Anda di halaman 1dari 17

Pengertian,Ruang Lingkup dan Sejarah dan Tujuan Psikologi

Pendidikan
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu:Ibu Retno Susilowati,M.Pd

Disusun Oleh:

Kelas : PGMI A 2022 (kelompok 1)

Mita Fatimatun Rizqiyah (2210310010)


Dhea Martnanda Vionika (2210310015)
Muhamad Miftah Farid (2210310020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan . Kami sangat
mengharapkan kritik dan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah Pengertian , ruang
lingkup dan sejarah dan tujuan psikologi Pendidikan Pada kesempatan kali ini penulis
mengcapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan yang diampu oleh
Ibu Retno Susilowati,M.Pd. yang telah memberikan tugas makalah. Penulis juga ingin
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang turutmembantu dalam pembuatan
makalah ini.

Penulis mengetahui makalah ini jauh dari kata sempurna. Dengan menggunakan
makalah ini, semoga dapat membantu proses kegiatan belajar dalam memahami tentang
“Pengertian , ruang lingkup dan sejarah dan tujuan psikologi Pendidikan”saran dari para
pembaca guna meningkatkan kualitas makalah penulis selanjutnya. Mohon maaf apabila ada
kesalahan atau kutipan-kutipan yang kurang berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Kudus, 8 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4

Latar Belakang...................................................................................................................4
Rumusan Masalah..............................................................................................................5
Tujuan................................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................................6

Pengertian..........................................................................................................................6
Ruang Lingkup..................................................................................................................7
Sejarah.............................................................................................................................10
Filsafat...........................................................................................................................................10
Pendidikan.....................................................................................................................................11
Psikologi........................................................................................................................................11

4.Tujuan dan Fungsi Psikologi Pendidikan.....................................................................12


BAB III..................................................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................................................16

Kesimpulan......................................................................................................................16
Saran................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Manusia sebagai komunitas yang memiliki akal dan jiwa dapat


menerima ilmu dari proses interaksi yang dilakukan dengan
lingkungannya. Dari ilmu yang diperoleh, manusia dapat mengajari
dirinya dan juga dapat mengajarkannya kepada orang lain. Banyak kita
temukan orang-orang yang bisa mengajarkan ilmu yang dimilikinya
kepada orang lain karena mereka pada awalnya belajar dari orang yang
mengajarkan mereka. Artinya mereka diajarkan ilmu bagaimana
mengajar yang baik.. Namun tidak sedikit pula orang-orang yang
mampu mengajar orang lain tanpa belajar ilmu mengajar dari guru
mereka. Hal ini karena pada mereka terdapat seni mengajar yang telah
dimiliki tanpa proses belajar.

Psikologi pendidikan sebagai salah satu cabang dari psikologi


dan merupakan ilmu pengetahuann yang berbicara tentang tingkah laku
manusia dalam proses belajar-mengajar memiliki hubungan yang erat
dengan ilmu mengajar. Di mana dalam proses mengajar, para pendidik
dituntut untuk memiliki pengetahuan yang memadai tentang materi yang
diajarkan, dan juga menguasai berbagai metode dalam penyampaian
agar apa yang disampaikan dapat dimengerti dan mudah dipahami oleh
anak didik. Oleh karena itu, penguasaan terhadap ilmu jiwa pendidikan
(psikologi pendidikan) juga merupakan suatu tuntutan bagi orang-orang
yang bergelut dalam dunia pendidikan.

Dalam tulisan ini, penulis mencoba membahas berkaitan dengan


psikologi pendidikan dan ilmu mengajar. Dimana keduanya memiliki
korelasi yang erat dalam dunia pendidikan. sebagaimana dipahami
bersama bahwa manusia adalah makhluk yang dapat diajar dan
mengajar. Hal ini sebagaimana diawal penciptaannya dalam al-Qur’an
Surat al- Baqarah ayat 31, manusia diajarkan oleh Allah SWT.
B.Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dan Ruang Lingkup dari Psikologi Pendidikan?

2. Bagaimana Sejarah tentang Psikologi Pendidikan ?

3. Apa Tujuan dari Psikologi Pendidikan?


C.Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian dan Ruang Lingkup dari Psikologi


Pendidikan

2. Untuk Mengetahui Sejarah Asal Mula dari Psikologi Pendidikan

3. Untuk Mengetahui Tujuan dari Psikologi Pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian

Kata psikologi berasal dari bahasa inggris psychology yang dalam


istilah lama disebut ilmu jiwa. Kata pychology merupakan dua akar kata
yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu: (1) psyche yang
berarti jiwa; (2) logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiyah psikologi
memang berarti ilmu jiwa.1

Psikologi pada mulanya digunakan para ilmuan dan para filosof


sebagaimana disebutkan oleh Reber untuk memenuhi kebutuhan mereka
dalam memahami akal pikiran dan tingkah laku aneka ragam makhluk
hidup mulai yang primitif sampai yang paling modern. Namun ternyata
tidak cocok, lantaran menurut para ilmuan dan filosof, psikologi
memiliki batas-batas tertentu yang berada diluar kaidah keilmuan dan
etika falsafi. Kaidah saintifik dan patokan etika filosofis ini tak dapat
dibebankan begitu saja sebagai muatan psikologi.

Sebelum menjadi disiplin ilmu yang mandiri pada tahun 1879 M,


psikologi memiliki akar-akar yang kuat dalam ilmu kedokteran dan
filsafat yang hingga kini (sekarang) masih tampak pengaruhnya. Dalam
ilmu kedokteran, psikologi berperan menjelaskan apa-apa yang terpikir
dan terasa oleh organ-organ biologis (jasmaniah). Sedangkan dalam
filsafat, psikologi berperan serta dalam memecahkan masalah-masalah
rumit yang berkaitan dengan akal, kehendak, dan pengetahuan. Karena
kontak dengan berbagai disiplin itulah, maka timbul bermacam-macam
defenisi psikologi yang satu sama lain berbeda, seperti:

a. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of


mental life);

b. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind);

c. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of

1
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Edisi Revisi, Cet. XV, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 7-8.
behavior);
B.Ruang Lingkup

Telah kita ketahui bahwa pada dasarnya ilmu jiwa pendidikan adalah
sebuah disiplin psikologi yang khusus mempelajari,meneliti, dan
membahas seluruh ingkah laku manusia yang terlibat dalam proses
pendidikan.

Pendidikan pada hakikatnya adalah pelayanan yang khusus


diperuntukan bagi siswa. Krena itu, ruang lingkup pokok bahasan
psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologi pendidikan sebagai
ilmu, juga berbagai aspek psikologis para siswa khususnya etika mereka
terlibat dalam proses belajar dan proses belajar-mengajar.2

Dalam Psikologi Pendidikan oleh Dalyono secara garis besar,


banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan
menjadi tiga macam :

1) Pokok bahasan mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori,


prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar siswa, dan
sebagainya.

2) Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan


perbuatn dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar
siswa.

3) Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan


lingkungan baik bersifat fisik maupun non fisik yang
berhubungan dengan kegiatan belajar sisswa.

Sementara, Samuel Smith menggolong-golongkan persoalan yang


dikupas oleh ahli-ahli yang diselidikinya menjadi 16 macam, yaitu:

a. The science of educational psychology

b. Heredity

2
Anisa Wahyuni, Anastasia dewi anggreani, dkk. 2021, “psikologi pendidikan”, Aceh, Yayasan penerbit
Muhammad zaini , hlm 10
c. Physical structure

d. Growth

e. Behavior processes

f. Nature and scope of learning

g. Factors taht condition learning

h. Law and theories of learning

i. Measurement: basic principles and definitions

j. Transfer of training: subject matter

k. Practical aspect measurement

l. Element of statistics

m. Mental hygiene

n. Character education

o. Psychology of secondary school subject

p. Psychology of elementary school subject.

Keenam belas pokok bahasan tersebut dikupas oleh hampir semua ahli.
Walaupun proporsi yang diberikan dalam pengupasan itu tidak sama.
Dalam proses pendidikan ini, persoalan psikologis apa sajakah yang relevan?,
pada hakikatnya inti persoalan pikologis terletak pada anak didik, sebab pendidikan
adalah perlakuan terhadap anak didik dan secara psikologis perlakuan ini harus
selaras mungkin dengan keadaan anak didik.
Karena problem yang di ajukan di atas dapat dijawab denagn menunjuk
kepaada sifat-sifat psikologis yang ada pada anak didik (dalam proses pendidikan)
dan ini menentukan inti segi-segi ilmu pengetahuan psikologis yang diperlukan.
Selain itu msih terdapat beberapa masalah khusus yang jiga perlu penyorotsan secara
psikologis, seperti soal pendidikan orang dewasa, kesehatan mental serta bimbingan
dan konsling, materi yang dipakai, evaluasi hasil pendidikan dan sebagainya.
eksplisit mengemukakan: psikologi pendidikan sebagai ilmu terapan (applied
science) berusaha untuk menerangkan masalah belajar menurut psinsip-prinsip dan
fakta-fakta mengenai tingkah laku manusia yang telah di tentukan secara ilmiah.
Crow and crow membagi ruang lingkup psikologi pendidikan,sebagai berikut:
a. Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh
terhadap belajar.
b. Sifat-sifat dari proses belajar
c. Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning
readiness)
d. Signifikansi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam
kecepatan dan keterbatasan belajar.
e. Perubahan-perubahan jiwa (inner changes) yang terjaadi selama dalam belajar
f. Hubungan antara prosedur_prosedur menagajar dengan hasil belajar.
g. Teknik-teknik yang sanagat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar
h. Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingakn dengan
pengalaman-pengalaman belajar yang insidental dan informal terhadap suatu
individu
i. Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personel sekolah.
j. Akibat/pengaruh psikologi (psylogikal impact) yang ditimbulkan oleh kondisi-
kondisi sosiologis terhadap sikap para siswa.

Dari rangkaian pokok-pokok bahasan di atas, tampak sangat jelas bahwa masalah
belajar (learning) adalah masalah yang paling sentral dan vital (inti dan amat penting)
dalam psikologi pendidikan.
Selanjutnya, walaupun begitu, tidak berarti masalah-masalah lain tidak perlu dibahas
oleh psikologi pendidikan, terbukti dengan banyaknya penelitian yang dilakukan dan
buku-buku psikologi pndidikan yang secara khusus membahas masalah interaksi
instruksional (hubungan bersifat pengajaran) antara guru dan siswa.

C.Sejarah
1.Filsafat
Manusia merupakan makhluk yang berakal budi. Dengan akal budinya,
manusia mampu mengembangkan kemampuan yang spesisifik manusiawi,
yang menyangkut daya cipta, rasa maupun karsa. Dengan akal budinya, maka
kemampuan bersuara bisa menjadi kemampuan berbahasa dan berkomunikasi.
Manusia mampu menciptakan dan menggunakan simbol-simbol dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga oleh Ernst Cassirer disebut sebagai animal
symbolicum.3
Manusia selalu bertanya karena terdorong oleh rasa ingin tahu. Hasrat
ingin tahu manusia tersebut terpuaskan bila manusia memperoleh pengetahuan
yang benar mengenai hal- hal yang dipertanyakan. Dalam sejarah
perkembangannya, ternyata manusia selalu berusaha memperoleh pengetahuan
yang benar atau yang secara singkat dapat disebut sebagai kebenaran.4
Secara etimologi, kata filsafat dikenal dengan falsafah dalam bahasa
Arab. Sementara dalam bahasa Inggris filsafat dikenal dengan istilah
philosophy yang berasal dari bahasa Yunani (philosophia), yang terdiri dari
kata philein yang berarti cinta (love)dan shopia yang berarti kebijaksanaan
(wisdom), sehingga secara etimologi istilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan
(love of wisdom) dalam arti yang sedalam- dalamnya.5
Aristoteles (384-332 SM) menyebutkan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat
keindahan).6
Al-Farabi (950 M), seorang filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina
mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu tentang alam yang maujud dan
bertujuan menyelidiki hakikatnya yang sebenarnya7.

2.Pendidikan
Proses pendidikan itu sesungguhnya telah berlangsung sepanjang
sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembang-an sosial budaya manusia
dipermukaan bumi. Bila diperhatikan dalam sejarah pertumbuhan suatu
masyarakat, pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan generasi demi generasi sejalan dengan tuntutan masyarakat. Maju
mundurnya suatu bangsa tergantung maju mundurnya Pendidikan.8
3
Jujun S Suriasumantri. 2005. Filsaat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan. hlm.171
4
Suryabrata, Sumadi. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. hlm.2
5
Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Pythagoras (582-496 SM). Arti filsafat pada saat itu belum
begitu jelas, kemudian pengertian filsafat itu diperjelas seperti yang banyak dipakai sekarang ini dan juga
digunakan oleh Socrates (470-399 SM) dan para filsuf lainnya. Lihat Lasiyo dan Yuwono, Pengantar Ilmu
Filsafat, Yogyakarta: Liberty, 1985, hal. 1
6
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007, hal. 7-8
7
Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat, dan Agama, Surabaya: Bina Ilmu, 1987, hal. 83
8
Sudirman. Ilmu Pendidikan: Rosda karrya. Bandung. 1991. hlm. 3
Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan adalah daya
upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak agar selaras
dengan alam dan masyarakatnya9.

Sedangkan secara terminologi, pengertian pendidikan banyak sekali


dimunculkan oleh para pemerhati/tokoh pendidikan, di antaranya: Pertama,
menurut Marimba pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar
oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama10.
Dari pendapat para ahli diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa ilmu
pendidikan adalah ilmu yang mempelajari suasana dan proses pendidikan yang
berusaha memecahkan masalah- masalah yang terjadi di dalamnya sehingga
mampu menawarkan pilihan-pilihan tindakan mendidik anak yang efektif
sehingga anak menjadi anak yang yang beriman dan dan beriptek untuk bekal
anak dimasa yang akan datang.
3.Psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama
manusia, dengan tujuan untuk dapat memperlakukannya dengan lebih
cepat. 11

Kata psychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa
Greek (Yunani), yaitu : 1.) psyche yang berarti jiwa; 2.) logos yang berarti
ilmu. Jadi secara harfiyah psikologi memang berarti ilmu jiwa.

Psikologi pendidikan pada asasnya adalah sebuah disiplin psikologi yang


khusus mempelajari, meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku manusia
yang terlibat dalam proses pendidikan tingkah laku belajar oleh siswa,
tingkah laku mengajar oleh guru, dan tingkah laku belajar mengajar oleh
guru dan siswa yang saling berinteraksi.

Psikologi pendidikan adalah sebuah sub disiplin ilmu psikologi yang berkaitan
dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut.
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas.
b. Pengembangan dan pembaruan kurikulim.

9
Ki Hadjar Dewantara. Pendidikan. (Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa), h. 14.
10
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h.24
11
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2010, hlm. 24
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan.
d. Sosialisasi dan proses-proses dan interaksi proses- proses tersebut dengan
pendayagunaan ranah kognitif.
4.Tujuan dan Fungsi Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan membahas tentang siswa selaku peserta didik dengan
berbagai macam karkater dalam proses belajar dan guru sebagai pengajar. Tujuan
dan fungsi psikologi pendidikan secara umum ialah untuk mengetahui proses
interaksi belajar anak dalam kesaharian dan meningkatkan dan mengembangkan
serta metode pelajaran dalam situasi tertentu yang sesuai dengan tingkat usia dalam
limgkungan pendidikan. Konsep pendidikan pada dasarnya adalah pelayanan yang
diberikan secara khusus bagi siswa,

Keberadaan psikologi pendidikan pada hakikatnya untuk mempermudah para


pendidik dalam mengetahui karakter, perkembangan peserta didik dalam proses
belajar mengajar. Dengan mempelajari psikologi pendidikan, paling tidak para
calon guru atau guru telah mendapat gambaran mengenai kondisi dan situasi
keberadaan diri pribadi, peserta didik dan lembaga pendidikan. Tujuan psikologi
pendidikan adalah untuk mempelajari tingkah laku manusia, bagaimana tingkah
laku itu tercipta dan bagaimana tingkah laku itu diubah melalui proses pendidikan.

Tujuan psikologi pendidikan yaitu untuk menemukan berbagai fakta,


generalisasai yang berkaitan dengan pendidikan untuk digunakan dalam
melaksanakan proses pembelajran dan pendidikan yang efektif dan efisien.
Mempelajari psikologi pendidikan tidak serta merta menjadikan pendidik, calon
pendidik menjadi pendidik yang baik.

Akan tetapi dengan mempelajari psikologi pendidikan pendidik dapat

a) memahami karakteristik peserta didik,

b) pemahaman karakteristik proses belajar mengajar, dan

c) memahami lingkungan sekitar peserta didik untuk dimanfaatkan dalam


peningkatan proses dan hasil belajar, sehingga dapat memberikan prinsip-
prinsip untuk digunakan dalam membuat keputusan dalam proses pendidikan
Psikologi pendidikan memberikan gambaran dan penerapan tentang pengalama-
npengalaman belajar seoarang individu sejak dilahirkan sampai usia tua,
sehingga pendidik dengan mudah memahami karakter, bakat dan minat peserta
didik dan akan lebih bijaksana mendidik dan membimbing anak didiknya dalam
proses pembelajaran, pendidik memiliki dasar yang sangat luas dalam hal
mendidik, pendidik mampu menciptakan proses pembelajran yang efektif dan
efisien dengan cara mnganalisis tingkah laku anak dalam proses pendidikan
untuk bisa di arahkan sesuai dengan perkemabangan peserta didik.

Psikologi pendidikan juga menkaji dan menganalisis bagaimana seharusnya


proses pembelajaran terjadi pada peserta didik, mendiagnosa peserta didik yang
bermasalah, sampai pada penanganan peserta didik yang mengalami permasalahan
dalam proses belajar.

tujuan psikologi pendidikan antara lain:

a. Memahami bentuk-bentuk gejela psikologis individu (siswa) secara umum


dalam bentuk sikap dan tingkah laku selama mengikuti proses
pembelajaran.

b. Memahami kemampuan-kemampuan dan potensi siswa dalam mengikuti


proses pembelajaran.

c. Membantu siswa mengembangkan berbagai jenis kemampuan dan potensi


yang dimiliki dalam bentuk proses-proses pembelajaran yang berbasis
pengembangan siswa.

d. Memahami bagaimana seharusnya pelaksanaan proses belajar dan


pembelajaran agar tercapai tujuan-tujuan pembelajran yang efektif.

e. Membantu siswa menyelesaikan program pembelajaran sehingga dengan


peamahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat memberikan bantuan
kepada siswa dalam menyelesaikan program-program pembelajran sampai
tuntas.

Sedangkan Ahmadi merumuskan tujuan psikologi pendidikan adalah sebagai


langkah untuk memahami garis besar, pola umum perkembangan, dan pertumbuhan
anak pada tiap-tiap fasenya, yang berguna untuk: Dapat munculkan sikap senang
bergaul dengan orang lain terutama anak-anak, remaja dengan penuh perhatian
kepada mereka baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat;
Dapat mengarahkan seseoarng untuk berbuat dan beprilaku yang selaras dengan
tingkat perkembangan orang lain; dan Khususnya bagi pendidik dapat memahami
dan memberikan bimbingan kepada anak didiknya sesuai dengan taraf
perkembangan anak didiknya, sehingga proses pendidikan akan berjalan dengan
maksimal guna untuk mencapai tujuannya .

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan


psikologi pendidikan adalah untuk mempelajari tingkah laku manusia, bagaimana
tingkah laku itu tercipta dan bagaimana tingkah laku itu diubah melalui proses
pendidikan. Dengan kata lain ahli psikologi pendidikan berusaha untuk
mempelajari, menganalisis, proses pembelajara sedemikian rupa sehingga tercipta
suasana pendidikan yang efektif dan efisien. Selanjutnya tujuan psikologi
pendidikan bagi guru telah mendapat gambaran mengenai kondisi dan situasi
keberadaan diri pribadi, peserta didik dan lembaga pendidikan karena psikologi.
Dengan kata lain bahwa tujuan psikologi bagi guru adalah untuk mempermudah
bagi guru dalam melaksanakan kewajibannya sebagai pendidik yang profesional
sehingga anak didik dapat mengikuti proses pembelajaran yang disampaikan
dengan baik sesuai dengan karakter dan kebutuhan peserta didik.

Fungsi psikologi pendidikan sebagai proses perkembangan peserta didik,


penghubung dalam proses pembelajran, mengarahkan cara belajar siswa dan
mengajar guru kearah yang lebih baik dan sebagai pengambilan keputusan dalam
pengelolaan proses belajar mengajar. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat
mempengaruhi dalam tiap tiap fase serta faktor yang menunjang dan menghambat,
potensi potensi dasar yang dimiliki peserta didik serta intelegensi dan bakat, sifat-
sifat serta ciri-ciri kepribadian peserta didik dan selanjutnya perlu mengetahui
secara detail bagaimana bisa melayani mereka dalam proses pembelajran dan segala
model dan variasi belajar secara tepat dan sesuai dengan perkembangan dan
karakteristik siswa. Inilah sebenarnya fungsi psikologi pendidikan dalam proses
pembelajaran agar dapat mengatsi segala macam masalah yang terjadi pada diri
peserta didik. Fungsi psikologi pendidikan dapat membantu para guru dalam
memahami proses dan masalah kependidikan serta mengatasi masalah tersebut
dengan baik.

Psikologi pendidikan memiliki manfaat bagi guru yaitu diantaranya:

a. Memahami Perbedaan siswa (Diversity of Student) Setiap individu


dilahirkan berbeda dengan keunikannya masing-masing, sehingga sebagai
seorang guru harus memahami perbedaan siswa-siswa nya mulai dari tugas
perkembangannya hingga potensi yang dimiliki.

b. Untuk Menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif di dalam Kelas Seorang


pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar
mengajar, pendekatan yang berbeda menyesuaikan karakteristik siswa dalam
mengajar untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang lebih baik. Disinilah
peran psikologi pendidikan yang mampu mengajarkan bagaimana seorang
pendidik mampu memahami kondisi psikologis dan menciptakan suasana
pembelajaran kondusif, agar pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan secara
sehingga proses efektif.

c. Untuk Memilih Strategi dan Metode Pembelajaran Jika seorang guru sudah
mempelajari tugas perkembanagn manusia, disinilah fungsinya agar guru dapat
menentukan model dan metode yang tepat bagi siswa agar siswa tetap menikmati
setiap proses pembelajaran.12

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
12
Anisa Wahyuni, Anastasia dewi anggreani, dkk. 2021, “psikologi pendidikan”, Aceh, Yayasan penerbit
Muhammad zaini , hlm 5-8
Kata psikologi berasal dari bahasa inggris psychology yang dalam istilah
lama disebut ilmu jiwa. Kata pychology merupakan dua akar kata yang
bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu: (1) psyche yang berarti jiwa; (2)
logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiyah psikologi memang berarti ilmu
jiwa

Tujuan psikologi pendidikan antara lain:

a) Memahami bentuk-bentuk gejela psikologis individu (siswa) secara


umum dalam bentuk sikap dan tingkah laku selama mengikuti proses
pembelajaran.

b) Memahami kemampuan-kemampuan dan potensi siswa dalam


mengikuti proses pembelajaran.

c) Membantu siswa mengembangkan berbagai jenis kemampuan dan


potensi yang dimiliki dalam bentuk proses-proses pembelajaran
yang berbasis pengembangan siswa.

d) Memahami bagaimana seharusnya pelaksanaan proses belajar dan


pembelajaran agar tercapai tujuan-tujuan pembelajran yang efektif.

e) Membantu siswa menyelesaikan program pembelajaran sehingga


dengan peamahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat
memberikan bantuan kepada siswa dalam menyelesaikan program-
program pembelajran sampai tuntas.
B.Saran
Demikian makalah ini dibuat, supaya dapat memenuhi tugas. Kemudian,
dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan baik dari segi
kritik saran yang membangun supaya makalah ini menjadi lebih baik lagi
dan semoga bisa bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Anshari Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2005).
Anshari Endang Saifuddin, Ilmu, Filsafat, dan Agama, Surabaya: Bina Ilmu, 1987.

Bakhtiar Amsal, Filsafat Ilmu, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007.

Ki Hadjar Dewantara. Pendidikan. (Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman


Siswa).
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Edisi Revisi, Cet.
XV, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010).

Sudirman. Ilmu Pendidikan: Rosda karrya. Bandung. 1991.


Suriasumantri Jujun S. 2005. Filsaat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar
Harapan.

Suryabrata, Sumadi. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2010.


Wahyuni Anisa, Anastasia dewi anggreani, dkk. 2021, “psikologi pendidikan”, Aceh,
Yayasan penerbit Muhammad zaini .

Anda mungkin juga menyukai