DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Februari 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena ATAS
karunia dan Rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Psikologi Pendidikan ini.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak SEPTIAN PRAWIJAYA
S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah PSIKOLOGI PENDIDIKAN ini, yang telah
memberi tugas kepada kami untuk memenuhi kewajiban kami dalam mata kuliah ini
dan tentunya untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan serta menambah
pengalaman.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya, tetapi kami
menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Oleh sebab itu, kami sebagai penyusun makalah sangat mengharapkan kritikan dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun, meningkatkan dan menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak, khususnya kepada kelompok kami yang telah bekerja sama dalam menyusun
makalah ini hingga selesai. Kami berharap, melalui makalah ini, pembaca dapat
menambah dan meningkatkan wawasannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
C. Tujuan.............................................................................................................................. 2
BAB II.............................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................2
A. Pengertian Psikologi Pendidikan..........................................................................2
B. Penelitian dalam Psikologi Pendidikan..............................................................4
C. Manfaat Mempelajari Psikologi Pendidikan.....................................................4
D. Hubungan Psikologi dengan Pendidikan...........................................................5
E. Kontribusi Psikologi Pendidikan bagi Teori dan Praktek Pendidikan. .6
F. Metode-metode dalam Psikologi Pendidikan..................................................9
BAB III.........................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................13
Kesimpulan......................................................................................................................... 13
Saran...................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi Pendidikan adalah cabang dari ilmu yang mengkhususkan diri pada cara
memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
Bidang psikologi pendidikan ini meliputi tentang memori, proses konseptual, dan
perbedaan individu (melalui psikologi kognitif). Psikologi pendidikan elah dibangun
atas dasar teori pengkondisian operan fungsionalisme, strukturalisme, konstruktivisme,
psikologi humanistik, psikolgi Gestalt, dan pemrosesan informasi.
Dalam pandangan herbart, proses belajar atau memahami sesuatu itu bergantung
pada pengenalan individu terhadap hubungan – hubungan antara ide – ide baru dengan
pengetahuan yang telah dimilki sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
4. Dan juga agar kita mengetahui pengaruh dari psikologi pendidikan bagi
BAB II
PEMBAHASAN
2
alam, filsafat, dan ilmu pendidikan. Hubungan ini biasanya bersifat timbal
balik.
Salah satu contohnya adalah hubungan psikologi dengan ilmu pendidikan,
sehingga lahirlah namanya psikologi pendidikan. Pendidikan merupakan
suatu usaha untuk memanusiakan manusia. Artinya, ditujukan untuk
membentuk sikap dan mental peserta didik ke arah yang lebih baik.
Sebagaimana yang dijelaskan di dalam UU RI No. 20 Tahun 2003, bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari
penjelasan tersebut terlihat bahwa pskologi sangat diperlukan dalam
mengembangkan potensi diri peserta didik.
Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi
pendidikan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang pemahaman gejala
kejiwaan dalam tigkah laku manusia untuk kepentingan mendidik atau
membina perkembangan kepribadian manusia. Jadi segala gejala-gejala yang
berhubungan dengan proses pendidikan dipelajari secara mendalam pada
psikologi pendidikan. Beberapa pengertian psikologi pendidikan menurut
para ahli yaitu:
Syah (2000) menyatakan pengertian psikologi pendidikan adalah
sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang
terjadi dalam dunia pendidikan.
Menurut Witherington (2000) psikologi pendidikan adalah studi
sistematis tentang proses-proses dan faktor yang berhubungan
dengan pendidikan manusia.
Santrock (2014) mengatakan bahwa psikologi pendidikan adalah
cabang dari psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami
pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
Duceshne dan McMaugh (2016) menyatakan bahwa psikologi
pendidikan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari bagaimana
kondisi siswa dan implikasinya pada proses pembelajaran.
3
Psikologi pendidikan menurut Walberg dan Haertel 1992 merupakan
disiplin ilmu sendiri yang menghubungkan antara pendidikan dan
psikologi.
4
Memahami siswa sebagai pembelajar, yang meliputi perkem- bangannya,
karakteristik, kemampuan dan kecerdasan, motivasi, minat, pengalaman,
sikap, kepribadian, dan lain-lain;
Memahami prinsip-prinsip dan teori pembelajaran;
Memilih metode-metode pembelajaran;
Memilih dan menetapkan tujuan pembelajaran;
Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar;
Memilih alat bantu pembelajaran;
Menilai hasil dari proses pembelajaran;
Memilih sistem evaluasi yang tepat, dan lain-lain.
Psikologi dan ilmu pendidikan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya, karena antara psikologi dengan ilmu pendidikan mempunyai hubungan
timbal balik. Ilmu pendidikan sebagai suatu disiplin bertujuan memberikan
bimbingan hidup manusia sejak ia lahir sampai mati. Pendidikan tidak akan
berhasil dengan baik jika tidak dibarengi dengan psikologi. Demikian pula watak
dan kepribadian seseorang ditunjukkan oleh psikologi. Oleh karena begitu
eratnya hubungan antara psikologi dengan ilmu pendidikan, maka lahirlah yang
namanya psikologi pendidikan.
Dasar-dasar psikologis ini sangat dibutuhkan para pendidik untuk
mengetahui prilaku anak didiknya, apakah anak didiknya dalam keadaan yang
baik saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran, atau dalam keadaan yang tidak
baik. Kalau demikian, pendidik sangat membutuhkan pengetahuan ini untuk
mengatasi anak didik yang seperti itu dan memotivasinya agar tetap dalam
keadaan yang semangat dalam belajar. Selain untuk mengetahui prilaku anak
didiknya, dasar-dasar psikologis ini juga dapat mengendalikan prilaku para
pendidik dan memberikan prilaku yang lebih bijaksana dalam menghadapi
keanekaragaman karakteristik anak didiknya. Seorang pendidik memang sangat
membutuhkan pengetahuan seperti ini, agar dalam proses pembelajaran dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan tentunya dapat berhasil mencapai
tujuan dengan cemerlang sesuai dengan lembaga pendidikan itu.
5
Reber (dalam Sobur, 2003: 71) menyebut psikologi pendidikan sebagai
subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah
kependidikan yang berguna dalam hal-hal berikut:
Penerapan dalam prinsip-prinsip belajar dalam kelas
Pengembangan dan pembaruan kurikulum
Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
Sosialisasi proses dan interaksi dengan pendayagunaan ranah kognitif
Penyelenggaraan pendidikan keguruan.
Dari penjelasan tersebut, maka jelas bahwa adanya keterkaitan antara
psikologi dengan ilmu pendidikan, yang mana fokus utama dari psikologi
pendidikan ini adalah interaksi pendidik dan peserta didik.
6
pendidikan formal di sekolah karena alasan tertentu, ia berhak untuk
memilih pendidikan alternatif lain yang dapat memenuhi haknya sebagai
warga negara untuk belajar, karena setiap anak berhak mendapatkan
pendidikan, dalam bentuk apapun. Dengan demikian, kajian psikologis
dalam pengembangan kurikulum seyogyanya memperhatikan keunikan
yang dimiliki oleh setiap individu, baik ditinjau dari segi tingkat
kecerdasan, kemampuan, sikap, motivasi, perasaaan serta karakterisktik-
karakteristik individu lainnya.
Kurikulum pendidikan seyogyanya mampu menyediakan kesempatan
kepada setiap individu untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi
yang dimilikinya, baik dalam hal subject matter maupun metode
penyampaiannya. Secara khusus, dalam konteks pendidikan di Indonesia
saat ini, kurikulum yang dikembangkan saat ini adalah kurikulum 2013,
yang pada intinya diperlukan tidak hanya pengetahuan saja, tetapi sikap,
keterampilan dan pengetahuan. Sebenarnya ketiga domain ini sudah ada
pada kurikulum sebelumnya, tetapi ternyata belum membawa dampak
yang cukup signifikan, karena apa yang ada belum diimplementasikan
secara utuh. Kurikulum 2013 dirancang untuk mengembangkan
keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin
tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik. Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat bahwa psikologi
pendidikan sangat berkontribusi dalam pengembangan kurikulum.
2. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Pengembangan Program
Pendidikan
Kontribusi psikologi pendidikan terhadap pengembangan program
pendidikan antara lain sebagai berikut.
1) Pengembangan program pendidikan, misalnya penyusunan
jadwal pelajaran, jadwal ujian, dst. Hal ini tidak bisa lepas dari aspek
psikologis peserta didik;
2) Untuk menyusun jadwal pelajaran diperlukan pengetahuan
psikologi pendidikan.Tingkat kesukaran mata pelajaran berbeda-beda
untuk setiap mata pelajaran. Agar seluruh materi pelajaran dapat
diterima dengan baik oleh siswa, perlu penyusunan jadwal pelajaran
7
dengan mempertimbangkan tingkat kesukarannya baik urutannya
maupun waktunya. Misalnya mata pelajaran matematika ditempatkan
pada jam pertama agar dapat diterima dengan baik oleh siswa,
sedangkan mata pelajaran seni ditempatkan pada jam terakhir untuk
meningkatkan gairah belajar siswa yang sudah lelah oleh berbagai
materi pelajaran yang berat sebelumnya
3) Penentuan jurusan atau program;
4) Pengembangan program harus mengacu pada upaya
pengembangan kemampuan potensial peserta didik.
3. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Pembelajaran
Kajian psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang
mendasari sistem pembelajaran.Kita mengenal adanya sejumlah teori
dalam pembelajaran.Terlepas dari kontroversi yang menyertai
kelemahan dari masing masing teori tersebut, pada kenyataannya teori-
teori tersebut telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam
proses pembelajaran. Di samping itu, kajian psikologi pendidikan telah
melahirkan pula sejumlah prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan
pembelajaran. Kontribusi psikologi pendidikan terhadap sistem
pembelajaran adalah dalam hal:
pemilihan teori belajar yang akan diaplikasikan;
pemilihan model-model pembelajaran;
pemilihan media dan alat bantu pembelajaran; dan
penentuan alokasi waktu belajar dan pembelajaran.
4. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Evaluasi
Penilaiain pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam
pendidikan guna memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan
pendidikan. Melalui kajian psikologis kita dapat memahami
perkembangan perilaku apa saja yang diperoleh peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pendidikan atau pembelajaran tertentu. Di samping
itu, kajian psikologis telah memberikan sumbangan nyata dalam
pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik,
terutama setelah dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik untuk
mengukur tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu
8
lainnya. Ada sejumlah tes psikologis yang saat ini masih banyak
digunakan untuk mengukur potensi seorang individu. Pemahaman
kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui
pengukuran psikologis, memiliki arti penting bagi upaya pengembangan
proses pendidikan individu yang bersangkutan sehingga pada gilirannya
dapat dicapai perkembangan individu yang optimal.
Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi
pendidikan bagi kalangan pendidik dalam melaksanakan tugas
profesionalnya, karena pendidik harus mampu memahami perubahan
yang terjadi pada diri individu, baik perkembangan maupun
pertumbuhannya. Atas dasar itu pula pendidik perlu memahami landasan
pendidikan dari sudut psikologis. Dengan demikian, psikologi adalah
salah satu landasan pokok dari pendidikan. Antara psikologi dengan
pendidikan merupakan satu kesatuan yang sangat sulit dipisahkan.
Subyek dan obyek pendidikan adalah manusia, sedangkan psikologi
menelaah gejala-gejala psikologis dari manusia. Dengan demikian,
keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Metode (Yunani: methodos) adalah cara atau jalan (Sobur: 2003: 42).
Dalam konteks ilmiah, metode menyangkut cara kerja, yaitu cara kerja untuk
memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Ilmu pengetahuan psikologi secara metodis dan secara prinsipil sangat
berbeda dengan ilmu pengetahuan alam (Kartono, 1981: 15). Penyebabnya
adalah pada ilmu pengetahuan alam orang meneliti objeknya secara murni
ilmiah dengan menggunakan hukum-hukum dan gejala-gejala penampakan yang
dapat diamati dengan cermat. Sebaliknya psikologi berusaha mempelajari diri
manusia bukan sebagai objek murni, tetapi meninjau manusia dalam
kemanusiaannya, mempelajari manusia sebagai subjek yang aktif dan
mempunyai sifat-sifat tertentu. Psikologi mempunyai banyak metode. Beberapa
diantaranya dapat diuraikan sebagai berikut.
Metode Eksperimental
9
Metode ekperimental merupakan observasi atau pengamatan
terhadap suatu kejadian atau gejala yang berlangsung di bawah
kondisi atau syarat tertentu. Dalam psikologi, metode ini bermaksud
menyelidiki pengaruh kondisi tertentu terhadap tingkah laku individu.
Metode Non Eksperimen
1. Metode Observasi
Metode observasi dalam psikologi banyak dilakukan untuk
mempelajari tingkah laku anak-anak, interaksi sosial, aktivitas
keagamaan, peperangan, aktivitas kejahatan, dan kejadian lain
yang tidak dapat dieksperimenkan. Pada hakikatnya, metode
eksperimen merupakan metode observasi yang dibatasi dengan
menciptakan kondisi-kondisi tertentu.
2. Metode Studi Kasus
Metode ini terutama digunakan oleh dokter atau ahli
psikologi klinis ketika mereka mengobati pasien. Si ahli psikologi
mencoba untuk mengkontruksi kehidupan masa lalu subjek
berdasarkan ingatannya, laporan anggota keluarga, dan rekaman
lain.
Studi kasus dalam psikologi merupakan suatu penjelasan
tentang seseorang dalam suatu situasi, dan suatu rekonstruksi dan
interpretasi terhadap suatu episode penting dalam kehidupan
seseorang
3. Metode Survey
Survey adalah suatu metode yang bertujuan
mengumpulkan sejumlah besar variabel mengenai sejumlah besar
individu melalui alat pengukur wawancara (Vrendenbregt, 1981:
44).
Pada dasarnya, survey mempunyai dua lingkup, yaitu
survey sensus dan survey sampel.Sensus adalah survey yang
meliputi seluruh populasi yang diinginkan; sedangkan survey
sampel adalah survey yang hanya dilakukan pada sebagian kecil
dari suatu populasi yang bersifat representative.
4. Metode Korelational
10
Metode ini digunakan untuk meneliti hubungan di antara
berbagai variabel. Dengan kata lain,metode korelasional
bermaksud mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu
faktor berhubungan dengan variasi-variasi atau lebih faktor lain
berdasarkan koefisien korelasinya (Usman & Akbar, 1996: 5).
A. Pentingnya Psikologi Pendidikan Bagi Guru
Berikut dijelaskan beberapa alasan seorang guru harus memahami
psikologi pendidikan dan merupakan suatu hal yang sanngat penting baginya
1. Untuk Memahami siswanya
Seperti diketahui bersama bahwa seorang guru berinteraksi
dengan siswanya setiap hari dengan latar belakang yang berbeda.
Latar belakang siswa tersebut merupakan faktor yang membentuk
kepribadian mereka masing-masing. Dengan memahami psikologi
pendidikan, seorang guru akan memahami keadaan dan kebutuhan
siswanya masing-masing. Dengan demikian, guru dapat menentukan
pendekatan psikologi yang sesuai dengan setiap siswanya.
2. Untuk Menciptakan Kondisi Belajar yang Kondusif
Salah satu alasan pentingnya psikologi pendidikan bagi seorang
guru adalah terciptanya kondisi belajar yang menyenangkan selama
proses pembelajran berlangsung baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Psikologi pendidikan akan memberikan gambaran terkait
karakter masing-masing siswa sehingga guru dalam melakukan
proses pembelajaran akan mampu menjalin hubungan emosional yang
erat baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan
siswa. Dengan kondidi emosional yang terjalin erat dan harmonis
tersebut akan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan.
3. Untuk Menentukan Strategi Pembelajaran
Menentukan stategi pembelajaran salah satu faktornya adalah
kondisi peserta didik. Psikolgi pendidikan sebagai ilmu tentantang
kejiwaan manusia akan membantu guru dalam menentukan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan kondisi siswanya pada
saat itu. Hal tersebut penting karena strategi pembelajaran yang
11
diterapakan dalam pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan
siswa dalam meyerap materi pembelajaran yang diajarkan.
4. Memudahkan Membimbing Siswa
Selain sebagai seorang pendidik dan pengajar, seorang guru juga
adalah model dan pembimbing bagi siswanya. Seorang guru harus
mampu memberikan pandangan yang akan memotivasi siswanya
menyelesaikan perseolan yang dihadapi. Psikologi pendidikan sangat
berperan penting untuk memainkan ritme gerakan mental siswa agar
arahan dan bimbingan guru bisa ia terima.
5. Untuk Menentukan Pendekatan yang Cocok Dengan Siswa
Sebagai seorang guru, ia harus bisa mengukur dan menganalisa
tingkat perkembangan siswany baik secara kognitif maupun secara
afektif atau sikap. Psikologi pendidikan akan memberikan gambaran
kepada guru terkait perkembangan siswa tersebut. Dengan
memahami perkembangan siswa, guru akan mudah menentukan
treatmen atau pendekan yang cocok dengan masing-masing siswa.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
pendidik dan peserta didik. penguasaan psikologi pendidikan itu sangat penting bagi
kalangan pendidik dalam melaksanakan tugas profesionalnya, karena pendidik harus
mampu memahami perubahan yang terjadi pada diri individu, baik perkembangan
maupun pertumbuhannya. Atas dasar itu pula pendidik perlu memahami landasan
pendidikan dari sudut psikologis. Dengan demikian, psikologi adalah salah satu
landasan pokok dari pendidikan. Antara psikologi dengan pendidikan merupakan satu
kesatuan yang sangat sulit dipisahkan. Subyek dan obyek pendidikan adalah manusia,
sedangkan psikologi menelaah gejala-gejala psikologis dari manusia. Dengan demikian,
keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Saran
Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah untuk kita jalankan karena kita
menhadapi banyak sekali kepala dalam setiap kelas. Saran untuk calon guru masa
depan, agar meningkatkan pengetahuan kita tentang menghadapi para peserta didik
yang akan kita hadapi. Agar ilmu yang kita sampaikan dapat diserap oleh mereka
dengan baik. Guru yang cerdas adalah guru yang pandai menyampaikan ilmu dengan
cara yang baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Pentingnya Psikologi Pendidikan bagi Guru. (2019). Retrieved 11 February 2022, dari
https://www.kompasiana.com/ansarzainuddin0414/5e002628d541df215f333922/
pentingnya-psikologi-pendidikan-bagi-guru
14