasan intelektual anak.
Hanpone dapat membuat tingkat ketertarikan anak terhadap belajar
menurun dan dapat memberikan pengaruh negatif bagi tingkat prestasi anak
(Intan Diyah Retno palupi 2020)

Contoh :

➢ Bullying
➢ Mengalami ganguan tidur
➢ Melihat atau menonton situs illegal atau pornografi

• Dampak Positif

Dampak positif untuk kecerdasan intelektual antara anak yang


menggunakan media sosial YouTube dan tidak menggunakan sosial
YouTube sebagai pendamping belajar untuk orang tua memiliki kecerdasan
intelektual yang baik. Dari YouTube ini anak dapat menguasai beberapa
kata, warna-warna, dan angka dalam bahasa inggris, tidak hanya itu anak
juga sudah mulai hafal pada lagu-lagu tradisional. Untuk perkembangan

10
imajinasi yang terjadi pada anak ialah berkhayal menganggap bahwa benda
kayu terlihat seperti tembak-tembakan, menggambar orang yang
diibaratkan keluarga sendiri, dan melakukan sebuah obrolan terhadap benda
mati seperti boneka atau mainan lainnya yang seolah-olah hidup dan
memiliki perasaan.

Contoh :

o Lebih mudah mencari informasi


o Mendorong anak untuk mengespresikan diri
o Memperluas jarian pertemanan

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kecerdasan adalah kemampuan general manusia untuk melakukan tindakan-


tindakan yang mempunyai tujuan dan berpikir rasional, selain itu juga Kecerdasan
sering didefinisikan sebagai kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan
pengetahuan, memecahkan masalah dan berpikir secara rasional dan abstrak, serta
beradaptasi dengan situasi baru (Eggen & Kauchak, 2010). Sedangkan anak usia
dini adalah makhluk istimewa yang memiliki karakteristik dan kebutuhan yang
berbeda-beda. Jenis-jenis kecerdasan secara umum terdiri dari kecerdasan
intelektual atau intelegent Quotient (IQ), kecerdasan emosional atau Emotional
Quotient (EQ), dan kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient (SQ).

3.2 Saran

Kecerdasan adalah kemampuan general manusia untuk melakukan tindakan-


tindakan yang mempunyai tujuan dan berpikir rasional. Selain mendapatkan
Pendidikan dari sekolah atau guru, pengetahuan juga dapat dipengaruhi dari
lingkungan sekitar. Keluarga juga merupakan faktor yang mempengaruhi
kecerdasan pada anak. Jadi guru dan orang tua harus bekerja sama dalam
membangun kecerdasan pada anak. Demikian makalah ini kami buat dengan
sungguh-sungguh, kami berharap makalah ini dapat memberikan pelajaran pada
maupun pembaca. Oleh sebab itu kami mengharapkan saran dari pembaca sebagai
acuan kami kedepannya dalam pembuatan makalah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sungkring 2016, Pendidikan dalam pengembangan kecerdasan peserta didik,


Jurnal keguruan dan ilmu tabiyah. Vol. 01(1)

Intan Diyah Retno Dwi palupi 2020. Pengaruh media sosial pada perkembangan
kecerdasan anak usia dini. Jurnal edukasi nonformal

Mujib Abdul dan Jumzakkir 2008, ilmu Pendidikan islam. Jakarta prenada
media group

Eneng muslihah 2019. Hubungan presepsi siswa tentang metode dan project
based learning dengan kemandirian belajar siswa.

Scunck, D.H. 2012. Learning Theories an educational perspective; teori-teori


pembelajaran persepektif pendidikan (terjemahan Eva Hamdiah & Rahmat Fajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar)

13

Anda mungkin juga menyukai