Anda di halaman 1dari 9

HAKEKAT, TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR

PEMBELAJARAN IPS
DISUSUN OLEH:
RINDI APRIYANI_2102101204
AMELIA PUTRI SUSANTO_2102101216
ELSA MAYORI_2102101236
PENGERTIAN HAKEKAT DASAR PEMBELAJARAN
IPS

Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah,
pedagogik atau psikologis untuk tujuan pendidikan. Pendidikan IPS yang baru dikenalkan dan
dikembangkan dalam kurikulum Indonesia di awal tahun 1970-an, kini semakin berkembang,
sejalan dengan perkembangan pemikiran di negara maju.

Pada hakikatnya IPS merupakan perpaduan pengetahuan sosial atau bidang studi yang
mempelajari tentang masalah-masalah sosial yang dipadukan dengan ilmu sejarah, ekonomi,
sosiologi, politik, geografi, hukum, antropologi, psikologi, serta materi yang berhubungan seperti
matematika dan alam. Misalnya di tingkat SD perpaduannya antara sejarah dan geografi, SMP
perpaduannya antara sejarah, geografi dan ekonomi koperasi, sedangkan di SMA perpaduannya
antara sejara, geografi, ekonomi koperasi, dan antropologi. Dan di perguruan tinggi IPS ini
dikenal dengan studi sosial dimana IPS dan Studi sosial merupakan perpaduan berbagai keilmuan
ilmu sosial. Jadi IPS merupakan penyederhanaan dan penyaringan terhadap IIS yang penyajian di
persekolahan disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan kemampuan guru dalam menyampaikan
materi tersebut.
TUJUAN DASAR PEMBELAJARAN
IPS

Tujuan utama IPS adalah membantu Manusia


(generasi) muda mengembangkan kemampuan
untuk membuat keputusan yang informatif dan
rasional sebagai warga negara yang baik dari
budaya yang berbeda-beda serta dalam konteks
masyarakat yang demokratis dalam dunia yang
saling membutuhkan.
PRINSIP-PRINSIP
DASAR
PEMBELAJARAN IPS A. Integrated (Terpadu)
Istilah integrated identik dengan
integrasi atau keterpaduan, dalam
Prinsip-prinsip dasar pembelajaran IPS dapat dilakukan
berdasarkan topik yang terkait,
pembelajaran IPS SD/MI
misalnya kegiatan ekonomi penduduk
dalam kegiatan pembelajaran
dalam hal ini ditinjau dari persebaran
IPS SD/MI lebih identik
dan kondisi fisis-geografis
dengan kegiatan demonstrasi, yang tercakup dalam disiplin
dengan memperhatikan hal-hal geografi.
sebagai berikut :
B. Interaksi
Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai naluri untuk berinteraksi
dengan sesamanya. Sejak dilahirkan dan sepanjang hidupnya manusia selalu melakukan
interaksi, yang di dalamnya interaksi itu semakin lama semakin bertambah sejalan dengan
semakin luasnya pergaulan dan bertambahnya usia seseorang.
C. Kesinambungan dan Perubahan
Manusia di dalam kehidupan masyarakat terikat dengan adat dan tradisi dalam masyarakat
yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sejalan dengan perkembangan
zaman bisa saja peraturan ini berubah, tetapi adat tradisi itu diteruskan secara
berkesinambungan.
D. Kooperatif
Sistem pembelajaran gotong royong atau cooperative leaming merupakan system
pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama
dengan sesama siswa-siswi dalam tugas-tugas yang terstruktur.
Menurut Sanjaya (2007) pembelajaran kooperatif memiliki empat prinsip
dasar sebagai berikut :
1. Prinsip ketergantungan positif (positive interpendence)
2. Tanggung jawab perseorangan (Individual accountablit)
3. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction)
4. Partisipasi dan komunikasi (particlpation communication)
E. Konstekstual
Prinsip dasar pembelajaran kontekstual, harus memperhatikan beberap dalam
penerapannya, di antaranya: Menekankan pentingnya pemecahan masalah/
problem, Mengakui perlunya pembelajaran dilakukan dalam berbagai konteks
seperti rumah, masyarakat, dan tempat kerja, Mengontrol dan mengarahkan
pembelajaran siswa-siswi, agar dapat belajar sendiri dan mandiri, Bermuara pada
keragaman konteks kehidupan siswa siswi yang berbeda-beda. Mendorong siswa-
siswi belajar dari sesama teman dan belajar bersama.
F. Problem solving
Pembelajaran berbasis problem adalah melibatkan siswa-siswi meneliti informasi
yang spesifik untuk sampai pada kesimpulan yang belum ditetapkan sebelumnya.
Dalam pendekatan berbasis problem peserta diminta untuk
a.  Menarik pengetahuan dari satu wilayah disiplin ilmu tertentu
b.  Menggunakan pengetahuanya sendiri secara tepat
c.  Menerapkan pengetahuan ini dalam serangkaian tantangan
d.  Secara tepat terhadap problem yang muncul
G. Inkuiri
Inkuiri diartikan sebagai pertanyaan, penyelidikan penelitian, atau pengungkapan, suatu
persoalan dalam mencari jawaban atas suatu persoalan. Tujuan inkuiri ini adalah
merangsang kemauan dan kemampuan bertanya, menyelidiki, meneliti, untuk
mengembangkan berfikir kritis dalam mencari alternatif pemecahan dalam suatu masalah
atau persoalan. Bertitik tolak dari persoalan-persoalan itu, siswa-siswi dirangsang untuk
bertanya, menyelidiki atau meneliti.
H. Keterampilan Sosial
Pengembangan keterampilan lebih menitik beratkan pada ranah psikomotorik.
Keterampilan merupakan modal dalam melaksanakan segala kegiatan. Untuk dapat
melaksanakan komunikasi dengan pihak lain, tiap orang dituntut keterampilan
berhubungan atau melakukan pendekatan, keterampilan bertutur kata dengan baik dan
benar guna menambah dan memperkaya pengetahuan termasuk kedalamnya membina
konsep.
Dalam arti masing-masing dituntut keterampilan mencari nara sumber, masyarakat sebagai
sumber maupun sumber-sumber tertulis. Jadi prinsipnya mampu untuk melaksanakan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai