Anda di halaman 1dari 13

ILMU PSIKOLOGI

OLEH :

BENEDIKTUS KRISTIANTO N. O. (0008)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

IKIP PGRI BALI


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
kasih – Nya, saya bisa menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya berterima
kasih kepada pihak – pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Harapan saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik.

Karena keterbatasan kemampuan, pengetauan, dan pengalaman saya, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik
yang membangun untuk makalah ini.

Denpasar, 27 oktober 2016

Penyusun

Page 2
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
Kata Pengantar …………………………………………………………… 2
Daftar Isi …………………………………………………………… 3
Latar Belakang …………………………………………………………… 4
Rumuusan Masalah …………………………………………………………… 5
Manfaat dan Tujuan …………………………………………………………… 6
BAB 2 ISI
Isi Pembahasan …………………………………………………………… 7
BAB 3 PENUTUP
Simpulan ………………………………………………………….. 11
Kritik dan Saran ………………………………………………………….. 12
Daftar Pustaka ………………………………………………………….. 13

Page 3
1.1 LATAR BELAKANG

Berbicara mengenai Ilmu pengantar social atau yang kita kenal dengan IPS, tentu
kita mengetahui bahwasannya semua hal itu bisa berkaitan dengan sejarah, ekonomi
politik, antropologi ( kebudayaan ), sosiologi ( hal social/ kemasyarakatan ), geogrfis
( Lingkungan ), dan lain hal sebagainya. Dalam setiap kita tentu mempunyai perbedaan
satu dengan lainnya, salah satunya ialah usia. Setiap usia mempunyai pandangan yang
berbeda. Maka dari itu, sudut pandang orang dewasa, belum tentu bisa dipaksakan untuk
dipahami oleh seorang anak. Maka dari itu, saya akan mencoba membahas mengenai Ilmu
Psikologi tentang konsep dasar dan keterkaitan.

Page 4
1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apa Pengertian dan Ruang lingkup Psikologi?


1.2.2 Bagaimana cara Pendekatan, metode, teknik dan ilmu bantu psikologi?
1.2.3 Apa saja Mazhab-mazhab psikologi?
1.2.4 Bagaimana Sejarah pekembangan psikologi?
1.2.5 Apa saja Konsep-konsep psikologi?
1.2.6 Apa Teori psikologi?
1.2.7 Bagaimana Hubungan psikologi dengan IPS?

Page 5
1.3 MANFAAT DAN TUJUAN

1.3.1 Mengetahui Pengertian dan Ruang lingkup Psikologi.


1.3.2 Mengetahui Pendekatan, metode, teknik dan ilmu bantu psikologi.
1.3.3 Mengetahui Mazhab-mazhab psikologi.
1.3.4 Mengetahui Sejarah pekembangan psikologi.
1.3.5 Mengetahui Konsep-konsep psikologi.
1.3.6 Mengetahui Teori psikologi.
1.3.7 Mengetahui Hubungan psikologi dengan IPS.

Page 6
2.1 ISI

2.1.1 Berbicara mengenai psikologi, Psikologi berasal dari bahasa Yunani “psyche” yang artinya
jiwa dan “logos” yang artinya ilmu. Jadi secara etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang jiwa, baik macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Jadi, secara
harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa. Faktor usia tentu saja mempengaruhi mental seseorang.
Psikologi anak, remaja, dewasa, bahkan lansia tentu saja berbeda, dapat dilihat dari sudut pandang
dan cara berbicara serta tingkah laku yang semakin elegan seiring bertambahnya usia. Dalam kasus
ini, tentu ruang lingkup psikologi pendidikan sangat berkaitan antara guru dengan murid. Lantas apa
hubungannya dengan psikologi pendidikan? Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu
psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna (Arthur S. Reber).
Jadi dapat disimpulkan bahwasannya psikologi pendidikan merupakan ilmu yang mempelajarai
tentang ilmu jiwa social mengenai system intelektual, fisik maupum mental seseorang terutama
dalam bidang pendidikan.

2.1.2 Dengan pesatnya perkembangan teknologi dari ilmu pengetahuan, maka perubahan-perubahan
pesat juga terjadi dalam dunia pendidikan. Kurikulum sering di refisi dan pengembangan tujuan
pendidikan sering mengalami perubahan perumusan. Lantas, apakah pola mengajar yang diberikan
haruslah monoton? Seperti yang telah dibahas di bagian pertama tadi, psikologi setiap usia jelaslah
berbeda. Tentu diperlukan metode khusus pembelajaran yang berbeda sesuai dengan kurikulum
tingkat kesenjangan pendidikan. Lantas, apa sajakah metode – metode tersebut? Saya akan mencoba
menguraikan sedikit metode tersebut.

a) Memahami Perbedaan Siswa (Diversity of Student)

Setiap individu dilahirkan dengan membawa potensi yang berbeda-beda, tidak ada yang sama
antara siswa satu dengan siswa yang lainnya. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami
keberagaman antara siswa satu dengan siswa yang lainnya, mulai dari perbedaan tingkat
pertumbuhannya, tugas perkembangannya sampai pada masing-masing potensi yang dimiliki
oleh anak. Dengan pemahaman guru yang baik terhadap siswanya, maka bisa menciptakan hasil
pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif.

b) Ciptakan Iklim Belajar yang Kondusif di dalam Kelas

Kemampuan guru dalam menciptakan iklim dan kondisi pembelajaran yang kondusif mampu
membantu proses pembelajaran berjalan secara efektif. Seorang pendidik harus mengetahui
prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda
menyesuaikan karakteristik siswa dalam mengajar untuk menghasilkan proses belajar mengajar
yang lebih baik dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif,  sehingga proses
pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan secara efektif.

Page 7
c) Memilih Strategi dan Metode Pembelajaran

Sebagai pendidik, dalam memilih strategi dan metode pembelajaran harus menyesuaikan
dengan tugas perkembangan dan karakteristik masing-masing peserta didiknya. Jika metode dan
model pendidikan sudah bisa disesuaikan dengan kondisi peserta didik, maka proses
pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal. Seorang pendidik diharuskan untuk bisa membaca
situasi, dalam konteks ini menurut saya diperlukan sedikit ilmu yang berkaitan dengan sosiologi
serta filsafat.

d) Memberikan Bimbingan dan Pengarahan kepada Siswa (Konseling)

Seorang guru diharapkan bisa menjadi seorang pembimbing yang mampu memberikan
bimbingan kepada peserta didiknya, terutama kepada peserta didik mendapatkan permasalahan
akademik. Dengan berperan sebagai seorang pembimbing seorang pendidik juga lebih bisa
melakukan pendekatan secara emosional terhadap peserta didiknya. Jika sudah tercipta hubungan
emosional yang positif antara pendidik dan peserta didiknya, maka proses pembelajaran juga
akan tercipta secara menyenangkan.

e) Mengevaluasi Hasil Pembelajaran

Tugas utama guru/pendidik adalah mengajar di dalam kelas dan melakukan evaluasi dari
hasil pengajaran yang sudah dilakukan. Dengan demikian dapat meninjau sejauh mana
perkembangan peserta didik.

f) Berinteraksi secara tepat dengan siswanya

Pendekatan psikologi emosional secara langsung memungkinkan untuk terwujudnya interaksi


dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di
hadapan siswanya.

g) Menetapkan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran mengacu pada perubahan perilaku yang dialami siswa setelah
dilaksanakannya proses pembelajaran. Ini dapat membantu guru dalam menentukan bentuk
perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran.

h) Penggunaan Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang akan digunakan sangat diperlukan dalam menunjang proses
pembelajaran. Misalnya penggunaan media audio-visual, sehingga dapat memberikan gambaran
nyata kepada peserta didik.

i) Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.

Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa,
seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya

Page 8
memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan
belajar. Sehingga pendidik dapat menjadi motivator yang berguna membangun semangat
pesertanya.

2.1.3 Mazhab (bahasa Arab: ‫مذهب‬, madzhab) adalah istilah dari bahasa Arab, yang berarti jalan
yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkrit maupun abstrak.
Sesuatu dikatakan mazhab bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut menjadi ciri khasnya. Jadi
jika kita kaitkan dengan psikologi dan pendidikan, berarti menjadi jalan tempuh atau cara
(terutama dalam praktek psikologi dan pendidikan) yang bertujuan membina atau mengarahkan
ke hal- hal yang positif terutama dalam bidang pembelajaran pendidikan. Mazhab – mazhabnya
berkaitan dengan metode – metode psikologi yang telah dijelaskan.

2.1.4 Sebelum lahir sebagai ilmu yang berdiri sendiri, psikologi sangat kental dipengaruhi oleh
filsafat dan ilmu pengetahuan alam. Psikologi mulai menampakkan perkembangan dan
kemajuan yang agak pesat ketika awal abad XIX. Pada waktu itu, banyak ahli yang aktif
melakukan penelitian dibidang fisika, fisiologi dan kimia yang dihubungkan dengan reaksi-
reaksi manusia pada kondisi tertentu. Perkembangan psikologi yang modern ketika itu sangat
erat kaitannya dengan eksperimen-eksperimen yang berhubungan dengan pengalaman-
pengalaman inderawi (sensasi).
Psikologi mulai mandiri dan berdiri sebagai disiplin ilmu tersendiri pada tahun 1879,
yang dipelopori oleh Wilhelm Wundt yang merupakan seorang yang berkebangsaan jerman yang
juga seorang dokter, filsuf dan seorang ahli fisika.Wilhelm Wundt mendirikan sebuah
laboratorium psilokogi pertama di Leipzing jerman.Beliau banyak melakukan eksperimen
tentang proses-proses kesadaran,meliputi penginderaan dan perasaan. Oleh karena itu, beliau
mendefenisikan psikologi sebagai “ilmu yang mempelajari tentang pengalaman sadar” (the
science of conscious experience).
Wundt dalam eksperimennya menyelidiki tiga masalah utama yang menjadi pusat
perhatiannya, yaitu :

1)      Proses kesadaran serta unsur-unsur yang membentuknya,


2)      Cara unsur-unsur itu saling berhubungan dan,
3)      Menentukan hukum atau aturan dari hubungan unsur – unsur tersebut (Nana Sudjana, 1991).

Perlu juga diketahui, bahwa laboratorium ciptaan Wundt di Leipzig juga tidak hanya
melakukan aktivitas penelitian yang bersifat “psikologi umum”, melainkan juga memegang
peranan dalam psikologi pendidikan. Banyak orang Amerika yang belajar di Leipzig kepada
Wundt. Akibatnya setelah mereka mengembangkan psikologi itu di negaranya, termasuk
psikologi pendidikan. Sekarang ilmu psikologi berkembang pesat setelah dilakukan beberapa
penelitian sehingga menciptakan beberapa ilmu psikologi modern terbaru

2.1.5 Konsep Psikologi sudah jelas diperlukan dalam pendidikan. Untuk memperlancar metode
psikologi, hal pertama yang jelas terlintas ialah konsep. Lantas apakah yang dimaksud dengan
konsep itu? Konsep merupakan sesuatu yang umum atau representasi intelektual yang abstrak
dari situasi, objek atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide atau gambaran mental. Suatu
konsep adalah elemen dari proposisi seperti kata adalah elemen dari kalimat. Jadi dalam ilmu
psikologi, apabila kita mengaitkan konsep – konsep dalam psikologi maka semua teknik

Page 9
pembelajaran akan menjadi lebih mudah bagi si pengajar maupun si objek pelajar. Disini lebih
menekankan pada teknik – teknik terencana menciptakkan kelas yang aman, nyaman, dan
kondusif. Jadi si pengajar harus menguasai konnsep – konsep dasar dalam pengajaran agar
suasan belajar mengajar terus mengalir tanpa tersendat, sehingga dapat menimbulkan kesan
bahwa si pengajar telah mmenguasai materi yang akan disampaikan kepada pelajar, sehingga
respect terhadap sang pengajar ada di mata para pelajar.

2.1.6 Dalam pembahasan tentang perkembangan manusia, terdapat banyak teori, mulai dari
sederhana dan sistematis sampai pada yang rumit. Berikut akan dibahas tentang teori-teori
psikologi, diantaranya psikodinamis, kognitif, teori kontekstual, dan belajar sosial. Tak lain ialah
:

1. Teori psikodinamik, adalah teori yang menjelaskan tentang perkembangan kepribadian.


Unsur-unsurnya adalah aspek-aspek internal manusia seperti emosi, motivasi, dan aspek internal
lainnya. Asumsi teori ini adalah adalah kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik
dari aspek-aspek psikologi, yang umumnya terjadi sejak masa bayi. Pada masing-masing tahap,
individu mengalami konflik internal yang harus diselesaikan sebelum memasuki tahap
berikutnya.

2. Teori kognitif, didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kogntif merupakan sesuatu yang
fundamental dan yang membimbing tingkah laku individu. Teori kogntif menekankan pada
pikiran-pikiran sadar. Saat ini sering dibahas teori tentang teori pemrosesan informasi. Teori
pemrosesan informasi (information processing theory) menekankan pentingnya proses-proses
kognitif. dapat dipahami bahwa teori pemrosesan informasi lebih menekankan pada bagaimana
individu memproses informasi tentang dunia mereka, bagaimana informasi masuk kedalam
pikiran, bagaimana informasi disimpan dan disebarkan, dan bagaimana informasi diambil
kembali untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas yang kompleks, seperti memecahkan masalah dan
berpikir.

2.1.7 Psikologi, mengakui pentingnya ilmu bantu sosial lainnya, seperti sosiologi, antropologi,
geografi, dan lain hal sebagainya. Psikologi sosial juga memiliki perspektif luas dengan berusaha
memahami relevansi dari proses internal aktivitas manusia terhadap perilaku sosial. Karena itu,
hal yang berpengaruh disini tentang persepsi, kognisi, dan respon fisiologis. Psikologi sosial
biasanya juga mmenyangkut tentang perasaan – perasaan subyektif yang kemudian bisa
mempengaruhi perliaku dari individu tersebut. Si subjek ( pelajar ) pada dasarnya berbeda antara
satu terhhadap yang lain, maka dari itu, untuk mengerti menciptakan kelas yang nyaman dan
kondusif, si pengajar perlu mengkaitkan ilmu psikologi dengan ilmu sosial lainnya. Misalnya
ilmu psikologi dan ilmu antropologi. Si pelajar mempunyai tradisi jawa ( budaya yang sopan dan
santun ), sedang si pengajar memiliki budaya timur yang kental ( budaya yang sedikit keras,
namun apa adanya ), untuk membuat si pelajar nyaman si pengajar haruslah memahami dan
menyesuaikan budaya dari si Jawa itu agar tidak adanya merasa keterasingan.

Page 10
SIMPULAN

3.1.1 Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan
teori dan masalah kependidikan yang berguna. Jadi dapat disimpulkan bahwasannya psikologi
pendidikan merupakan ilmu yang mempelajarai tentang ilmu jiwa social mengenai system
intelektual, fisik maupum mental seseorang terutama dalam bidang pendidikan.

3.1.2 Memahami Perbedaan Siswa (Diversity of Student), Ciptakan Iklim Belajar yang
Kondusif di dalam Kelas, Memilih Strategi dan Metode Pembelajaran, Memberikan Bimbingan
dan Pengarahan kepada Siswa (Konseling), Mengevaluasi Hasil Pembelajaran, Berinteraksi
secara tepat dengan siswanya, Menetapkan Tujuan Pembelajaran, Penggunaan Media
Pembelajaran, Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik

3.1.3 Mazhab berarti jalan yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang
baik konkrit maupun abstrak. Sesuatu dikatakan mazhab bagi seseorang jika cara atau jalan
tersebut menjadi ciri khasnya. Jadi jika kita kaitkan dengan psikologi dan pendidikan, berarti
menjadi jalan tempuh atau cara (terutama dalam praktek psikologi dan pendidikan) yang
bertujuan membina atau mengarahkan ke hal- hal yang positif terutama dalam bidang
pembelajaran pendidikan.

3.1.4 Psikologi mulai menampakkan perkembangan dan kemajuan yang agak pesat ketika awal
abad XIX. Pada waktu itu, banyak ahli yang aktif melakukan penelitian dibidang fisika, fisiologi
dan kimia yang dihubungkan dengan reaksi-reaksi manusia pada kondisi tertentu. Psikologi
mulai mandiri dan berdiri sebagai disiplin ilmu tersendiri pada tahun 1879, yang dipelopori oleh
Wilhelm, beliau mendefenisikan psikologi sebagai “ilmu yang mempelajari tentang pengalaman
sadar” (the science of conscious experience).

3.1.5 Konsep merupakan sesuatu yang umum atau representasi intelektual yang abstrak dari
situasi, objek atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide atau gambaran mental. Suatu konsep
adalah elemen dari proposisi seperti kata adalah elemen dari kalimat.

3.1.6 Teori psikodinamik, adalah teori yang menjelaskan tentang perkembangan kepribadian,
dan Teori kognitif,adalah teori yang didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kogntif
merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku individu.

3.1.7 Psikologi sosial juga memiliki perspektif luas dengan berusaha memahami relevansi dari
proses internal aktivitas manusia terhadap perilaku sosial. Karena itu, hal yang berpengaruh
disini tentang persepsi, kognisi, dan respon fisiologis. Psikologi sosial biasanya juga
mmenyangkut tentang perasaan – perasaan subyektif yang kemudian bisa mempengaruhi
perliaku dari individu tersebut.

Page 11
SARAN DAN KRITIK

Demikianlah tugas Pengantar IPS yang saya buat mengenai Ilmu –


ilmu psikologi terutama dalam pengantar sosial. Secara prbadi, saya
meminta maaf yang sebesar – besarnya apabila terdapat kesalahan
penulisan atau bersifat kontroversi yang tidak secara sengaja menyinggung
perasaan si pembaca. Saya yakin bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam makalah yang telah saya buat. Oleh sebab itu, saya meminta saran
dan kritik yang membangun agar dapat menunjang tulisan makalah ini
semakin baik kedepannya. Akhir kata, atas pehatian saya ucapkan limpah
terima kasih.

Page 12
DAFTAR PUSTAKA

1. Pebrianti, Dewi 2015. PENTINGNYA PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN ( diakses


pada 6 November 2016 )

2. Saleng, Fitriani 2013. Sejarah perkembangan psikologi pendidikan. ( diakses pada 6


November 2016 )

3. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung :


Remaja Rosdakarya. ( diakses pada 6 November 2016 )

4. http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/05/pengertian-psikologi-pendidikan.html.
( diakses pada 6 November 2016 )

5. http://psikologiberbicara.blogspot.com/2013/02/manfaat-psikologi-dalam-kehidupan.html
( diakses pada 6 November 2016 )

6. http://kurratulainy25.blogspot.com/2013/04/makalah-pentingnya-psikologi-dalam.html
( diakses pada 6 November 2016 )

7. Bloger.com

8. http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki
%2FPsikologi&h=AAQGqIbd2&s=1 ( diakses pada 6 november 2016 )

9. Sarwono, Sarlito Wirawan. 2009. Pengantar Psikologi Umum. ( diakses pada 6 november


2016 )

10. Posted by Bidan Isma at 11:54 PM. Teori psikologi Perkembangan ( diakses pada 29
November 2016 )

11. https://galeriabiee.wordpress..com//ilmu-psikologi/hubungan-psikologi-sosial-dengan-
ilmu-ilmu-sosial-lainnya

Page 13

Anda mungkin juga menyukai