Anda di halaman 1dari 7

NAMA : SETIAWATI

NPM : 18051040

KELAS : VII C Matematika

MODEL : Model Pembelajaran Bersiklus

1. Model Pembelajaran Bersiklus

Pembelajaran bersiklus adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Siklus yang dimaksud merupakan rangkaian tahap kegiatan yang diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga siswa berperan aktif untuk dapat menguasai kompetensi-
kompetensi yang harus dicapai dalam tujuan pembelajaran. Dalam sebuah Jurnal Euclid
Trowbridge & Bybee (1996) mengatakan bahwa “Learning Cycle (daur belajar) merupakan
model pembelajaran sains yang berbasis konstruktivistik. Model ini dikembangkan oleh J.
Myron Atkin, Robert Karplus dan Kelompok SCIS (Science Curriculum Improvement
Study), di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat sejak tahun 1970-an”.
Pada awalnya Learning Cycle dikembangkan ke dalam 3 fase pembelajaran, yaitu
fase Exploration, fase Invention, dan fase Discovery, yang kemudian istilahnya diganti
menjadi Exploration, Concept Introduction dan Concept Application. Ketiga tahapan
tersebut terus mengalami perkembangan, Lawson (dalam Maswatu, 2013:14)
mengemukakan bahwa ada tiga tahapan dalam siklus belajar yaitu eksplorasi (exploration),
menjelaskan (explanation), dan memperluas (elaboration/extention), yang dikenal
dengan Learning Cycle 3E. Selanjutnya model ini mengalami perkembangan
menjadi Learning Cycle 5E (Engage, Explore, Explain, Elaborate, and Evaluate) sampai
pada tahun 2003, Eisenkraft mengembangkan model Learning Cycle menjadi Learning
Cycle 7E (Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, and Extend). Berikut
disajikan diagram perubahan model pembelajaran Learning Cycle 5E ke Learning Cycle 7E.
Ciri khas model pembelajaran ini adalah setiap siswa secara individu belajar materi
pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh guru, kemudian hasil belajar individual dibawa
ke kelompok untuk didiskusikan oleh anggota kelompok dan semua anggota kelompok
bertanggungjawab secara bersama-sama atas keseluruhan jawaban.

2. Tahap-Taham Model Pembelajaran Bersiklus

1. Tahapan Learning Cycle 3E

Fase Deskripsi
Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan
panca inderanya semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan
lingkungan. Dari kegiatan ini diharapkan muncul pertanyaan-
Exploration pertanyaan yang mengarah berkembangnya pemikiran tingkat
tinggi yang diawali dengan kata-kata mengapa dan bagaimana,
Sementara itu guru berperan untuk menjawab pertanyaan siswa,
memberikan pertanyaan yang bersifat divergen.
Pada tahap ini siswa mengenal istilah-istilah yang berkaitan
dengan konsep-konsep baru yang sedang dipelajari. Sedangkan
Explanation guru berperan membimbing siswa berpikir sehingga pemaham
konsep yang diajarkan ditemukan secara kooperatif. Dalam
tahap ini guru memberikan pertanyaan yang bersifat konvergen.
Pada tahap ini siswa diajak menerapkan pemahaman konsep yang
telah dipelajari dengan pemahaman sebelumnya agar pemahaman
Elaboration dan penguasaan konsep siswa menjadi lebih mendalam, untuk
melakukan hal tersebut dapat melalui kegiatan seperti kegiatan
memecahkan masalah (problem solving).

2. Tahapan Learning Cycle 5E


Fase Deskripsi
Guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat dan
keingintahuan siswa tentang topik yang akan diajarkan. Hal ini
Engagement
dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang proses
factual dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa dibentuk kelompok-kelompok kecil antara 2-4 siswa,
kemudian diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam
kelompok kecil tanpa pembeljaran langsung dari guru. Dalam
Exploration kelompok ini, siswa didorong untuk menguji hipotesis dan atau
membuat hipotesis baru, mencoba alternative penyelesaiannya,
melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide atau pendapat
yang berkembang dalam diskusi.
Guru dituntut mendorong siswa untuk menjelaskan suatu konsep
dengan kalimat/pemikiran sendiri, meminta bukti dan klarifikasi
Explanation
atas penjelasan siswa, dan saling mendengar secara kritis
penjelasan antar siswa atau guru.
Pada tahap ini, pengalaman baru dirancang untuk membantu
siswa membangun pemahaman yang lebih luas tentang konsep
yang telah diterangkan. Siswa memperluas konsep yang telah
Elaboration dipelajari, membuat koneksi dengan konsep lain yang
berhubungan, serta mengaplikasikan pemahaman mereka dalam
dunia nyata. Siswa bekerja secara kooperatif, mengidentifikasi,
dan menyelesaikan aktivitas baru.
Guru dapat mengamati pengetahuan atau pemahaman siswa
dalam menerapkan konsep baru. Siswa dapat melakukan evaluasi
Evaluation diri dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari jawaban
dengan menggunakan observasi, bukti, dan penjelasan yang
diperoleh sebelumnya.

3. Tahapan Learning Cycle 7E


Fase Deskripsi
Fase untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan awal siswa
terhadap pelajaran yang akan dipelajari dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pengetahuan awal siswa
agar timbul respon dari pemikiran siswa serta menimbulkan
Elicit kepenasaran tentang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh guru. Fase ini dimulai dengan pertanyaan mendasar
yang berhubungan dengan pelajaran yang akan dipelajari dengan
mengambil contoh yang mudah yang diketahui siswa seperti
kejadian sehari-hari yang secara umum memang terjadi.
Pada tahap ini siswa dan guru akan saling memberikan informasi
dan pengalaman tentang pertanyaan-pertanyaan awal tadi,
memberitahukan siswa tentang ide dan rencana pembelajaran
Engage sekaligus memotivasi siswa agar lebih berminat untuk
mempelajari konsep dan memperhatikan guru dalam mengajar.
Fase ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, diskusi, membaca,
atau aktivitas lain.
Fase yang membawa siswa untuk memperoleh pengetahuan
dengan pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep
Explore yang akan dipelajari. Siswa dapat mengobservasi, bertanya, dan
menyelidiki konsep dari bahan-bahan pembelajaran yang telah
disediakan sebelumnya.
Merupakan fase yang didalamnya berisi ajakan terhadap siswa
untuk menjelaskan konsep-konsep dan definisi-definisi awal yang
Explain
mereka dapatkan ketika fase eksplorasi sehingga pada akhirnya
menuju konsep dan definisi yang lebih formal.
Fase yang bertujuan untuk membawa siswa menjelaskan definisi-
definisi, konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan pada
Elaborate
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan contoh dari
pelajaran yang dipelajari.
Guru diharapkan secara terus menerus dapat mengobservasi dan
Evaluate memperhatikan siswa terhadap kemampuan dan keterampilannya
untuk menilai tingkat pengetahuan dan atau kemampuannya,
kemudian melihat perubahan pemikiran siswa terhadap pemikiran
awalnya.
Merupakan fase yang bertujuan untuk berpikir, mencari
menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang
telah
Extend
dipelajari bahkan kegiatan ini dapat merangsang siswa untuk
mencari hubungan konsep yang mereka pelajari dengan konsep
lain yang sudah atau belum mereka pelajari.

3. Penerapan Model Bersiklus Pada Materi Pelajaran


Penerapan model pembelajaran bersiklud Pada Materi Statistika dasar adalah sebagai berikut:
1. Tahap Elicit
Pada tahap ini guru mrmulai inti pelajaran dengan memberi rangasangan berupa hal-hal
yang berhubungan dengan statistika dikehidupan sehari-hari. Untuk mengetahui sampai
dimana pengetahuan awal siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajari dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pengetahuan awal siswa agar
timbul respon dari pemikiran siswa serta menimbulkan kepenasaran tentang respon dan
jawaban siswa.
2. Engage
Pada tahap ini siswa dan guru akan saling memberikan informasi dan pengalaman tentang
statistika , memberitahukan siswa tentang ide dan rencana pembelajaran sekaligus
memotivasi siswa agar lebih berminat untuk mempelajari konsep dasar statistika dan
memperhatikan guru dalam mengajar. Fase ini dapat dilakukan dengan demonstrasi,
diskusi, membaca, atau aktivitas lain mengenai menyajian data, dan menganalisis data
dalam berbagai diagram.
3. Explore
Pada tahap ini akan membawa siswa untuk memperoleh pengetahuan dengan pengalaman
langsung yang berhubungan dengan konsep yang akan dipelajar berupa mengidentifikasi
data dalam bentuk diagram (batang, garis, dan lingkaran) dan cara menyajikan data dalam
bentuk diagram (batang, garis, lingkaran).. Siswa dapat mengobservasi, bertanya, dan
menyelidiki konsep tersebut dari bahan-bahan pembelajaran yang telah disediakan
sebelumnya.
4. Explain
Tahap ini merupakan fase yang didalamnya berisi ajakan terhadap siswa untuk
menjelaskan konsep-konsep data dan definisi-definisi yang berhubungnan dengan
datastatistika yang mereka dapatkan ketika fase eksplorasi sehingga pada akhirnya
menuju konsep dan definisi yang lebih formal.
5. Elaborate
Tahap ini merupakan fase yang bertujuan untuk membawa siswa menjelaskan definisi-
definisi data statistika, konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan dalam menyajikan
data dalam bentuk diagram (batang, garis, dan lingkaran) pada permasalahan-
permasalahan yang berkaitan dengan contoh statistika yang telah dipelajari.
6. Evaluate
pada tahap ini guru diharapkan secara terus menerus dapat mengobservasi dan
memperhatikan siswa terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilannya dalam
memahami materi statistika dasar dalam memahami penyajian data untuk menilai tingkat
pengetahuan dan atau kemampuannya, kemudian melihat perubahannya.
7. Extend
Tahap ini merupakan fase yang bertujuan untuk berpikir, mencari, menemukan dan
menjelaskan contoh penerapan materi statistika dasar dalam menyajikan data yang telah
dipelajari,

iswa mampu menghubungkan potensi individu yang berhasil dan berguna, kreatif, bertanggungjawab,
mengaktualisasikan, dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan yang terjadi

4. Rumpun Model Pembelajaran Bersiklus


Rumpun Model Pembelajaran Individual
Alasan :
Karena model pembelajaran bersiklus ini lebih berfokus pada pengembanagan pribadi
siswa, juga dapat dilihat dari salah satu kelebihannya yaitu” mampu menghubungkan
potensi individu yang berhasil dan berguna, kreatif, bertanggungjawab, mengaktualisasikan,
dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan yang terjadi”.

5. Model Pembelajaran Bersiklus Berdasarkan Kriteria Model Pembelajaran


Model pembelajaran bersiklus merupakam model pembelajaran yang baik dikarenakan :
- Valid
Karena model pembelajaran bersiklus yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritis
yang kuat.
- Praktis
Karena didalam model pembelajaran bersiklus para ahli dan praktisi menyatakan bahwa
apa yang dikembangkan dapat diterapkan, juga enyataan menunjukkan bahwa apa yang
dikembangkan tersebut dapat diterapkan disekolah, dan dalam penerapannya siswa dapat
dengan mudah teramati oleh guru disetiap aktivitasnya.
- Efektif
Karena didalam didalam model pembelajaran bersiklus, secara oprasional model tersebut
memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan, dan dalam penerapannya dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran, juga mampu menghubungkan potensi individu yang berhasil dan berguna,
kreatif, bertanggungjawab, mengaktualisasikan, dan mengoptimalkan dirinya terhadap
perubahan yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai