Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Disusun oleh
Andi Pratama Siregar

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan


Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik, hidayah dan ina
yahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Psikologi Pendidikan” dengan ha
dirnya makalah ini dapat memberikan informasi bagi para pengunjung, program studi mahasiswa studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Sholawat dan salam tetap tercurahkan dan dilimpahkan ke junjungan kita Nabi Muha
mmad SAW, serta keluarga, sahabat dan pengunjung.
Penyelesaian pembicaraan tanpa bantuan dari semua pihak, dibahas makalah ini mungki tidak dapat t
erlaksana

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang Masalah 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Mahasiswa 3
2.2 Pengertian Korupsi 6
2.3 Corak Korupsi di Indonesia 9
2.4 Peran Mahasiswa Dalam Pemberantasan Korupsi 10

BAB III PENUTUP 13


3.1 Kesimpulan 13
3.2 Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak dapat diragukan lagi bahwa sejak anak manusia yang lahir ke dunia, telah dilakukan usaha-usa
ha pendidikan. Manuasia telah berusaha mendidik anak-anaknya meskipun dalam cara yang sangat s
ederhana. Pendidikan merupakan keharusan bagi setiap pendidik yang bertanggung jawab, bahwa dia
dalam melaksanakan tugasnya harus berbuat dalam cara yang sesuai keadaan si anak didik.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia, dengan tujuan untuk
dapat memperlakukannya dengan lebih cepat.[1] Karena itu pengetahuan psikologis mengenai anak di
dik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu dan penting bagi setiap pendidik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi psikologi pendidikan ?
2. Bagaimana sejarah psikologi pendidikan ?
3. Bagaimana ruang lingkup psikologi pendidikan ?
4. Bagaimana metode dalam psikologi pendidikan ?
5. Apa manfaat mempelajari psikologi pendidikan ?

C. Tujuan Pembahasan Masalah


1. Menjelaskan definisi psikologi pendidikan.
2. Menjelaskan sejarah psikologi pendidikan.
3. Menjelaskan ruang lingkup psikologi pendidikan.
4. Menjelaskan metode dalam psikologi pendidikan.
5. Menjelaskan manfaat mempelajari psikologi pendidikan.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Psikologi Pendidikan


Kata psychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu : 1.) ps
yche yang berarti jiwa; 2.) logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiyah psikologi memang berarti ilmu
jiwa. Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu mendapat awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artin
ya memelihara dan memberi latihan. Selanjutnya, pengertian “pendidikan” menurut KBBI adalah prose
s pengubahan sikap dan tata tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasak
an manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Dalam pandangan Arthur S. Reber (1988) seorang guru besar psikologi pada Brooklyn College, Unive
rsity of New York City, University of British Columbia Canada, dan juga pada University of Innsbruck
Austria, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan
masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut.
1. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas.
2. Pengembangan dan pembaruan kurikulim.
3. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan.
4. Sosialisasi dan proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah k
ognitif.
5. Penyelenggaraan pendidikan keguruan.

B. Sejarah Psikologi Pendidikan


Psikologi sama tuanya dengan pendidikan itu sendiri. Beberapa ahli yang memberikan andil dalam per
kembangan Psikologi Pendidikan ( baik dari filsafat, pendidikan, maupun psikologi) antara lain adalah :
1. Democritus, filsuf pertama yang menekankan pentingnya pengaruh lingkungan dan suasana rum
ah terhadap perkembangan kepribadian seseorang sehingga lingkungan dan suasana rumah perlu dibi
na sebaik mungkin agar suasananya kondusif (menguntungkan) bagi perkembangan anak.
2. John Amos Comenicus, orang pertama yang melakukan penyelidikan ilmiah terhadap anak. Ia
mengatakan bahwa anak adalah individu yang sedang berkembang, oleh karena itu dilihat dalam bent
uk dan karakternya sebagai “anak” dan tidak sebagai “miniatur orang dewasa”.
3. Rousseau (seorang penganut Naturalis), mendasarkan ide-ide pendidikan pada prinsip-prinsip
perkembangan manusia. Ia juga mengatakan bahwa pada dasarnya, anak adalah baik.
4. John Locke (seseorang penganut Empirisme), secara kritis mengemukakan bahwa sewaktu ind
ividu lahir dalam jiwanya belum terdapat apa-apa (teoritabula rasa/kertas putih), tetapi secara potensial
, jiwa individu itu sensitif intuk melakukan impresi terhadap dunia luar dengan melalui sense. Belajar
melalui penalaman dan latihan merupakan sumbangan terbesar dari John Locke dan tokoh-tokoh empi
risme lainnya.
Pada akhir abad ke-18, para psikologi seperti Francis Galton, Stanley Hall, mempublikasikan hasil-ha
sil penelitian mereka tentang aspek-aspek perilaku individu. Hasil- hasil penelitian ini sangat membant
u bagi pendidik untuk memahami para anak didiknya.
1. William James, dalam bukunya “Principles of Psychology” menyarankan untuk melakukan pendekat
an fungsional dalam psikologi (lawanpsikologi struktural – Wundt). Fungsionalisme dalam psikologi ada
lah cara pendekatan yang menganggap bahwa kesadaran terhadap gejala-gejala mental adalah hal ya
ng utama.
2. Cattel, memberikan sumbangan besar dalam hal individul differences dan pengukuran mental. Indivi
dul differencesadalah sembarang sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat, yang dapat memb
edakan satu individu dengan individu lainnya.
3. Binet adalah psikolog pertama yang mengenalkan pengetesan mental/pengukuran inteligensi yang b
ersifat individual.
Perkembangan Psikologi Pendidikan pada permulaan abad ke-20 ditandai penelitian-penelitian psikolog
i yang lebih khusus yang memberikan dampak besar terhadap teori-teori dan praktek pendidikan. Tok
ohnya antara lain adalah Termann, Thorndike, dan Jude. Aliran-aliran Psikologi yang berkembang pad
a permulaan abad ke-20 yang mempelajari perilaku dan proses belajar dari sudut pandang yang berb
eda-beda, juga telah memberikan penagaruh terhadap perkembangan teori dan praktek pendidikan, se
perti : Behaviorisme (Watson), Psikoanalisis (Freud), dan Gestalt(Kohler,Koffka). Teori-teori ini tidak ad
a yang terbaik karena sifatnya komplementer/melengkapi.
Pengujian, pengklasifikasian, dan penilaian pertimbangan metode-metode pendidikan telah dilakukan b
eberapa abad sebelum lahirnya psikologi pada akhir tahun 1800-an. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakuk
an oleh ahli-ahli filsafat pendidikan seperti Democritos, Quantilian, Vives, dan Cominius. Oleh karena it
u, psikologi pendidikan tidak dapat mengakui sebagai yang pertama yang melakuakan analisis sistema
tis proses pendidikan. Namun aspirasi-aspirasi tentang disiplin baru berhenti pada aplikasi metode-met
ode ilmiah mengenai observasi dan eksperimentasi untuk masalah-masalah pendidikan. Bahkan pada t
ahun-tahun awal disiplin ilmu ini, para ahli psikologi pendidikan, mengemukakan ketebatasan pendekat
an baru ini.
William James, pemuka ahli psikologi Amerika, mengemukakan dalam seri kuliahnya yang terkenal, ba
hwa psikologi adalah ilmu, sedangkan mengajar adalah seni atau kiat, dan ilmu tidak pernah menurun
kan langsung seni atau kiat diluar keilmuannya sendiri. Suatu pemikiran inventif intermediet harus me
mbuat aplikasi itu, dengan menggunakan keasliannya sebagai sebuah ilmu pengetahuan.[5]
C. Ruang lingkup Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan pada asasnya adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus mempelajari, meneliti
, dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan tingkah laku bel
ajar oleh siswa, tingkah laku mengajar oleh guru, dan tingkah laku belajar mengajar oleh guru dan sis
wa yang saling berinteraksi.[6]
Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi ti
ga macam.
1. Pokok bahasan mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan cirri-ciri khas per
ilaku belajar siswa, dan sebagainya.
2. Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi d
alam kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat f
isik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.[7]
Objek utama dalam psikologi pendidikan adalah manusia, karena sifat-sifat manusia yamg san
gat komplek dan unik, maka obyek psikologi biasanya dibedakan menjadi 2 macam:
a. Objek material,yakni objek yang dipandang secara keseluruhannya.
b. Objek formal, yakni objek yang berbeda-beda menurut perubahan zaman dan pandangan para
ahli masing-masing.[8]
D. Metode Psikologi Pendidikan
Para ahli psikologi pendidikan melakukan riset psikologi di bidang kependidikan dengan memanfaatkan
beberapa metode penelitian tertentu seperti; eksperimen, kuesioner, studi khusus, penyelidikan klinis,
observasi naturalistic.
1. Metode eksperimen yaitu serangkaian percobaan yg di lakukan eksperimenter di sebuah laborato
riaum atau di sebuah ruangaan tertentu.[9]
2. Metode kuesioner yaitu metode surat menyurat (mail survey) kuesioner disebut dengan mail surv
ey karena pelaksanaan penyebaran dan pengambilan sering dikirim ke dan dari responden melalui jas
a pos.[10]
3. Metode studi khusus yaitu sebuah metode penelitian yg buat untuk memperoleh gambaran yang
rinci mengenai aspek aspek psikologi seorang siswa atau sekelompok siswa tertentu.
4. Metode penyelidikan klinis yaitu metode klinis yang hanya di gunakan oleh para ahli pasikologi k
linis atau psikiater. [11]
5. Metode observasi naturalistic yaitu adalah sejenis observasi yang di lakukan secara alamiyah. D
alam hal ini, penelitian berada di luar objek yang di teliti atau tidak menampakan diri sebagai orang y
ang sedang melakukan penelitian.[12]
E. Manfaat Psikologi Pendidikan
1. Untuk mempelajari situasi dalam situs pembelajaran
Psikologi pendidikan memberikan banyak kontribusi kepada pendidik dan calon pendidik untuk meingk
atkan efisiensi proses pembelajaran pada kondisi yang berbeda-beda. Misalnya, memahami perbedaan
individu peserta didik, menciptakan kelas yang kondusif, dan pemilihan strategi dan metode pembelaj
aran.
2. Untuk penerapan prinsip-prinsip belajar mengajar
Diantaranya, menetapkan tujuan pendidikan, penggunaan media pembelajaran, penyusunan jadwal pel
ajaran dan lain sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhub
ungan dengan pendidikan manusia.
2. Johann Herbart adalah bapak psikologi pendidikan yang konon menurut sebagian ahli masih mer
upakan disiplin ilmu psikologi lainnya.
3. Perkembangan Psikologi Pendidikan pada permulaan abad ke-20 ditandai penelitian-penelitian ps
ikologi yang lebih khusus yang memberikan dampak besar terhadap teori-teori dan praktek pendidikan.
Tokohnya antara lain adalah Termann, Thorndike, dan Jude.
4. Metode-metode psikologi pendidikan, yaitu metode eksperimen, kuesioner, studi kasus, penyelidik
an klinis,dan metode observasi naturalistic.
5. Manfaat mempelajari psikologi pendidikan antara lain: untuk mempelajari situasi dalam situs pem
belajaran serta untuk penerapan prinsip-prinsip belajar mengajar.
B. Saran
1. Dalam penerapan metode pembelajaran terhadap peserta didik harus disesuaikan dengan kondis
i siswanya.
2. Sebagai seorang yang dijadikan contoh haruslah berbuat penuh pertimbangan karena sebagai fi
gur anak-anak dan peserta didik.
3. Sebaiknya bagi calon tenaga pendidik tidak menjadikan makalah ini sebagai satu-satunya refere
nsi dan bahan ajar.

DAFTAR PUSTAKA
Suryabrata, Sumadi. 1998. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya.
Purwanto, Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rosdakarya.
Fachruroji, Ahmad. 2013. Sejarah Psikologi Pendidikan dalam http://achmad-fachruroji.blogspot.com /20
12/03/sejarah-psikologi-pendidikan.html diakses pada 10 Maret 2015 pada jam 19.56 WIB.

[1] Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rosdakarya, 1998, hlm. 2.


[2] Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2010, hlm. 7.
[3] Ibid, hal. 10.
[4] Ibid, hal. 12.
[5] Fachruroji, Ahmad, Sejarah Psikologi Pendidikan dalam http://achmad-fachruroji.blogspot.com /2012/
03/sejarah-psikologi-pendidikan.html diakses pada 10 Maret 2015 pada jam 19.56 WIB.
[6] Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan,… hlm. 24.
[7] Ibid, hlm. 25.
[8] Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rosdakarya, hlm. 2.
[9] Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan,… hlm. 28.
[10] Ibid, hlm. 29.
[11] Ibid, hlm. 30.
[12] Ibid, hlm. 31.

Anda mungkin juga menyukai