Pembelajaran IPA di SD
OLEH :
NAMA : PUTU DEVI PRADNYA SARI
NIM : 859016474
JURUSAN : S1 PGSD BI
POKJAR : KUTA UTARA
Jawaban:
Pada teori Piaget, perkembangan mental atau kognisi anak terdiri dari 4 tahapam
perkembangan mental secara berurutan, dimana setiap tahapan memiliki tingkahlaku tertentu
serta jalan pikiran dan pemecahan suatu masalah tertentu pula. , diantaranya:
Pada tahap ini anak mempunyai gambaran pembentukan objek dan kemajuan bertahap
dari prilaku refleks menjadi prilaku yang dapat diarahkan untuk suatu tujuan. Pada awal
kelahiran, bayi tidak berusaha untuk mencari benda yang hilang dari pandangannya
karena benda tersebut dianggap menghilang jika dia tidak melihat atau merabanya.Tetapi
lama kelamaan, dengan bertambahnya usia bayi mulai mencari apabila benda tersebut
hilang dari pandangannya. Kegiatan intelektual pada tahap ini hampir mencakup gejala
yang diterima secara langsung melalui indra. Adapun 3 kemampuan penting yang
dicapai anak pda masa sensorimotor ini adalah (a) Kemampuan mengontrol secara
internal; (b) Perkembangan konsep kenyataan; dan (c) Perkembangan pengertian suatu
sebab dan akibat
Jawaban:
Model mengajar menurut Gagne meliputi delapan langkah yangs ering disebut kejadian-
kejadian instruksional (instructional events)
Langkah pertama dalam suatu pelajaran ialah memotivasi para siswa untuk belajar. Kerap
kali ini dilakukan dengan membangkitkan perhatian mereka dalam isi pelajaran, dan
dengan mengemukakan kegunaannya. Expectacy dapat pula dianggap sebagai motivasi
khusus dari pelajar untuk mencapai tujuan belajar
Kejadian instruksi kedua ini sangat erat hubungannya dengan kejadian instruksi pertama.
Sebagian dari mengaktifkan motivasi para siswa ialah dengan memberitahukan kepada
mereka tentang mengapa mereka belajar, apa yang mereka pelajari, dan apa yang akan
mereka pelajari. Memberitahu para siswa tentang tujuan-tujuan belajar juga menolong
memusatkan perhatian para siswa terhadap aspek-aspek yang relevan tentang pelajaran.
Gagne mengemukakan dua bentuk perhatian. Pertama berfungsi untuk membuat siswa
siap menerima stimulus-stimulus dalam belajar. Dalam mengajar, perubahan stimulus
secara tiba-tiba dapat digunakan untuk mengarahkan perhatian siswa. Bentuk kedua dari
perhatian disebut persepsi selektif. Dengan cara ini siswa memilih informasi yang mana
yang akan diteruskan ke memori jangka pendek. Dalam mengajar, seleksi stimulus-
stimulus relevan yang akan dipelajari, dapat membantu guru dengan cara mengeraskan
ucapan suatu kata selama mengajar, atau menggarisbawahi suatu kata atau beberapa kata
dalam suatu kalimat, atau dengan menunjukkan seseuatu yang harus diperhatikan para
siswa.
Pemberian kode pada informasi yang berasal dari memori jangka pendek yang disimpan
dalam memori jangka panjang, menurut Gagne merupakan bagian yang paling kritis
dalam proses belajar. Guru dapat berusaha untuk menolong siswasiswa dalam mengingat
atau mengeluarkan pengetahuan yang disimpan dalam memori jangka panjang itu. Cara
menolong ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada para
siswa, yang merupakan suatu cara pengulangan.
Retensi atau bertahannya materi yang dipelajari (jadi tidak dilupakan) dapat diusahakan
oleh guru dan para siswa itu sendiri dengan cara sering mengulangi pelajaran itu. Cara
selain itu dengan memberi banyak contoh-contoh. Dapat pula diusahakan penggunaan
berbagai “jembatan keledai”. Dengan cara ini materi pelajaran disusun demikian rupa
hingga mudah diingat.
Tujuan transfer belajar ialah menerapkan apa yang telah dipelajari pada situasi baru. Ini
berarti, bahwa apa yang telah dipelajari itu dibuat umum sifatnya. Melalui tugas
pemecahan masalah dan diskusi kelompok guru dapat membantu transfer belajar. Untuk
dapat melaksanakan tugas ini, para siswa tentu diharapkan telah menguasai fakta-fakta,
konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan.
Hasil pembelajaran perlu diperlihatkan agar guru dan siswa itu sendiri mengetahui
apakah tujuan belajar telah tercapai. Untuk itu sebaiknya guru tidak menunggu hingga
seluruh pembelajaran selesai. Sebaiknya guru memberikan kesempatan sedini mungkin
pada siswa untuk memperlihatkan hasil belajar mereka, agar dapat diberi umpan balik,
sehingga proses pembelajaran selanjutnya berjalan dengan lancar. Cara yang dapat
digunakan guru ialah memberikan tes, atau dengan mengamati perilaku siswa. Umpan
balik, bila bersifat positif menjadi tanda bagi siswa bahwa ia telah mencapai tujuan
belajar, dan dengan demikian harapan atau expectancy yang muncul pada permulaan
tindakan belajar telah dipenuhi. Dalam hal ini menurut Gagne, umpan balik menghasilkan
reinforsemen. Perlu diingat, bahwa umpan balik tidak selalu diberikan secara eksplisit,
dengan cara menyetujui atau kata-kata yang membetulkan. Ada kalanya situasi belajar itu
sendiri sudah merupakan umpan balik.
3. Sebutkan 5 jenis pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA!
Jawaban:
Jawaban:
Pendekatan inkuiri merupakan suatu pendekatan yang digunakan oleh guru dalam
suatu pembelajaran dengan melibatkan siswa untuk belajar dalam menggunakan
keterampilan, proses, sikap dan pengetahuannya untuk berpikir secara rasional. Jadi
pendekatan inkuiri ini adalah pendekatan yang berorientasi pada proses yang mendorong
siswa untuk menyelidiki masalah dan menemukan informasi sebanyak mungkin sehingga
menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmiah. Pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh siswa diharapkan bukan hasil dari mengingat seperangkat fakta-fakta saja, tetapi
hasil dari menemukan sendiri sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
5. Hal apa saja yang perlu Anda pertimbangkan jika hendak memilih metode study lapangan
untuk suatu pembelajaran agar metode studi lapangan tersebut berjalan dengan baik!
Jawaban
Dengan mengetahui tujuan maka kita mampu melaksanakan metode studi lapangan
dengan tepat pada materi yang tepat pula.
b) Metode studi lapangan hendaknya diadaptasi dengan kemampuan siswa
Dalam menggunakan metode ini maka kemampuan dan kesiapan siswa harus
diperhatikan, sehingga guru tidak keliru dalam memutuskan dalam penggunaannya.
c) Metode studi lapangan hedaknya disesuaikan dengan alokasi waktu dan sarana
prasarana yang tersedia
d) Secara ekonomi dapat dijangkau oleh siswa karena tidak membutuhkan biaya
yang besar.
Dalam menggunakan metode studi lapangan dalam segi ekonomi tidak memberatkan
siswa, sehingga pengaplikasiannya mampu diikuti oleh siswa tanpa adanya beban.
Ketika merancang metode studi lapangan lokasi dan perkiraan cuaca sangat penting
sehingga tidak mengganggu pembelajaran dan dapat dilaksanakan dengan baik dan
nyaman.