Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TEORI DAN PRINSIP PENDIDIKAN IPS

ANALISIS HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK IPS


Dosen : Dr. Yayan Sudrajat, M.Pd

Mahasiswa

ASEP NURDIN TOHA (20237370079)

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS PASCA SARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023
Pendahuluan

IPS merupakan salah satu mata pelajaan yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai

SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang

berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi,

Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk

dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga

dunia yang cinta damai. (Permendiknas No. 22 Tahun 2006)1

1
PERATURAN (kemdikbud.go.id)
Karakteristik Muatan Pembelajran IPS disekolah

Pendidikan IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu.

Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilmu-ilmu Sosial yang

dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu (Lili M Sadeli, 1986:21).

Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.

Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan

masyarakat dengan lingkungan (fisik dan social-budaya). Materi IPS digali dari segala

aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang

melupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang

tidak berpijak pada kenyataan. Menurut Mulyono Tjokrodikaryo, (1986:21) ada 5 macam

sumber materi IPS antara lain:

 Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga,

sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan

berbagai permasalahannya.

 Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi,

komunikasi, transportasi.

 Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi

yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
 Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai

dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokohtokoh dan

kejadian-kejadian yang besar.

 Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,

permainan, keluarga.

Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi IPS

sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-teori IPS yang

diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan dalam

kehidupannya sehari-hari di masyarakat.

1. Tujuan Pembelajaran IPS

Pendidikan IPS bertujuan untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar agar

dapat mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya

serta berbagai bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. IPS

merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari

mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.

Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial.

Pendidikan IPS dimaksudkan mampu memberikan pengertian terhadap sejumlah konsep

dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral dan keterampilannya berdasarkan

konsep yang telah dimilikinya. Sedangkan konsep IPS itu meliputi: interaksi, saling

ketergantungan, kesinambungan dan perubahan, keragaman atau kesamaan atau

perbedaan, konflik dan konsensus, pola, tempat, kekuasaan, nilai kepercayaan, keadilan
dan pemerataan, kelangkaan, kekhususan, budaya, dan nasionalisme kepada peserta didik

(Trianto, 2012, p. 173)

Permasalahan yang timbul adalah banyak pengajar di sekolah hanya mampu menjelaskan

menggunakan bahasa verbal. Piaget berpendapat bahwa pembelajaran yang hanya

diajarkan dalam bentuk bahasa verbal tidak akan menumbuhkan pengetahuan dan tidak

akan dapat berdampak signifikan terhadap pengetahuan ilmu sosial yang dibutuhkan anak

(Shaver, 1991). Penelitian lain mengatakan bahwa, jika dipandu oleh instruksi yang

sistematis, anak-anak dapat belajar banyak hal lebih awal dan lebih teliti daripada yang

mereka pelajari sendiri, dan dapat menggunakan skema situasional yang dibangun

sebelumnya sebagai kerangka untuk memahami informasi tentang bagaimana orang lain

waktu dan tempat menanggapi situasi paralel (Bransford et al., 1999).

2. Karakteristik Pembelajaran IPS 2

Dalam hal ini teori belajar yang mendukung pembelajaran IPS SD yaitu teori belajar yang

konstruktivis. Teori tersebut sesuai dengan teori belajar abad 21 (revolusi industri 4.0).

konstruktivisme diyakini sebagai suatu proses dimana pendidik dan peserta didikbersama-

sama menerjemahkan dan membangun pengetahuan yang selama ini terpendam dan

belum digali dari dalam diri untuk dapat menimbulkan pertanyaan mengenai pengetahuan

yang ada (Firdaus & Mirawati, 2017). Para peneliti juga ada yang berkata bahwa isitilah

konstruktivisme berasal dari Piaget dan juga Bruner dalam teori pembelajaran.

Konstruktivisme adalah sintesis dari berbagai teori yang tersebar dalam satu bentuk. Ini

2
(PDF) HAKIKAT, TUJUAN DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS YANG BERMAKNA PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH
DASAR (researchgate.net)
adalah asimilasi ide-ide behavioris dan kognitif. Pada teori kognitif ide-ide yang ada antara

lain memori, animo, rekognisi, bahasa, rasio, pemecahan masalah, dan daya cipta.

Sementara itu, pada teori behavioris ide-ide yang ada antara lain tingkah laku yang

dipengaruhi oleh lingkungan (Ekawati, 2017). “Sikap konstruktivis mempertahankan

bahwa belajar adalah proses membangun makna, bagaimana orang memahami

pengalaman mereka (Caffarella & Merriam, 1999, p. 260).

Kontruktivisme sendiri dapat diterapkan dalam kelas untuk mendukung proses belajar

mengajar. Dalam teorinya Piaget menjelaskan bahwa konstruktivisme itu juga dapat

mempengaruhi aspek cognitive. Dia membedakan factor yang mempengaruhi tersebut

kedalam dua bagian yaitu umur dan tahapan. Dalam hal ini kedua kompenen yang

dimaksud oleh Piaget adalah apa yang anak bias dan tidak mengerti pada tingkat usia yang

berbeda (Piaget, 1977). Sementara (Vygotsky, 2012) melalui teorinya dalam bahasa,

pemikiran dan mediasi dalam masyarakat tidak sependapat dengan apa yang dikemukan

oleh Piaget. Dalam teorinya Piaget menyatakan bahwa perkembangan mendahului

pembelajaran. Artinya anak akan belajar secara individu untuk dapat berkembang kedalam

kehidupan social. Sementara Vygotsky berpendapat sebaliknya, dia berpendapat bahwa

anak dapat berkembang melalui kehidupan sosial untuk dapat belajar secara individu.
Daftar Pustaka

PERATURAN (kemdikbud.go.id)(Permendiknas No. 22 Tahun 2006)

KARAKTERISTIK IPS DI SEKOLAH DASAR – Pendidikan Guru Sekolah Dasar


(binus.ac.id)

(PDF) HAKIKAT, TUJUAN DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS YANG BERMAKNA PADA
PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR (researchgate.net)

Anda mungkin juga menyukai