Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MINI RISET

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Politik


Indonesia Pada Jurusan Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Dosen Pengampu : Abdul Munir

Disusun Oleh : Kelompok 9 C PPkn 2022


1. Adelina Sitanggang (32231110587)
2. Mira Cahya (3222411005)
3. Mhd. Iraqi Fauzi ( 3222111005)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha
Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset
yang berhubungan dengan “Peranan Penting dalam Motivasi Belajar Pada Peserta
Didik” ini tepat pada waktunya. Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Psikologi Pendidikan. Selama penyusunan Mini Riset ini, penulis banyak
mengalami berbagai hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan Mini Riset ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar berguna untuk kedepannya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada
para pembaca, semoga tugas ini bermanfaat bagi yang membacanya.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
A. Latar belakang ............................................................................................................ 3
B. Rumusan masalah ....................................................................................................... 4
C. Tujuan masalah ........................................................................................................... 4
D. Manfaat penelitian ...................................................................................................... 4
BAB II ...................................................................................................................................... 4
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ..................................................................................... 4
A. Intelegensi .................................................................................................................... 4
B. Kognitif ........................................................................................................................ 5
C. Perkembangan Fisik ................................................................................................... 6
D. Otak .............................................................................................................................. 9
BAB III................................................................................................................................... 12
METODE PENELITIAN ..................................................................................................... 12
A. Metode Penelitian...................................................................................................... 12
B. Langkah Penelitian ................................................................................................... 12
C. Lokasi penelitian ....................................................................................................... 12
BAB IV ................................................................................................................................... 12
PENUTUP.................................................................................. Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 12
B. Saran .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14

2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seorang pendidik harus memahami perkembangan dan perubahan-perubahan yang
terjadi pada masa remaja beserta faktor-faktor yang memengaruhinya sehingga para
pengajar dapat menentukan metode yang tepat dalam proses peningkatan motivasi
belajar. Pentingnya peranan motivasi dalam proses belajar perlu dipahami oleh oleh
seorang pendidik. Perkembangan pada anak usia dini mencakup berbagai aspek. Secara
umum, aspek perkembangan anak usia dini yang mencakup perkembangan fisik, sosial,
emosi, bahasa, kognitif dan inteligensi. Perkembangan yang menjadi pembahasan
disini bagaimana perkembangan fisik, inteligensi, emosi dan bahasa pada anak.
Perkembangan fisik yang terlihat sebenarnya sesuai pada umur anak seperti
pertumbuhan gigi,perkembangan tinggi dan berat badan anak, perkembangan
inteligensi untuk melihat bagaimana kemampuan inteligensi (kecerdasan) dimasa anak,
bagaimana emosi anak ketika lebih dominan atau berpengaruh pada orang yang dekat
dengan anak, bagaimana perkembangan bahasa anak yang mengalami tahap-tahap
sehingga menuju proses yang kompleks. Dimulai dari perkembangan dari segi postur
tubuh, perkembangan inteligensi anak yang mengalami IQ diatas atau dibawah rata-
rata, perkembangan emosi yang lebih dominan pada rasa senang, sedih, gelisah, dan
terluka. Perkembangan bahasa yang pada awalnya mengalami keterlambatan dalam
berbicara menuju proses sempurna dalam memahami bahasa orang disekitarnya.
Dalam hal ini sebagai bahan renungan bagi guru bagaimana mengembangkan
perkembangan-perkembangan tersebut. pendidik agar dapat melakukan berbagai
bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa.
Perkembangan pada anak usia dini mencakup berbagai aspek. Secara umum, aspek
perkembangan anak usia dini yang mencakup perkembangan fisik, sosial, emosi,
bahasa, kognitif dan inteligensi. Perkembangan yang menjadi pembahasan disini
bagaimana perkembangan fisik, inteligensi, emosi dan bahasa pada anak usia dini.
Perkembangan fisik yang terlihat sebenarnya sesuai pada umur anak seperti
pertumbuhan gigi,perkembangan tinggi dan berat badan anak, perkembangan
inteligensi untuk melihat bagaimana kemampuan inteligensi (kecerdasan) dimasa anak,
bagaimana emosi anak ketika lebih dominan atau berpengaruh pada orang yang dekat
dengan anak, bagaimana perkembangan bahasa anak yang mengalami tahap-tahap
sehingga menuju proses yang kompleks. Dimulai dari perkembangan dari segi postur
tubuh, perkembangan inteligensi anak yang mengalami IQ diatas atau dibawah rata-
rata, perkembangan emosi yang lebih dominan pada rasa senang, sedih, gelisah, dan
terluka.

3
Perkembangan bahasa yang pada awalnya mengalami keterlambatan dalam
berbicara menuju proses sempurna dalam memahami bahasa orang disekitarnya.
Dalam hal ini sebagai bahan renungan bagi guru bagaimana mengembangkan
perkembangan-perkembangan tersebut. Disetiap anak pasti memiliki perbedaan
sebagai motivasi nya. Untuk itu seorang pendidik perlu mengetahui apa yang paling
berpengaruh terhadap motivasi anak.
B. Rumusan masalah
Dari sekian banyak Perkembangan pada seorang anak, apa yang paling berpengaruh
terhadap motivasi nya?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui perkembangan apa yang paling berpengaruh
terhadap motivasi anak
2. Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah psikologi pendidikan
D. Manfaat penelitian
1. Untuk menunjukkan bahwa suatu masalah layak diteliti, serta untuk
menunjukkan signifikansi masalah yang akan diteliti.
2. Untuk mengasah kemampuan diri dalam melakukan kerja piker
sistematis.
3. Untuk memunculkan ide-ide baru yang mungkin berguna dalam
kemajuan pendidikan.

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS


A. Intelegensi
Kata intelegensi berasal dari bahasa Inggris, yaitu intelligence yang berawal pula
dari bahasa Latin, yaitu intellectus dan intellegere atau intelligentia. Menurut beberapa
sumber disebutkan bahwa Charles Darwin merupakan tokoh yang memperkenalkan
teori intelegensi. Akan tetapi, beberapa sumber lain menyebutkan bahwa Spearman dan
Wynn Jones Pol yang pertama kali mengemukakan teori intelegensi pada tahun 1951.
Spearman dan Wynn menjelaskan bahwa ada konsep lama tentang suatu kekuatan atau
power yang dapat melengkapi akal dan pikiran manusia yang tunggal dengan
pengetahuan sejati. Kekuatan yang disebutkan oleh Spearman dan Wynn disebut
sebagai nous dalam bahasa Yunani dan pengguna dari kekuatan tersebut disebut dengan
nama noeseis. Menurut bahasa Yunani, intelegensi dapat diartikan sebagai perilaku atau
aktivitas yang menjadi wujud dari daya maupun potensi ketika memahami sesuatu.

4
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), intelegensi ialah daya
reaksi atau disebut pula sebagai penyesuaian yang tepat serta cepat, baik itu dalam fisik
maupun mental pada pengalaman yang baru, dan membuat pengalaman serta
pengetahuan yang telah dimiliki oleh seseorang siap untuk digunakan jika dihadapkan
pada suatu fakta atau kondisi yang baru, dan bisa pula dikatakan sebagai kecerdasan.
David Wechsler mendefinisikan intelegensi sebagai suatu kemampuan yang digunakan
oleh individu untuk bertindak dengan terarah, berpikir dengan cara yang rasional serta
menghadapi lingkungan dengan cara efektif. Secara garis besar, Wechsler
menyimpulkan intelegensi sebagai suatu kemampuan mental yang melibatkan proses
berpikir secara rasional. Oleh sebab itu, intelegensi tidak bisa diamati dengan langsung
dan harus disimpulkan dengan berbagai macam tindakan nyata yang menjadi
manifestasi dari sebuah proses berpikir rasional.
Intelegensi juga didefinisikan oleh Edward Thorndike sebagai kemampuan yang
dimiliki oleh individu untuk memberikan respons yang tepat dan baik pada stimulasi
yang akan diterima oleh individu tersebut. Intelegensi secara umum dapat diartikan
sebagai kemampuan seseorang untuk belajar dari pengalaman dan berusaha
menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang efektif untuk
beradaptasi dengan lingkungan atau kondisi baru.
B. Kognitif
Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu
menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu
tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya. Kognitif ini erat sekali dengan tingkat
kecerdasan seseorang. Contoh kognitif bisa ditunjukkan ketika seseorang sedang
belajar, membangun sebuah ide, dan memecahkan masalah.
Adapun pengertiannya menurut para ahli adalah sebagai berikut.
1.Menurut Williams dan Susanto, yaitu cara individu bertingkah laku, bertindak, dan
cepat lambatnya individu saat memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
2. Menurut Neisser, yaitu perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
3. Menurut Gagne, yaitu proses internal yang terjadi di dalam pusat susunan saraf
ketika manusia sedang berpikir.
4. Menurut Drever, yaitu istilah umum yang melingkupi metode pemahaman, yakni
persepsi, penilaian, penalaran, imajinasi, dan penangkapan makna.
5. Menurut Piaget, yaitu bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek
dan kejadian-kejadian di sekitarnya

5
Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang mementingkan proses belajar daripada
hasilnya. Teori ini menyatakan bahwa pada proses belajar, seseorang tidak hanya
cenderung pada hubungan antara stimulus dan respon, melainkan juga bagaimana
perilaku seseorang dalam mencapai tujuan belajarnya.
Prinsip teori belajar kognitif dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
1.Proses belajar lebih penting daripada hasil.
2. Persepsi dan pemahaman dalam mencapai tujuan belajar menunjukkan tingkah laku
seorang individu.
3. Materi belajar dipisahkan menjadi komponen kecil, lalu dipelajari secara terpisah.
4. Keaktifan peserta didik saat pembelajaran merupakan suatu keharusan.
5. Pada kegiatan belajar, dibutuhkan proses berpikir yang kompleks.
Pendekatan kognitif merupakan suatu istilah yang menyatakan bahwa melalui
tingkah lakulah seorang individu akan mengalami proses mental yang nantinya bisa
meningkatkan kemampuan menilai, membandingkan, atau menanggapi stimulus
sebelum terjadinya reaksi. Pendekatan ini memberikan penekanan terhadap isi pikiran
manusia agar manusia tersebut mendapatkan pengalaman, pemahaman, standar moral,
dan sebagainya.
C. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan
sangat mengagumkan. Kuhlen dan Thompson mengemukakan bahwa perkembangan
fisik individu meliputi empat aspek, yaitu:

a. Sistem saraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi;


b. Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik;
c. Kelenjar Endoktrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam
suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis;
d. Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi berat dan proporsi.
e. Masa kanak-kanak awal (early childhood) merupakan periode
perkembangan yang terjadi mulai akhir masa bayi hingga sekitar usia 5 atau 6
tahun, kadang periode ini disebut tahun pra sekolah. Kelas satu sekolah dasar
biasanya menandai akhirnya periode ini.2 Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa, masa kanak-kanak awal masa perkembangan anak dari
usia 2 tahun sampai usia 6 tahun, yang mana bisa disebut juga dengan periode

6
prasekolah.

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya,


dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh baik berat badan maupun tinggi badan serta
kekuatannya, memungkinkan anak untuk lebih aktif dan berkembang keterampilan
fisiknya, dan juga berkembangnya eksplorasi terhadap lingkungan tanpa bantuan orang
tuanya. Perkembangan sistem syaraf pusat memberikan kesiapan pada anak untuk lebih
meningkatkan pemahaman dan penguasaannnya terhadap tubuhnya.
a. Tinggi: Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya rata-rata tiga inci. Pada usia
enam tahun tinggi anak rata-rata 46,6 inchi;
b. Berat: Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata tiga sampai lima pon.
Pada usia enam tahun kurang lebih tujuh kali berat pada waktu lahir. Anak
perempuan rata-rata 48,5 pon dan laki-laki 49 pon;
c. Perbandingan tubuh: Penampilan bayi tidak tampak lagi. Wajah tetap kecil tetapi
dagu tampak jelas dan leher lebih memanjang. Gumpalan tubuh berkurang dan tubuh
cenderung berbentuk kerucut, dengan perut yang rata, dan dada yang lebih bidang,
bahu lebih luas dan persegi, lengan dan kaki lebih panjang dan lurus, tangan dan kaki
lebih besar;
d. Postur tubuh: Perbedaan dalam tubuh pertama kali tampak jelas pada awal
masa kanak-kanak, ada yang postur tubuhnya gemuk lembek (endomorfik), ada yang
kuat berotot (mesomorfik), ada yang relatif kurus (ektomorfik);
e. Tulang dan otot: Tingkat pergeseran otot bervariasi pada bagian tubuh
mengikuti hukum perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, berat dan
kuat, sehingga anak tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah;
f. Lemak: Anak yang cenderung bertubuh endomorfik lebih banyak jaringan
lemaknya dari pada jaringan ototnya sedangkan mesomorfik sebaliknya dan
yang bertubuh ektomorfik mempunyai otot yang kecil dan sedikit jaringan lemak;
g. Gigi: Selama empat sampai enam bulan pertama dari awal masa kanak-kanak, empat
gigi bayi terakhir geraham belakang muncul. Selama setengah tahun terakhir gigi bayi
mulai tanggal digantikan oleh gigi tetap. Yang pertama lepas
adalah gigi bayi yang pertama kali tumbuh yaitu gigi seri tengah. Bila masa kanak-
kanak berakhir, pada umumnya bayi memiliki satu atau dua gigi tetap di depan dan
beberapa celah di mana gigi tetap akan muncul
Proporsi tubuh anak berubah secara dramatis, seperti pada usia tiga tahun, rata-
rata tingginya sekitar 80-90 cm, dan beratnya sekitar 10-13 kg, sedangkan pada usia
lima tahun, tingginya mencapai 100-110 cm. Tulang kakinya tumbuh dengan cepat,
namun pertumbuhan tengkoraknya tidak secepat usia sebelumnya. Tulang dan gigi
anak semakin besar serta lengkapnya gigi anak, sehingga si anak

7
sudah mulai menyukai makanan padat, seperti: daging, sayuran, buah-buahan
dan kacang-kacangan.

Anggota badan tumbuh dengan kecepatan yang berbeda-beda dan tiap anak
mempunyai tempo perkembangannya sendiri. Proporsi badan dan jaringan urat daging
dapat dikatakan tetap sampai kurang lebih tahun kelima. Setelah itu mulailah apa yang
disebut “Gestaltwandel” pertama. Hal ini berarti bahwa anak yang dulunya mempunyai
kepala yang relatif besar dan anggota badan yang pendek, mulai mempunyai proporsi
badan yang seimbang. Anggota badan yang lainnya menjadi lebih panjang. Perut
mengecil dan anggota badan lainnya mendapatkan proporsi yang normal. Jaringan
tulang dan urat lebih berkembang menjadi lebih berat dan jaringan lemak lebih
melambat. Selama tahun kelima nampak perkembangan jaringan urat daging yang
secara cepat. Pertumbuhan otak anak pada usia lima tahun mencapai 75% dari ukuran
orang dewasa dan 90% pada usia 6 tahun. Pada usia ini juga tumbuh “myelinization”
(lapisan urat syaraf dalam otak yang terdiri dari bahan penyekat berwarna putih, yaitu
myelin) secara sempurna. Lapisan urat syaraf ini membantu transmisi impul-impul
syaraf secara cepat, yang memungkinkan pengontrolan terhadap kegiatan motorik lebih
seksama dan efisien. Di samping itu, pada usia ini terjadi banyak perubahan fisiologis
lainnya seperti: pernapasan menjadi lebih lambat dan mendalam dan denyut
jantunglebih lambat dan menetap. Aspek lain yang sangat penting bagi perkembangan
manusia adalah otak (brain). Otak merupakan sentral perkembangan dan fungsi
kemanusiaan. Otak terdiri dari 100 miliar sel syaraf (neuron), dan setiap sel syaraf
tersebut, rata-rata memiliki sekitar 3000 koneksi (hubungan) denga sel-sel syaraf yang
lainnya. Sel ini terdiri dari inti sel (nucleus) dan sel body yang berfungsi sebagai
penyalur aktivitas dari sel syaraf yang satu ke sel yang lain.5 Secara struktur otak terdiri
dari atas tiga bagian, yaitu:
a. Brainstem (termasuk didalamnya celebellum) yang berfungsi sebagai pengontrol
keseimbangan dan koordinasi;
b. Midbrain yang berfungsi sebagai stasiun pengulang atau penyumbang dan pengotrol
pernafasan dan fungsi menelan;
c. Cerebrum yang berfungsi sebagai pusat otak yang paling tinggi yang meliputi
belahan otak kiri dan kanan (left and right hemispheres) dan sebagai pengikat
syaraf-syaraf yang berhubungan dengannya.

Proses pertumbuhan otak menurut para ahli melalui tiga tahap, yaitu:
a. Produksi sel (cell production), yaitu bahwa sel-sel itu telah diproduksi di antara masa
8 sampai 16 minggu setelah masa konsepsi;
b. perpindahan sel (cell migration) yaitu bahwa neuron-neuron itu berimigras melalui

8
daya tarik kimia ke lokasi-lokasi sasaran yang semestinya;
c. Elaborasi sel (cell elaburation) yaitu terjadinya proses di mana Axon (jaringan syaraf
panjang body sel dalam neuron) dan dendrite (jaringan syaraf pendek bodi sel dalam
neuron) membentuk syaraf synepses (ruang kecil diantara neuron-neuron di mana
kegiatan syaraf terkomunikasikan antara sel yang satu dengan yang lain).

Otak mempunyai pengaruh yang sangat menentukan bagi aspek- aspek


perkembangan individu lainnya, baik berupa keterampilan motorik, intelektual,
emosional, sosial, moral maupun kepribadian. Begitu pun sebaliknya, pentingnya gizi
bagi pertumbuhan otak, dari beberapa hasil penelitian pada hewan membuktikan bahwa
gizi yang buruk (malnutrisi) yang diderita induk hewan mengakibatkan sel otak janin
lebih sedikit dari pada janin yang induknya normal. Pada manusia, kekurangan gizi
pada ibu hamil mengakibatkan berat badan bayi sangat rendah juga berkaitan erat
dengan angka kematian yang tinggi serta penyebab yang sering terjadi yaitu
perkembangan yang buruk.
D. Otak
Otak merupakan organ tubuh yang posisinya berada dibagian atas tubuh manusia
yaitu didalam kepala. Otak ditutup oleh tengkorak yang cukup kuat sehingga aman dari
benturan, mengingat organ otak ini cukup lunak sehingga dengan dibungkus oleh
tulang tengkorak cukup aman dari benturan yang dapat menyebabkan otak terluka.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia otak diartikan sebagai benda putih yang lunak
terdapat didalam rongga tengkorak yang menjadi pusat saraf. Hal yang serupa
dikemukakan oleh Jensen (2008: 41) yang menuliskan bahwa otak manusia normal
berwarna kulit putih manusia (flesh-colored) dan cukup lunak sehingga dapat dipotong
dengan pisu roti.
Organ otak manusia sama halnya dengan organ tubuh lainnya. Otak mengalami
tumbuh dan berkembang dari yang sangat sederhana hingga kompleks. Tumbuh dan
berkembangnya otak sejalan dengan meningkatnya usia pada manusia. seperti yang
dikemukakan pada bagian pendahuluan bahwa berat otak anak pada saat lahir kira-kira
25% dari berat otak orang dewasa. Otak orang dewasa memiliki berat sekitar satu
setengah kilo gram (Jensen, 2008, p. 40). Pada usia dua tahun perkembangan otak anak
sudah mencapai 75% dari berat otak orang dewasa (Santrock, 2010, p. 116). Hal ini
tentu memberikan dampak yang luar biasa terhadap perkembagan anak. Perubahan
ukuran berat otak anak tentunya menjadi suatu keniscayaan karena organ otak seperti
organ tubuh lainnya yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Hal penting
lainnya yang terkait dengan otak yaitu perkembangan neuron atau sel saraf yang ada di
otak. Sel-sel saraf dalam akan menjalin hubungan satu sel dengan sel lainnya yang ada

9
didalam otak, sel-sel saraf tersebut saling terkoneksi satu dengan yang lainnya sehingga
membentuk seperti serabut-serabut lembut yang menutup area otak. Serabut-serabut
otak ini akan semakin penuh seiring dengan bertambahnya usia anak
Otak memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, otaklah yang
mengatur semua aktivitas tubuh dan juga perilaku manusia. Dalam mengontrol
metabolism atau perilaku manusia terdapat wilayah-wilayah atau bagian otak yang
secara spesifik diperuntukkan mengatur bagianbagian tubuh yang menjadi tanggung
jawab wilayah otak tersebut. Otak manusia memiliki dua belahan besar yaitu belahan
kiri dan belahan kanan. Kedua belahan otak tersebut berada pada bagian otak yang
paling besar areanya atau biasa disebut denga otak besar (cerebrum). Otak besar ini
menguasai 80% wilayah yang ada di otak, sisanya adalah ada otak kecil, otak tengah
dan sumsum lanjutan. Jadi ada empat wilayah yang ada pada otak manusia yaitu otak
besar, otak kecil, otak tengah dan sumsum lanjutan. Keempat bagian wilayah tersebut
memiliki peran dan fungsi tersendiri yang berbeda-beda. Otak besar berperan dalam
pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkaitan dengan kepandaian, ingatan,
kesadaran dan pertimbangan. Otak tengah terletak didepan otak kecil. Bagian atas otak
tengah berfungsi mengatur refleks mata dan pendengaran. Otak kecil berfungsi
mengatur koordinasi Gerakan otot, keseimbangan, dan posisi tubuh. Sumsum lanjutan
berfungsi menghubungkan sinyal dari sumsum tulang belakang ke otak. Ia juga
melakukan control pada proses pernafasan, tekanan darah, kecepatan detak jantung,
pencernaan, bersin, batuk dan
Seperti yang dikemukakan diatas bahwa pada bagian otak besar memiliki dua
belahan yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Kedua belahan ini memiliki fungsi yang
spesifik yang satu dengan yang lainnya tentunya tidak memiliki kesamaan. Masing-
masing belahan tersebut memiliki bagian yang berbeda yaitu frontal lobe, occipital
lobes temporal lobes, parietal lobes (Santrock, 2010, p. 114). Frontal lobes, posisinya
berada di bagian depan sekitar kening. Frontal lobes ini berperan terhdap Tindakan-
tindakan yang disenghaja seperti memberi penilaian, kreativitas, penyelesaian masalah
dan merencanakan. Occipital lobes terletak sedikit di belakang bagian otak, bagian ini
berperan untuk penglihatan. Temporal lobes posisinya berada diatas dan disekitar
telinga, bagian ini bertanggungjawab terhadap pendengaran, memori, pemaknaan,
Bahasa. Parietal lobes terletak pada bagian atas otak, bagian ini bertugas memproses
sesuatu yang berhubungan dengan sensori, Bahasa (Jensen, 2008, pp. 41-42).
Mungkin ada yang bertanya bagaimana cara mengetahui atau meneliti otak
sehingga dapat diketahui fungsi-fungsi pada setiap bagian yang ada di otak. Untuk
meneliti otak dan bagaimana mengetahui fungsi otak, para peneliti menggunakan
instrument atau alat yang dapat mengetahui proses yang terjadi pada otak. setidaknya
ada tiga alat yang biasanya digunkan oleh para peneliti yaitu positron-emission

10
tomography (PET), magnetic resonance imaging, dan electroencephalogram (EEG)
(Santrock, 2010, p. 115).Menggunakan alat-alat tersebut diatas para peneliti dapat
mengetahui proses atau mekanisme yang terjadi didalam otak manusia, sehingga dapat
menemukan fungsi-fungsi pada setiap bagian yang ada di otak manusia. Para peneliti
dapat mengetahui fungsi-fungsi yang pada belahan otak kiri dan kanan yang berada di
bagian otak besar. Peneliti yang berhasil menemukan ada perbedaan fungsi belahan
otak kanan dan belahan otak kiri yaitu seorang penerima nobel yang bernama Laurate
Roger Sperry. Belahan kiri otak memproses bagian-bagian secara berurutan. Belahan
kanan otak memproses keseluruhan secara acak. Untuk lebih jelasnya mengenai fungsi
belahan otak kanan dan otak kiri berikut ini ciri atau fungsi dari kedua belahan otak
tersebut.
Pada pembahasan tentang bagian-bagian otak dijelaskan bahwa 80% wilayah
otak dikuasi oleh otak besar (cerebrum). Otak besar berperan dalam pengaturan semua
aktivitas mental yaitu berikaitan dengan kepandaian, ingatan, kesadaran dan
pertimbangan. Aktivitas mental merupakan ciri dari proses kognitif, jika demikian jelas
bahwa pada otak manusia Sebagian besar wilayahnya digunakan untuk mengatur
proses kognitif dimana didalamnya melibatkan aktivitas mental
Semua sepakat bahwa perkembangan otak pada masa bayi (infacy) berkembang sangat
cepat. Pada saat lahir berat otak anak masih sekitar 25% dari berat otak orang dewasa,
namun pada usia dua tahun mengalami peningtakan yaitu berat otak anak sudah
mencapai 75% dari berat otak orang dewasa. Cepatnya perkembangan otak anak pada
saat lahir dan usia dua tahun harus menjadi perhatian bagi orang tua maupun guru. Pada
masa tersebut harus dimanfaatkan bentul untuk melakukan stimulasi yang tepat agar
perkembangan otak anak berkembang secara maksimal. Perkembangan otak anak salah
satunya dipengaruhi oleh lingkungan oleh sebab itu lingkungan harus di rancang
sedemikian rupa agar memberikan dampak positif terhadap perkembangan otak anak.
Perkembangan otak anak yang begitu cepat pada anak usia dini berdampak pada aspek
perkembangan lainnya seperti kognitif, Bahasa, sosial emosional dan fisik motoric.
Oleh sebab itu masa anak usia dini harus betul-betul mendapatkan perhatian agar proses
pertumbuhan dan perkembangannya dapat berjalan secara maksimal. Cepatnya
perkembangan otak anak dan memberikan dampak pada aspek perkembangan lainnya
menjadi dasar pelaksanaan pendidikan anak usia dini. melalui kegiatan bermain yang
dilakukan di satuan pendidikan anak usia dini diharapakan akan menjadi stimulus yang
baik untuk perkembangan anak usia dini.

11
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan angket langsung kepada
siswa siswi yang ada di kelas X ips 2 SMA Budisatrya Medan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,dengan mengadakan pengisian angket
langsung agar mendapatkan jawaban yang akurat dan dapatdipertanggung jawabkan.
B. Langkah Penelitian
Langkah penelitian diawali dengan mengumpulkan dan mempelajari sejumlah
literatul,artikeldan buku yang berkaitan dengan perkembangan intelektual siswa.
Berikutnya meminta izin kepada kepala sekolah SMA Budisatrya Medan , untuk
melaksanakan penelitian. Dan penelitian di awali dengan menyebar angket yang berisi
pernyataan yang harus diisi oleh para siswa sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya
kemudian dilakukan penganalisaan.
C. Lokasi penelitian
SMAS Budi Satrya, Jl. Letda Sujono No.166, Bandar Selamat, Kec. Medan Tembung,
Kota Medan, Sumatera Utara

BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perangkat modern untuk siswa dalam pendidikan membantu mereka
mempersiapkan masa depan di jalan yang benar. Teknologi pendidikan juga
membantu mereka mempersiapkan masa depan di jalan yang benar. Teknologi
pendidikan nuga mengacu pada penerapan teknologi terbaru termasuk perangkat
lunak dan perangkat keras yang memungkinkan berbagai metode pengajaran
modern. Dengan cara ini, baik siswa maupun guru memiliki akses ke ratusn sumber
online yang membantu menyediakan kerja sama timbal balik. Teknologi sulit untk
diintegrasikan ke dalam pendidikan, tetapi guru masih harus membuat
keseimbangan antara metode pengajaran offline lama dan pengajaran offline lama
dn pengajaran siap masa depan berbasis teknologi canggih.

12
B. SARAN
Untuk membentuk perkembangan intelektual yang baik pada anak, tergantung pada
lingkungan keluarga yang baik dan lingkungan sekolah yang efektif .Oleh karena itu,
penulis menyarankan bahwa peran orang tua ,guru dan kepala sekolah sangat besar
mempengaruhi perkembangan intelektual anak apalagi di zaman teknologi sekarang.
Seperti tidak ada jarak anatara orang tua dan anak , artinya saling komunikasi baik, dan
guru tidak hanya mengajarkan materi tapi memberikan arahan dan dorongan pada anak
anak contohnya, melalui belajar khusus .

13
DAFTAR PUSTAKA

Hidayah, P. D. (2017). Psikologi Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang.


Murni. (2017). Perkembangan Fisik, Koognitif, dan Spikososial Pada Masa Kanak-
Kanak. 19-33.
Novianti. (2015). Peranan Psikologi Pendidikan Dalam Proses Belajar Mengajar.
JUPENDAS, 55-60.

14

Anda mungkin juga menyukai