Anda di halaman 1dari 19

CAKUPAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pisikologi


Dosen pengampu: Siti Masito Hasibuan

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV :

1. ROBIYATUN ADAWIYAH
2. TENGKU EMMA AUDIVIA
3. PARLAUNGAN HASIBUAN
ROGRAM STUDY PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PADANG LAWAS
2023

KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya, kami
dapat menyelesaikan makalahini tepat waktu tanpa ada halangan dan sesuai dengan harapan kami

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Lailan Aprina Siregar, M.Sisebagai dosen
pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan Dasar yang telah membantumemberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami.Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan
makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
terutama dalam dunia kependidikan.
Sibuhuan, 16 Februari 2023

Kelompok II

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………………………………………………………..IV

LATAR BELAKANG
……………………………………………………………………………………………….1
RUMUS
MASALAH………………………………………………………………………………..................1
TUJUAN MAKALAH
….………………………………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………3

Pengertian psikologi pendisikan


………………………………………………………………………....3
Ruang lingkup psikologi
pendidikan…………………………………………………………………....4
Manfaat pembelajaran psikologi
………………………………………………………………………..4
Peranan psikologi dalam Dunia pendidikan
…………………………………………………………5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………….....I

Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………...II

LAMPIRAN……………………………………………………………………………………………………….!!!

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Peserta didik adalah makhluk sosial, sebagai makhluk sosial ia membutuhkan orang lain untuk
tumbuuh kembang menjadi manusia seutuhnya. Dalam perkembanagannya pendapat dan siskap
peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar sesama peserta didik
maupun dengan proses sosialisasi pesera didik.

Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan
dalam berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya.
Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirasakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka
telah mampu mengenal manusia laiin, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak sudah mampu
membedakan senyum dan ekspresi-ekpresi lainnya.

Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang umtuk memahami orang lain sebagi
individu yang unik. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, dan nilai-nilai atau perasaan sehingga
mendorong remaja untukbersosialisasi lebih akrab denagn lingkungan sebayanya dan lingjungan
masyarakat, baik melalui persahabatan.Masa dewasa merupakan masa tenang setelah mengalami
berbagai aspek gejolak perkembangan pada masa remaja. Meskipun segi-segi yang dipelajari sama
tetapi isi bahasannya berbeda, karena pada masa dewasa merupakan masa pematangan
kemampuan dan karakteristik yang telah dicapai pada masa remaja. Oleh karena itu perkembangan
sosial orang dewasa tidak akan jauh berbeda kaitannya dengan perkembangan sosial
remaja. Berdasarkanhal-hal yang diuraikan di atas maka kamipenyusun akan menyusun makalah
dengan judul ”Konsep Dasar Belajar”.

RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan pegertian psikologipendidikan


2. Sebutkan Ruang lingkup psikologi pendidikan

TUJUAN MAKALAH

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah sebagai berikut:

1. Agar sebagai mahasiswa kita tahu tentang apa itu psikologi pendidikan
2. Supaya kita tahu apa yang menjadi ruang lingkup dalam psikologi pendidikan
3. Agar kita tahu metode –metode apa yang digunakan dalam psikologi pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Psikologi terdiri atas dua kata, yaitu psyche dan logos, psche adalah bahasa
Yunani yang artinya jiwa, sedangkan logos artinnya ilmu. Jadi psikologi
dapat diartikan dengan ”ilmu Jiwa”. Makna ilmu jiwa bukan mempelajari
jiwa dalam pengertian jiwa sebagai soul atau roh, tetapi lebih kepada
mempelajari gejala – gejala yang tampak dari manusia yang ditafsirkan
sebagai latar belakang kejiwaan seseorang atau spirit dari manusia sebagai
makhluk yang berjiwa.

Manusia terdiri atas jasmani dan rohani. Jasmani sama dengan badan atau
anggota tubuh, sedangkan rohani sering diartikan dengan jiwa. Fungsi
badan atau tubuh bergantung pada jiwa karena jiwalah yang membuat
tubuh dapat berfungsi. Orang yang jiwanya diambil Tuhan, berarti tubuhnya
mati. Jiwa berbeda dengan jasmani atau tubuh karena jiwa bukan sesuatu
yang bersifat materi sehingga jiwa tidak dapat dipelajari secara langsung,
melainkan melalui tubuh. Segala sesuatu yang diperlihatkan oleh tubuh
melalui perilaku tertentu dipelajari sebagai bagian dari gambaran jiwa.

Psikologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sifat – sifat
kejiwaan manusia dengan cara mengkaji sisi perilaku dan kepribadiannya,
dengan pandangan bahwa setiap perilaku manusia berkaitan dengan latar
belakang kejiwaannya. Jadi jiwa mengandung pengertian – pengertian, nilai
– nilai kebudayaan dan kecakapan – kecakapan.[4]

Pendidikan berasalah dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me
sehingga “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam
memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan
pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1991: 232). Selanjutnya , pengertian “pendidikan” menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset


psikologis yang menyediakan serangkaian sumber – sumber untuk
membantu anda melaksankan tugas sebagai seorang guru dalam proses
belajar-mengajar secara lebih efektif (Barlow: 1985). Dalam definisi lain
(Tardif: 1987) psikologi pendidikan sebagai sebuah bidang studi yang
berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia
untuk usaha-usaha kependidikan. Adapun ruang lingkupnya, meliputi :

1. Situasi atau tempat yang berhubungan dengan mengajar dan belajar.


2. Tahapan – tahapan dalam mengajar dan belajar.
3. Hasil – hasil yang dicapai oleh proses mengajar dan belajar

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah


pemahaman dari uraian psikologi yang dalam penguraian lebih
menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik
fisik maupun mental, yang sangat erat hubunhgannya dalam masalah
pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.
[5]
1. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Ilmu Jiwa pendidikan (Psikologi Pendidikan) pada dasarnya adalah sebuah


disiplin psikologi yang khusus mempelajari, meneliti, dan membahas
seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan yang
meliputi tingkah laku belajar (oleh siswa), tingkah laku mengajar (oleh guru),
dan tingkah laku belajar mengajar (oleh guru dan siswa yang saling
berinteraksi).

Inti persoalan psikologis dalam psikologi pendidikan tanpa mengabaikan


persoalan psikologi guru, terletak pada siswa. Pendidikan pada hakikatnya
adalah pelayanan yang khusus diperuntukkan bagi siswa. Karena itu, ruang
lingkup pokok bahasan psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologi
pendidikan sebagai ilmu, juga berbagai aspek psikologis para siswa
khususnya ketika mereka terlibat dalam proses belajar dan dalam proses
belajar-mengajar.
Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan
psikologi pendidikan menjadi tiga macam, yaitu:

1. okok bahasan mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-


prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar siswa, dan lain sebagainya.
2. Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan
peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan
lingkungan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan
dengan kegiatan belajar siswa.

Sementara itu, Samuel Smith sebagaimana yang dikutip Suryabrata (1984),


menetapkan 16 topik bahasan yang rinciannya sebagai berikut:

1. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan (the science of educational


psychology).
2. Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir (heredity).
3. Lingkungan yang bersifat fisik (physical structure).
4. Perkembangan siswa (growth).
5. Proses-proses tingkah laku (behavior process).
6. Hakikat dan ruang lingkup belajar(nature and scope of learning).
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar (factors that condition
learning).
8. Hukum-hukum dan teori-teori belajar (laws and theoris of learning).
9. Pengukuran, yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan-batasan
pengukuran/evaluasi (measurement: basic principles and definitions).
10. Transfer belajar, meliputi mata pelajaran (transfer of learning subject
matters).
11. Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran (practical aspects
of measurement).
12. Ilmu statistik dasar (element of statistics).
13. Kesehatan rohani (mental hygiene).
14. Pendidikan membentuk watak (character educations).
15. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah
menengah (psychology of secondary school subjects).
16. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah
dasar (psychology of elementary school subjects).

Dari rangkaian pokok-pokok bahasan diatas, tampak sangat jelas bahwa


masalah belajar (learning) adalah masalah yang paling sentral dan vital, (inti
dan amat penting) dalam psikologi pendidikan. Dari seluruh proses
pendidikan kegiatan belajar siswa merupakan kegiatan yang paling pokok.
Hal ini bermakna bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
banyak terpulang kepada proses belajar siswa baik ketika ia berada di dalam
kelas maupun diluar kelas. Karena psikologi pendidikan merupakan ilmu
yang memusatkan dirinya pada penemuan dan penerapan prinsip-prinsip
dan teknik-teknik psikologi kedalam pendidikan, maka ruang lingkup
psikologi pendidikan mencakup topik-topik psikologi yang erat
hubungannya dengan pendidikan.

Selanjutnya, walupun masalah belajar merupakan pokok bahasan sentral


dan vital, tidak berarti masalah-masalah lain tidak perlu dibahas oleh
psikologi pendidikan. Masalah mengajar (teaching) dan proses belajar
mengajar (teaching-learning process) seperti telah penyusun tekankan
sebelum ini, juga dibicarakan dengan porsi yang cukup besar dan luas
dalam psikologi pendidikan. Betapa pentingnya masalah proses belajar
mengajar tersebut, terbukti dengan banyaknya penelitian yang dilakukan
dan buku-buku psikologi pendidikan yang secara khusus membahas
masalah interaksi instruksional (hubungan bersifat pengajaran antara guru
dan siswa.

1. MANFAATPEMBELAJARAN PSIKOLOGI

Mengetahui emosi dan perilaku pada manusia. Untuk memiliki kemampuan


pemecahan masalah yang baik. Membantu membentuk
kepribadian. Menghibur diri
1. PERAN PSIKOLOGIDALAM DUNIA PENDIDIKAN

Tujuan psikologi pendidikan yang paling penting adalah membangkitkan


motivasi belajar peserta didik. Psikologi pendidikan dengan pemahaman
terhadap karakteristik jiwa peserta didik akhirnya haruslah mampu
membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1.Psikologi pendidikan adalah pengetahuan kependidikan yang didasarkan


atas hasil – hasil temuan riset psikologis.
Hasil – hasil temuan riset psikologis tersebut kemudian dirumuskan
2.
sedemikian rupa hingga menjadi konsep – konsep, teori – teori, dan metode
– metode serta strategi – strategi yang utuh.
Konsep,
3. teori, metode, dan strategi tersebut kemudian disistematisaskan
sedemikian rupa hingga menjadi raingkaian sumber yang berisi
pendekatan yang dapat dipilih dan digunakan untuk praktik-praktik
kependidikan khususnya dalam proses mengaja-belajar.
4.Masalah mengajar-belajar dan hubungannya dengan psikologi pendidikan,
unsur utama dalam pelaksanaan sebuah sistem pendidikan di mana pun
adalah proses mengajar-belajar. Ditengah-tengah proses edukatif (bersifat
kependidikan) ini baik ditempat pendidikan formal maaupun informal,
terdapat seorang tokoh yang disebut guru dalam mengelola mengajar-
belajar tersebut adalah psikologi praktis, psikologi pendidikan
SARAN

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak


kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan
demi perbaikan serta kesempurnaan makalah ini dan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mudzakir.1997, Psikologi Pnedidikan, Pustaka Setia: Bandung.

Muhibbin Syah.2009, Psikologi Pendidikan.RosdaKarya: Bandung.

Rosleny Marliany.2010, Psikologi Umum, Pustaka Setia: Bandung.

Ahmad Fauzi.2004, Psikologi Pendidikan, Pustaka Setia: Bandung.

[1] Ahmad Fauzi. Psikologi Pendidikan, Pustaka Setia: Bandung. Hlm. 9

[2] Ahmad Mudzakir. Psikologi Pnedidikan, Pustaka Setia: Bandung. Hlm. 9

[3] Hasbullah. Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta: edisi revisi. Hal.5

[4] Rosleny Marliany. Psikologi Umum, Pustaka Setia: Bandung. Hlm. 13.

[5] Ahmad Mudzakir. Psikologi Pnedidikan, Pustaka Setia: Bandung. Hlm. 12

[6] Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan.RosdaKarya: Bandung. Hlm.25-26

[7] Ahmad Mudzakir. Psikologi Pnedidikan, Pustaka Setia: Bandung. Hlm. 16-17
1.
2.
3.
1.
2.

1.
2.
3.

1.

1.
2.
3.
1.

1.
2.
3.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

1.

1.
1.

1.
2.
3.
4.

Anda mungkin juga menyukai