Definisi umum
1. Arends
Discovery Learning adalah model pembelajaran yang menekankan proses
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan pengalaman belajar secara
aktif yang akan membimbing peserta didik untuk menemukan dan
mengemukakan gagasannya terkait topik yang dipelajari.
2. Rusman
Discovery learning sebagai sebuah model pembelajaran yang mendukung
seorang individu atau kelompok untuk menemukan pengetahuannya sendiri
berdasarkan dengan pengalaman yang didapatkannya oleh setiap individu.
3. Daryanto dan Karim
Discovery learning adalah model mengajar yang dilaksanakan oleh guru
dengan cara mengatur proses belajar dengan sedemikian rupa sehingga siswa
mendapatkan pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui dan sebelumnya
dengan cara tidak disampaikan terlebih dahulu akan tetapi siswa
menemukannya secara mandiri.
Urgensi
1. Dalam discovery learning siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara
aktif dalam pembelajaran. Kenyataan lapangan juga menunjukkan bahwa
partisipasi banyak siswa dalam pembelajaran meningkat ketika model
pembelajaran ini digunakan.
2. Melalui pembelajaran dengan discovery learning, siswa belajar menemukan
pola dalam situasi konkret maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan
(extrapolate) informasi tambahan yang diberikan.
3. Siswa belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan
menggunakan tanya jawab sebagai alat untuk memperoleh informasi yang
bermanfaat dalam menemukan pengetahuan.
4. Pembelajaran dengan discovery learning membantu siswa membentuk cara
kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan
mengaplikasikan ide-ide orang lain.
5. Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa keterampilan-
keterampilan, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari
melalui discovery learning lebih bermakna. Keterampilan yang dipelajari
dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih mudah ditransfer
untuk aktivitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru pula.
Kelebihan
Kekurangan
1. Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus berani
dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.
Terkadang terhitung sangat sulit untuk mewujudkannya.
2. Dalam keadaan di kelas gemuk atau yang memiliki jumlah siswa terlalu
banyak, maka metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan. Guru
akan kesulitan untuk benar-benar memperhatikan proses pembelajaran setiap
murid.
3. Guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan PBM gaya lama maka
metode discovery learning ini akan mengecewakan.
4. Ada kritik yang menyatakan bahwa bahwa proses dalam model discovery
terlalu mementingkan proses pemahaman saja, sementara perkembangan
sikap dan keterampilan siswa dikhawatirkan kurang menjadi sorotan.
Langkah-langkah
1. Stimulation (stimulus),
memulai kegiatan proses mengajar belajar dengan mengajukan pertanyaan,
anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan peecahan masalah;
2. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah),
yakni memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara atas pertanyaan masalah);
3. Data collection (pengumpulan data),
memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaaknya
hipotesis;
4. Data processing (pengolahan data),
mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa melalui
wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan;
5. Verification (pembuktian),
yakni melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi, dihubungkan dengan hasil data
processing;
6. Generalization (generalisasi),
menarik sebuah simpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku
untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil
verifikasi.
Ciri Ciri
No Fase Kegiatan
.
1. Stimulasi Pembelajaran dimulai dengan guru mengajukan pertanyaan, contoh-contoh
atau referensi lainnya, dan penjelasan singkat yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah. Tahap ini berfungsi untuk menyiapkan kondisi belajar
yang dapat membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan ajar. Siswa
dihadapkan dengan pertanyaan atau persoalan relevan untuk menumbuhkan
keinginan untuk menyelidiki dan mencari tahu sendiri jawabannya
2. Identifikasi Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat atau
masalah jawaban sementara terkait dengan topik pembahasan.
3. Pengumpulan Siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi relevan sebanyak-
data banyaknya untuk membuktikan apakah jawaban sementara yang mereka
berikan sudah tepat atau belum. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca
buku atau sumber daring, mengamati objek, eksperimen, dll.
4. Pengolahan Siswa mengolah informasi yang telah didapatkan baik melalui pengumpulan
data data, kemudian menafsirkannya.
5. Pembuktian Siswa mempresentasikan hasil pengolahan informasi kelompoknya di depan
kelas. Siswa yang lain diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan,
kritik dan saran, serta pertanyaan.
6. Generalisasi Guru menuntun siswa untuk menarik kesimpulan dari temuan, tafsiran, dan
pembuktian yang telah dipresentasikan untuk mendapatkan suatu gambaran
umum atau jawaban atas persoalan yang dihadapi dan disetujui oleh setiap
kelompok.
7. Penutup Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari bersama-sama oleh
siswa dan memberikan koreksi jika diperlukan serta rekomendasi dari proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Contoh kasus
Kompetensi Dasar :
3.2 Membandingkan teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks,
dan ulasan/reviu film/drama baik melalui lisan maupun tulisan.
Topik/Bahasan
Alokasi Waktu
2x pertemuan (2 jP)
Peserta didik menarik simpulan dan merevisi temuannya tentang persamaan dan
perbedaan teks ulasan film/drama dengan teks resensi kumpulan cerpen
kemudian dipajang di majalah dinding kelas.
Peserta didik membuat rangkuman.
Peserta didik dengan panduan pendidik melakukan refleksi, misalnya mereviu
bagian mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
Peserta didik mencatat informasi tentang tugas untuk pertemuan kedua, yaitu tiap
kelompok menonton satu film/drama.
Salah seorang peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.
3. Menarik Simpulan/Generalisasi
Guru memberikan kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk mencari
tahu tentang hal-hal yang berhubungan dengan struktur teks hasil observasi
melalui kegiatan membaca literatur di perpustakaan atau internet sekolah.
Siswa secara berkelompok mencoba menentukan struktur teks hasil observasi