Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 7

 RIZKI TRIWIBOWO 6211121025


 SAIDAN LUTHFI 6211121015
 SAMIRA 6211121039
 SATRIA EFTOFIA 6211121007
 SUCI RAMA VITA 6212121006
 RAJA IRWANSYAH

DOSEN PENGAMPU : Dr.AMAN SIMAREMARE M.S

MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FEBRUARI 2022
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera untuk kita semua.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah
banyak memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Sehingga kami dapat
menyusun Makalah PSIKOLOGI PENDIDIKAN ini.

Selanjutnya, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya


kepada Bapak Dr. AMAN SIMAREMARE M.S selaku dosen pengampu mata kuliah
PSIKOLOGI PENDIDIKAN yang telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa juga
kepada teman-teman yang lain untuk memberikan sarannya kepada kami agar penyusunan
makalah ini lebih baik lagi.

Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya
semua yang membaca makalah ini.

Jumat 11 Februari 2022

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan Makalah ....................................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Konsep Psikologi Pendidikan ...................................................................................... 2

2.2 Sejarah Psikologi Pendidikan ...................................................................................... 2

2.3 Teori Psikologi Pendidikan .......................................................................................... 4

2.4 Manfaat Psikologi Pendidikan ..................................................................................... 7

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 11

3.2 Saran .. ......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... ................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Psikologi pendidikan adalah bidang psikologi yang mempelajari fenomena dinamika
kejiwaan dan perilaku individu yang ada dalam proses pendidikan (Strickland, 2001).
Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “psyche” (psukhe) yang maknanya “berdarah
panas” yang berarti Hidup, jiwa, hantu dan Logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah
psikologi berarti ilmu kejiwaan, prilaku dan tingkah laku manusia.

Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (1991), pengertian psikologi adalah ilmu


yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung
maupun yang yang tidak dapat dilihat secara langsung.

Sedangkan pengertian psikologi menurut ahli psikologi asal Indonesia, Muhibbin Syah
pada tahun 2001, Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka
dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok dalam hubungannya
dengan lingkungan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Konsep Psikologi Pendidikan
 Sejarah Psikologi Pendidikan
 Teori Psikologi Pendidikan
 Manfaat Psikologi Pendidikan

1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH


 Mengetahui konsep, sejarah, teori dan manfaat psikologi pendiikan
 Memenuhi tugas matakuliah psikologi pendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri
yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek
yang dihadapi, sehingga objek ditempatkan dalam golongan tertentu.

Konsep dasar ilmu psikologi pendidikan memberi pemahaman tentang anak sebagai
pelajar, bagaimana anak belajar, bagaimana guru memotivasi anak belajar dan bagaimana
guru mengevaluasi hasil belajar.

Konsep dasar psikologi dalam pendidikan pada umumnya merupakan sub-disiplin


psikologi yang menyelidiki masalah-masalah psikologis dalam pendidikan yang kemudian di
rumuskan dalam bentuk konsep, teori dan metode sebagai solusi dari masalah-masalah
tersebut.

Psikologi Pendidikan juga menjelaskan karakteristik atau pola pembelajaran yang di


sesuaikan berdasarkan usia (perkembangan kognitifnya).

Jika usia peserta didik masih 5 tahun, maka metode pembelajarannya belajar sambil
bermain begitu juga jika sudah berusia remaja maka dapat di terapakan metode diskusi
kelompok. Sehingga dengan mempelajari Psikologi Pendidikan Pendidik akan menyadari dan
memahami bahwa peran ia sesungguhnya adalah membuat peserta didik mau dan tahu
bagaimana cara belajar.

2.2 SEJARAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Perkembangan psikologi pendidikan dimulai pada permulaan abad kle-20 yang


ditandai dengan adanya penelitian-penelitian psikologi yang khusus memberikan dampak
besar terhadap teori-teori dan praktek pendidikan. Ada beberapa Tokoh yang terlibat dalam
penelitian tersebut. Aliran-aliran psikologi yang berkembang pada permulaan abad ke-20
mempelajari tentang perilaku dan proses belajar dari sudut pandang yang berbeda-beda yang
berpengaruh terhadap perkembangan teori dan praktek pendidikan. Teori-teori tersebut antara
lain : Behaviorisme (Watson), Psikoanalisis (Freud), dan Gestalt(Kohler,Koffka).

Berikut ini beberapa ahli yang turut andil dalam perkembangan psikologi pendidikan
baik dari segi filsafat, pendidikan maupun psikologi.

2
1. Democritus

Democritus merupakan filsuf pertama yang menekankan pentingnya pengaruh


lingkungan dan suasana rumah terhadap perkembangan kepribadian seseorang sehingga
lingkungan dan suasana rumah perlu dibina sebaik mungkin supaya suasana menjadi kondusif
bagi perkembangan anak.

2. Plato dan Aristoteles

Plato dan Aristoteles mengembangkan sistem pendiidkan berdasarkan prinsip-prinsip


psikologi. Aristoteles merupakan tohoh yang idenya berkembang menjadi Psikologi Daya.
Dalam Psikologi Daya terdapat 3 komponen yang didalamnya saling berkaitan satu sama lain.
Komponen tersebut antara lain:

 Penalaran / Pengertian / Kognitif / cipta


 Perasaan / emosi / Afektif / Rasa
 kehendak / Will / Konasi / Karsa

3. John Amos Comenicu

John Amos Comenicu merupakan orang pertama yang melakukan penelitian terhadap
anak. Ia mengatakan bahwa anak merupakan individu yang sedang berkembang.

4. Rousseau

Rousseau adalah seorang penganut Naturalis, mendasarkan ide-ide pendidikan


berdasarkan prinsip-prinsip perkembangan menusia, Rousseau juga mengatakan pada
dasarnya anak adalah baik.

5. John Locke

John Locke seorang penganut paham empirisme mengatakan bahwa sewaktu individu
lahir didalam jiwanya belum terdapat apa-apa, dan secara potensial jiwa dalam individu itu
sentitif untuk melakukan impresi terhadap dunia luar dengan melalui belajar. Belajar melalui
pengalaman dan latihan merupakan sumbangan terbesar dari John Locke dan tokoh-tokoh
empirisme lainnya.

6. John Heinrich Pestalozzi

John Heinrich Pestalozzi merupakan tohok yang menyarankan adanya


penyelenggaraan pendidikan yang bersifat klasikal (rombongan).

7. Francis Galton, dan Stanley Hall

Pada akhir abad ke-18 mereka mempublikasikan hasil-hasil penelitian mereka tentang
aspek-aspek perilaku individu yang hasil penelitiannya sangat membantu para pendidik untuk
memahami anak didiknya.

3
8. William James

Dalam bukunya “Principles of Psychology”, William James menyarankan untuk


melakuka pendekatan fungsional dalam psikologi. Fungsionalisme dalam psikologi
merupakan cara pendekatan yang menganggap bahwa kesadaran terhadap gejala-gejala
mental adalah hal yang utama.

9. Cattel

Cattel memberikan sumbangan besar dalam hal individul differences dan pengukuran
mental. Individul differences merupakan sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat,
yang dapat membedakan satu individu dengan individu lainnya.

10. Binet

Binet merupakan tokoh psikolog pertama yang mengenalkan pengetesan mental atau
pengukuran inteligensi yang bersifat individual.

2.3 TEORI PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Terdapat kumpulan teori-teori psikologi pendidikan yang menjadi bagian dari konsep
dasar pelaksanaan psikologi pada dunia pendidikan di Indonesia maupun di dunia.

1. Teori Behavioristik (Behaviorisme)

Teori psikologi pendidikan yang pertama ini menjelaskan tentang pengamatan


perubahan tentang tingkah laku yang di pengaruhi peristiwa di sekitar.Teori behavioristik
(behaviorisme) ini berpandangan bahwa belajar terjadi karena operant conditioning, yaitu jika
seseorang belajar dengan baik maka ia akan mendapat hadiah dan hal itu akan meningkatkan
kualitas belajarnya.

Dalam perkembangannya muncullah beberapa ahli lain yang mendukung teori ini,
seperti Thorndike, Skinner, Clark Hull dan Edwin Guthrie.

Teori behaviorisme yang pada awalnya merupakan salah satu aliran ilmu psikologi
selanjutnya berkembang dan berpengaruh dalam dunia pendidikan dan pembelajaran.

Berdasarkan susunan katanya, behaviorisme terdiri dari dua kata “Behave” yang
berarti berperilaku dan “Isme” yang berarti aliran, sehingga jelas bahwa penekanannya pada
tingkah laku.

4
2. Teori Hirarki Belajar Robert M. Gagne

Menurut Orton, Gagne adalah tokoh behaviorism dengan gaya baru atau modern
neobehaviourist dimana dalam pengembangan teori ini, Gange lebih memperhatikan pada
objek untuk mempelajari matematika yang terdiri dari objek langsung serta tidak langsung.
Objek langsung merupakan keterampilan, fakta, konsep dan juga prinsip, sementara untuk
obejk tidak langsung adalah kemampuan menyelidiki, konsep belajar, kemampuan dalam
memecahkan masalah, disiplin diri dan juga bersikap positif pada matematika.

Gagne berpendapat jika proses belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dalam
kegiatan belajarnya mengikuti sebuah hirarki kemampuan yang sudah diobservasi dan juga
diukur sehingga teori belajar yang dikemukakan Gange dikenal dengan sebutan teori hirarki
belajar.

3. Teori Kognitif (Bruner)

Teori psikologi pendidikan kognitif mengutamakan bagaimana cara mengembangkan


fungsi kognitif individu sehingga belajar menjadi maksimal.

Fungsi kognitif penting karena dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik


dalam proses pendidikan dan sebagai tolak ukur mensukseskan proses pembelajaran.

Teori kognitif adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan proses belajar. Kognisi
adalah kemampuan psikis atau mental manusia yang berupa mengamati, melihat, menyangka,
memperhatikan, menduga dan menilai.

Dengan kata lain, kognisi menunjuk pada konsep tentang pengenalan. Teori kognitif
menyatakan bahwa proses belajar terjadi karena ada varasziabel penghalang pada aspek-aspek
kognisi seseorang.

4. Teori Humanisme (Carl R. Roger)

Teori ini mengutamakan keterlibatan individual peserta didik secara keseluruhan,


sebab belajar tidak akan berlangsung jika tidak ada keterlibatan emosional peserta didik.

Teori psikologi pendidikan ini menjelaskan bahwa seseorang dapat memilih apa yang
ingin dipelajari, mengusahakan dan menilai proses pembelajarannya sendiri, sehingga di
perlukan motivasi dari peserta didik itu sendiri.

Teori belajar humanisme dalam pendidikan lebih menekankan pada perkembangan


positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan
kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut.

5
5. Teori Konstruktivisme

Konstruktivisme sebagai teori psikologi pendidikan mengenai filsafat belajar pertama


kali sudah terungkap dalam tulisan ahli filsafat (Giambatista Visco, 1710) yang
mengemukakan bahwa orang hanya dapat benar-benar memahami apa yang
dikonstruksikannya sendiri.

Namun, ahli psikologi yang pertama mengembangkan dan mempopulerkan filsafat ini
dalam pembelajaran adalah Jean Piaget.

Secara umum menurut teori Behaviorisme, orang yang belajar adalah orang yang
belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, oleh sebab itu para pengajar harus dapat
mentransfer pengetahuan kepada orang yang belajar.

Namun, dari beberapa hasil penelitian pendidikan sains pada tahun-tahun terakhir
telah mengungkapkan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pikiran seseorang.

Asumsi dasar teori konstruktivisme sebagai teori psikologi pendidikan tentang belajar
adalah bahwa setiap orang pada dasarnya sudah memiliki pengetahuan atau bekal awal
tentang sesuatu yang akan dipelajari.

Pembelajaran pada intinya adalah bagaimana mengembangkan atau mengkonstruksi


(membangun) pengetahuan atau bekal awal yang sudah dimiliki tersebut menjadi sebuah
pengetahuan baru dan utuh.

6. Teori Harmonik Klasik

Teori ini melibatkan pembelajaran mengenai perilaku baru lewat proses yang
berkesinambungan dumana terdapat tiga tahapan dalam teori ini dengan cara memberikan
rangsangan baru dalam setiap tahapnya.

 Tahap pertama: Sebelum kondisi, dimana rangsangan lingkungan akan melepaskan


respons yang belum pasti dan juga reaksi yang tidak pernah terpikirkan.
 Tahap kedua: Selama penyesuaian dimana stimulasi lingkungan tidak bereaksi pada
rangsangan yang diketahui.
 Tahap ketiga: Sesudah remediasi dimana pembentukan respons baru terjadi.

7. Teori Gestalt

Gestalt adalah sebuah teori yang didalamnya memberi penjelasan mengenai salah satu
dari macam macam metode pembelajaran proses persepsi lewat organisasi beberapa
komponen sensasi yang mempunyai hubungan, pola atau kesamaan menjadi sebuah

6
kesatuan. Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran diantaranya adalah
pengalaman tilikan atau insight, pembelajaran yang memiliki makna atau meaningful
learning, perilaku bertujuan atau pusposive behavior dan juga prinsip ruang atau life
space.

8. Teori Belajar Ilmu Jiwa Asosiasi

Dalam teori belajar ilmu jiwa asosiasi atau gabungan mengatakan jika jiwa manusia terdiri
dari banyak tanggapan yang masuk dalam jiwa manusia. Melewati asosiasi tersebut bisa
terbentuk secara berkala karena hubungan stimulus dengan respon. Menurut teori belajar
tersebut merupakan proses membentuk hubungan erat yang saling berhubungan.

2.4 MANFAAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Ruang lingkup teori psikologi di dunia pendidikan mencakup banyak hal, karena
dikemukakan berbagai teori oleh para ahli. Alhasil memberikan banyak manfaat di dunia
pendidikan. Diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Memahami Perbedaan Siswa Secara Menyeluruh

Sejatinya, manfaat psikologi pendidikan yang pertama adalah memahami perbedaan


siswa, siswi, mahasiswa, mahasiswi di sekolah dan di kampus. Pemahaman tersebut
berguna bagi guru beriteraksi pada siswa, mengingat kepribadian setiap siswa berbeda dan
ada yang sulit di tebak. Dengan menjalankannya, guru tidak kewalahan memberikan
pembelajaran yang efektif.

Yang terpenting adalah bersabar menghadapi tingkah laku siswa sehingga tidak
menganggu kegiatan belajar di sekolah, berikan pemahaman pelajaran beberapa kali
sehingga mengimbangi kemampuan siswa yang berbeda.

2. Suasana Belajar Semakin Kondusif

Sebagai guru, dituntut memahami psikologi seluruh siswanya sehingga kegiatan belajar
dapat maksimal.

Untuk itulah memahami teori psikologi dunia pendidikan penting agar suasana belajar
semakin kondusif, pastinya siswa lebih bersemangat belajar dan cepat menangkap materi
yang diberikan guru.

3. Menciptakan Bimbingan untuk Siswa

7
Siapa sangka, manfaat teori psikologi pendidikan dapat menciptakan bimbingan untuk
siswa loh. Alasannya, siswa nyaman dan tidak takut dengan guru sehingga komunikasi
pembelajaran dapat maksimal, siswa tidak ragu menanyakan materi yang belum dikuasai.

Alhasil menciptakan siswa yang cerdas dan dapat menerapkan ilmu yang didapat pada
masyarakat.

4. Terdapat Evaluasi Pembelajaran

Sebagai guru, diusahakan memiliki psikologi yang tepat sehingga semangat memberikan
pelajaran di berbagai suasana. Dengan begitu objektif memberikan penilaian dan evaluasi
pada peserta didik sesuai tingkat kemampuannya.

Hal tersebut memberikan kenyamanan bagi siswa dan setiap siswa mengetahui tingkat
kemampuannya. Alhasil mereka semangat meningkatkan kemampuan sehingga mendapat
nilai terbaik.

5. Media Belajar yang Tepat

Zaman digital ini, setiap sekolah memiliki tingkatan media belajar yang berstandar
nasional dan internasional sehingga terdepan. Hal tersebut sejalan dengan teori psikologi
pendidikan dan bermanfaat bagi siswa maupun guru, apalagi media belajar dapat
disesuaikan dengan jenjang pendidikan maupun jurusan tersedia di sekolah.

Sementara media belajar yang dapat digunakan meliputi audio, media visual, motorik, dan
metode lain yang mendukung pembelajaran lebih efektif. Selain itu media belajar
membuat kegiatan belajar lebih menyenangkan dan tidak monoton, alhasil siswa semangat
mengikuti pelajaran.

6. Memotivasi Belajar Siswa

Terkadang, ada masanya siswa mengalami penurunan semangat belajar di sekolah karena
berbagai alasan. Misalnya alasan menunggak administrasi sekolah maupun masalah di
rumahnya.

Untuk itulah peran psikologi pendidikan penting diterapkan guru agar siswa semangat
belajar apapun kondisinya, berikanlah dukungan belajar pada siswa dengan menargetkan
keinginan siswa.

Seiring berjalannya waktu, siswa dapat berfikir dan semangat belajar selalu tinggi.

7. Memberi Konseling Anak

Pada saat mempelajari teori ilmu psikologi pendidikan, Anda bisa memanfaatkan teori
psikologi pendidikan untuk belajar mengajar, khususnya bagi Anda yang berprofesi
sebagai calon guru, pendidik, guru, ataupun dosen. Bimbingan atau konseling memiliki
sifat penting yang bisa Anda lakukan sebagai pendidik atau guru.

8
Pada ilmu psikologi pendidikan, Anda akan banyak belajar hal untuk mendapatkan materi
pembelajaran dan daftar masalah yang erat hubungannya dengan perkembangan manusia
khususnya anak sekolah dan mahasiswa.

Sehingga manfaat psikologi pendidikan melalui bimbingan atau konseling ini akan
berdampak bagus untuk perkembangan belajar anak, siswa/siswi hingga
mahasiswa/mahasiswi yang menjadi anak didik Anda yang lebih efektif, efisien dan
tertarget sesuai dengan minatnya.

8. Strategi Pembelajaran yang Tepat

Manfaat psikologi pendidikan yang selanjutnya adalah sebagai teknik dan cara
pembelajaran yang tepat, sesuai, mudah dipahami dan efektif.

Sehingga, jika Anda adalah seorang pengajar, guru, dosen, ataupun calon guru harus
mempunyai bekal atau teknik dasar ilmu psikologi pendidikan agar bisa menciptakan
strategi belajar mengajar yang tepat, efektif, efisien dan bisa digunakan serta terapkan
pada kondisi atau keadaan tertentu di sekolah dan universitas.

Terlebih lagi jika kondisi karakteristik siswa dan mahasiswa yang berbeda-beda, karena
ada bermacam ragam kecerdasan manusia di dunia ini yang termasuk pada dunia
pendidikan sekolah, universitas hingga tempat les.

9. Menghindari Penilaian yang Subjektif

Jika Anda merupakan seorang pendidik, pengajar, guru, dosen, atau bahkan ahli psikologi
yang sudah mempelajari, memahami ilmu psikologi pendidikan dan mendapatkan banyak
manfaat psikologi pendidikan dalam kehidupan sehari-hari.

Maka bisa dipastikan, Anda sudah mendalami dan memahami karakteristik, kelemahan
dan kelebihan masing-masing anak, siswa siswi, mahasiswa mahasiswi dan peserta didik.

Yang perlu Anda ketahui, ketika melakukan praktik penilaian atau evaluasi belajar
mengajar, seorang pengajar/guru/dosen bisa saja menjadi subjektif dan terkadang hanya
melihat dari sikap yang ditonjolkan oleh anak didik.

Bisa jadi juga hanya dari nilai pelajaran saja tanpa memandang faktor penting lain lainnya
seperti minat, kemampuan, sifat dan pemahaman anak didik atau siswa siswi dan
mahasiswa mahasiswi.

Oleh karena itu, manfaat psikologi pendidikan memiliki peran penting untuk para calon
dan guru, dosen hingga orang tua agar bisa dan mampu mendalami serta memahami
masing-masing kemampuan, keahlian, karakteristik anak, siswa/siswi,
mahasisiwa/mahasiswi dan anak didik lainnya secara adil yang bertujuan agar mereka
memiliki kompetensi jangka panjang untuk masa depannya.

9
Maka bersama dengan hal tersebut, bisa dipastikan juga harus mempelajari lebih dalam
tentang dunia psikologi keluarga yang mungkin masih banyak belum dipelajari oleh orang
lain.

10. Mengantisipasi Kesulitan yang Muncul Tiba-tiba

Bisa dipastikan, semua orang tua, guru, dosen, hingga para pendidik di tempat les ingin
mengantisipasi dan mengatasi masalah (jika sudah terjadi) yang ada pada anak didik,
siswa/siswi, mahasiswa/mahasiswi.

Maka, ilmu psikologi pendidikan memiliki banyak peran penting yang berguna untuk
mengatasi atau mengantisipasi masalah kesulitan belajar para anak didik di sekolah,
universitas ataupun di tempat les.

Oleh karena itu, manfaat psikologi pendidikan sebagai solusi mengantisipasi masalah di
sekolah, atau kesulitan belajar pada siswa siswi, mahasiswa mahasiswi atau anak didik
tertentu yang memang memiliki kekurangan dalam pemahaman materi pelajaran yang ada.

Sehingga, para calon guru atau calon pendidik harus banyak mempelajari dan mendalami
konsep dasar, ruang lingkup, karakteristik, hingga praktik dan ilmu teori psikologi
pendidikan agar ketika telah resmi menjadi guru atau pengajar, ketika tiba-tiba anak didik
mendapatkan masalah yang muncul tiba-tiba membuat Anda dengan mudah mencari
solusi yang tepat, efektif, efisien dan jitu.

11. Pembentukan Karakter yang Berkompetensi

Manfaat psikologi pendidikan yang jarang diketahui orang selanjutnya adalah membentuk
karakter anak didik, siswa/siswi, mahasiswa/mahasiswi yang berkualitas, berkompetensi
dan unggul.

Terlebih lagi sesuai dengan minat dan kemampuan, bisa dipastikan anak didik,
siswa/siswi, mahasiswa/mahasiswi berpotensi mendapatkan prestasi yang sangat
gemilang.

10
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Dari sejarah, definisi, pengertian, teori, ruang lingkup, manfaat, tujuan dan materi
psikologi pendidikan diatas yang telah kita ulas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
proses mengajar, pendidik di tuntut memiliki pengetahuan mengenai materi yang di
ajarkan dan beberapa metode dalam penyampaian agar materi yang di sampaikan mudah
untuk di pahami peserta didik.

Oleh karena itu, penguasaan terhadap ilmu psikologi pendidikan merupakan suatu
tuntutan terhadap orang yang bergelut dalam dunia pendidikan sebagai salah satu keahlian
pendidik. Sebab, seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan mampu
membuat individu orang lain (siswa-siswi) belajar dan kualitas seorang pendidik memberi
pengaruh terhadap peningkatan kompetensi peserta didik.

Ada beberapa teori yaitu: Teori Behaviorisme, Teori Kognitifisme, Teori Humanisme
dan Teori Konstruktivisme. Sedangkan ruang lingkup pada dunia psikologi pendidikan
bisa kita lihat di dalam proses pendidikan pada umumnya yaitu bagaimana tingkah laku
peserta didik terhadap proses belajar dan tingkah laku pendidik dalam pembelajaran.
Sehingga di simpulkan masalah belajar dan pembelajaran yang menjadi objek utama.

3.2 SARAN

Sebagai seorang pengajar diharapkan memiliki penguasaan terhadap ilmu psikologi


pendidikan. Karena pendidik di tuntut memiliki pengetahuan mengenai materi yang di
ajarkan dan beberapa metode dalam penyampaian agar materi yang di sampaikan mudah
untuk di pahami peserta didik.

11
DAFTAR PUSTAKA

 https://epsikologi.com/psikologi-pendidikan/
 https://www.pelajaran.co.id/sejarah-psikologi-pendidikan-dan-
pengertian-menurut-para-ahli/
 https://dosenpsikologi.com/teori-psikologi-pendidikan
 https://epsikologi.com/manfaat-psikologi-pendidikan/

12

Anda mungkin juga menyukai