Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mia Auliani

NPM : A1D019041

Model pembelajaran Learning Cycle

Learning Cycle, yaitu suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (student centered).
Ciri khas model pembelajaran Learning Cycle ini adalah setiap siswa secara individual belajar
materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan guru yang kemudian hasil belajar individual
dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan oleh anggota kelompok, dan semua anggota
kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Learning cycle dibagi menjadi tiga yaitu, learning cycle 3E, learning cycle 5E dan learning cycle
7E. Berikut adalah perbedaan dari ketiganya.

1. Learning cycle 3E
Learning Cycle 3E merupakan model siklus belajar pertama kali dikembangkan oleh
Robert Karplus dari Universitas California, Barkley tahun 1970-an. Karplus mengidentifikasi
adanya tiga fase yang digunakan dalam model pembelajaran ini yaitu preliminary
exploration, invention, dan discovery, Berkaitan dengan tiga fase dalam learning cycle,
Charles Barman dan Marvin Tol man menggunakan istilah exploration,concept introduction,
dan concept application. Walaupun disebutkan menggunakan istilah yang berbeda, namun
pada dasarnya mempunyai makna yang sama. Model siklus belajar adalah model
pembelajaran yang dilaksanakan dengan tiga fase, yaitu fase eksplorasi. pengenalan konsep,
dan aplikasi konsep. Kegiatan pembelajarannya dilakukan baik secara individual maupun
berkelompok. Secara umum langkah-langkah pembelajarannya, meliputi:
1. Menyelidiki suatu fenomena dengan bimbingan minimal, untuk membawa siswa pada
identifikasi suatu pola keteraturan dalam fenomena yang diselidiki (fase eksplorasi)
2. Mendiskusikan konsep-konsep yang berhubungan dengan fenomena yang diselidiki (fase
pengenalan konsep).
3. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan konsep-konsep yang telah
diperkenalkan untuk penyelidikan lebih lanjut (fase aplikasi konsep).
2. Learning cycle 5E
Learning Cycle 5E adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered). Learning cycle SE merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang
diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa berperan aktif untuk dapat menguasai
kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam tujuan pembelajaran. Learning cycle SE
dikembangkan berdasarkan teori yang dikembangkan pada masa kini tentang bagaimana
siswa seharusnya belajar. Metode ini merupakan metode yang mudah untuk digunakan oleh
guru dan dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas belajar IPA pada
setiap siswa kita.
Pembelajaran learning cycle terdiri dari lima tahap yang terdiri atas tahap
pembangkitan minat (engagement), eksplorasi (exploration), penjelasan (explanation).
elaborasi (elaboration), dan evaluasi (evaluation).
1. Tahap Pembangkitan Minat (Engagement)
Tahap pembangkitan minat merupakan tahap awal dari siklus belajar. Pada tahap
ini. guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat dan keingintahuan
(curiosity) siswa tentang topik yang akan diajarkan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan tentang proses faktual dalam kehidupan sehari-hari (yang
berhubungan dengan topik bahasan). Dengan demikian, siswa akan memberikan
respon/jawaban, kemudian jawaban siswa tersebut dapat dijadikan pijakan oleh guru
untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang pokok bahasan, kemudian guru perlu
melakukan identifikasi ada/tidaknya kesalahan konsep pada siswa. Dalam hal ini guru
harus membangun keterkaitan/perikatan antara pengalaman keseharian siswa dengan
topik pembelajaran yang akan dibahas.
2. Tahap Eksplorasi (Exploration)
Pada tahap eksplorasi dibentuk kelompok-kelompok kecil antara 2-4 siswa,
kemudian diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil tanpa
pembelajaran langsung dari guru. Dalam kelompok ini siswa didorong untuk menguji
hipotesis dan atau membuat hipotesis baru, mencoba alternatif pemecahnnya dengan
teman sekelompok, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide atau pendapat yang
berkembang dalam diskusi. Pada tahap ini guru berperan sabagai fasilitator dan motivator.
Pada dasarnya tujuan tahap ini adalah mengecek pengetahuan yang dimiliki siswa apakah
sudah benar, masih salah, atau mungkin sebagian salah sebagian benar.
3. Tahap Penjelasan (Explanation)
Pada tahap penjelasan guru dituntut mendorong siswa untuk menjelaskan suatu
konsep dengan kalimat/pemikiran sendiri, meminta bukti dan klarifikasi atas penjelasan
siswa, dan saling mendengar secara kritis penjelasan antarsiswa atau guru. Dengan adanya
diskusi tersebut, guru memberi definisi dan penjelasan tentang konsep yang dibahas,
dengan memakai penjelasan siswa terdahulu sebagai dasar diskusi
4. Tahap Elaborasi (Elaboration)
Pada tahap ini pengalaman baru dirancang untuk membantu siswa membangun
pemahaman yang lebih luas tentang konsep yang telah diterangkan. Siswa memperluas
konsep yang telah dipelajari, membuat koneksi dengan konsep lain yang berhubungan,
serta mengaplikasikan pemahaman mereka dalam dunia nyata. Siswa bekerja secara
kooperatif, mengidentifikasi dan menyelesaikan aktifitas baru.

Pada tahap ini guru berharap siswa menggunakan definisi, identifikasi dan penjelasan
yang diberikan sebelumnya, mendorong siswa untuk menerapkan atau memperluas
konsep serta keterampilan dalam situasi baru.
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Pada tahap evaluasi, guru dapat mengamati pengetahuan atau pemahaman siswa
dalam menerapkan konsep haru. Siswa dapat melakukan evaluasi diri dengan mengajukan
pertanyaan terbuka dan mencari jawaban dengan menggunakan observasi, bukti, dan
penjelasan yang diperoleh sebelumnya. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan guru sebagai
bahan evaluasi tentang proses penerapan model learning cycle yang sedang diterapkan,
apakah sudah berjalan dengan sangat baik, cukup baik, atau masih kurang. Demikian pula
melalui evaluasi diri, siswa akan dapat mengetahui kekurangan atau kemajuan dalam
proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
3. Learning cycle 7E
Model pembelajaran yang dapat melibatkan aktivitas siswa dalam belajar agar dapat
meningkatkan sikap ilmiah dan prestasi belajar siswa adalah Learning Cycle 7E. Model
pembelajaran Learning Cycle 7E dapat memfasilitasi siswa untuk mengingat kembali materi
pelajaran yang telah mereka dapatkan sebelumnya, melatih siswa untuk menjadi lebih aktif
dan menambah rasa keingintahuan, melatih siswa belajar menemukan konsep melalui
kegiatan eksperimen, demonstrasi, dan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Namun,
model pembelajaran Learning Cycle memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut menurut
Farza (2014) adalah jika pelaksanaan pembelajaran dengan Learning Cycle tidak efektif
dapat menimbulkan tidak sistematisnya pengetahuan yang dibangun pada siswa.
Ketidaksistematisan ini menimbulkan tidak efektifnya dalam penyampaian pengetahuan
kepada siswa yang akhirnya berdampak kurang pahamnya siswa terhadap konsep yang telah
diajarkan.
Berikut ketujuh tahapan learning cycle 7e adalah :
1. Elicit (memunculkan pemahaman awal siswa)
Pada tahap ini guru berusaha menimbulkan atau mendatangkan pengetahuan awal
siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan mendasar yang berkaitan dengan materi
yang akan dipelajari. Pertanyaan tersebut diambil dari beberapa contoh mudah yang
diketahui siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan respon
dari siswa serta merangsang keingintahuannya terhadap jawaban-jawaban dari pertanyaan
yang diajukan oleh guru.
2. Engagement (melibatkan).
Kegiatan pada fase ini bertujuan untuk mendapatkan perhatian siswa, mendorong
kemampuan berpikirnya, dan membantu mereka mengakses pengetahuan awal yang telah
dimilikinya. Hal penting yang perlu dicapai adalah timbulnya rasa ingin tahu siswa
tentang tema atau topik yang akan dipelajari. Guru memberitahu siswa agar lebih
berminat dalam mempelajari konsep dan memperhatikan guru dalam mengajar. Tahap ini
dilakukan dengan cara demonstrasi, diskusi, membaca, atau aktivitas lainnya.
3. Exploration (menyelidiki)
Pada fase eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk bekerja baik secara mandiri
maupun secara berkelompok tanpa instruksi atau pengarahan secara langsung dari guru.
Siswa memanipulasi suatu obyek, melakukan percobaan. penyelidikan, pengamatan,
mengumpulkan data, sampai pada membuat kesimpulan awal dari percobaan yang
dilakukan. Guru berperan sebagai fasilitator, yakni membantu siswa agar bekerja pada
lingkup permasalahan (hipotesis yang dibuat sebelumnya) dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menguji dugaan/hipotesis yang telah mereka tetapkan. Dengan
demikian, siswa diharapkan memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung yang
berhubungan dengan konsep yang telah dipelajari.
4. Explanation
Kegiatan belajar pada fase explain ini bertujuan untuk melengkapi,
menyempurnakan, dan mengembangkan konsep yang diperoleh siswa. Guru mendorong
siswa untuk menjelaskan konsep-konsep dan defenisi-defenisi yang dipahaminya dengan
kata katanya sendiri serta menunjukkan contoh-contoh yang berhubungan dengan konsep
untuk melengkapi penjelasannya. Dari defenisi dan konsep tersebut kemudian
didiskusikan sehingga pada akhirnya menuju pada defenisi yang formal.
5. Elaboration (menguraikan)
Pada fase elaborate siswa menerapkan simbol-simbol.definisi-defiisi, konsep-
konsep. dan keterampilan-keterampilan pada permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan contoh dari pelajaran yang dipelajari.
6. Evaluation (menilai)
Evaluasi merupakan tahap dimana guru mengevaluasi dari hasil pembelajaran
yang telah dilakukan. Pada tahap ini dapat digunakan berbagai strategi penilaian baik
secara formal maupun informal. Guru diharapkan secara terus-menerus melakukan
observasi dan memperhatikan kemampuan dan keterampilan siswa untuk menilai tingkat
pengetahuannya, kemudian melihat perubahan pemikiran siswa terhadap pemikiran
awalnya.
7. Extend ( memperluas)
Pada tahapan akhir ini. siswa dituntut untuk berpikir, mencari, menemukan, dan
menjelaskan contoh penerapan konsep dan keterampilan baru yang telah dipelajari. Guru
dapat mengarahkan siswa untuk memperoleh penjelasan alternatif dengan menggunakan
data atau fakta yang mereka eksplorasi dalam situasi yang baru. Selain itu, melalui
kegiatan ini Guru meransang siswa untuk mencari hubungan konsep yang mereka. pelajari
dengan konsep lain yang sudah atau belum dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai