Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN TENTANG PERANAN

PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN


Semester 3 / Fakultas Agama Islam / PAI B13
Dosen Pengampu: Ubbadul Adzkiya’,

Disusun oleh:
1. Nanda Yudistira (22106011300) 7. M. Ulil Absor (22106011296)
2. Ahmad Khamim M (22106011357) 8. M. Hadist Luthfi (22106011320)
3. Raya Maulana Wijaya (22106011298) 9. Aqlul Faqih A (22106011295)
4. Fatkur Rosi (22106011356) 10. Fajrul Falah (22106011319)
5. M. Syafiq Ghozali (22106011297) 11. M. Shaka (22106011294)
6. Miftakhus Safiq (22106011321)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat
hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul
”Peranan psikologi dalam pendidikan”. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Semoga kita mendapat syafaatnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis berharap
makalah yang sederhana dapat menjadi tambahan bagi pembaca yang ingin
mempelajari lebih jauh tentang peranan psikologi dalam pendidikan. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan. Dan makalah ini
masih kurang dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................3
LATAR BELAKANG.......................................................................................3
RUMUSAN MASALAH..................................................................................3
TUJUAN...........................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN...............................................................................................4
Pengertian Psikologi Pendidikan.............................................................4
Sejarah Psikologi Pendidikan..................................................................4
Peranan Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia.......................................5
Kedudukan Psikologi Pendidikan Dalam Proses Pendidikan.........................6

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN.................................................................................................8
SARAN.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi pendidikan merupakan salah satu ilmu humaniora yang
sangat penting bagi kehidupan manusia dalam menjawab problema-problema
yang berhubungan dengan psikis (kejiwaan) manusia terutama dalam hal
pendidikan. Psikologi pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam mempersiapkan guru dan calon guru yang profesional serta
berkompotensi dalam mengajar sebagaimana yang diharapkan sehingga dapat
mendidik generasi muda ke arah yang lebih baik. Namun, kenyataannya masih
banyak dijumpai dalam lingkungan akademik bahwa seorang pendidik tidak
mengerti tentang psikologi seperti pola mengajar yang terlalu cepat sehingga
mengganggu proses belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis dapat merumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu psikologi pendidikan?
2. Bagaimana sejarah psikologi pendidikan?
3. Bagaimana peranan pendidikan bagi kehidupan manusia?
4. Bagaimana kedudukan psikologi pendidikan proses pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui pengertian psikologi pendidikan.
2. Untuk mengetahui sejarah psikologi pendidikan.
3. Untuk mengetahui peranan pendidikan bagi kehidupan manusia.
4. Untuk mengetahui kedudukan psikologi pendidikan dalam proses
pendidikan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Pendidikan.


Menurut Ngalim Purwanto (1990: 1) mengatakan bahwa Psikologi
berasal dari kata psysche yang berarti jiwa, roh, dan logos yang berarti ilmu.
Sebenarnya terjemahan tersebut bertitik-tolak dari pandangan dualisme
manusia, yang menganggap bahwa manusia itu terdiri dari dua bagian, yakni
bagian jasmani dan rohani. Seolah-olah kalau kita mendengar kata “ilmu
jiwa”, maka terbayang pada kita bahwa yang dipelajari ialah sesuatu yang
tidak kelihatan yang berada dalam diri manusia. Segala sesuatu yang
kelihatan, yang bersifat jasmaniah pada diri manusia tidak menjadi persoalan.
Pandangan yang demikian adalah tidak benar, keliru, psikologi adalah
ilmu yang mempelajari manusia. Manusia sebagai suatu kesatuan yang bulat
antara jasmani dan rohani. Apa yang hendak diselidiki dalam psikologi ialah
segala sesuatu yang dapat memberikan jawaban tentang apa sebenarnya
manusia itu, mengapa ia berbuat demikian, apa yang mendorongnya berbuat
demikian, apa maksud dan tujuan ia berbuat demikian, dengan singkat dapat
kita katakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia. Pada pandangan pemakalah, contohnya ketika anda melihat
seseorang yang mengalami hambatan dalam belajar, maka jika anda
mengartikan bahwa psikologi pendidikan hanya membahas tentang jiwa saja,
maka anda akan berasumsi bahwa anak tersebut adalah seorang pemalas atau
orang memiliki kebiasaan buruk, padahal anda tidak pernah mengetahui
kenapa anak tersebut memiliki hambatan dalam belajar, sebagai seorang
pendidik seharusnya anda mengkaji kenapa anak tersebut mengalami masalah
belajar. Oleh karena itu, psikologi pendidikan merupakan suatu studi yang
membahas tentang perilaku seseorang yang berhubungan dengan proses
belajar mengajar sehingga seorang pendidik mengetahui apa sebenarnya yang
terjadi kepada manusia itu, kenapa dia berbuat demikian dan sebagainya
dengan mempertimbangkan segala pertimbangan yang positif terlebih dahulu.

B. Sejarah Psikologi Pendidikan.


Perkembangan psikologi pendidikan pada permulaan abad ke-20
ditandai penelian-penelitian psikologi ysng lebih khusus yang memberikan
dampak besar terhadap teori-teori dan praktek pendidikan. Tokohnya antara
lain Termann, Thorndike, dan jude. Aliran aliran psikologi yang berkembang
pada permulaan abad ke 20 yang mempelajari perilaku dan proses belajar dari
sudut pandang yang berbeda beda, juga telah memberikan pengaruh terhadap
perkembangan teori dan praktek pendidikan.
Ditinjau secara historis dapat dikemukakan bahwa ilmu yang tertua
adalah ilmu filsafat. Ilmu-ilmu yang lain tergantung dalam filsafat, dan
filsafat satu-satunya ilmu pada saat itu. Karena itu ilmu-ilmu yang tergabung

4
dalam filsafat akan dipengaruhi oleh sifat-sifat dari filsafat. Demikian pula
halnya dengan psikologi, yang pada akhirnya memisahkan diri dari filsafat.
Abad 20 terjadi perubahan besar mengenai konsepsi pendidikan dan
pengajaran. Perubahan tersebut membawa perubahan pula dalam cara belajar
mengajar di sekolah. Dari cara pengajaran lama, murid harus diajar dengan
memberi pengetahuan sebanyak mungkin dalam berbagai mata pelajaran,
berangsur-angsur beralih menuju ke arah penyelenggaraan sekolah progresif,
sekolah kerja, sekolah pembangunan, dan sekolah yang menggunakan cara
belajar siswa aktif.
Maka, seiring dengan harapan itu, pendidikan hendaknya berlangsung
secara psikologi. Hal itu disebabkan, bahwa pendidikan diselenggarakan untuk
anak didik. Jadi dalam pendidikan, perhatian diperuntukkan bagi terwujudnya
aktivitas belajar pada anak didik, demi terwujudnya aktivitas belajar yang
efektif. Pendidikan yang psikologis dalam arti bahwa pendidikan itu
berorientasi kepada sifat dan hakikat anak didik sebagai manusia yang
berkembang.

C. Peranan Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia.


Tujuan pendidikan adalah untuk memajukan perkembangan intelektual
dan emosional individu. Pendidikan membentuk karakter dan sikap individu
terhadap kehidupan dan orang lain. Ini bertujuan untuk mempromosikan
pengembangan keseluruhan kepribadian individu.
Pentingnya peran pendidikan dapat menjadi pengalaman belajar di
mana seseorang belajar tentang berbagai aspek kehidupan, memahami
perspektif yang berbeda dan mencoba menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pendidikan penting bagi anak-anak, orang dewasa dan masyarakat.
Pendidikan memberi orang pengetahuan tentang dunia di sekitar mereka dan
mengubahnya menjadi lebih baik. Ini mengembangkan pandangan orang
tentang kehidupan, membantu membentuk opini dan melihat hal-hal dalam
hidup.
Mahatma Gandhi pernah mengutip: “Hiduplah seolah-olah anda akan
mati besok. Belajarlah seolah-olah kamu akan hidup selamanya.” Ini
menggambarkan pentingnya pendidikan dan pembelajaran dalam hidup.
Ketika seorang anak pergi ke sekolah, ia mulai belajar, bermain dan
bersenang-senang dengan teman-temannya. Dengan belajar, ia memahami
posisinya dalam belajar. dan setelah beberapa saat sedikit belajar untuk
mencapai puncak. Bermain, dia mengerti logika menang, begitulah awal anda
menetapkan tujuan. Namun, orang tua harus memahami apakah anak-anak
mereka bekerja hanya untuk nilai atau tidak. Penting bagi mereka untuk
menyadari tujuan pendidikan dan cara kerjanya dalam kehidupan nyata.
Mereka mulai mempertahankan kehidupan yang terstruktur.
Peran adanya pendidikan dapat meningkatkan rasa percaya diri
seseorang, karena membuat seseorang sadar akan lingkungannya. Ini juga
membantu seseorang berkomunikasi lebih baik dan mengekspresikan

5
pendapatnya. Pikiran menjadi matang dengan pelatihan yang tepat. Seseorang
dapat menilai apa yang benar dan apa yang salah. Pendidikan membuat
seseorang mandiri dan membantunya mengikuti aturan negara. Pendidikan
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ini membantu orang memahami
kebutuhan mereka dan memberi mereka kesempatan untuk memenuhinya.
Pendidikan memberikan dasar untuk pengobatan yang tepat. Seseorang dapat
mulai bekerja di industri atau jasa profesional lainnya jika ia memiliki
pendidikan.

D. Kedudukan Psikologi Pendidikan Dalam Proses Pendidikan.


1. Menetapkan Tujuan Pembelajaran.
Tujuan pembelajaran mengacu pada perubahan perilaku yang dialami
siswa setelah dilaksanakannya proses pembelajaran. Psikologi pendidikan
membantu guru dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang
dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran.
Menurut Mazwan, tujuan pembelajaran yaitu bagaimana menciptakan
perilaku atau tingkah laku peserta didik setelah dilakukannya
pembelajaran, misalnya ketika belajar tentang mata pelajaran akhlak, maka
setelah dilakukan pembelajaran maka peserta didik akan terarah kepada
akhlak yang baik (akhlak terpuji) serta menjauhkan diri dari hal-hal yang
buruk karena pada pandangan Mazwan sukses tidaknya suatu
pembelajaran sangat tergantung kepada penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Sebaliknya, pembelajaran dikatakan gagal apabila setelah
pembelajaran peserta didik masih melakukan hal-hal yang buruk. Maka
peran psikologi pendidikan dalam hal ini yaitu menciptakan tujuan
pembelajaran sebaik mungkin guna meningkatkan efisiensi dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional.
2. Penggunaan Media Pembelajaran.
Pengetahuan tentang psikologi pendidikan diperlukan guru untuk
merencanakan dengan tepat media pembelajaran yang akan digunakan.
Misalnya penggunaan media audio-visual, sehingga dapat memberikan
gambaran nyata kepada peserta didik.
Menurut Pemakalah, psikologi juga berperan dalam menentukan
penggunaan media pembelajaran yang tepat dengan kondisi dan
perkembangan psikis seorang pendidik, misalnya dengan metode belajar
sambil bermain untuk anak SMP, ataupun penggunaan media audio-visual
untuk kelancaran proses belajar mengajar, terlebih ketika anda mengajar
struktur atom, maka media merupakan suatu alat yang sangat penting
supaya pendidik mampu memahami materi. Menurut pandangan saya,
sukses tidaknya proses belajar mengajar juga sangat ditentukan oleh
penggunaan media yang tepat.
3. Penyusunan jadwal Pelajaran.
Jadwal pelajaran harus disusun berdasarkan kondisi psikologi peserta
didik. Misalnya mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa seperti

6
matematika ditempatkan di awal pelajaran, di mana kondisi siswa masih
segar dan semangat dalam menerima materi pelajaran.
Menurut Pemakalah sendiri, psikologi pendidikan memiliki peran yang
sangat esensial bagi kelancaran suatu kegiatan akademik terutama dalam
memanajemenkan atau menyusun jadwal mata pelajaran yang baik dan
tepat berdasarkan psikologis anak, sebagai contoh mata pelajaran yang
bersifat mencari-cari seperti kimia, fisika dan matematika disusun di jam
pertama sekolah, sedangkan mata pelajaran yang di luar eksak, seperti
mata pelajaran Bahasa Indonesia, Agama dan sebagainya disusun tidak di
jam awal pelajaran. Mengingat bahwa kondisi siswa pada pagi hari masih
segar dan semangat dalam menerima materi pelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan psikologi pendidikan berperan dalam membantu guru untuk
merencanakan, mengatur dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar di
sekolah.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Psikologi pendidikan memiliki beberapa peran sebagai berikut yaitu,
membantu mempersiapkan guru dan calon guru, psikologi pendidikan
mempengaruhi perbaikan serta penyempurnaan kurikulum sekolah,
memahami Perbedaan Individu (peserta didik), penciptaan iklim belajar yang
kondusif di dalam kelas, pemilihan strategi dan metode pembelajaran,
memberikan bimbingan kepada peserta didik, serta mengevaluasi hasil
pembelajaran.
Psikologi juga memiliki peran bagi kehidupan manusia, yaitu dalam
bidang sosial, bidang bimbingan dan penyuluhan, bidang kepemimpinan dan
bidang kriminal.
Psikologi pendidikan berperan dalam proses belajar mengajar yaitu,
menetapkan tujuan pembelajaran, penggunaan media pembelajaran serta
penyusunan jadwal pelajaran.
B. Saran.
Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penyusun tentunya
mengalami banyak kekeliruan dan kesalahan-kesalahan baik dalam ejaan,
pilihan kata, sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa yang kurang
di pahami.
Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, dikarenakan
masih dalam tahap pembelajaran.

8
DAFTAR ISI

Agung, Ivan Muhammad. Kontribusi Psikologi dalam Penegakan Hukum di


Indonesia. Fakultas psikologi uin suska riau. 2012.
Lester D. Crow & Alice Crow, Educational Psychology, American Book
Company, New York, 1958.
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional,
Cv.Pedoman Ilmu jaya, jakarta.1996.
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Rosda. Jakarta, 1990.
Mustafa Hasan. Perspektif dalam psikologi sosial. Erlangga: jakarta 2009
Prabowo dan Puspita Wati. Psikologi pendidikan. Gunadarma: jakarta. 1997
Sofyan S. Willis, Psikologi Pendidikan, Alfabeta Bandung, Bandung, 2011

Anda mungkin juga menyukai