Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

SEJARAH, POKOK BAHASAN DAN TUJUAN PSIKOLOGI


PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan yang diampu
oleh Ibu Dr. Mutmainah, M.Si., M. PdI.

Nama Kelompok :
1. Siti Roqoyyah (190631100038)
2. Ani Sofiyah (190631100053)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT beserta junjungan nabi Muhammad SAW
atas segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Selama penulisan, penulis tidak terlepas dari hambatan atau pun rintangan,
namun atas segala bantuan dan saran dari berbagai pihak serta atas ridlo ALLAH SWT
sehingga penulis dapat menyelesaikan masalah ini. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat ibu Dr. Mutmainah, M.Si.,MPdI. Karena sudah
membimbing penulis dalam penulisan makalah ini.
Penulis sudah berupaya secara maksimal untuk mewujudkan yang baik, namun
tidak menutup kemungkinan masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Untuk itu kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan dan akan penulis
terima dengan senang hati disertai dengan ucapan terimakasih.

Bangkalan, 28 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI ..………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………….…………....1
B. Rumusan Masalah …………….…………………………………………...2
C. Tujuan……….. ……………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Psikologi Pendidikan ……………………………………………..3
B. Pokok Bahasan Psikologi Pendidikan …………………………………….5
C. Tujuan Psikologi Pendidikan …………………………………………….8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..…………………………………………………...................10
B. Saran ..…………………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam melaksanakan profesinya, tenaga pendidik khususnya guru sangat
memerlukan aneka ragam pengetahuan dan keterampilan keguruan yang memadai
sesuai dengan tuntutan zaman dan kemajuan sains dan teknologi. Salah satu
pengetahuan yang harus dimiliki seorang guru yaitu pengetahuan mengenai psikologi
pendidikan. Hal ini karena psikologi pendidikan dapat membantu guru dalam
menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan juga mampu
mengetahui karakteristik dari dari setiap individu, jenis belajar, gaya belajar dan tingkat
perkembangan yang dialami peserta didik.
Psikologi dapat ditinjau dari asal katanya, psikologi berasal dari kata psyche
yang berarti jiwa, dan logos yang berarti ilmu. Secara istilah, psikologi berarti ilmu jiwa
atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan. Tetapi dalam sejarah
perkembangannya, kemudian arti psikologi menjadi ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia. Ini disebabkan karena jiwa yang mengandung arti yang abstrak itu sukar
untuk dipelajari secara objektif. Kecuali itu keadaan jiwa seseorang melatar belakangi
timbulnya hampir setiap tingkah laku. Beragamnya pendapat para ahli psikologi
tentang pengertian dari psikologi sehingga dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan perbuatan individu dimana
individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.
Pendidikan berasal dari kata “didik”, kemudian kata ini mendapat awalan me
sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Selanjutnya
pengertian “pendidikan” menurut kamus besar Bahasa Indonesia ialah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan
penelitiannya lebih menekankan pada sebuah pertumbuhan dan perkembangan anak,
baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan
terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar. Makalah psikologi
pendidikan ini disusun, dengan harapan dapat memberikan konstribusi yang berarti dan
memantapkan kualitas kompetensi calon guru dan guru serta dosen professional yang
bertugas pada jenjang masing-masing.
1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Sejarah Psikologi Pendidikan?


2. Apa saja Pokok Bahasan dalam Psikologi Pendidikan?
3. Apa saja Tujuan Psikologi Pendidikan?

C. TUJUAN

1. Dapat mengetahui sejarah psikologi pendidikan


2. Dapat mengetahui pokok bahasan dalam psikologi pendidikan
3. Dapat mengetahui tujuan psikologi pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Sejarah khusus yang mengungkapkan secara cermat dan luas tentang psikologi
pendidikan, hingga kini sesungguhnya masih perlu dicari. Hal ini terbukti karena
kebanyakan karya tulis yang mengungkapkan “Riwayat hidup” psikologi pendidikan
masih sangat langka. Karya tulis yang membahas riwayat psikologi yang ada sekarang
pada umumnya membahas pelbagai psikologi yang dicampur aduk menjadi satu,
sehingga menyulitkan idntifikasi terhadap jenis psikologi tertentu yang ingin kita
ketahui secara spesifik. Uraian kesejarahan yang khusus berkaitan dengan psikologi
pendidikan konon pernah dilakukan alakadarnya oleh beberapa orang ahli seperti
Boring dan Murphi pada tahun 1929 dan Burt pada tahun 1957, tetapi terbatas untuk
psikologi pendidikan yang berkembang di wilayah Inggris (David, 1972). Sudah tentu
riwayat psikologi pendidikan yang mereka tulis itu tidak dapat kita jadikan acuan bukan
karena keterbatasan wilayah pengembangan saja, melainkan juga telah kadaluarsanya
karya-karya tulis tersebut. Kenyataan yang tak dapat dipungkiri bahwa penggunaan
psikologi dalam dunia pendidikan sudah berlangsung sejak zaman dahulu.
Psikologi pendidikan sendiri pada masa awal perkembangannya,
pemanfaatannya belum dikenal orang. Namun, seiring dengan perkembangan sains dan
teknologi, akhirnya lahir dan berkembanglah secara resmi sebuah cabang khusus
psikologi yang disebut psikologi pendidikan. Menurut David (1972) pada umumnya
para ahli memandang bahwa Johan Friedrich Herbart adalah bapak psikologi
pendidikan yang konon menurut sebagian ahli masih merupakan disiplin sempalan
psikologi lainnya itu. Herbart adalah seorang filsuf dan pengaran kenamaan yang lahir
di Oldenburg, Jerman, pada tanggal 4 Mei 1776. Pada usia 29 tahun ia menjadi dosen
filsafat di Gottingen dan mencapai puncak kariernya pada tahun 1809 ketika ia diangkat
menjadi ketua jurusan filsafat di Konisberg sampai tahun 1833. Ia meninggal di
Gottingen pada tanggal 14 Agustus 1841. Nama Herbart kemudian diabadikan sebagai
nama sebuah aliran psikologi yang disebut Herbartianisme pada tahun 1820-an. Konsep
utama pemikiran Herbartianisme ialah apperceptive mass, sebuah istilah yang khusus
diperuntukkan bagi pengetahuan yang telah dimiliki individu. Dalam pandangan
Herbart, proses belajar atau memahami sesuatu bergantung pada pengenalan individu

3
terhadap hubungan-hubungan antara ide-ide baru dengan pengetahuan yang telah
dimiliki. Konsep ini sampai sekarang masih digunakan secara luas dalam dunia
pengajaran, yakni yang kita kenal dengan istilah apersepsi sebagai salah satu tahapan
dalam belajar mengajar (lihat Bab 8 Subbab E).
Aliran pemikiran Herbartianisme, menurut Rebert (1988), adalah pendahulu
pemikiran psikoanalisis Freud dan berpengaruh besar terhadap pemikiran psikologi
eksperimental Wundt. Ia juga dianggap sebagai pencetus gagasan-gagasan pendidikan
gaya baru yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Buku Pedagogics (ilmu
mengajar) adalah karyanya yang dianggap monumental, “sesuatu yang agung”. Karya
besar lainnya yang berhubungan dengan psikologi pendidikan, Application of
Fsichology to the Science of Education (penerapan psikologi untuk ilmu pendidikan).
Sebagai catatan lengkap mengeni ilmuwan besar yang berpengaruh tersebut, penyusun
kutipkan sebagian pandangannya yang berhubungan dengan pendidikan, yaitu regard
history the most potent to study in developing child character, next to it the classes
(David, 1972). Dalam pandangan Herbart, mata pelajaran yang paling jitu untuk
mengembangkan watak anak adalah sejarah. Kemudian untuk pengajaran selanjutnya
adalah ilmu-ilmu alam, dan sebagai pelajaran akhir yang perlu diberikan kepada anak
adalah bidang-bidang studi formal seperti, membaca, menulis, dan berhitung.
Selanjutnya psikologi pendidikan lebih pesat berkembang di Amerika Serikat,
meskipun tanah kelahirannya sendiri di Eropa. Kemudian, dari negara adidaya tersebut
menyebar keseluruh benua hingga sampai ke Indonesia. Meskipun perkembangan
psikologi pendidikan di Eropa dianggap tidak seberapa, kenyataannya psikologi
tersebut tidak lenyap atau tergeser oleh perkembangan psikologi pengajaran dan
didaksologi seperti yang telah penyusun singgung dimuka. Salah satu bukti masih
dipakai dan dikembangkannya psikologi tersebut di Eropa, khususnya di Inggris adalah
masih diterbitkannya sebuah jurnal Internasional yang bernama British Journal of
Educational Psychology. Sekarang, semakin dewasa usia psikologi pendidikan,
semakin banyak pakar psikologi dan pendidikan untuk mengembangkannya. Hal ini
terbukti dengan semakin banyaknya fakultas psikologi dan fakultas pendidikan di
universitas-universitas terkenal di dunia yang membuka jurusan atau spesialisasi
keahlian psikologi pendidikan dengan fasilitas belajar yang lengkap dan modern.
Sayang, di negara kita jurusan psikologi pendidikan-yang biasanya di gabungkan
dengan bimbingan dan penyuluhan (BP) itu sudah amat jarang diselenggarakan pada
fakultas keguruan baik negeri maupun swasta. Kenyataan lain yang menunjukkan
4
kepesatan perkembangan psikologi pendidikan adalah semakin banyaknya ragam
cabang psikologi dan aliran pemikiran psikolog yang turut berkiprah dalam riset-riset
psikologi pendidikan.
Cabang dan aliran psikologi yang datang silih berganti menanamkan
pengaruhnya terhadap psikologi pendidikan, di antaranya yang paling menonjol adalah:
1. Aliran humanisme dengan tokoh-tokoh utama J.J. Rousseau. Abraham Maslow, C.
Rogers.
2. Aliran behaviorisme dengan tkoh utama J.B Watson. E. L. Thorndike, dan B.F
Skiner.
3. Aliran kognitif dengan tokoh-tokoh utama J. Piaget, J. Bruner, dan D. Ausbel.
B. POKOK BAHASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Pada dasarnya psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku manusia
yang terlibat dalam proses pendidikan. Manusia yang terlibat dalam dalam proses
pendidikan ialah guru dan siswa, maka objek yang dibahas dalam ilmu psikologi pada
pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkah
laku guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sehingga objek utama yang
dibahas pada ilmu psikologi dalam dunia pendidikan yaitu masalah belajar dan
pembelajaran ilmu pendidikan untuk semua umur.
Menurut Samuel Smith sebagaimana yang dikutip Suryabrata (1984), menetapkan
16 topik bahasan yang rinciannya sebagai berikut:
1. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan (the science of educational psychology)
2. Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir (heredity).
3. Lingkungan yang bersifat fisik (physical process)
4. Perkembangan siswa (growth)
5. Proses-proses tingkah laku (behavior process)
6. Hakikat dan ruang lingkup belajar (nature and scope of learning)
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar (factors that condition learning).
8. Hukum-hukum dan teori-teori belajar (laws and theories of learnimg)
9. Pengukuran, yakni prinsip-prinsip dasar dan Batasan-batasan pengukuran/evaluasi
(measurement: basic principle and definitions).
10. Transfer belajar, meliputi mata pelajaran (transfer of learning: subject matters).
11. Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran (practical aspect of
measurement).
12. Ilmu statistik dasar (element of statistics)
5
13. Kesehatan rohani (mental hygiene)
14. Pendidikan membentuk watak (character education)
15. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah (psychology of
secondary school subjects).
16. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar (psychology of
elementary school subject).

Sedangkan menurut Crow & Crow (dalam purwanto, 2013), ruang lingkup psikologi
pendidikan antara lain:

1. Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh


terhadap belajar.
2. Sifat-sifat dari proses belajar.
3. Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan (learning readiness)
4. Signifikansi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan
dan keterbatasan belajar.
5. Perubahan-perubahan jiwa (inner changes)yang terjadi selama dalam belajar.
6. Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar.
7. Teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar.
8. Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-
pengalaman belajar yang incidental dan informal terhadap suatu individu.
9. Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah.
10. Akibat/pengaruh psikologis (psychological impact) yang ditimbulkan oleh kondisi-
kondisi sosiologis terhadap sikap para siswa.

Good & Brophy (dalam Purwanto, 2013) menguraikan psikologi pendidikan


menjadi 6 bagian yang terdiri dari:

1. Psikologi dalam hubungannya dengan tugas guru


2. Manajemen kelas, meliputi:
a. Perkembangan dan sosialisasi anak
b. Kepemimpinan dan dinamika kelompok
c. Psikologi eksperimental (menguraikan modelling, reward, punishment, dan
extiction)
d. Hasil-hasil penelitian manajemen kelas

6
e. Mengurangi masalah-masalah manajemen melalui persiapan yang baik dan
pengajaran yang efektif.
3. Masalah belajar, meliputi:
a. Pengertian tentang belajar
b. Prinsip-prinsip umum belajar (menguraikan tipe-tipe belajar, perhatian dan
persepsi, transfer dalam belajar, perbedaan-perbedaan individual dalam belajar)
c. Model-model dan desain instruksional
d. Prinsip-prinsip pengajaran
4. Pertumbuhan, perkembangan dan pendidikan, meliputi:
a. Prinsip-prinsip perkembangan psikologis
b. Perkembangan personal dan sosial
c. Kreativitas
d. Sosialiasi
e. Aplikasi prinsip-prinsip perkembangan ke dalam pendidikan
5. Motivasi, meliputi:
a. Pengertian motivasi
b. Perilaku stimulus-respon
c. Teori kognitif dan motivasi
d. Disonansi
e. Aplikasi motivasi dalam pendidikan dan pengajaran
6. Prinsi-prinsip evaluasi dan pengukuran, meliputi:
a. Macam-macam tes
b. Cara-cara menyusun tes essay dan tes objective
c. Performance test
d. Prosedur penilaian
e. Monitoring kemajuan siswa
f. Reliabilitas dan validitas tes
g. Penggunaan statistik dalam mengolah hasil tes.

Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan psikologi
pendidikan menjadi 3 macam:

1. Pokok bahasan mengenai “belajar” yang meliputi teori, prinsip dan ciri khas
perilaku belajar siswa dan sebagainya.

7
2. Pokok bahasan mengenai “proses belajar” yaitu tahapan perbuatan dan peristiwa
yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, suasana dan keadaan lingkungan baik
bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.
C. TUJUAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Konsep pendidikan pada hakikatnya adalah pelayanan yang khusus
diperuntukkan bagi siswa (orang-orang yang sedang belajar). Keberadaan psikologi
pendidikan pada dasarnya adalah untuk mempermudah pendidik dalam menrapkan
proses belajar mengajar. Dengan mempelajari psikologi pendidikan, paling tidak para
calon guru atau guru telah mendapat gambaran mengenai kondisi dan situasi
keberadaan diri pribadi, peserta didik dan lembaga pendidikan.(Safwan Amin, 2005.
Hal.16)
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami manusia dengan
tujuan untuk dapat memperlakukannya dengan lebih tepat. Karena itu pengetahuan
psikologi mengenai anak didik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu dan
penting bagi setiap pendidik, sehingga seharusnya adalah kebutuhan bagi setiap
pendidik untuk memiliki pengetahuan tentang psikologi pendidikan. Maka pada
hakikatnya psikologi pendidikan itu dibutuhkan oleh setiap orang. (Safwan Amin,
2005.Hal.25)
Pengetahuan mengenai psikologi pendidikan bagi para guru berperan penting
dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan eratnya
hubungan antara psikologi khusus tersebut dengan pendidikan, seerat metodik dengan
kegiatan pengajaran.
Psikologi pendidikan memberikan gambaran dan penerapan tentang
pengalaman pengalaman belajar seoarang individu sejak dilahirkan sampai usia tua.
Pokok persoalannya adalah mengenai keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi
belajar. Oleh karena itu para guru, konselor, dan semua personal dalam sekolah perlu
memiliki pengetahuan yang lengkap dari seluk beluk manusia sepanjang yang dapat di
uasahakan, dimana pokok-pokok persoalan dalam psikologi pendidikan adalah
merenungkan bagaimana menambah intensifikasi penyelidikan-penyelidikan di
lapangan (Sumardi Suryabrata, 2008:2)

Berdasarkan hal diatas tujuan mempelajari ilmu psikologi pendidikan secara umum
pada dasarnya adalah sebagai berikut:

8
1. Untuk mempelajari dan memahami tingkah laku manusia dan perubahannya dalam
proses pendidikan.
2. Untuk menguasai Teknik atau metode dalam pembelajaran dan penilaian yang
sesuai dalam proses pendidikan berdasarkan keberagaman individual.
3. Untuk mengubah dan membimbing tingkah laku ke arah yang dikehendaki dalam
proses pendidikan.
4. Untuk mendapatkan suatu sistem pendidikan yang efisien guna mencapai tujuan
pendidikan yang optimal.
5. Membantu siswa mengembangkan berbagai jenis potensi dan kemampuan dalam
bentuk proses pembelajaran berbasis pengembangan peserta didik.

9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara garis besar, banyak ahli psikologi yang membatasi pokok-pokok bahasan
psikologi pendidikan menjadi tiga macam, yaitu Pokok bahasan mengenai “belajar”
yang meliputi teori, prinsip dan ciri khas perilaku belajar siswa dan sebagainya, Pokok
bahasan mengenai “proses belajar” yaitu tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi
dalam kegiatan belajar siswa, Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, suasana dan
keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan
kegiatan belajar siswa. belajar, proses belajar, dan situasi belajar. Dimana masalah
belajar (learning) adalah masalah yang paling sentral dan penting dalam psikologi
pendidikan.

Tujuan mempelajari ilmu psikologi pendidikan secara umum pada dasarnya


adalah Untuk mempelajari dan memahami tingkah laku manusia dan perubahannya
dalam proses pendidikan, Menguasai Teknik atau metode dalam pembelajaran dan
penilaian yang sesuai dalam proses pendidikan berdasarkan keberagaman individual,
Mengubah dan membimbing tingkah laku ke arah yang dikehendaki dalam proses
pendidikan, Mendapatkan suatu sistem pendidikan yang efisien guna mencapai tujuan
pendidikan yang optimal, Membantu siswa mengembangkan berbagai jenis potensi dan
kemampuan dalam bentuk proses pembelajaran berbasis pengembangan peserta didik.

B. SARAN
Guru memiliki kedudukan yang terhormat karena guru merupakan pahlawan
tanpa tanda jasa yang patut dihormati. Oleh sebab itu sebagai guru harus bisa menjaga
sikap dan kepribadian dengan baik agar bisa menjadi contoh untuk peserta didik.
Seorang guru harus bisa mengayomi muridnya dan juga harus memiliki pengetahuan
yang baik seperti menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang sesuai agar
proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
Guru juga harus mengurangi kebiasaan buruk yang dimiliki misalnya : sering
meninggalkan kelas saat jam pelajaran, tidak menghargai siswa, kurang persiapan
dalam pembelajaran, tidak disiplin, kurang memperhatikan siswa dan pilih kasih atau
tidak adil dengan peserta didik. Untuk itu kita sebagai calon guru mari meningkatkan
mutu Pendidikan nasional dengan menjadi guru yang benar-benar professional dan
berkualitas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Epsikologi. 2019. “psikologi pendidikan: 5 pengertian, sejarah, konsep dasar, teori, dan
ruang lingkup”. https://epsikologi.com/psikologi-pendidikan/.

Fajrini, Reza, Mutiara Rahayu, dan Richi Saputri. 2013. “Ruang Lingkup dan Sejarah
Psikologi Pendidikan”. Laporan. Padang: Universitas Negeri Padang.

Nurliani. 2016. Studi Psikologi Pendidikan. Jurnal As-Salam, 1(2), 43-46.

Supriyanto, Didik. 2017. Sejarah Singkat Psikologi Pendidikan. Jurnal Program Studi
PGMI, 4(2), 229-236.

11

Anda mungkin juga menyukai