Disusun Oleh :
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
2.1 Pengertian Psikologi pendidikan ..........................................................2
2.2 Manfaat psikologi pendidikan bagi guru ..............................................5
2.3 Indikator yang Harus Dimiliki Guru ..................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 13
3.2 Saran ....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami,sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Pentingnya Psikologi
Pendidikan Bagi Guru”.
Makalah ini disusun dengan harapan bisa membantu dan menambah
pengetahuan pembaca mengenai psikologi pendidikan bagi guru. Penyusun
menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna, sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah ini di masa mendatang.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca terutama pendidik dan peserta didik.
Tim Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Psikologi dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata
Bahasa Inggris psychology. Kata psychology merupakan dua akar kata yang
bersumber dari Bahasa Greek (Yunani), yaitu ; 1) psyche yang berarti jiwa;
2) logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu
jiwa.
2
“tingkah laku” organisme. (Bruno, 1987). Pengertian ini merupakan
definisi paling kuno dan klasik yang berhubungan dengan filsafat Plato
dan Aristoteles.
Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan
me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan.
Menurut kamus besar bahasa indonesia pendidkan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
3
Menurut para ahli :
4
Menurut Barlow (1985) psikologi pendidikan adalah sebuah
pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian
sumber-sumber untuk membantu melaksanakan tugas sebagai guru dalam
proses mengajar-belajar secara lebih efektif.
5
Adapun fungsi dari psikologi pendidikan menurut Muhibbin Syah dalam
bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan adalah sebagai berikut:
1) Proses perkembangan siswa
Di kalangan para guru dan orangtua siswa terkadang
timbul pertanyaan apakah perbedaan usia antara seorang siswa
dengan siswa lainnya membuat perbedaan substansial (bersifat
inti) dalam hal merespons pengajaran.
Tahapan-tahapan perkembangan yang lebih perlu
dipahami sebagai bahan pertimbangan pokok dalam
penyelenggaraan proses belajar-mengajar adalah tahapan-
tahapan yang berhubungan dengan perkembangan ranah cipta
siswa dalam menjalani proses belajar-mengajar dan pembelajaran
materi tertentu, serta dalam mengikuti proses belajar-mengajar
yang dikelola guru kelas.
2) Cara belajar siswa
Dimanapun proses pendidikan berlangsung, alasan utama
kehadiran guru adalah untuk membantu agar belajar sebaik-
baiknya. Oleh karena itu, adalah esensial (pokok,dasar) bagi para
guru untuk memahami sepenuhnya cara dan tahapan belajar yang
terjadi pada diri siswanya. Pengetahuan mengenai proses belajar-
mengajar tersebut meliputi:
1. Signifikansi (arti penting) belajar;
2. Teori-teori belajar;
3. Hubungan belajar dengan memori dan pengetahuan; dan
4. Fase-fase yang dilalui dalam peristiwa belajar.
Selain itu, dapat juga dipahami mengenai pendekatan
belajar, kesulitan belajar, dan alternatif-alternatif yang dapat
diambil untuk menolong siswa dalam mengatasi kesulitan-
kesulitan belajarnya.
6
3) Cara menghubungkan mengajar dengan belajar
Tugas utama guru sebagai pendidik sebagaimana
ditetapkan oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional kita
adalah mengajar. Secara singkat mengajar adalah kegiatan
menyampaikan pengetahuan dan nilai-nilai moral yang terkandung
dalam pengetahuan tersebut kepada siswa. Agar kegiatan belajar-
mengajar ini diterima oleh para siswa, guru perlu berusaha
membangkitkan gairah dan minat belajar mereka. Kebangkitan
gairah dan minat belajar siswa akan mempermudah guru dalam
menghubungkan kegiatan mengajar dengan kegiatan belajar.
Dalam hal ini guru dituntut untuk memahami model-model
belajar, metode-metode mengajar dan strategi-strategi mengajar
yang sesuai dengan kondisi peserta didik.
4) Pengambilan keputusan untuk pengelolaan PMB
Untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan
kegiatan Proses Belajar-Mengajar (PMB), guru dituntut untuk
menempatkan diri sebagai pengambil atau pembuat keputusan
yang penuh perhitungan untung-rugi ditinjau dari sudut kajian
psikologis. Jika tidak, pengelolaan tahap-tahap interaksi mengajar-
belajar akan tersendat-sendat dan boleh jadi akan gagal mencapai
tujuannya.
7
b. Untuk Menciptakan Kondisi Belajar yang Kondusif
Salah satu alasan pentingnya psikologi pendidikan bagi seorang
guru adalah terciptanya kondisi belajar yang menyenangkan selama
proses pembelajran berlangsung baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Psikologi pendidikan akan memberikan gambaran terkait
karakter masing-masing siswa sehingga guru dalam melakukan proses
pembelajaran akan mampu menjalin hubungan emosional yang erat
baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa.
Dengan kondidi emosional yang terjalin erat dan harmonis tersebut
akan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan.
c. Untuk Menentukan Strategi Pembelajaran
Menentukan stategi pembelajaran salah satu faktornya adalah
kondisi peserta didik. Psikolgi pendidikan sebagai ilmu tentantang
kejiwaan manusia akan membantu guru dalam menentukan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan kondisi siswanya pada
saat itu. Hal tersebut penting karena strategi pembelajaran yang
diterapakan dalam pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan
siswa dalam meyerap materi pembelajaran yang diajarkan.
d. Memudahkan Membimbing Siswa
Selain sebagai seorang pendidik dan pengajar, seorang guru juga
adalah model dan pembimbing bagi siswanya. Seorang guru harus
mampu memberikan pandangan yang akan memotivasi siswanya
menyelesaikan perseolan yang dihadapi. Psikologi pendidikan sangat
berperan penting untuk memainkan ritme gerakan mental siswa agar
arahan dan bimbingan guru bisa ia terima.
e. Untuk Menentukan Pendekatan yang Cocok Dengan Siswa
Sebagai seorang guru, ia harus bisa mengukur dan menganalisa
tingkat perkembangan siswany baik secara kognitif maupun secara
afektif atau sikap. Psikologi pendidikan akan memberikan gambaran
kepada guru terkait perkembangan siswa tersebut. Dengan memahami
perkembangan siswa, guru akan mudah menentukan treatmen atau
pendekan yang cocok dengan masing-masing siswa.
8
Sifat-sifat psikologis anak didik
Menurut (Imam & Lasan, 2018), sifat-sifat psikologis anak didik adalah
sebagai berikut:
9
4) Disamping adanya perbedaan watak, juga ada perbedaan pribadi
pada diri anak, yang mana antara pribadi dan watak sering diartikan
sama. Untuk dapat membentuk pribadi anak yang baik, maka seorang
guru harus mempelajari atau memiliki pengetahuan tentang kepribadian
itu sendiri.
Seorang guru dinilai tidak hanya dari aspek keilmuan saja, tapi juga dari
aspek kepribadian yang ditampilkannya. Mampukah menarik anak didik dan
memunculkan aura optimis dalam menghadapi berbagai tanggapan hidup,
atau kepribadian yang acuh tak acuh, pesimis, dan tidak mampu
memancarkan aura optimis, yang kesemuanya tercantum dalam konsep
kepribadian. Menurut Theodore M. Newcomb diartikan sebagai organisasi
sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki oleh seseorang sebagai latar
belakang terhadap perilaku. Yang mana organisasi tersebut yaitu bagaimana
seseorang berbuat, mengetahui, berpikir, merasakan, dan menanggapi suatu
keadaan. Kepribadian merupakan organisasi faktor-faktor biologis, psikologi,
dan sosiologi yang mendasari perilaku individu. kepribadian mencangkup
kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang khas dimiliki oleh seseorang
yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. (Roqib
& Nurfuandi, 2009)
10
Seorang guru harus mempunyai kepribadian sehat yang akan
mendorongnya mencapai puncak prestasi. Kepribadian yang sehat diartikan
kepribadian yang secara fisik dan psikis terbebas dari penyakit tetapi bisa
juga diartikan sebagai individu yang secara psikis selalu berusaha menjadi
sehat. Adapun indikator yang terdapat pada kepribadian seorang guru :
11
jawab terhadap perbuatan yang dilakukannya. Walaupun guru harus
tegas, tapi cara yang dilakukan tetap tidak boleh kasar. Tegas bukan
identik dengan kasar, tegas bisa dengan pendekatan yang humanis,
persuasif, dan psikologis sehingga lebih bisa menyadarkan anak didik
secara emosional.
e. Dekat dengan anak didik. Kedekatan membawa efek posi- tif bagi
pembelajaran. Kedekatan ini akan menciptakan hubungan batin dan
keakraban dalam bergaul. Anak didik tidak takut bertanya dan
berkonsultasi masalah yang dihadapi kepada gurunya. Lewat kedekatan
inilah, murid akan tahu kebijakan guru, sikap perilaku guru, dan sepak
terjang guru. Dan ini akan memunculkan inspirasi bagi peserta didik untuk
meniru dan mengembangkan apa yang ada pada guru.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Psikologi pendidikan tentu saja penting bagi guru atau calon guru.
Karena dengan mempelajari psikologi pendidikan kegiatan belajar-
mengajar akan lebih baik. Melalui psikologi pendidikan guru dapat
memahami suatu masalah dari sudut pandang lain. Guru dapat
memahami karakter siswanya, memahami sistem pembelajaran seperti
apa yang sesuai dengan kondisi dan keadaan siswanya.
Seorang guru tidak hanya dilihat dari aspek keilmuan saja, tetapi
juga dari aspek kepribadian. Seorang guru harus mempunyai
kepribadian yang sehat sehingga akan mendorongnya mencapai puncak
prestasi. Kepribadian yang sehat diartikan kepribadian yang secara fisik
dan psikis terbebas dari penyakit tetapi bisa juga diartikan sebagai
individu yang secara psikis selalu berusaha menjadi sehat. Seorang guru
harus memiliki kepribadian seperti bertanggung jawab, tidak emosional,
lemah lembut, tidak menakut - nakuti, dan dekat dengan anak didik.
3.2 Saran
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Psikologi
pendidikan bagi guru ini diharapkan pembaca dapat memahami apa yang
dimaksud dengan psikologi pendidikan serta manfaatnya bagi guru.
Sehingga tujuan ditulisnya makalah ini dapat tercapai secara maksimal,
serta memberikan bekal wawasan pengetahuan bagi pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin.(1972).https://www.kompasiana.com/ansarzainuddin0414/5e002628d54
1df215f333922/pentingnya-psikologi-pendidikan-bagi-guru.
(diakses pada 04 Februari 2020)
Muhibbin.(2017).https://www.kompasiana.com/ansarzainuddin0414/5e002628d5
41df215f333922/pentingnya-psikologi-pendidikan-bagi-guru.
(diakses pada 04 Februari 2020)
14
Surya.(1982).https://www.kompasiana.com/ansarzainuddin0414/5e002628d541d
f215f333922/pentingnya-psikologi-pendidikan-bagi-guru. (diakses
pada 04 Februari 2020)
15
16