Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN KOGNITIF

PESERTA DIDIK

Kelompok 7

IZZATUN NAVIS
 LARAS SETYOWATI
SELVIA INDI

 SYAHRUL AL-RASYID
PENGERTIAN PERKEMBANGAN
KOGNITIF

Kemampuan kognitif merupakan kemampuan anak untuk berpikir lebih


kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan
masalag.

Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan


peserta didik yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu
semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Perkembangan Kognitif menurut Piaget

Ide-ide Dasar Tahap


Teori Piaget Perkembangan
Kognitif Piaget
1. Anak adalah pembelajar aktif.
2. Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari dari
pengalaman.
3. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses
asimilasi.
4. Proses ekulibrasi menunjukkan adanya peningkatan ke arah
bentuk pemikiran yang lebih komplek.
1. Tahap Sensorimotor (usia 0-2 tahun). 2. Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun).

4. Tahap pra-operasional (usia 11 tahun-


3. Tahap pra-operasional (usia 7-11 tahun).
dewasa).
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN KOGNITIF
PESERTA DIDIK

USIA SEKOLAH

SD SMP/SMK
SEKOLAH DASAR (SD) / ANAK-ANAK
Sekolah dasar termasuk ke dalam pemikiran konkret-operasional(concrete
operational thought), anak sekolah dasar sudah mampu berpikir melalui
urutan sebab-akibat dan mulai mengenali banyaknya cara yang bias
ditempuh dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Anak di usia ini juga
sudah menggunakannya logikanya untuk mengukur,menimbang, dan
menghitung jumlah. Begitu juga dengan pemahamannya mengenai waktu
dan ruang (spatial relations) yang semakin baik.
Di masa ini anak sudah mampu mengembangkan 3 macam proses yang
disebut dengan operasi-operasi, yaitu :
Negasi
Hubungan timbal balik (resiprokasi)
Identitas
SMP/SMA / REMAJA
Anak di usia ini kemampuan kognitifnya terus berkembang dan akhinrya
akan memasuki tahap pemikiran operasioanl formal (formal operational
thought). Suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia
kira-kira 11-12 tahun dan terus berlanjut sampai remaja mencapai masa
tenang atau dewasa.
Secara umum pemikiran karakteristik pemikiran remaja pada tahap ini
adalah diperolehnya kemampuan :
Berpikir secara abstrak
Menalar secara logis
Menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia
KETIDAKDEWASAAN PEMIKIRAN REMAJA :
KRITIK TERHADAP TEORI PIAGET
Piaget adalah tokoh besar di bidang psikologi
perkembangan. Teori-teorinya tentang perkembangan
kognitif memberikan pengaruh luar biasa dan bertahan
hingga kini. Berkat pandangannya, mengakibatkan
pandangan bahwa anak dan remaja adalah pemikir
aktif dan kontruktif dengan melalui interaksinya dan
lingkungannya, sehingga mampu membentuk
perkembangannya sendiri.
Namun beberapa ide Piaget tentang pemikiran
operasional formal mulai dipandang memiliki
kelemahan.
ADAM & GULLOTTA (1983)
 Adam & Gullotta menyatakan bahwa pengalaman personal
dalam berbagai aspek kehidupan, secara umum mungkin
menentukan aplikasi dari pemikiran formal operasional
tersebut.
 Mereka juga menyatakan bahwa remaja mungkin mampu
menggunakan pemikiran formal operasional dalam satu mata
pelajaran, tetapi tidak pada mata pelajaran lain. Tetapi,
remaja yang lebih dewasa yang memiliki lebih banyak
pengalaman dengan sekolah, hibungan personal, dan
kehidupan umumnya, akan memungkinkan untuk
mengaplikasikan pemikiran formal operasional pada wilayah
yang lebih luas dari kehidupannya.
DAVID ELKIND (1998)
 David Elkind menyatakan bahwa pemikiran remaja
telah jauh berkembang dibandingkan pemikiran anak
usia sekolah, tetapi dalam beberapa hal pemikiran
remaja terlihat kurang matang yang dimanifestasikan
dalam enam karakteristik, yaitu:
1. Idealisme dan kekritisan.
2. Argumentativitas.
3. Ragu-ragu.
4. Menunjukkan hipocrisy.
5. Kesadaran diri.
6. Kekhususan dan ketangguhan.
IMPLIKASI TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF
PIAGET TERHADAP PENDIDIKAN
Teresa M.McDevitt dan Jeanne Ellis Ormrod (2002) menyebutkan beberapa
implikasi teori piaget bagi guru-guru di sekolah yaitu :
1.Memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan eksperimen terhadap
onjek-objek fisik dan fenomena-fenomena alam.
2.Mengeksplorasi kemampuan penalaran siswa dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan atau pemberian tugasutugas pemecahan masalah.
Dengan diberikannya tugas tersebut dan mengobservasi respon siswa
terhadap tugas-tugas tersebut, maka guru akan mendapatkan pengetahuan yang
mendalam tentang bagaimana pemikiran dan penalaran siswa. Sehingga guru akan
dapat menyusun kurikulum dan materi-materi pengajaran yang sesuai dengan
tingkat kemampuan berpikir mereka.
3. Tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget menjadi acuan dalam
menginterpretasikan tingkah laku siswa dan mengembangkan rencana pelajaran.
Misalnya guru Sekolah Dasar akan memahami bahwa siswanya
kemungkinan menghadapi kesulitan dengan proporsi (seperti : pecahan atau
desimal), dan dengan konsep-konsep abstrak (seperti : konsep keadilan,
kebaikan,dll). Sedangkan bagi guru sekolah menengah tentu akan lebih
mengharapkan siswanya mendiskusikan ide-ide tentang kemajuan hidup
masyarakat meskipun masih berupa pemikiran yang tidak realistis.

4. Memberikan petunjuk bagi para guru dalam memilih strategi pembelajaran yang
lebih efektif pada tingkat kelas yang berbeda.
siswa pada setiap tingkat harus didorong untuk secara aktif
menggabungkan informasi yang ada agar sampai ke dalam skema mereka. Untuk
itu harus dilakukan berbagai cara, dan proses pendidikan di sekolah harus
memberikan siswa kesempatan untuk memiliki pengalaman atas dunia.
5. Merancang aktivitas kelompok dimana siswa berbagi
pandangan dan kepercayaan dengan siswa lain.

Menurut Piaget interaksi dengan teman sebaya


sangat membantu anak memahami bahwa orang lain
memiliki pandangan dunia yang berbeda dengan
pandangannya sendiri dan ide-ide mereka tidak selalu
akurat dan logis. Oleh karena itu interaksi dengan teman
sekelas tentu akan mendorong anak untuk mengevaluasi
kembali pandangan-pandangannya saat ini.

Anda mungkin juga menyukai