PESERTA DIDIK
Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat Nya
sehingga makalah dengan judul “ Phisikologi Pendidikan” ini dapat tersusun hingga
selesai. Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Pendidikan. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu baik dalam
materi, dukungan, bahkan motivasi. Kami ucapkan terimakasih juga kepada dosen
Ibu Nur Indah Lestari S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah ini, yang
telah membimbing hingga terselesainya laporan ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………
1.1 Latar belakang………………………………………………...…….
1.2 Rumusan masalah...............................................................................
1.3 Tujuan masalah .............................................................................. …
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..
2.1 Pengertian keecerdasan anak ......................................................... ....
2.2 perkembangan kecerdasan anak ..................................................... …
2.3 karateristik kecerdasan anak...............................................................
2.4 jenis jenis perkembangan anak ...................................................... …
2.5 Faktor yang mempengaruhi pendidik dalam perkembangan anak.....
2.6 Dampak positif dan negative media sosial bagi perkembangan anak.
BAB III PENUTUP .........................................................................................
3.1 Saran ..............................................................................................
3.2 Penutup ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
masih sulit dilaksanakan, menurut sambutan penulis, oleh karena itu.
kelemahan yang melekat pada konteks Pendidikan (Sukring 2016)
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu kecerdasan anak.
2. Mengetahui bagaimana perkembangan pada anak.
3. Mengetahui karakteristik kecerdasan pada anak.
4. Mengetahui jenis-jenis kecerdasan pada anak.
5. Mengetahui dampak negative dan positif dari media sosial bagi anak.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Anak Usia Dini adalah makhluk istimewa yang memiliki karakteristik dan
kebutuhan yang berbeda-beda. Menurut Sujiono (Dewi dan Eveline, 2004: 351)
menjelaskan anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang memiliki
berbagai potensi genetik dan siap untuk ditumbuh kembangkan melalui pemberian
rangsangan. Pada masa ini anak mengalami masa keemasan (the golden age) yang
6
merupakan suatu masa di mana anak mulai peka atau sensitif untuk menerima
berbagai rangsangan. Dalam masa golden age ini perkembangan kecerdasan sangat
penting bagi anak karena mengalami pertumbuhan yang sangat cepat.
Perkembangan kecerdasan merupakan aspek perkembangan yang muncul dan
berkembang pesat ketika masa usia dini karena potensi kognitif terbentuk pada
empat tahun pertama kehidupan. Pada usia ini akan banyak bagian korteks otak
yang memproduksi jumlah sinapsis yang berlebih sebagai implikasi awal
perkembangan anak berinteraksi dengan lingkungan sekitar (Berk, 2012)
Pada usia dini, yaitu selama tahun usia 2-3 tahun, usia emas perkembangan anak.
Khususnya anak pintar dapat diketahui sejak dini. Orang tua merupakan lingkungan
sosial pertama dan terdekat bagi anak. Gogul, McCumsey dan Hewett (1985)
menjelaskan bahwa orang tua mengenali bakat anak-anak mereka yang sangat
cerdas sejak awal, pada usia 0-6 tahun. Diketahui orang tua banyak menemukan
ciri-ciri anak cerdas khususnya usia 2-3 tahun.
7
• Kecerdasan Intelektual atau Intelegent Quotient adalah bentuk kemampuan
individu untuk berfikir, mengelola, dan menguasai lingkungannya secara
maksimal serta bertindak secara terarah.
• Kecerdasan emosional atau emotional Quotient (EQ) adalah kemampuan
untuk mengenali, mengendalikan dan menata perasaan sendiri dan perasaan
orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan.
Kecerdasan ini memberikan kesadaran mengenai perasaan milik diri sendiri
dan juga perasaan milik orang lain, memberikan rasa empati, cinta,
motivasi, dan kemampuan untuk menanggapi kesedihan atau kegembiraan
dengan cepat.
• Kecerdasan intelektual atau intelegent Quontient (SQ) adalah sumber
melambungan semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-
nilai.
(Scunck, D.H. 2012. Learning Theories an educational perspective; teori-
teori
pembelajaran persepektif pendidikan (terjemahan Eva Hamdiah & Rahmat
Fajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar)
1. Faktor Objektif
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir menjelaskan bahwa semua tindakan dan
kegiatan dipandu oleh tujuan atau rencana yang telah ditetapkan. Hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan harus berpedoman pada tujuan yang ingin
8
dicapai, bukan pada seperangkat materi. Tujuan pendidikan Islam
merupakan unsur pendidikan pertama yang harus dirumuskan sebelum
unsur pendidikan lainnya dirumuskan (Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir,
2008: 71). Menetapkan tujuan, capaian, dan keterukuran pendidikan yang
jelas merupakan kunci keberhasilan pendidik dalam mentransformasikan
kurikulum ke dalam proses pembelajaran, yang memungkinkan pendidik
mengembangkan kecerdasan anak didiknya.
4. Faktor Metode
9
pelajaran. Metode memiliki kelebihan dan kekurangan, karena metode tidak
cukup baik di tangan satu pelatih, bisa sangat baik di tangan pelatih lain.
Metode yang baik gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik
aplikasi. Pendidik harus cerdas dalam memilih dan mengklasifikasikan jenis
metode yang digunakan dan dipraktikkan.
Contoh :
➢ Bullying
➢ Mengalami ganguan tidur
➢ Melihat atau menonton situs illegal atau pornografi
• Dampak Positif
10
imajinasi yang terjadi pada anak ialah berkhayal menganggap bahwa benda
kayu terlihat seperti tembak-tembakan, menggambar orang yang
diibaratkan keluarga sendiri, dan melakukan sebuah obrolan terhadap benda
mati seperti boneka atau mainan lainnya yang seolah-olah hidup dan
memiliki perasaan.
Contoh :
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Intan Diyah Retno Dwi palupi 2020. Pengaruh media sosial pada perkembangan
kecerdasan anak usia dini. Jurnal edukasi nonformal
Mujib Abdul dan Jumzakkir 2008, ilmu Pendidikan islam. Jakarta prenada
media group
Eneng muslihah 2019. Hubungan presepsi siswa tentang metode dan project
based learning dengan kemandirian belajar siswa.
13