sosial (social sciences) IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antrpologi,budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi ekonomi, ilmu politik, Ekologi dsb Mengintegrasikan bahan materi dari cabang- cabang ilmu tersebut dengan menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat sekeliling IPS bukan ilmu sosial, walaupun bidang perhatiannya sama, yaitu hubungan timbal balik di kalangan manusia (human relationship) IPS hanya terdapat pada program pengajaran di sekolah sedangkan ilmu dipolakan untuk mengembangkan human knowledge melalui penelitian, penemuan, eksperimen dgn materi dan permasalahan yang kompleks IPS dipolakan untuk tujuan-tujuan instruksional dengan materi yg sesederhana mungkin. IPS pada hakikatnya merupakan suatu integrasi utuh dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk merealisasikan tujuan pendidikan di tingkat persekolahan. Implikasinya, berbagai tradisi dalam ilmu sosial termasuk konsep, struktur, cara kerja ilmuwan sosial, aspek metode, maupun aspek nilai yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial, dikemas secara psikologis, pedagogis, dan sosial budaya untuk kepentingan pendidikan. Berdasarkan perspektif di atas, secara umum IPS dapat dimaknai sebagai seleksi dari struktur disiplin akademik ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk mewujudkan tujuan pendidikan dalam kerangka pencapaian tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila (Numan Somantri, 2001: 103). Pengertian umum ini mengimplikasikan adanya penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari berbagai disiplin akademis ilmu-ilmu sosial. Kaidah-kaidah akademis, pedagogis, dan psikologis tidak bisa ditinggalkan dalam upaya pengorganisasian dan penyajian upaya tersebut. Dengan cara demikian, pendidikan IPS diharapkan tidak kehilangan berbagai fungsi yang diembannya, apalagi jika dikaitkan secara langsung dengan pencapaian tujuan institusional pendidikan dasar dan menengah dalam kerangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Persamaan antara IPS dengan IS terletak pada sasaran yang diselidiki, yaitu manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Keduanya membahas permasalahan yang terjadi dalam hubungan antarmanusia (masyarakat manusia). Perbedaannya terletak pada tujuan. IS bertujuan memajukan dan mengembangkan ilmunya masing-masing dengan cara menghimpun fakta, mengembangkan konsep dan generalisasi. Melalui penelitian ilmiah, para ahli melakukan pengujian hipotesis untuk menghasilkan teori atau teknologi baru. Tujuan IPS yang lebih bersifat pendidikan, bukan untuk menemukan teori IS, melainkan ditujukan pada keberhasilan dalam mendidik dan membelajarkan IPS untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Lebih menekankan pada tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berada di tengah- tengah, antara pengetahuan sosial dengan ilmu- ilmu sosial. Alasan inilah salah satunya yang mendasari penggunaan istilah Ilmu pengetahuan Sosial sebagai terjemahan dari Social Studies. Karakteristik ini terlihat dari perkembangan IPS sebagai mata pelajaran di sekolah yang cakupan materinya semakin meluas. Dinamika cakupan semacam itu dapat dipahami mengingat semakin kompleks dan rumitnya permasalahan sosial yang memerlukan kajian secara terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam, teknologi, humaniora, lingkungan, bahkan sistem kepercayaan. IPS terdiri dari himpunan pengetahuan tentang kehidupan sosial dan dari bahan realita kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat . Di dalam IPS dihimpun semua materi yang berhubungan secara langsung dengan masalah penyusunan dan pengembangan masyarakat serta menyangkut pengembangan diri manusia sebagai anggota masyarakat yang berguna. IPS harus dapat berperan bagi anak didik dalam mengembangkan berbagai aspek kehidupan di dalam masyarakat Sosialisasi Membantu anak didik menjadi anggota masyarakat yang berguna dan efektif Pengambilan keputusan Membantu anak didik mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan akademis Sikap dan Nilai Membantu anak-didik menandai, menyelidiki, merumuskan dan menilai diri sendiri dalam hubungannya dengan masyarakat sekitarnya Kewarganegaraan Membantu anak didik menjadi warga negara yang baik Pengetahuan Tanggap dan peka terhadap kemajuan pengetahuan dan teknologi Fakta adalah kejadian, objek, atau gejala-gejala yang sudah atau dapat dibenarkan oleh indera. Apabila dikaitkan dengan pembentukan konsep IPS, maka fakta dapat dikatakan sebagai objek, peristiwa, kejadian nyata sekarang, atau kejadian nyata masa lampau. Fakta diperoleh melalui penginderaan dan pengamatan individu yang masing-masing memiliki kesan tersendiri. Dengan demikian, bisa saja terjadi perbedaan persepsi terhadap fakta yang sama. Fakta merujuk pada suasana yang khusus dan keberlakuan yang terbatas (kurang berlaku umum). Fakta yang dipilih untuk kepentingan tertentu disebut dengan data. Fakta merupakan data mentah bagi pembentukan konsep. Konsep adalah suatu pengertian yang disimpulkan dari sekumpulan fakta yang memiliki ciri-ciri yang sama. Secara sederhana, konsep adalah penamaan (pemberian label) mengenai sesuatu yang membantu seseorang mengenal, mengerti, dan memahami sesuatu tersebut Konsep membantu seseorang untuk mengorganisasikan informasi atau data yang mereka hadapi. Berbeda dengan fakta yang terbatas pada situasi khusus, penerapan konsep lebih luas dan bersifat multiinterpretasi (banyak penafsiran). Generalisasi merupakan perpaduan dari dua atau lebih konsep. Generalisasi menghubungkan beberapa konsep sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu pola hubungan yang bermakna dan menggambarkan hal yang lebih luas. Generalisasi yang baik adalah generalisasi yang tidak menyebut orang, tempat, atau benda. Jika ketiga hal tersebut disebutkan, berarti generalisasi yang kita buat memiliki tingkat abstraksi dan keberlakuan yang sempit dan rendah