disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran IPA di SD
Dosen Pengampu : Fajar Arianto, M.Si.
Oleh :
Nama : Sella Dewi Anggreini
NIM : 857702526
Kelas : 2B PGSD BI 20.2
Kegiatan Belajar 1
A. Teori Piaget
Teori Piaget mempunyai nama lengkap Jean Piaget, lahir di Swiss tepatnya di Neuchatel
pada tahun 1896. Piaget mengemukakan suatu teori bahwa cara berfikir seseorang berkembang
secara bertahap. Ada empat tahapan perkembangan mental anak secara berurutan. Setiap
tahapan ditandai dengan tingkah laku tertentu serta jalan pikiran dan pemecahan masalah
tertentu pula. Secara ringkas dapat dilihat pada tablel berikut :
Menurut Piaget, ada setidaknya 3 hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merancang
pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA. Ketiga hal tersebut adalah :
Selain itu ide-ide anak juga harus dipakai. Dengan memberikan kesempatan kepada anak
untuk menilai sumber ide-idenya akan memberikan kesempatan pada mereka untuk menilai
proses pemecahan masalah. Dengan demikian guru lebih membantu anak dalam proses
perkembangan intelektualnya. Dari pembahasan di atas, terlihat bahwa proses pembelajaran di
atas, terlihat bahwa proses pembelajaran dikelas menurut Piaget harus meletakkan anak sebagai
factor yang utama. Hal ini sering disebut sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak.
Kegiatan Belajar 2
Ada tiga tahap penampilan mental yang dikemukakan oleh Bruner, yaitu :
1. Tahap Penampilan Mental Enaktif
Tahap Penampilan Enaktif sejajar dengan Tahap Sensori Motor pada Piaget, dimana anak
pada dasarnya mengembangkan keterampilan motorik dan kesadaran dirinya dengan
lingkungannya.
2. Tahap Ikonik
Tahap Penampilan Ikonik sejajar dengan Tahap Pre-Operasional pada Piaget. Pada tahap
ini penampilan mental anak sangat dipengaruhi oleh persepsinya, dimana persepsi tersebut
bersifat egosentris dan tidak stabil. Mereka belum mengembangkan kontrol pada
persepsinya yang memungkinkan mereka melihat dirinya sendiri sengan suatu pola yang
tetap.
3. Tahap Simbolik
Tahap Penampilan Simbolik sejajar dengan Tahap Operasi Logis (Formal) pada Piaget. Inti
dari tahap penampilan simbolik ini adalah pengembangan keterampilan berbahasa dan
kemampuan untuk mengartikan dunia luar dengan kata-kata dan idenya. Anak yang
memulai untuk secara simbolik memproses informasi.
Tidak seperti Piaget, pembagian tahapan oleh Bruner bukanlah merupakan suatu hal yang
kaku melainkan bersifat fleksibel tidak dimaksudkan untuk menentukan kesiapan anak untuk
belajar. Bruner beranggapan bahwa semenjak kecil secara intuitif, manusia sudah dapat
menangkap konsep-konsep IPA.
Bruner menyusun suatu model belajar yang disebut dengan model belajar penemuan.
Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar penemuan mempunyai kelebihan – kelebihan,
antara lain: pengetahuan yang diperoleh akan bertahan lama atau dengan kata lain akan lama
untuk diingatnya dan akan lebih mudah untuk diingat dibanding dengan cara belajar yang
lainnya.
Guru harus mempunyai cara yang baik untuk tidak secara lansung memberikan informasi
yang dibutuhkan oleh siswa. Model pembelajaran ini mempunyai banyak manfaat, antara lain :
2. Apabila pembelajar telah memperoleh informasi, maka dia akan mengingat lebih lama.
Kegiatan Belajar 3
Menurut Gagne, belajar itu merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang untuk
mengubah tingkah lakunya cukup cepat, dan perubahan tersebut bersifat relative tetap,
sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi
yang baru. Beberapa ciri penting tentang belajar, yaitu :
Level 1 Tanda – tanda Belajar (tanpa ada Respons yang diberikan bersifat emosional
bantuan tindakan terhadap emosi, dan tidak dapat didefinisikan.
ketakutan, kesenangan, dan lain-lain).
Menginterpretasikan grafik.
1. Mengaktifkan motivasi
2. Memberitahu siswa/pelajar tentang tujuan – tujuan belajar
3. Mengarahkan perhatian
4. Merangsang ingatan
5. Menyediakan bimbingan belajar
6. Meningkatkan retensi
7. Membantu transfer belajar
8. Memperlihatkan perbuatan dan memberikan umpan balik.
Kegiatan Belajar 4
TEORI BELAJAR AUSUBEL DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA SD