Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Teori-Teori Psikologi Belajar

Dosen Pengampu : Novia Winda, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Nurhastina Fitrianti (3061746039)

Tri Wahyuningsih (3061746020)

Hendra Maulana (3061746011)

Syahrianor (3061746026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

BANJARMASIN

2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur disampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan


Rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah dengan judul “Teori-Teori Psikologi Belajar”, Merupakan hasil
rangkaian untuk memenuhi tugas Pendidikan Sosial dan Budaya, makalah ini juga
menguraikan beberapa materi mengenai Teori-Teori Psikologi Belajar dan juga
untuk mempermudah pemahaman pada kita semua, khususnya mahasiswa Stkip
PGRI Banjarmasin .
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan dimasa
mendatang dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, September 2018

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................iii

BAB I......................................................................................................1

PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................2

1.3 Tujuan......................................................................................2

BAB II.....................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................3

2.1 Pengertian Psikologi pendidikan...........................................3

2.2 Teori-Teori Belajar Psikologi Pendidikan............................4

2.2.1 Teori-Teori Belajar Psikologi Behavioristik.................4

2.2.2 Teori Belajar Psikologi Kognitif....................................5

2.2.3 Teori - teori Belajar Psikologis Humanistis..................6

2.3 Tujuan Belajar........................................................................7

2.4 Prinsip – Prinsip dalam Belajar............................................8

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar....................10

2.5.1 Faktor Internal..............................................................10

2.5.2 Faktor Eksternal............................................................11

BAB III.................................................................................................13

PENUTUP............................................................................................13

3.1 Kesimpulan............................................................................13

iii
3.2 Saran......................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................15

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu jiwa pendidikan yang lebih dikenal dengan psikologi pendidikan
terdiri dari dua kata, yaitu psikologi dan pendidikan. Psikologi berasal dari bahasa
Yunani psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah
psikologi berarti ilmu tentang jiwa. Adapun mengenai pendidikan menurut kamus
besar bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pembelajaran dan pelatihan. Sedangkan pengertian psikologi pendidikan
menurut Alice Crow, yaitu study tentang belajar, pertumbuhan dan kematangan
individu serta penerapan prinsip-prinsip ilmiah tentang reaksi manusia yang
mempengaruhi belajar dan mengajar.
Pengetahuan psikologi pendidikan merupakan salah satu pengetahuan
yang perlu dipelajari dan dipahami oleh seorang guru agar dapat menjalanakan
tugas sebagai guru dengan cara yang sebaik-baiknya. Jadi seorang guru harus
menguasai mata pelajaran yang diberikan tetapi perlu juga memahami mereka
yang dipimpinnya dalam proses pendidikan.
Para ahli psikologi dan pendidikan pada umumnya berkeyakinan bahwa
dua orang anak (yang kembar sekalipun) tak pernah memiliki respon yang sama
persis terhadap situasi belajar mengajar disekolah. Keduanya sangat mungkin
berbeda dalam hal pembawaan, kematangan jasmani, itelegensi, dan keterampilan
motor/jasmaniah.
Pendidikan, selain merupakan prosedur juga merupakan lingkungan yang
menjadi tempat terlibatnya individu yang saling berinteraksi. Dalam interaksi
antar individu ini baik antar guru dengan para siswa maupun antar siswa dengan
siswa lainnya, terjadi proses dan peristiwa psikologi. Peristiwa psikologi ini

1
2

sangat perlu untuk dipahami dan dijadikan landasan oleh para guru dalam
memperlakukan para siswa secara tepat.
Apapun yang disimpulkan para ahli tentang psikologi pendidikan, dapat
disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang
dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada masalah
pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat
hubungannya dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses
dan keberhasilan belajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud psikologi pendidikan?
2. Bagaimana teori-teori belajar psikologi pendidikan?
3. Apa tujuan belajar?
4. Bagaimana prinsip-prinsip dalam belajar?
5. Apa faktor yang mempengaruhi dalam belajar?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud psikologi pendidikan.
2. Untuk mengetahui teori-teori belajar psikologi pendidikan.
3. Untuk mengetahui apa tujuan belajar.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam belajar.
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dalam belajar.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi pendidikan

Secara etimologi kata psikologi berasal dari bahsa yunani kuno psyche dan
logos. Kata psyche artinya “jiwa, roh, atau sukma”, sedangkan kata logos berarti
“ilmu”. Jadi secara harfiah psikologi berarti “ilmu jiwa”, atau ilmu yang objek
kajiannya adalah jiwa. psikologi lebih membahas atau mengkaji sisi-sisi manusia
dari segi yang bisa di amati. Psikologi adalah ilmu yang mencoba mengkaji akal
manusia dan segala menifestasinya yang mengatur prilaku manusia itu. Tujuan
pengkajian akal ini adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol
prerilaku manusia.

Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia


belajar dalam pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi
pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasi. Psikologi
berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan berkembang, dan sering terfokus
pada sub kelompok seperti berbakat anak-anak dan mereka yang tunduk pada
khusus penyandang cacat .

Psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki


masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut
ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih
berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan
dan menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di
dalam pendidikan.

Psikologi pendidikan merupakan studi yang sistematis terhadap proses dan


faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah
proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Dari

3
4

batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan
dengan tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa ahli
psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi
pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan
memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses
dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.

2.2 Teori-Teori Belajar Psikologi Pendidikan


Dengan berkembangnya psikologi dalam pendidikan, maka bersamaan
dengan itu bermunculan berbagai teori tentang belajar. Adapun uraian masing-
masing kelompok teori belajar tersebut sebagai berikut:

2.2.1 Teori-Teori Belajar Psikologi Behavioristik


Teori belajar psikologi behavioristik dikemukakan oleh psikolog
behavioristik. Mereka ini sering disebut “contemporary behaviorists” atau juga
disebut “S – R psychologists”. Mereka berpendapat, bahwa tingkah laku manusia
dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement) dari
lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang
erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulasinya.
Guru-guru yang menganut pandangan ini berpendapat bahwa tingkah laku
murid-murid merupakan reaksi-reaksi terhadap lingkungan mereka pada masa lalu
dan masa sekarang, dan bahwa segenap tingkah laku merupakan hasil belajar. Kita
dapat menganalisis kejadian tingkah laku dengan jalan mempelajari latar belakang
penguatan (“reinforcement”) dalam tingkah laku tersebut.
1. Skinner’s Operant Conditioning
Skinner menganggap “reward” atau “reinforcement” sebagai faktor
terpenting dalam proses belajar. Skinner berpendapat, bahwa tujuan psikologi
adalah meramal dan mengontrol tingkah laku.
Operants Conditioning, suatu situasi belajar dimana suatu respon dibuat
lebih kuat akibat reinforcement langsung. Dalam pengajaran Operants
Conditioning menjamin respon-respon terhadap stimulus. Apabila murid tidak
menunjukan reaksi-reaksi terhadap stimulus, guru tidak mungkin dapat
membimbing tingkah lakunya ke arah tujuan behavior. Guru berperan penting di
5

dalam kelas untuk mengontrol dan mengarahkan kegiatan belajar kea rah
tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.

2.2.2 Teori Belajar Psikologi Kognitif


Psikologi kognitif adalah pendekatan yang sangat berhasil terhadap
psikologi dan telah mendominasi psikologi selama beberapa waktu. Psikologi
kognitif menekankan proses-proses mental dan pengaruhnya pada perilaku kita.
Psikologi kognitif merupakan suatu bidang studi yang berdiri sendiri, sekaligus
sebuah pendekatan untuk semua bidang psikologi.
Dalam teori belajar berpendapat, bahwa tingkah laku seseorang tidak
hanya dikontrol oleh “reward” dan “reinforcement”. Mereka ini adalah para ahli
jiwa aliran koginitifis. Menurut pendapat mereka, tingkah laku seseorang
senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan
situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Dalam situasi belajar, seseorang terlibat
langsung dalam situasi itu dan memperoleh “insight” untuk pemecahan masalah.
Jadi kaum kognitif berpandangan, bahwa tingkah laku seseorang lebih bergantung
kepada insight terhadap hubungan-hubungan yang ada dalam situasi. Keseluruhan
adalah lebih daripada bagian-bagiannya.

1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget


Piaget meneliti dan menulis subjek perkembangan kognitif dari 1929 sampai
1980. Tidak seperti ahli-ahli psikologi sebelumnya, piaget menyatakan cara
berpikir anak-anak berbeda bukan hanya kurang matang dibandingkan orang
dewasa karena kalah pengetahuan, tetapi juga berbeda secara kualitatif. Artinya
cara anak-anak berpikir tidak sama dengan oranag dewasa. Tatkala dikemukakan
pertama kali oleh piaget, teori ini sangat radikal, tetaapi saat ini secara umum
sudah diterima dalam psikologi perkembangan kognitif.

2. Teori Belajar “Cognitive-Field” dari Lewin


Kurt Lewin (1892-1947) mengembangkan suatu teori belajar “cognitive-
field” dengan menaruh perhatian kepada kepribadian dan psikologi sosial. Lewin
memandang masing-masing indnividu berada di dalam suatu medan kekuatan,
6

yang bersifat psikologis. Medan kekuatan psikologis dimana individu bereaksi


disebut “life space”. “Life space” mencakup perwujudan lingkungan dimana
individu bereaksi, misalnya orang-orang yang ia jumpai, objek materiil yang ia
hadapi, serta fungsi-fungsi kejiwaan yang ia miliki.
Lewin berpendapat, bahwa tingkah laku merupakan hasil interksi
antarkekuatan-kekuatan, baik yang dari dalam diri individu seperti tujuan,
kebutuhan, tekanan kejiwaan; maupun dari luar diri individu seperti tantangan
dan permasalahan.

2.2.3 Teori - teori Belajar Psikologis Humanistis


Menurut para pendidikaliran humanistis penyusunan dan penyajian materi
pelajaran harus sesuaidngan perasaan daan perhatian siswa. Tujuan utama para
pendidik ialah membantu siswa mengembangkan dirinya, yaitu membantu
masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia
yang unik dan membantunya mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri
mereka.

1. Awal Timbulnya Psikologi Humanistis


Pada akhir tahun 1940-an muncullah suatu perspektif psikologi baru. Orang-
orang yang terlibat dalam penerapan psikologilah yang berjasa dalam
perkembangan ini, misalnya ahli-ahli psikologi klinik, pekerja-pekerja sosial, dan
konselor, bukan merupakan hasil penelitian dalam bidang proses belajar. Gerakan
ini berkembang, dan kemudian dikenal sebagai psikologi humanistis,
eksestransisal, perseptual, atau fenomenologikal. Psikologi ini berusaha untuk
memahami perilaku seseorang dari sudut si pelaku (behaver), bukan dari
pengamat observer.

2. Tokoh – Tokoh Humanistis


Ada beberapa tokoh yang menonjol dalam aliran humanistis seperti:
a. Combs
Combs dan kawan-kawan menyatakan bahwa apabila kita ingin
memahami perilaku orang kita harus memahami dunia persepsi orang itu.
7

Apabila kita ingin mengubah keyakinan atau pandangan orang itu, perilaku
dalamlah yang membedakan seseorang dari yang lain.

b. Maslov
Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut,
seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil
kesempatan, takut untuk memhayakan apa yang sudah iya miliki dan sebagainya.
Tetapi mendorong untuk maju kearah keutuhan , dan keunikan diri, ke arah
berfungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia
luar dan padda saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri.
c. Rogers
Rogers meyakini bahwa orang-orang memiliki potensial alamiah untuk
belajar dan mau belajar. Teori Rogers membahas pembelajaran dan pengajaraan.
Ia menunjukan sejumlah prinsif-prinsif belajar humanistik yang penting di
antaranya
1) Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami.
2) Belajar yang bermakna di peroleh siswa dengan melakukannya.
3) Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya,
perasan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang
mendalam.
4) Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah
belajar mengenai proses belajar suatu keterrbukaan yang terus menerus
terhadap pengelaman dan penyatuannya kealam dirinya sendiri mengenai
proses perubahan itu.

2.3 Tujuan Belajar


Beajar merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang
seccara maksimal untuk dapat menguasai atau memperoleh sesuatu karena itu
perlu diketahui seluk beluk belajar, terutama bagaimana caranya.
Belajar dapat didefinisikan, “Suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan
mengadakan perubahan di dalam diri seseorang mencakup perubahan tingkah
laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.
8

Diantara beberapa ditujuan belajar adalah sebagai berikut:


1. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan
kemampuan dalam berpikir sebagai yang tidak bisa dipisahkan. Dengan kata lain
tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan.
Tujuan ialah yang besar memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya
dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peran guru sebagai pengajar lebih
menonjol.

2. Penanaman konsep dan keterampilan


Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu
keterampilan. Keterampilan itu memang dapat di didik, yaitu dengan banyak
melatih kemampuan.

3. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, pelaku dan pribadi anak didik, guru
harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan
kecakapan mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan
pribadi guru itu sendiri sebagai contoh.

2.4 Prinsip – Prinsip dalam Belajar


Prinsip-prinsipdalam belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak,
dan sumber motivasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik
antara pendidik dengan peserta didik.
1. kematangan Jasmani Dan Rohani
Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai kematangan
jasmani dan rohani sesuai dangan tingkatan yang di pelajarinya.kematangan
jasmani yaitu telah sampai pada batas minimal umur serta kondisi fisiknya telah
cukup kuat untuk melakukan kegiatan belajar.kematangan rohani artinya telah
memiliki kemampuan secara fisikologis untuk melakukan kegiatan belajar.
9

2. Memiliki Kesiapan
Setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar harus memiliki
kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup baik,mntal maupun perlengkapan
belajar.kesiapan fisik berarti memiliki tenaga cukup dan kesehatan yang
baik,sementara kesiapan mental, memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk
melakukan kegiatan belajar.

3. Memahami Tujuan
Setiap orang yang belajar harus memahami apa tujuannya.prinsip ini
sangat penting dimiliki oleh orang belajar agar proses yang dilakukannya dapat
cepat selesai dan berhasil.
Orang yang mempelajari sesuatu harus memahami apa tujuan dan apa
gunanya dia belajar.dengan mengetahui tujuan belajar akan dapat mengadakan
persiapan yang di perlukan,baik fisik maupun mental,sehingga proses belajar yang
dilakukan dapat berjalan lancer dan berhasil dengan memuaskan.

4. Memiliki Kesungguhan
Orang yang belajar harus memiliki kesumgguhan untuk melaksanakannya,
belajar dengan sungguh-sungguh serta tekun akan memperoleh hasil maksimal
dan penggunaan waktu yang efektif.prinsip kesungguhan sangat penting
artinya,biarpun seseorang itu sudah memiliki kematangan kesiapan serta
mempunyai tujuan yang konkret dalam melakukan kegiatan belajarnya, tetapi
kalau tidak bersungguh-sungguh, belajar asal ada saja, bermalas malasan,
akibatnya tidak memperoleh hasil yang memuaskan.

5. Ulangan Dan Latihan


Suatu yang di pelajari perlu di ulang-ulang agar meresap dalam otak,
sehingga di kuasai sepenuhnya dan suka di lupakan.mengulang pelajaran adalah
salah satu cara untuk membantu berfungsinya ingatan.
10

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar


Ada dua faktor yang mempengaruhi dalam belajar yaitu: faktor internal
dan faktor ekstrnal, faktor internal yaitu, kesehatan, intelegensi dan bakat, minat
dan motivasi, cara belajar, sedangkan faktor eksternal yaitu, keluarga, sekolah,
masyarakat, dan lingkungan sekitar.

2.5.1 Faktor Internal


1. Kesehatan
Kesehatan jasmani rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan
belajar, bila seseorang selalu tidak sehat ,sakit kepala,demam,dan
sebagainya,dapat mengakibatkan tidak bergairahnya untuk belajar.karna
itu,pemeliharaan kesehatan sangat penting bagi setiap orang baik fisik maupun
mental.

2. Intelegensi Dan Bakat


Seseorang yang memiliki intelegensi yang baik (IQ) yang tinggi umumnya
mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik.sebaliknya orang yang
intelegensinya rendah,cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat
berfikir sehingga prestasi belajarnya pun rendah.

3. Minat Dan Motivasi


Minat dan motivasi adalah 2 aspek psikis yang juga besar pengaruhnya
terhadap pencapaian prestasi belajar.minat dapat timbul karna daya tarik dari luar
dan juga dating dari hati.minat yang besar terhadap suatu merupakan modal yang
besar artinya untuk mencapai memperoleh benda atau tujuan yang di minati itu
Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong untuk melakukan suatu
pekerjaan titik yang berasal dari dalam dan juga dari luar.kuat lemahnya motivasi
belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilannya.
11

4. Cara Belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya.
Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis,fisikologis ,dan ilmu
kesehatan, akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan
Teknik-teknik belajar perlu di perhatikan bagaimana caranya membaca,
mencatat, menggaris bawahi, membuat ringkasan atau kesimpulan, apa yang
harus dicatat dan sebagainya.selain dari teknik tersebut perlu juga di perhatikan
waktu belajar,tempat belajar, fasilitas, penggunaan media pengajaran dan
penyesuaian bahan pembelajaran.

2.5.2 Faktor Eksternal


1. Keluarga
Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak=anak, serta family penghuni rumah.
Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhailan anak dalam
belajar, tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penhasilan, cukup
atau tidaknya perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya orang tua,
akrab atau tidaknya hubungan antara orang tua dan anak-anakt, tenang atau
tiaknya situasi di daalam rumah, semua itu turut mempengaruhi hasil belajar
anak.

2. Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan
belajar, kualitas guru, metode mengajar, kesesuaian kurikulum engan
kemampuan ana, keadaan fasilitas di sekolah, keadaan ruangan, dan sebagainya,
semua itu turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak.

3. Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan potensi belajar,bila di sekitar tempat
tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, hal
ini akan mendororng anak dalam belajar. Tetapi sebaliknya apabila tinggal di
lingkungan anak-anak nakal, tidak sekolah, dan pengangguran, hal ini akan
mempengaruhi semangat belajar sehingga motivasinya kurang.
12

4. Lingkungan sekitar
Keadaan lingkungan tempat tinggal juga sangat penting dalam
mempengaruhi proses belajar, keadaan rumah, keadaan suasana sekitar, keadaan
iklim, dan sebagainya. Semua ini akan mempengaruhi kegairahan untuk belajar
13

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari pembahasan makalah
diatas adalah
1. Yang dimaksud psikologi adalah ilmu yang mencoba mengkaji akal manusia
dan segala menifestasinya yang mengatur prilaku manusia itu. psikologi
pendidikan merupakan studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-
faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah
proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar
2. Adapun teori-teori belajar psikologi pendidkan ada tiga yaitu:
a. Teori belajar Psikologi Behavioristik
b. Teori belajar Psikologi Kognitif
c. Teori belajar Psikologis Humanistis
3. Tujuan belajar Belajar dapat didefinisikan, “Suatu usaha atau kegiatan yang
bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang mencakup
perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan,
dan sebagainya. Untuk mendapatkan pengetahuan Diantara beberapa ditujuan
belajar adalah sebagai berikut:
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
b. Penanaman konsep dan keterampilan
c. Pembentukan sikap
4. Ada pun prinsip-prinsip dalam belajar adalah
5. Ada dua faktor yang mempengaruhi dalam belajar yaitu: faktor internal dan
faktor ekstrnal, faktor internal yaitu, kesehatan, intelegensi dan bakat, minat
dan motivasi, cara belajar, sedangkan faktor eksternal yaitu, keluarga,
sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

13
14

3.2 Saran
Semoga makalah yang kami susun bisa membantu kita lebih memahami
tentang, Teori-Teori Belajar Psikologi Pendidikan. Mohon dimaklumi jika
didalam makalah kami ini terdapat beberapa kekeliruan atau kesalahan baik
bahasa maupun pemahaman. Karena tiadalah sesuatu yang sempurna yang bisa
manusia ciptakan.
DAFTAR PUSTAKA

Dalyono , Muhammad.(2015).Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Jarvis, Matt. 2000. Theoretical Approaches in Phishology. Edisi ke 10.


Diterjemahkan: SPA-Teamwork. Bandung: Penerbit Nusa Media.

Rohmah, Noer. (2015). Psikologi Penddidikan. Yogyakarta: Kalimedia.

Chaer, Abdul. (2009). Psikolinguistik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Setiawan, Dimas. (2012). Definisi Psikologi Pendidikan.


Tersedia di http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-psikologi-
pendidikan.html
(Diakses pada tanggal 27 September)

Elfadiany, Mufida. (2014). Belajar, Tujuan Belajar dan Faktor – faktor yang
Mempengaruhi Belajar.
Tersedia di https://www.kompasiana.com/elfa.dianymufida/belajar-tujuan-
belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar/
(Diakses pada tanggal 27 September)

15

Anda mungkin juga menyukai