Anda di halaman 1dari 7

PDGK 4202

PEMBELAJARAN IPA di SD

TUGAS TUTORIAL KE-1

OLEH
NAMA : JANUARI WAHANDI NABABAN
NIM : 856086157

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA
TUGAS TUTORIAL 1

PEMBELAJARAN IPA DI SD

1. Jelaskanlah model belajar Bruner beserta contohnya!


Jawab
Menurut Bruner bahwa belajar dan persepsi merupakan suatu kegiatan pengolahan informasi
yang menemukan kebutuhan-kebutuhan untuk mengenal dan menejelaskan gejala-gejala
yang di ligkungan. Proses pengolah kegiatan pengolah informasi ini meliputi pembentukan
konsep yang dihasilkan melalui pengabstraksian dari kesamaan kejadian-kejadian dan
pengalaman. Bruner beranggapan bahwa interaksi kita dengan lingkungan sekeliling selalu
menggunakan ketegori-kategori. Hal tersebut dapat membantu siswa mengembangkan
kemampuan kognitif mereka. Melalui pengalaman langsung, gambar, dan simbol, siswa dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan analitis. Kemampuan ini sangat
penting untuk membantu siswa memecahkan masalah dan menghadapi tantangan dalam
kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut Bruner mengatakan lanjut Bruner mengatakan
kengkategorisasian mempunyai beberapa keuntungan, yaitu: Mengurangi tingkat kesulitan
dari benda atau kejadian disekitar. Pengkategorisian mengunkinkan kita untuk mengenali
objek dengan benar dan memberikan arahan dan tujuan terhadapa aktivitas dan memberikan
kesempatan kepada kita untuk menghubungkan objek dengan kelas dari kejadian di alam.
Pengkategorisasian ini akan menurunkan jumlah ciri-ciri khusus dan mengikatkan ciri-ciri
yang lebih umum. Dalam hal ini Bruner menyebutnya sebagai koding .

Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, Bruner menyusun suatu model belajar
yang disebut sebagai model belajar penemuan (discovery learning). Bruner beranggapan
bahwa model belajar penemuan sesuai dengan hakiki manusia yang mempunyai sifat untuk
selalu ingin mencari ilmu pengetahuan secara aktif, memecahkan masalah dan informasi yang
diperolehnya, serta akhirnya akan mendapatkan pengetahuan yang bermakna. Model belajar
penemuan dapat dipandang sebagai suatu belajar yang terjadi apabila seseorang (siswa) tidak
diberikan dengan konsep atau teori, melainkan siswa sendiri yang harus mengelola dan
melakukan penemuan sehingga dapat menemukan konsep atau teori itu. Hal ini mensyaratkan
siswa untuk menemukan hubungan-hubungan di antara informasi yang ada. Di dalam teori
kategorisasi Bruner di atas, penemuan merupakan suatu pembentukan kategorisasi atau lebih
seringnya pembentukan sistem koding. Sistem koding ini didasarkan pada hubungan di antara
kategori, misalnya berdasarkan atas perbedaan dan persamaan yang ada pada benda atau
kejadian-kejadian. Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar penemuan mempunyai
kelebihan- kelebihan. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain: pengetahuan yang diperoleh
akan bertahan lama atau dengan kata lain akan lama untuk diingatnya dan akan lebih mudah
untuk diingat dibanding dengan cara-cara belajar yang lainnya. Ada istilah yang populer yaitu
siapa yang mengerjakan, dia yang mengerti dan mengingatnya.

Contohnya model belajar penemuan atau discovery learning


Apabila seorang anak diberitahu, bahwa lari-lari dan tidak hati-hati itu bisa membuat dia
terjatuh itu bisa menyebabkan luka dan menyakitkan, maka kemungkinan besar anak tersebut
akan lupa tentang apa yang baru saja di beritahukan kepada dia. Tetapi ketika suatu saat anak
tersebut berlari lari dan tidak hati-hati yang menyebabkan dia terjatuh, maka kemungkinan
besar anak tersebut akan mengingatnya. Model belajar ini akan menumbuhkan siswa
bagaimana belajar secara mandiri.

2. Jelaskan menurut pemikiran anda perbedaan terhadap tahapan teori Piaget!

Jawab

Piaget membagi perkembangan mental anak menjadi 4 tahapan, yaitu:

Tahap Perkiraan Usia Ciri-ciri khusus

Sensori motor 0-2 tahun kecerdasan motorik (gerak) dunia (benda)


yang ada adalah yang tampak tidak ada bahasa
pada tahap awal
Pre-operasional 2-7 tahun berpikir secara egosentris alasan-alasan
didominasi oleh persepsi lebih banyak intuisi
daripada pemikiran logis belum cepat
melakukan konservasi
Konkret Operasional 7-11 atau 12 tahun Dapat melakukan konservasi logika tentang
kelas dan hubungan pengetahuan tentang
angka berpikir terkait dengan yang nyata
Formal Operasional 7-11 atau 12 tahun pemikiran yang sudah lengkap pemikiran yang
14 tahun atau proporsional kemampuan untuk mengatasi
15 tahun hipotesis perkembangan idealisme yang kuat

Berdasarkan tabel diatas dan pemaparan tentang teori belajar piaget dalam modul ajar
PDGK4202 MODUL 1 KB 1 , maka dapat disimpulkan bahaa tahapan atau siklus
perkembangan pada setiap anak itu relatif atau cenderung akan sama, akan tetapi mengenai
kapan tahapan atau perubaha itu akan terjadi pada diri seorang anak tidaklah sama.
Perkembangan itu bisa dipengaruh oleh lingkungan belajar dan lingkungan sosial anak yang
kemudian akan menyesuaikan kepada pengalaman-pengalaman anak.
Jadi menurut pemikiran saya berdasarkan teori piaget tersebut adalah setiap siklus yang
dilakui oleh anak-anak merupakan suatu tahanpan untuk memperoleh pengetahuan baru yang
bervariasi, semakin bertambah umur seseorang, maka kematangan dalam mengolah informasi
akan semakin baik, kemudia pada setiap siklus yang anak-anak lalui mulai dari usia 0 tahun
sampai 15 tahun anak-anak akan terus berkembang mulai dari kecerdasan motorik,
sensomotorik, logika sampai pada tahap hipotesis yang komplit. Teori piaget merupakan suatu
teori yang lengkap karena siklus nya dan rentan usia menggambarkan suatu proses
pertumbuhan dari seseorang, meskipun seperti yang disampaikan bahwah rentang usia mereka
belum tentu sama dalam perkembangan mental mereka. Namun, setiap fase atau siklus
tersebtu pastilah mereka lalaui, tergantun masing-masing indvidu anak-anak tersebut.

3. Jelaskanlah pengertian pendekatan dan jenis pendekatan yang diaplikasikan di kelas masing-
masing!.
Jawab
Menurut Raka Joni (1993), pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan
atau obek kajian, sehingga berdampak atau mempunyai sudut pandang berdasaarkan pada
informasi yang di peroleh. Pendekatan merupakan garis besar pembelajaran dan rencana
menyeluruh secara teratur, tidak saling bertentangan, dan mengacu pada pendekatan dari
suatu pembelajaran. Pendekatan juga berarti menyesuaikan antara tujuan pembelajaran dan
seluruh hal terdapat dalam diri seorang siswa (latar belakang, budaya, suku, lingkungan, daya
dukung) sehingga pelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan, menumbuhkan rasa ingin
tahun, memberikan penghargaan, serta bermakna bagi hidup dan kehidupan sekarang dan
yang akan datang, sehingga akan diperolah suatu pemahaman dan pembentukan perilaku
siswa yang diharapkan.

Jenis pendekatan yang diaplikasi di kelas, adalah


a. Pendekatan lingkungan, yaitu pembelajaran yang dikembangkan denagn menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar, untuk mengembangkan sikap dan perilaku dan
mencintai lingkungan, dan untuk mengembangkan keterampilan meneliti lingkungan.
b. Pendekatan Sains-Lingkungan-Teknologi-masyarakat merupakan cara pandang bagi siswa
belajar, menyusun pengetahuan, melalui interaksi pribadi antar pengalaman dengan
skemata yaitu menurut Rumelhart (1980) seperti dikutip dari Jose Luiz Meurer (2000 :
168) bahwa skemata adalah“ pengalaman dan pengetahuan yang terorganisir dalam pikiran
dengan variabel-variabelnya (subkomponen) untuk memahami hal yang sama dengan
pengetahuan yang baru dibaca atau diketahui.”
a. Dengan demikian siswa memiliki pemahaman tentang aspek sain, teknologi,
lingkungan dan masyarat yang berguna bagi perkembagan kognitif siswa.
c. Pendekatan faktual merupakan suatu cara mengajarkan IPA dengan mengemukakan hasil-
hasil penemuan IPA kepada siswa-siswa.
d. Pendekatan inkuiri yaitu pencarian jawaban melalui serangkaian kegiatan kegiatan
intelektual, yaitu melalui suatu urutan kegiatan merencanakan, mendiskusikan, membuat
hipotesa, menganalisis, menafsirkan hasil untuk mendapatkan konsep umum yang
dipelajara (Herawati Susilo, 1998)
e. Pendekatan keterampilan proses adalah cara mengajarkan IPA dengan mengajarkan
berbagai keterampilan proses biasa yang digunakan para ilmuwan dalam mendapat atau
memformulasikan hasil IPA
f. Pendekatan Sejarah adalah cara mengajarkan IPA dengan menyajikan berbagai penemuan
yang dihasilkan oleh para ilmuwan IPA dan perkembangan temuan-temuan teresebut
dikaitkan dengan ilmu IPA itu sendiri
4. Buatlah sebuah metode pembelajaran untuk kelas besar dan bagaimana mengaplikasikannya!
Jawab.
Metode pembelajaran yang digunakan adah metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah
salah satu metode pembelajaran yang efektif untuk kelas besar dalam pelajaran IPA di SD.
Metode ini melibatkan demonstrasi oleh guru yang menunjukkan cara melakukan eksperimen
atau memperlihatkan konsep-konsep yang sulit dipahami melalui pengajaran lisan saja.

Berikut adalah cara mengaplikasikan metode pembelajaran demonstrasi dalam kelas besar
pelajaran IPA di SD, yaitu:
1) Siapkan materi dan alat yang diperlukan untuk demonstrasi.
2) Pastikan alat-alat yang dibutuhkan mudah dilihat oleh semua siswa di kelas.
3) Jelaskan konsep atau tujuan dari demonstrasi kepada siswa.
4) Berikan penjelasan singkat tentang apa yang akan ditunjukkan dalam demonstrasi.
5) Lakukan demonstrasi dengan jelas dan terstruktur (siswa dapat melihat dan mengikuti
setiap langkah yang dilakukan oleh guru dalam demonstrasi.
6) Ajak siswa untuk terlibat dalam proses demonstrasi. Berikan kesempatan bagi siswa
untuk bertanya dan mengajukan pertanyaan terkait dengan demonstrasi yang
dilakukan.
7) Setelah demonstrasi selesai, minta siswa untuk memperlihatkan kembali apa yang
telah dipelajari. Berikan kesempatan bagi siswa untuk mengulangi proses yang
ditunjukkan dalam demonstrasi.

5. Contohkan penerapan metode pembelajaran ipa di kelas 5!


Contoh penerapan metode demosntrasi IPA di Kelas 5 tentang sifat-sifat air, sebagai barikut:
Berikut adalah langkah-langkah penerapannya:
1) Guru mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk eksperimen. Topik
pembahasan adalah "Sifat-sifat air", maka bahan yang diperlukan dapat berupa gelas,
air, es batu, dan garam.
2) Guru menjelaskan tujuan eksperimen yaitu:
a. Air bersifat transparan atau tembus cahaya.
b. Air bersifat cair dan memiliki volume yang dapat berubah tergantung pada
suhu dan tekanan. Hal ini berarti air dapat mengalir dan mengisi ruang kosong
dalam wadah.
c. Air memiliki massa dan berat.
d. Air dapat mengembun dan membentuk uap air ketika dipanaskan.
e. Air dapat membeku dan membentuk es ketika suhunya turun di bawah titik
beku
3) Guru melakukan demonstrasi dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah
disiapkan. Yaitu: guru menunjukkan bagaimana air bisa mengalir dan memperlihatkan
bagaimana sifat-sifat air dapat berubah dengan menambahkan es batu atau garam.
4) Siswa diberi kesempatan untuk mengamati, bertanya, dan mencatat hasil pengamatan
mereka selama demonstrasi.
5) Setelah demonstrasi selesai, siswa diminta untuk mencoba melakukan eksperimen
sendiri dalam kelompok kecil atau secara individu.
6) Guru mengamati dan memberikan arahan saat siswa melakukan eksperimen.
7) Setelah eksperimen selesai, siswa diminta untuk berbagi hasil pengamatan mereka dan
membuat kesimpulan tentang sifat-sifat air.

Anda mungkin juga menyukai