Kelompok 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul laporan fungsi kuadrat ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Tria
Utari, S.Pd., M.Pd pada prodi pendidikan matematika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang fungsi kuadrat bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tria Utari, S.Pd., M.Pd selaku dosen prodi
pendidikan matematika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran.
2. Melatih peserta didik untuk berpikir secara sistematis dan ilmiah dalam menyelesaikan
suatu permasalahan terkait materi.
3. Meningkatkan pola berpikir kritis bagi peserta didik.
4. Melatih peserta didik dalam menyusun strategi untuk meningkatkan pemahaman mereka
terkait materi yang sedang diajarkan.
BAB II
PEMBAHASAN
dan mandiri untuk kemudian diperoleh suatu kesimpulan. Pada metode ini, guru tidak secara
Selanjutnya, peserta didiklah yang harus menemukan, menyelidiki, dan menyimpulkan hasil
Arends
yang berpusat pada peserta didik dan pengalaman belajar secara aktif yang akan
membimbing peserta didik untuk menemukan dan mengemukakan gagasannya terkait topik
yang dipelajari.
Rusman
individu.
Discovery learning adalah model mengajar yang dilaksanakan oleh guru dengan cara
mengatur proses belajar dengan sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan pengetahuan
yang sebelumnya belum diketahui dan sebelumnya dengan cara tidak disampaikan terlebih
terjadi bila pembelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi melalui
proses menemukan.
Richard
peserta didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar,
membaca sendiri dan mecoba sendiri, agar anak dapat belajar mandiri dengan cara
menemukannya sendiri.
Seperti model pembelajaran lainnya, discovery learning memiliki sintaks, urutan, atau
tahap-tahap kegiatan belajar yang diistilahkan sebaga fase yang menggambarkan bagaimana
discovery learning.
1. Stimulation (Stimulasi)
Pada tahapan stimulation, guru memberikan motivasi agar peserta didik bisa lebih fokus
dalam mempelajari materi tentang kelistrikan pada saraf. Lalu, guru meminta peserta
Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mengidentifikasi masalah terkait kelistrikan
pada saraf sebanyak mungkin, hingga akhirnya timbul pemikiran dan pertanyaan dari
peserta didik.
Guru bisa bertanya pada peserta didik, misalnya “Apa yang kalian rasakan setelah
Guru meminta peserta didik untuk membuat hipotesis terhadap pertanyaan di atas.
Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mencari informasi yang relevan guna
Pada tahap ini, guru meminta peserta didik untuk berdiskusi dengan anggota
anggota.
5. Verification (Pembuktian)
Tahap verification memuat kegiatan peserta didik untuk membuktikan kebenaran
hipotesis yang telah dirumuskan. Cara untuk membuktikannya adalah dengan melakukan
6. Generalization (Generalisasi)
Pada tahap ini, peserta didik menyimpulkan berdasarkan kecocokan antara informasi
NO Fase Kegiatan
sendiri jawabannya.
pembahasan.
4. Pengolahan Data Siswa mengolah informasi yang telah didapatkan baik melalui
serta pertanyaan.
menggeneralisasi pengetahuan.
2. Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan
3. Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk belajar lebih giat
lagi;
4. Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan dan minat
masing-masing;
5. Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses menemukan
sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan peran guru yang sangat
terbatas.
1. Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus berani dan
2. Dalam keadaan di kelas gemuk atau yang memiliki jumlah siswa terlalu banyak, maka
metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan. Guru akan kesulitan untuk benar-
3. Guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan PBM gaya lama maka
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://serupa.id/discovery-learning/
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/discovery-learning/