Anda di halaman 1dari 15

Menjelaskan dan Menganalisis

Perkembangan Kognitif Peserta


Didik

Kelompok 4 Pendidikan Peserta Didik :


1. Yoshinta Tsari (2102101206)
2. Anugerah Adityawan (2102101211)
3. Elvira Yuandita (2102101221)
Pengertian Perkembangan
Kognitif

Perkembangan Kognitif adalah tahapan-tahapan


perubahan yang terjadi dalam rentang kehidupan
manusia untuk memahami, mengolah informasi,
memecahkan masalah dan mengetahui sesuatu .
Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Piaget :

(0-2 tahun) (2-7 tahun)


1 2
Tahap Sensory Motorik Pra-Operasional

(7-11 tahun) (11-15 tahun)


3 4
Operasional Konkret Operasional Formal
Menurut Piaget :

Dalam memahami dunia secara aktif, anak menggunakan


skema, asimilasi, akomodasi, organisasi dan equilibrasi.

Pengetahuan anak terbentuk secara berangsur sejalan dengan


pengalaman tentang informasi-informasi yang di temui

Anak menjalani urutan yang sudah pasti dari tahap-tahap


perkembangan kognitif.
Ide-Ide Dasar Teori Piaget :

Teori Piaget mengenai terjadinya belajar didasari atas 4


konsep dasar: skema, asimilasi, akomodasi dan
keseimbangan. Piaget memandang belajar itu sebagai tindakan
kognitif, yaitu tindakan yang menyangkut pikiran. Tindakan
kognitif menyangkut tindakan penataan dan pengadaptasian
terhadap lingkungan.
Karakteristik Perkembangan Kognitif Peserta
Didik
A. Perkembangan Kognitif Anak SD

1. Kelas 1 (6-7 Tahun) ● Menghitung sampai 100 dengan


● Memahami konsep angka dan waktu. lompatan 2, 5, dan 10 angka.
● Belajar dari apa yang dibaca dan ● Mengenali simbol angka 0-100, dan
didengarnya. tulisan angka 0-20.
● Mulai mengembangkan kemampuan ● Bisa melakukan penambahan dan
berpikir logis dan mengolah informasi. pengurangan dasar sampai 20.
● Memahami perintah yang terdiri dari 3
bagian terpisah.
● Memprediksi pola, serta mengenali dan
menciptakan pola sendiri.
2. Kelas 2 dan 3 (7-9 tahun)

● Melihat alasan dibalik suatu ● Bisa duduk diam dan memperhatikan


peristiwa/masalah, dan banyak sesuatu yang menarik selama 30-45
bertanya untuk mengumpulkan menit.
informasi. ● Menggunakan kalimat kompleks dan
● Memahami konsep sebab akibat dan berbagai jenis kalimat untuk
membuat hubungan konsep/ide lebih mengungkapkan pikiran atau
mendalam. pendapatnya.
● Melakukan operasi matematika yang
lebih sulit, seperti pembagian dan
perkalian.
● Membuat rencana sebelum melakukan
sesuatu.
3. Kelas 4 dan 5 (9-11 Tahun) 4. Kelas 6 (11-12 tahun )

• Mulai memahami pengambilan perspektif, • Menerapkan kemampuan berpikir logis


dimana setiap orang memiliki sudut dalam menghadapi suatu situasi atau
pandang, pikiran, dan perasaan yang masalah.
berbeda. • Mulai memahami konsep keadilan dan
• Bisa menjelaskan sebuah konsep atau kesetaraan.
masalah dari berbagai sudut pandang. • Mulai memahami urutan sebab dan
• Bisa memprediksi konsekuensi dari sebuah akibat.
tindakan dan merencanakan langkah • Bisa memahami perspektif/sudut
antisipasi. pandang orang lain.
• Mulai aktif mencari informasi dan • Bisa berpikir spontan dan lebih cepat.
memperluas wawasan melalui teman,
berita, atau sosial media.
• Mengerti hubungan antara hal abstrak dan
hal yang bisa dilihatnya, seperti pengaruh
krisis iklim terhadap lingkungan di
sekitarnya.
NEGASI

Negasi (Negation), yaitu pada masa pra-operasional anak hanya melihat keadaan
permulaan dan akhir dari deretan benda, yaitu pada mulanya keadaannya sama dan pada
akhirnya keadaannya menjadi tidak sama.

Anak tidak melihat apa yang terjadi diantaranya. Tetapi, pada masa konkrit operasional,
anak memahami proses apa yang terjadi di antara kegiatan itu dan memahami hubungan
–hubungan antara keduanya.

Pada deretan benda - benda, anak bisa melalui kegiatan mentalnya, merngembalikan atau
membatalkan perubahan yang terjadi sehingga bisa menjawab bahwa jumlah benda-
benda adalah tetap sama.
RESIPROKAL

Gaya mengajar resiprokal adalah salah satu gaya


mengajar yang menekankan siswa lebih banyak
aktif untuk belajar dan guru hanya berperan
sebagai fasilitator yang memantau setiap kegiatan
yang dilakukan oleh siswa didalam pembelajaran
Proses Perkembangan
Kognitif Pada
Remaja
1. Operasional Formal

Proses perkembangan kognitif remaja yang bersifat pemikiran


operasional formal dibedakan menjadi 3 hal penting :

1. Penekanan pada kemungkinan versus kenyataan (emphasizing the


possible versus the real)

2. Penggunaan penalaran ilmiah (using sensitif reason) kualitas ini


terlihat ketika remaja harus memecahkan beberapa masalah secara
sistematis.

3. Kecakapan dalam mengkombinasikan ide-ide (skillfully combining


ideas_
2. Perkembangan Pengambilan Keputusan

Dalam tahap ini, seorang remaja akan mulai Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
bisa mengambil keputusan-keputusan tentang seorang remaja yang lebih tua biasanya sering
masa depannya. kali jauh lebih sempurna jika dibandingkan
dengan remaja yang masih labil, karena pada
Adapun tahap pengambilan keputusan ini umumnya seorang remaja yang lebih tua
dimulai sejak seseorang berusia 11-12 tahun memikirkan sisi negatif dan positif dari
dan juga pada usia 15-16 tahun. keputusan yang akan diambil
Terima Kasih!
List Pertanyaan :

1.
2.
3.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai