PENDAHULUAN
Pentingnya masa kanak-kanak ini harus disadari dan diperhatikan terutama oleh orang tua.
Orang tua harus memiliki kesadaran untuk memberikan apapun yang terbaik terutama
bimbingan pada anak sehingga anak mendapatkan pembelajaran yang baik sebagai modal
untuk masa depan mereka. Peranan orang tua jelas menjadi yang paling utama dalam
menentukan perkembangan anak disini.
Menyangkut pada aspek intelektual, pembelajaran dan jenjang pendidikan pada anak-anak
perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia anak. Hal ini sangat perlu karena
kemampuan perkembangan anak juga berbeda-beda sesuai usianya. Anak Taman Kanak-
Kanak (TK) usia 4-6 tahun tentu berbebeda tingkat perkembangan intelektualnya dengan anak
usia sekolah dasar (SD). Untuk itulah apa yang diberikan perlu disesuaikan dengan tingkat
tahapan intelektualnya.
1
c. Tahap-tahap dari perkembangan intelektual
d. Tingkatan dari intelektual dalam berbagai variasi
e. Karakteristik dari perkembangan intelektual
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Menurut Cattel (dalam Clark, 1983), intelektual adalah kombinasi sifat-sifat manusia
yang terlihat dalam kemampuan memahami hubungan yang lebih kompleks, semua proses
berpikir abstrak, menyesuaikan diri dalam pemecahan masalah dan kemampuan memperoleh
kemampuan baru.
David Wechsler (dalam Saifuddin Azwar, 1996), intelektual sebagai kumpulan atau
totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir secara
rasional, serta menghadapi lingkungan secara efektif.
Menurut Alfred Binet (dalam Sobani Irfan, 1986), intelektual adalah suatu kapasitas
yang antara lain mencakup kemampuan :
3
Dari berbagai definisi di atas dapat di simpulkan bahwa, intelektual adalah kemampuan untuk
memperoleh berbagai informasi, berpikir abstrak, menalar, serta bertindak secara efisien dan
efektif. Selain itu, intelektual merupakan kemampuan yang dibawa individu sejak lahir,
intelektual tersebut akan berkembang bila lingkungan memungkinkan dan kesempatan tersedia
sehingga dapat bergerak dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru.
Menurut Andi Mappiare (1982), hal- hal yang mempengaruhi perkembangan intelektual antara
lain :
Pembawaan ditentukan oleh sifat dan ciri yang dibawa sejak lahir. Banyak teori
dan hasil penelitian menyatakan bahwa kapasitas intelegensi dipengaruhi oleh gen
orang tua. Namun, yang cenderung mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat
kecerdasan anak tergantung faktor gen mana (ayah atau ibu) yang dominan
mempengaruhinya. Teori konvergensi mengemukakan bahwa anak yang lahir telah
mempunyai potensi bawaan, tetapi potensi tersebut tidak dapat berkembang dengan
baik tanpa mendapat pendidikan dan latihan atau sentuhan dari lingkungan. Oleh karena
itu, peranan lingkungan sangat menentukan perkembangan intelektual anak.
4
2. Faktor Lingkungan
5
3. Faktor Gizi
Kuat atau lemahnya fungsi intelektual juga ditentukan oleh gizi yang
memberikan energi atau tenaga bagi anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Kebutuhan akan makanan bernilai gizi tinggi (gizi berimbang) terutama
yang besar pengaruhnya pada perkembangan intelegensi ialah pada fase prenatal (anak
dalam kandungan) hingga usia balita.
4. Faktor Pembentukan
5. Kebebasan Psikologis
6
terhadap sesuatu. Apa yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat
lebih giat dan lebih baik.
1. Usia
2. Hereditas
3. Lingkungan
Orang tua yang menaruh minat terhadap anak-anak, menyediakan waktu untuk
bercengkerama dengan mereka, menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka,
memiliki anak-anak yang mendapat skor tinggi dalam tes dan berprestasi baik di
sekolah.
7
Faktor-faktor seperti cinta dan kasih sayang, penerimaan terhadap anak, perlakuan
yang konsisten yang menunjang kesehatan mental menpunyai pengaruh baik
terhadap perkembangan intelektual.
Peninjauan ke tempat-tempat seperti museum, kebun binatang, perpustakaan, teater,
dan taman adalah hal yang merangsang perkembangan intelektual.
4. Kelamin
Jadi, dari pernyataan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi intelektual yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.
Faktor dari dalam seperti gen, gizi, kematangan, pembentukan, kebebasan psikologi,
minat dan pembawaan yang khas, serta usia. Sedangkan, faktor dari luar yaitu
lingkungan. Jadi, tidak hanya faktor gen (pembawaan), tetapi juga faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi tingkat intelektual seseorang.
Para ahli psikologi pendidikan banyak yang telah melakukan penelitian tentang perkembangan
intelektual atau perkembangan kognitif atau perkembangan mental anak. Salah satu hasil
penelitian yang terkenal adalah hasil penelitian Jean Piaget. Piaget adalah ahli ilmu jiwa anak
dari Swiss. Tahap perkembangan intelektual pada anak menurut Piaget membagi dengan 4
(empat) tahap, di antaranya :
1. Tahap sensori motor (umur 0-2 tahun) dengan perkembangan kemampuan sebagai
berikut, anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan mengakomodasi
informasi dengan cara melihat, dengan, menyentuh, dan aktivitas motorik. Semua
8
gerakan pada masa ini akan diarahkan kemulut dengan merasakan keingintahuan
sesuatu dari apa yang dilihat, didengar, disentuh, dan lain-lain. Gerakan fisik tersebut
menunjukkan sifat egosentris dari pikiran anak.
2. Tahap praoperasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan kemampuan sebagai
berikut, anak belum mampu mengoperasionalisasikan apa yang dipikirkan melalui
tindakan dalam pikiran anak, perkembangan anak masih bersifat egosentrik, seperti
dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan egosentrik seperti anak akan memilih
sesuatu atau ukuran yang besar walaupun isi sedikit. Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama, seperti seorang pria di keluarga adalah ayah
maka semua pria adalah ayah, pikiran yang kedua adalah pikiran animisme selalu
memperhatikan adanya benda mati, seperti apabila anak terbentur benda mati maka
anak akan memukulnya kearah benda tersebut.
3. Tahap kongkret (umur 7-11 tahun) dengan perkembangan kemampuan sebagai berikut,
anak sudah memandang realistis dari dunianya dan mempunyai anggapan yang sama
dengan orang lain, sifat egosentrik sudah mulai hilang sebab anak mempunyai
pengertian tentang keterbatasan diri sendiri, sifat pikiran sudah mempunyai dua
pandangan atau disebut reversibilitas merupakan cara memandang dari arah
berlawanan (kebalikan), sifat realistik tersebut belum sampai ke dalam pikiran dalam
membuat suatu konsep atau hipotesis.
4. Tahap normal operasional (umur lebih dari 11 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut, perkembangan anak pada masa ini sudah terjadi dalam
perkembangan pikiran dengan membentuk gambaran mental dan mampu
memyelesaikan aktivitas dalam pikiran, mampu menduga dan memperkirakan dengan
pikiran yang abstrak.
1. Jenius
Suatu kemampuan yang sangat luar biasa, dalam ukuran atau tingkatan di atas
140. Kemampuan ini bisa dimiliki oleh siapa saja yang mau berusaha untuk
meningkatkan kecerdasan dan memanfaatkan potensi dasarnya dengan baik.
9
2. Normal
Merupakan suatu kemampuan yang biasa saja, tetapi kecerdasan ini mampu
untuk melakukan semua aktivitas yang dibutuhkan dan diinginkan dirinya. Mempunyai
tingkat ukuran yang rata-rata 100 sampai dengan 110. Kecerdasan ini bisa pada anak
yang cerdas atau disebut kecerdasan yang rata-rata.
3. Rendah
Kemampuan ini dibawah rata-rata, bukan berarti kemampuan ini tidak dapat
menyelesaikan kebutuhan dan keinginan atas dirinya, hanya saja mengalami
keterhambatan dalam melaksanakan tugas-tugas untuk dirinya maupun orang lain,
tingkat ukuran diantara 70 sampai 90. Pada umumnya ia mampu melaksanakan
berbagai tugas hanya lambat dan cepat lelah serta jenuh.
4. Keterbelakangan
Anak yang mempunyai kemampuan yang sangat rendah dan sangat sulit untuk
melakukan tugas atas dirinya, setiap tugas memerlukan bantuan orang lain, dengan
bantuan akan memberikan kemampuan meningkat. Di antara keterbelakangan ada yang
disebut dengan :
Idiot IQ (0-29) yaitu keterbelakangan yang sangat rendah sekali. Tidak dapat
berbicara hanya dapat mengucapkan beberapa kata saja, tidak dapat mengurus
dirinya seperti mandi, makan dan rata-rata kemampuan ini berada di tempat
tidur, kemampuannya seperti anak bayi. Kemampuan ini tidak tahan terhadap
penyakit.
Imbecile IQ (30-40) yaitu lebih meningkat dari idiot, jika dilatih dalam
berbahasa ia mampu, tetapi sangat sukar sekali, dalam berbahasa kadang dapat
dimengerti dan kadang tidak dapat. Dapat mengurus dirinya dengan latihan dan
pengawasan yang benar. Biasanya anak yang umur 7 tahun kemampuan
kecerdasannya sama dengan anak yang berumur 3 tahun.
Kemampuan seseorang anak akan terlihat saat anak melakukan aktivitas.
Kegiatan atau aktivitas yang dilakukan akan menunjukkan bahwa anak memang
mampu dalam bidang tertentu dan tidak mampu pada bidang yang lain, sehingga
10
anak dalam perkembangan intelektualnya disesuaikan dengan kemampuan
dasar yang dimiliki anak dan bagaimana lingkungan yang mempengaruhi
intelektualnya.
11
3. Karakteristik Tahap Operasional Konkret
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai definisi para ahli bahwa intelektual adalah kemampuan untuk memperoleh
berbagai informasi, berpikir abstrak, menalar, serta bertindak secara efisien dan efektif. Selain
itu, intelektual merupakan kemampuan yang dibawa individu sejak lahir, intelektual tersebut
akan berkembang bila lingkungan memungkinkan dan kesempatan tersedia sehingga dapat
bergerak dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan intelektual ada 2 yaitu faktor dari
dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam seperti gen, gizi, kematangan, pembentukan,
kebebasan psikologi, minat dan pembawaan yang khas, serta usia. Sedangkan, faktor dari luar
yaitu lingkungan.
Tahap perkembangan intelektual anak menurut hasil penelitian “Jean Piaget”, dibedakan
atas 4 periode yaitu tahap sensoris-motoris, tahap praoperasional, tahap operasional kongkret,
dan tahap operasional formal.
Tingkatan intelektual dalam berbagai variasi ada 4 yaitu jenius (kemampuan yang sangat
luar biasa), normal (kemampuan yang biasa saja), rendah (kemampuan dibawah rata-rata), dan
keterbelakangan (kemampuan yang sangat rendah).
3.2 Saran
Sebaiknya untuk mengetahui tingkat perkembangan intelektual anak harus dilakukan
berdasarkan tahap-tahapnya, sesuai dengan perkembangan umur mereka. Walaupun
intelegensi tersebut merupakan bawaan sejak lahir atau yang dikenal dengan faktor hereditas,
namun faktor lingkungan juga sangat berpengaruh dalam perkembangan intelektual anak.
Untuk itu, agar perkembangann intelektual berkembang dengan baik maka harus diperhatikan
faktor-faktor tersebut.
13