Anda di halaman 1dari 17

Modul 1.

Teori Belajar dalam


Pembelajaran IPS di SD
Di susun oleh Kelompok 1:

Melinda Oktaviana 857041963


Istiqomah 857042324
Taufik Jaya Abdul Aziz 857042349

TUTOR
Iis Haerunisa, S. Pd. M. Pd

PEMBELAJARAN IPA DI SD/PDGK4202


KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Teori Piaget dan Penerapannya


dalam Pembelajaran IPA SD
A. TEORI PIAGET
Piaget beranggapan bahwa sejak bayi lahir telah mempunyai sistem
yang secara terus menerus mencari dan memberi tanggapan terhadap
suatu rangsangan dan dengan melakukan hal tersebut secara terus-
menerus akan membentuk suatu kebiasaan dan kemampuan.
Piaget membagi perkembangan mental
anak menjadi 4 tahapan:
1. Sensor motor: 0-2 tahun
2. Pra Operasional: 2-7 tahun
3. Konkret Oprasional: 7-11atau12
tahun
4. Formal Operasional:7-11 atau 12
tahun 14 tahun atau 15tahun
•Anak bukan merupakan •Memberikan kesempatan kepada
suatu botol kosong yang anak-anak untuk menilai sumber
ide-idenya akan memberikan
siap untuk di isi, kesempatan pada mereka untuk
melainkan anak secara menilai proses pemecahan masalah.
aktif akan membangun •Anak sebagai faktor yang utama
pengetahuan duninya. atau pembelajaran yang berpusat
•Guru selalu ingat bahwa pada anak.
anak menangkap dan
menerjemahkan sesuatu
secara berbeda.

Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam kelas menurut PIAGET

B. PENERAPAN TEORI PIAGET DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD


KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Model Bruner dan Penerapannya


dalam Pembelajaran IPA di SD
Model Belajar Bruner

Bruner menganggap bahwa belajar dan persepsi merupakan


suatu kegiatan pengelolaan informasi yang menemukan
kebutuhan-kebutuhan untuk mengenal dan menjelaskan
gejala yang ada di lingkungan kita.kegiatan pengelolaan
informasi tersebut meliputi pembentukan kategori-kategori.
Di antara kategori-kategori tersebut ada kemungkinan
saling berhubungan yang disebut dengan koding. Teori
belajar Bruner ini di sebut sebagai teori belajar penemuan.
PENERAPAN MODEL BELAJAR BURNER DALAM
PEMBELAJARAN IPA DI SD
Bruner memberikan tiga ciri utama pembelajaran penemuan yaitu:
1. Keterlibatan siswa dalam proses belajar.

2. Peran guru adalah sebagai seorang penunjuk (Guide) dan pengarah bagi siswanya yang mencari informasi.
Jadi guru bukan sebagai penyamoai informsi.

3. Umumnya dalam proses pembelajaran digunakan barang-barang nyata.

Dapat di simpulkan bahwa dalam penerapannya proses pembelajaran di kelas, Bruner


mengembangkan model pembelajaran penemuan. Model ini pada prinsipnya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memperoleh informasi sendiri dengan bantuan gurudan
biasanya menggunakan barang yang nyata, peranan guru dalam pembelajaran ini bukanlah
sebagai seorang pemberi informsi melainkan penuntun untuk mendapatkan informasi
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

Teori Belajar Gagne dan


Penerapannya dalam Pembelajaran
IPA di SD
Menurut Gagne belajar itu merupakan suatu proses yang
memungkinkan seseorang untuk mengubah tingkah
lakunya cukup cepat, dan perubahan tersebut bersifat
relatif tetap, sehingga perubahan yang serupa tidak perlu
terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi baru
Ciri penting tentang belajar Gagne
1. Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan oleh manusia

2. Belajar mnyangkut interaksi antar pembelajar(orang yang belajar) dan lingkungannya

3. Belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahan cukup lama selama kehidupan orang itu

Belajar sebagai suatu proses, seperti yang dikemukakan oleh gagne bertitik tolak dari suatu
analogi antara manusia dan komputer. Menurut model ini yang disebut model pemrosesan
informasi, proses belajar dianggap sebagai tranformasi input menjadi output seperti yang
lazim terlihat pada sebuah komputer
Gagne

Level Belajar Menurut Gagne

Level 1 •Tanda-tanda Belajar (tanpa ada bantuan tindakan)

Level 2 •Stimulus – Response (S-R). (Bantuan Belajar)

Level 3 •Merangkai (chaining)

Level 4 •Verbal Chaining (menamai benda, menggunakan sifat untuk memahami benda)
GAGNE
Level Belajar Menurut Gagne

Level 5 •Beragam perbedaan belajar

Level 6 •Konsep Belajar

Level 7 •Prinsip Belajar

Level 8 •Problem Solving


HASIL BELAJAR MENURUT GAGNE

Gagne memberikan lima macam hasil belajar, tiga yang pertama bersifat koginitif, yang ke
empat bersifat afektif dan yang kelima bersifat psikomootorik

1 •Informasi Verbal (Verba Information)

2 •Keterampilan intelektual (intelectual skills) : a)Diskriminasi, b)Konsep-konsep Konkret,


c)Konsep-konsep terdefinisi, d)aturan-aturan

3 •Strategi-strategi Kognitif (Cognitive strategies)

4 •Sikap-sikap (attitudes)

5 •Keterampilan-keterampilan (motor skills)


KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

Teori Belajar Ausubel dalam


Pembelajaran IPA di SD
BELAJAR BERMAKNA

Inti dari teori belajar Ausubel adalah belajar bermakna. Bagi Ausubel belajar bermakna merupakan
suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relavan yang terdapat pada struktur
kognitif seseorang. Seperti telah kita ketahui bahwa informasi yang baru kita terima akan disimpan di
daerah tertentu dalam otak. Banyak sel otak yang terlibat dalam penyimpanan pengetahuan tersebut.
MENERAPKAN TEORI AUSUBEL DALAM PENGAJARAN IPA SD
Faktor yang paling penting yang memengaruhi belajar ialah apa yang telah
diketahui siswa. Pernyataan Ausubel inilah yang menjadi inti teori belajarnya yaitu
belajar bermakna.
Belajar secara verbal diajarkan melalui pengajaran langusng seperti ceramah dan
sudah berlangsung bertahun-tahun. Penelitian tentang cara mengajar yang efektif
yang baru saja dilakukan mengindikasikan bahwa jika informasi yang diinginkan
dapat masuk kedalam memoeri atau ingatan, makna model pengajaran secara
langusng adalah cara yang terbaik
DIFERENSIASI PROGRESIF DAN REKONSILIASI INTEGRATIF

Dalam mengaitkan dengan kosep-konsep dikemukakan 2 prinsip oleh Ausubel yaitu prinsip diferensiasi progresif
(progresive differentiation) dan prinsip rekonsiliasi integratif (integrative reconciliation)

• Model belajar ini pada umunya berlangsung dari yang umum ke khusus
prinsip diferensiasi progresif
(progresive differentiation) • Guru dalam mengajar terlebih dahulu megajarkn konsep-konsep umum kemudian
secara perlahan-lahan menuju pada konsep-konsep yang lebih sederhana.

• Model prinsip ini mengerjakan konsep-konsep, atau gagasan-gagasan perlu


prinsip rekonsiliasi integratif diintegrasikan dan disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari
(integrative reconciliation) sebelumnya,
• Guru hendaknya mampu menunjukkan kepada siswa bagaimana konsep-konsep dan
prinsip-prinsip itu saling berkaitan.
Sekian Dari Kami….
Terimkasih

Anda mungkin juga menyukai