Anda di halaman 1dari 10

PSIKOLOGI PENDIDIKAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Psikologi Pendidikan
Yang dibina oleh Drs. Syaiful Imam, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 1:


Aditya Dwi Wahyuni (190151602664)
Hikmatus Sya’bani R. (190151602678)
Zulfa Fatmawati (190151602600)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
S1 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
JANUARI 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini, dengan judul “
Psikologi Pendidikan Anak Usia SD”. Penulis mengakui tidak sedikit hambatan dalam proses
pengerjaan. Namun berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan bantuan dari beberapa pihak
yang telah berpartisipasi, penulis berhasil menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membimbing dalam mengerjakan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Khususnya dari dosen mata
kuliah guna menjadi sarana dalam bekal kami untuk jauh lebih baik di masa yang akan
datang. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya bagi
pembaca pada umumnya.
Malang, 30 Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Jiwa (Psikologi)........................................................................... 3
2.2 Definisi Pendidikan
2.3 Pentingnya Psikologi Pendidikan bagi Guru.......................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 14
3.2 Saran-Saran ........................................................................................................... 15
DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN.

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah salah satu sarana yang sangat menentukan untuk mencapai Tujuan
Pembangunan Nasional, yakni “mewujudkan suatu masyarakat adil, dan makmur yang
merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila”. Pemerintah telah bertekad bulat
melaksanakan program wajib belajar secara bertahap, yang dimulai dari tingkat
pendidikan dasar untuk seluruh wilayah Indonesia. Di Indonesia, secara konkrit wajib
belajartelah dimulai bertepatan pada Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 1984, untuk tingkat
sekolah dasar antara umur 7 sampai dengan 12 tahun.
Secara formal, Guru adalah penanggung jawab langsung terhadap pelaksanaan
pendidikan. Untuk dapat berperan sebagaimana yang diharapkan oleh Tujuan Pendidikan
Nasional , Guru perlu memiliki berbagai ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam
dalam bidang-bidang edukatif sesuai dengan tugasnya, dan dalam bidang ilmu
pengetahuan popular yang dapat dijadikan penunjang pelaksanaan tugasnya sebagai guru.
Salah satu dari sekian banyak ilmu pengetahuan yang dapat membantu melancarkan
proses mengajar-belajar di sekolah, adalah ilmu pengetahuan tentang Psikologi
Pendidikan , yang di dalamnya di samping mempelajari prasyarat-prasyarat bagi aktivitas
belajar di sekolah, juga mempelajari tentang kehidupan atau perkembangan jiwa anak.
Di dalam proses mengajar-belajar di kelas atau di sekolah, Guru adalah sebagai
pendidik. Dalam hubunganya dengan ini, para ahl di bidangnya banyak memberikan
batasan, bahwa pendidik itu ialah:”Orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan
bantuan atau pertolongan kepada anak didik dalam melaksanakan tugas perkembangan
jasman dan rokhaniannya(fisik dan psikisnya) agar mencapai kedewasaan”. Dengan
kedewasaannya itu sehingga mereka mampu berdiri sendiri , mampu memecahkan
persoalannya sendiri dan mampu memenhi tugasnya sebagai pribadi atau individu.
Selanjutnya, yanag di seut anak didik adalah :” Subjek yang belum dewasa, yang masih
membutuhkan bantuan dan pertolongan dari oangdewasa, agaria mampu berkembang dan
tumbuh kea rah dewasa tanpa banyak menjumpai hambatan-hambatan”. (W.S Winkel
dalam bukunya “Psikologi Pendidikan dan Evaluasi belajar).

1
2

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah Ilmu Jiwa Psikologi itu?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan pendidikan?
1.2.3 Seberapa Pentingnya Psikologi Pendidikan bagi Guru?

1.3 Tujuan Masalah


1.3.1 Untuk mengetahui ilmu jiwa psikologi
1.3.2 Untuk mengetahui definisi pendidikan
1.3.3 Untuk mengetahui pentingnya psikologi pendidikan bagi guru
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ilmu Jiwa (Psikologi)


Ilmu Jiwa atau Psikologi ini berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 kata yaitu:
Psyche yang berarti “Jiwa” dan Logos yang berarti “Ilmu” orang sering beranggapan bahwa
Psikologi adalah: “Ilmu yang mempelajari tentang kegiatan manusia”. Artinya yang dipelajari
dalam Psikologi itu hanyalah kenyataan-kenyataan yang nampak pada diri manusia sebagai
akibat adanya jiwa tersebut. Kenyataan-kenyataan inilah yang kemudian disebut kegiatan
(activity). Kegiatan-kegiatan manusia itu menimbulkan adanya tingkah laku, yang kemudian
dapat dilihat setiap manusia bertingkah laku dengan beraneka ragam. Ini semua bersumber
dari kegiatan jiwa itu sendiri. Jiwa adalah sesuatu yang abstrak yang menjadi penggerak dan
pengatur sekalian laku, perasaan, pikiran dan kemauan seseorang serta yang memberi corak
kepadanya. Di sinilah arti pentingnya kita mempelajari kehidupan manusia bukan hanya dari
segi biologis saja, tetapi juga dari segi Psikologis.
Adapun definisi menurut beberapa tokoh seperti berikut:
1. Wilhelm Wundt: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari kesadaran Manusia
2. Woodworth dan Marquis: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia, yang terlihat maupun yang tidak telihat meliputi aktivitas fisik,
emosional, dan berpikir.
3. Fieldman: Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
perilaku dan proses mental.
4. Clifford T. Morgan: Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
perilaku manusia dan hewan.
5. Gardner Murphy: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang
diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Ilmu Jiwa adalah;” Ilmu yang mempelajari atau menyelidiki pernyataan-pernyataan
jiwa, yang nampak dalam hubungannya dengan tubuh, atau gejala-gejala jiwa yang nampak
sebagai gerak-gerik, baik yang ditimbulkan oleh dorongan dari dalam dirinya sendiri, maupun
atas dasar rancangan ( stimulus ) dari manusia atau lingkungan lain, yang ditujukan sebagai
jawaban (respon) dari aksi tersebut.

3
4

2.2 Definisi Pendidikan


Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga
menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan
memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan
kecerdasan fikiran (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991;232). Selanjutnya, pengertian
“pendidikan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
Dalam bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidik)
artinya memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to
develop). Dalam pengertian yang sempit, education (pendidikan) berarti perbuatan atau proses
perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (McLeod, 1989).
Dalam arti luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-
metode tertentu sehingga seseorang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara
bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Menurut definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan adalah proses
seseorang dalam usaha mendewasakan diri untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan
cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan agar bisa menjadi manusia yang
sesungguhnya.

2.3 Pentingnya Psikologi pendidikan Bagi Guru


Barlow (1985), Psikologi pendidikan adalah psikologi pendidikan sebagai; ... a body
of knowledge grounded in psychologycal research which provides a repertoire of resources to
aid you in functioning more effectively in teaching learning process. Psikologi pendidikan
adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian
sumber-sumber untuk membantu Anda melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam
proses mengajar-belajar secara lebih efektif. Tekanan definisi ini secara lahiriah hanya
berkisar pada proses interaksi anatarguru-siswa dalam kelas.
Dalam pengabdiannya guru selalu dihadapkan kepada dua peran ganda yang tak
terpisahkan. Di satu pihak, guru sebagai pembentuk intelektualitas serta mencerdaskan anak.
Di pihak lain, guru sebagai pembentuk kepribadian anak, agar nantinya menjadi anak yang
berakhlak mulia, berbudi luhur, berwatak satria, dan berjiwa pancasila.
Untuk berperan penuh, merupakan sebuah keharusan bagi setiap pendidik agar selalu
mengingat dan memperhatikan, bahwa didalam menghadapi “anak didik”, bertindak dalam
5

cara yang sesuai dengan “keadaan” si anak didik. RUDOLF PINTNER, dalam bukunya
“Educational Psicology” menjelaskan bahwa “perlu” artinya “pengetahuan” tersebut harus
dimiliki oleh setiap guru atau pendidik, “penting” berarti pengetahuan tersebut besar artinya.
Sifat-sifat psikologis anak didik dalam situasi pendidikan yang harus diperhatikan, adalah
sebagai berikut:
1. Anak didik kita adalah manusia biasa yang karena fitrahnya mempunyai sifat-sifat
psikologi sebagaimana layaknya manusia lain. Mereka mengamati, memperhatikan,
merasakan, mengingat, mengerti, berpikir, berfantasi, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, untuk dapat mengenal mereka diperlukan pengetahuan tentang gejala-
gejala jiwa.
2. Anak didik kita adalah manusia belum dewasa, yang sedang dalam proses
melaksanakan Tugas Perkembangannya (Developmental Tasks). Disinilah mereka
sangat membutuhkan bimbingan dan pengawasan dari orang dewasa. Oleh karena itu,
untuk dapat memenuhi tugasnya, setiap pendidik harus memahami “bagaimana sifat-
sifat dan kehidupan anak selama masa perkembangan itu”
3. Manusia itu unik. Artinya masing-masing individu mempunyai sifat dan corak
kepribadian serta watak yang berbeda-beda. Keadaan demikian juga dimiliki anak
didik . misalnya dalam praktek mengajar belajar di kelas, kita dapat
mengamati/mengobservasi: ada anak yang tekun belajar, rajin, teliti, gembira, banyak
biacara, pendiam, pemalu, dan lain sebagainya. Guru harus mengenal/memahami
watak masing-masing anak agar segi-segi yang negative dapat diarahkan dan segi-segi
yang positif dapat dikembangkan.
4. Ada perbedaan pribadi pada diri anak . untuk dapat membentuk pribadi anak yang
baik, maka seorang guru harus mempelajari atau memiliki pengetahuan tentang
kepribadian itu sendiri.
5. Untuk menjaga kemungkinan terjadinya perubahan tingkah laku anak yang
diakibatkan dari suatu penyakit atau kepribadian yang kacau. Para guru harus lebih
mampu mengadakan pencegahan, perawatan dan penyembuhan terhadap timbulnya
penyimpangan kepribadian pada diri anak. Kalau perlu kirim ke SLB (anak
berkebutuhan khusus)
6. Inti persoalannya adalah dalam hubungannya dengan “tindak pelaksanaan usaha
pendidikan” yang mana guru mengajar dan murid belajar. Agar proses belajar-
mengajar itu dapat berjalan baik, maka perlu para calon pendidik memahami berbagai
hal mengenal belajar-mengajar.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ilmu Jiwa (psikologi) adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki pernyataan-
pernyataan jiwa, yang nampak dalam hubungannya dengan tubuh, atau gejala-gejala jiwa
yang nampak sebagai gerak-gerik, baik yang ditimbulkan oleh dorongan dari dalam dirinya
sendiri, maupun atas dasar rancangan ( stimulus ) dari manusia atau lingkungan lain, yang
ditujukan sebagai jawaban (respon) dari aksi tersebut.
pendidikan adalah proses seseorang dalam usaha mendewasakan diri untuk
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan agar bisa menjadi manusia yang sesungguhnya. Psikologi pendidikan adalah
pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku manusia terhadap lingkungannya dalam
proses mendewasakan diri.
Psikologi pendidikan sangat penting bagi guru dalam pengabdiannya. Guru selalu
dihadapkan kepada dua peran ganda yang tak terpisahkan. Di satu pihak, guru sebagai
pembentuk intelektualitas serta mencerdaskan anak. Di pihak lain, guru sebagai pembentuk
kepribadian anak, agar nantinya menjadi anak yang berakhlak mulia, berbudi luhur, berwatak
satria, dan berjiwa pancasila.

3.2 Saran
Kita sebagai calon guru harus mempelajari lebih dalam mengenai psikologi
pendidikan supaya proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan terjadi
keseimbangan antara pendidik dan peserta didik.

6
DAFTAR RUJUKAN

Imam, Syaiful & Lasan, Blasius Boli. 2018. Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Syah, Muhibbin. 2017. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai