Mahasiswa
IPS merupakan salah satu mata pelajaan yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai
SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi,
Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk
dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga
1
PERATURAN (kemdikbud.go.id)
Karakteristik Muatan Pembelajran IPS disekolah
Pendidikan IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu.
Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilmu-ilmu Sosial yang
dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu (Lili M Sadeli, 1986:21).
Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.
Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan
masyarakat dengan lingkungan (fisik dan social-budaya). Materi IPS digali dari segala
aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang
melupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang
tidak berpijak pada kenyataan. Menurut Mulyono Tjokrodikaryo, (1986:21) ada 5 macam
Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga,
sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan
berbagai permasalahannya.
komunikasi, transportasi.
Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi
yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai
dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokohtokoh dan
Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,
permainan, keluarga.
Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi IPS
diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan dalam
Pendidikan IPS bertujuan untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar agar
dapat mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya
serta berbagai bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. IPS
merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari
mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.
Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial.
dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral dan keterampilannya berdasarkan
konsep yang telah dimilikinya. Sedangkan konsep IPS itu meliputi: interaksi, saling
perbedaan, konflik dan konsensus, pola, tempat, kekuasaan, nilai kepercayaan, keadilan
dan pemerataan, kelangkaan, kekhususan, budaya, dan nasionalisme kepada peserta didik
Permasalahan yang timbul adalah banyak pengajar di sekolah hanya mampu menjelaskan
diajarkan dalam bentuk bahasa verbal tidak akan menumbuhkan pengetahuan dan tidak
akan dapat berdampak signifikan terhadap pengetahuan ilmu sosial yang dibutuhkan anak
(Shaver, 1991). Penelitian lain mengatakan bahwa, jika dipandu oleh instruksi yang
sistematis, anak-anak dapat belajar banyak hal lebih awal dan lebih teliti daripada yang
mereka pelajari sendiri, dan dapat menggunakan skema situasional yang dibangun
sebelumnya sebagai kerangka untuk memahami informasi tentang bagaimana orang lain
Dalam hal ini teori belajar yang mendukung pembelajaran IPS SD yaitu teori belajar yang
konstruktivis. Teori tersebut sesuai dengan teori belajar abad 21 (revolusi industri 4.0).
konstruktivisme diyakini sebagai suatu proses dimana pendidik dan peserta didikbersama-
sama menerjemahkan dan membangun pengetahuan yang selama ini terpendam dan
belum digali dari dalam diri untuk dapat menimbulkan pertanyaan mengenai pengetahuan
yang ada (Firdaus & Mirawati, 2017). Para peneliti juga ada yang berkata bahwa isitilah
konstruktivisme berasal dari Piaget dan juga Bruner dalam teori pembelajaran.
Konstruktivisme adalah sintesis dari berbagai teori yang tersebar dalam satu bentuk. Ini
2
(PDF) HAKIKAT, TUJUAN DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS YANG BERMAKNA PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH
DASAR (researchgate.net)
adalah asimilasi ide-ide behavioris dan kognitif. Pada teori kognitif ide-ide yang ada antara
lain memori, animo, rekognisi, bahasa, rasio, pemecahan masalah, dan daya cipta.
Sementara itu, pada teori behavioris ide-ide yang ada antara lain tingkah laku yang
Kontruktivisme sendiri dapat diterapkan dalam kelas untuk mendukung proses belajar
mengajar. Dalam teorinya Piaget menjelaskan bahwa konstruktivisme itu juga dapat
kedalam dua bagian yaitu umur dan tahapan. Dalam hal ini kedua kompenen yang
dimaksud oleh Piaget adalah apa yang anak bias dan tidak mengerti pada tingkat usia yang
berbeda (Piaget, 1977). Sementara (Vygotsky, 2012) melalui teorinya dalam bahasa,
pemikiran dan mediasi dalam masyarakat tidak sependapat dengan apa yang dikemukan
pembelajaran. Artinya anak akan belajar secara individu untuk dapat berkembang kedalam
anak dapat berkembang melalui kehidupan sosial untuk dapat belajar secara individu.
Daftar Pustaka
(PDF) HAKIKAT, TUJUAN DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS YANG BERMAKNA PADA
PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR (researchgate.net)