“SEJARAH MANAJEMEN”
FAKULTAS : TARBIYAH
PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
DOSEN PENGAMPUH : ZAINAL ABIDIN
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah banyak
memberikan nikmat kepada kita, umatnya. Rahmad beserta salam semoga
tercurahkan kepada junjungan kita, pemimpin kita akhir zaman yang sangat dipanuti
oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW. Makalah ini sengaja dibahas karena
sangat penting untuk kita khususnya sebagai mahasiswa yang ingin mengenal judul
tentang “Sejarah Manajemen”
Selanjutnya, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada Buya Dosen dan teman-
teman yang lain untuk memberikan sarannya kepada kami agar penyusunan makalah
ini lebih baik lagi.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
umumnya semua pembaca makalah ini.
Penulis
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Kekuatan Yang Mempengaruhi Organisasi...................................................3
B. Pendekatan Manajemen Klasik......................................................................5
C. Perspektif Kemanusiaan.................................................................................10
D. Perspektif Ilmu Manajemen...........................................................................11
E. Teori System...................................................................................................13
F. Teori Kontinjensi............................................................................................14
G. Tren Manajemen Terkini................................................................................15
BAB III PENUTUP..................................................................................................17
A. Kesimpulan....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................18
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan di atas, berikut ialah rumusan masalah
yang akan dibahas:
1. Apa saja kekuatan yang mempengaruhi organisasi?
2. Apa itu pendekatan manajemen klasik?
3. Apa pengertian perspektif kemanusiaan?
4. Apa pengertian perspektif ilmu manajemen?
5. Bagaimana teori sistem?
6. Bagaimana teori kontinjensi?
7. Bagaimana tren manajemen terkini?
4
5
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui kekuatan yang mempengaruhi organisasi
2. Untuk mengetahui pendekatan manajemen klasik
3. Untuk mengetahui perspektif kemanusiaan
4. Untuk mengetahui perspektif ilmu manajemen
5. Untuk mengetahui teori sistem
6. Untuk mengetahui teori kontinjensi
7. Untuk mengetahui manajemen terkini
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kekuatan Sosial
Kekuatan sosial (social forces) mengacu pada aspek-aspek budaya
yang menuntun dan memengaruhi hubungan antarorang. Apa yang dihargai
oleh orang? Apa yang diperlukan oleh orang? Apa saja standar perilaku
antarorang? Kekuatan orang ini membentuk apa yang dikenal sebagai kontrak
sosial yang merupakan aturan dan persepsi umum tidak tertulis mengenai
hubungan antarorang dan antara karyawan dengan manajemen.
Kekuatan sosial yang signifikan saat ini adalah perubahan sikap, ide
dan nilai antara karyawan Generasi X dan Generasi Y. Para karyawan
Generasi X, yaitu mereka yang saat ini berumur akhir 20-an dan 30-an,
memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap tempat kerja selama dekade
terakhir. Akan tetapi, Generasi Y menjanjikan pengaruh yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan Generasi X.
Orang yang lahir di antara tahun 1980 dan 1995, saat ini merupakan
49 persen dari total populasi, dan mereka kebanyakan telah memasuki
1
Gitosudarmo, Indriyo dan Agus Mulyono. 1999. Prinsip Dasar Manajemen Edisi 3. BPFE :
Yogyakarta
6
7
Para pekerja muda juga berharap memiliki akses atas teknologi yang
paling mutakhir; kesempatan untuk belajar mengejar karier dan tujuan pribadi
mereka; kekuatan untuk mengambil keputusan mendasar yang penting; serta
perubahan dalam tempat kerja. Akhirnya, muncul fokus terhadap
keseimbangan kerja/hidup yang semakin berkembang yang tercermin pada
tren seperti telekomuting, waktu fleksibel, pekerjaan bersama dan cuti besar
yang didukung oleh organisasi.
2. Kekuatan Politik
Pengaruh yang sangat kental lainnya adalah kekuatan politik (political
forces). Kekuatan yang dimaksud di sini ialah pengaruh institusi politik dan
hukum terhadap orang dan organisasi. Kekuatan politik mencakup asumsi
dasar dari sistem politik, seperti keinginan untuk mendirikan pemerintahan
sendiri, hak milik, kontrak, definisi keadilan dan penentuan bersalah atau
tidak terhadap kejahatan.
Menyebarnya kapitalisme ke seluruh dunia telah mengubah secara
dramatis kondisi lingkungan bisnis. Dominasi sistem pasar bebas dan
meningkatnya ketergantungan antarnegara di dunia menuntut organisasi dan
manajer untuk beroperasi dengan cara serta pola pikir yang berbeda dan baru.
Pada saat yang bersamaan, sentimen anti-NKRI (Negara Kesatuan
Republik Indonesia) yang semakin tumbuh di berbagai daerah menimbulkan
tantangan tersendiri bagi perusahaan dan manajer. Adapun kekuatan politik
lainnya yang sangat kuat pengaruhnya adalah pemberdayaan warga negara
yang bersangkutan.
Kekuasaan semestinya disebarkan ke segala lini kehidupan
masyarakat, terutama bagi mereka yang belum pernah menikmatinya.
Masyarakat menuntut pemberdayaan, partisipasi dan tanggung jawab di
seluruh bidang kehidupan, termasuk pekerjaan mereka.
7
8
3. Kekuatan Ekonomi
Kemudian adalah pengaruh dari kekuatan ekonomi (economic forces).
Kekuatan ini berhubungan dengan ketersediaan produksi dan distribusi
sumber daya di dalam masyarakat. Pemerintah, unit militer, sekolah dan
organisasi bisnis di setiap kehidupan masyarakat memerlukan sumber daya
untuk mencapai tujuan mereka dan kekuatan ekonomi mempengaruhi alokasi
sumber daya yang langka. Perekonomian Indonesia dan negara berkembang
lainnya berubah secara dramatis, di mana sumber kemakmuran, fundamental
distribusi dan sifat pengambilan keputusan ekonomi mengalami perubahan
yang signifikan.
Perekonomian di era globalisasi yang sekarang ini mengharuskan
setiap negara untuk bersandar pada ide, informasi dan pengetahuan, bukan
sumber daya mentah. Kini, segala rantai pasokan dan distribusi sumber daya
telah mengalami revolusi melalui teknologi digital. Semakin ke mari, tentunya
persediaan semakin menurun jumlahnya atau bahkan menghilang sama sekali.
Tren ekonomi lainnya adalah semakin pentingnya peranan usaha kecil dan
menengah, termasuk perusahaan baru dimulai. "Saya menyebutnya sebagai
'perekonomian tidak terlihat,' namun ini adalah perekonomian," kata David
Birch dari Cognetics Inc., yang merupakan sebuah perusahaan di Cambridge,
Massachusetts, yang melacak pembentukan bisnis. Tentu saja, perubahan
besar dalam perekonomian bukannya tanpa pergolakan seperti yang kita bahas
sejauh ini.
Tahun-tahun dengan pertumbuhan yang kelihatannya tidak dapat
dihentikan, tiba-tiba terhenti karena harga-harga saham menurun, khususnya
untuk perusahaan dot-com dan teknologi. Daft (2006: 57) mengatakan,
"Sejumlah besar perusahaan berbasis internet tutup, serta organisasi di
seluruh Amerika Serikat dan Kanada mulai memberhentikan ratusan ribu
pekerja." Namun demikian, penurunan ekonomi ini mungkin sekaligus
menjadi stimulus untuk inovasi teknologi dan kehidupan usaha tani.
8
9
9
10
3
Purhadi, Gusti. 2003. Perkembangan Ilmu Manajemen. Binaputra : Jakarta
10
11
gerakan seorang pekerja serta mencatat waktu dari setiap gerakan yang
dilakukan pekerja tersebut.
Bahkan Frank Gilberth beserta istrinya membuat suatu skema
klasifikasi untuk 17 gerakan tangan dasar yang disebut Therbligs. Itulah
kesemuanya sumbangsih Frank Gilberth beserta istrinya dalam manajemen
ilmiah. Dalam evaluasi di zaman modern ini gimanakah implementasi
manajemen ilmiah!. Bagaimana para manajer di zaman ini menerapkan
manajemen ilmiah, yaitu : Di zaman modern ini hampir seluruh kegiatan
didalam ruang lingkup produksi maupun kegiatan ekonomi yang laintetap
menggunakan peningkatan efisiensi produksi bahkan untuk mengevaluasi
seluruh kegiatan tersebut sebagai menganalisis tugas tugas yang harus
diselesaikan dalam sebuah pekerjaan tetap menggunakan hasil-hasil kajian
waktu dan gerakan atau yang disebut time and motion. Jadi di zaman modern
ini manajemen ilmiah tetap diimplementasikan.
11
12
12
13
Pada awal periode 1900-an Max Weber yang mana seorang sosiolog
berkebangsaan Jerman yang mendalami bidang organisasi yang mana
gagasan-gagasannya nya yaitu mengembangkan sebuah teori mengenai
struktur otoritas dan hubungan-hubungan berdasarkan sebuah model
organisasi ideal, yang dinamakan Birokrasi. Yang mana birokrasi ini
merupakan suatu bentuk organisasi yang dicirikan oleh adanya pembagian
kerja (Division of Labor) yang jelas, hierarki kepemimpinan yang tegas, aran-
aran dan aturan-aturan yang lugas, serta hubungan antar individu yang tidak
bersifat pribadi (profesional). Model teori ini yang dijabarkan oleh Weber
yang dinamakan birokrasi sangat mirip dengan manajemen ilmiah dalam
ideologinya.
Karena birokrasi antara manajemen ilmiah adanya penekanan
rasionalitas, prediktabilitas (keterukuran dan kepastian hingga tahap tertentu),
impersonalitas (hubungan berdasarkan azas profesionalisme alih-alih
kedekatan pribadi), kecakapan teknis, dan otoritarianisme (kewenangan
mutlak). Bagaimana para manajer masa kini menerapkan teori administrasi
umum, yaitu kita mengetahui di seluruh gagasan-gagasan dan praktek-praktek
manajemen pada masa sekarang ini banyak digunakan langsung teori-teori
administrasi umum seperti halnya pendekatan fungsi dalam memandang
pekerjaan seorang manajer dapat dikatakan bersumber pada pemikiran Henry
Fayol. Serta 14 prinsip manajemen Henry Fayol telah berperan aktif sebagai
kerangka pedoman bagi pengembangan konsep konsep manajemen modern
seperti halnya otoritas manajerial, pengambilan keputusan secara terpusat,
pertanggungjawaban hanya kepada atasan dan lain sebagainya.
Sedangkan ide Weber yang disebut birokrasi merupakan upaya untuk
merumuskan sebuah prototipe ideal organisasi. Walaupun banyak diantara
ciri-ciri birokrasi Weber masih terlihat jelas hingga sampai sekarang ini di
dalam organisasi organisasi besar, karena banyak manajer yang berpendapat
bahwa struktur birokrasi semacam ini menghambat kreativitas individual para
karyawan dan membatasi kemampuan organisasi untuk bereaksi secara cepat
dalam mengikuti berbagai dinamika dunia bisnis di masa sekarang ini.Rara
semuanya membutuhkan mekanisme mekanisme birokrasi secara efisien dan
efektif.
C. Perspektif Kemanusiaan
Perspektif kemanusiaan adalah suatu pola pikir manajemen yang muncul
sejak akhir abad ke-19 dan lebih menegaskan suatu pemahaman tentang
13
14
kebutuhuan, perilaku dan kebiasaan tiap individu pada ruang lingkup kerja
mereka.4
Adapun hal-hal yang meliputi perspektif manusia, yaitu :
Gerakan hubungan manusia
Adalah gerakan dalam pemikiran dan praktik manajemen yg
menekankan kepuasan kebutuhan dasar (non materi) para karyawan sebagai
kunci meningkatnya produktivitas pekerja. Diyakini bahwa kontrol yg benar
benar efektif datang dari dalam individu pekerja, bukan dari kontrol ketat
secara otoriter. Kenaikan produktivitas bukan karena uang tetapi adanya
hubungan manusia yang baik.
14
15
2. Subsistem
Elemen-elemen dalam sistem organisasi atau manajemen yang satu sama
lainnya saling berkaitan. Apabila misalnya organisasi terdiri dari subsistem
produksi, subsistem pemasaran, subsistem keuangan, dan subsistem sumber daya
manusia, maka hambatan pada salah satu subsistem tersebut, akan berakibat pada
subsistem yang lain, dan juga keseluruhan organisasi. Sebagai contoh, jika dari
sisi subsistem sumber daya manusia, pegawai mengalami ketidakpuasan dalam
kerja mereka, maka ketidakpuasan ini akan berdampak kepadagangguan pada
subsistem produksi di mana produktivitas akan menurun.
5
Solihin, Ismail. 2009. Pengantar Manajemen. Erlangga : Jakarta
15
16
3. Sinergi
Konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan secara
bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik ketimbang jika hanya
dikerjakan oleh seorang saja. Sinergi sangat bermanfaat bagi kegiatan
manajemen karena pada dasarnya kegiatan manajemen melibatkan berbagai
faktor dan orang yang beragam dan berbeda-beda, sehingga diperlukan proses
yang sinergis berupa kerja sama dan saling pengertian antara satu sama lainnya
dalam organisasi.
4. Entropi
Kondisi di mana organisasi mengalami penurunan produktivitas dan
kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam membaca dan beradaptasi
dengan lingkungan. Berbagai organisasi besar misalnya bisa jadi tidak lagi
menjadi populer, bukan disebabkan karena tidak memiliki aset yang berharga,
akan tetapi karena ketidakmampuan dalam membaca situasi lingkungan dan
melakukan adaptasi dengan situasi lingkungan tersebut.
E. Teori Sistem
Sistem teori diusulkan pada tahun 1940-an oleh ahli biologi Ludwig von
Bertalanffy (: Teori Sistem Umum, 1968), dan ditindaklanjuti oleh Ross Ashby
(Pengantar Cybernetics, 1956). von Bertalanffy adalah kedua bereaksi terhadap
reduksionisme dan mencoba untuk menghidupkan kembali kesatuan ilmu
pengetahuan. Dia menekankan bahwa sistem nyata yang terbuka untuk, dan
berinteraksi dengan, lingkungan mereka, dan bahwa mereka dapat memperoleh
kualitatif sifat baru melalui munculnya, menghasilkan evolusi terus-menerus.
Alih-alih mengurangi entitas (misalnya tubuh manusia) terhadap sifat bagian-
bagiannya atau unsur-unsur (misalnya organ atau sel), sistem teori berfokus pada
pengaturan dan hubungan antara bagian yang menghubungkan mereka ke dalam
16
17
F. Teori Kontinjensi
17
18
18
19
19
20
terkait. Anda tidak perlu menunggu berhari-hari untuk menerima laporan dan
bertukar pesan dengan tim yang ada di lapangan. Masalah akan lebih cepat
diselesaikan.
Dengan mendedikasikan teknologi untuk tugas-tugas bisnis tertentu,
karyawan Anda akan lebih berfokus untuk berpikir mengembangkan produk dan
pelayanan perusahaan. Misalnya, daripada menugaskan seorang karyawan untuk
mengompilasi seluruh data audit operasional dari seluruh outlet menggunakan
Excel, lebih baik Anda menggunakan software audit operasional yang dapat
membantu Anda mengompilasi data tersebut secara otomatis. Sistem entri data
digital ini juga akan mengurangi tingkat kesalahan penginputan data. Tentu saja,
sistem entri data digital ini juga akan memangkas biaya cetak, pembelian kertas,
pemeliharaan dokumen, dan pengadaan ruang penyimpanan.
20
21
orang lain. Obrolan profesional juga dapat dengan mudah tercampur dengan
obrolan personal. Belum lagi waktu yang Anda habiskan untuk memasukkan
kontak karyawan Anda satu per satu ke dalam grup dan menghapus karyawan
yang mengundurkan diri.
Isu besar lainnya adalah tidak terjaminnya kerahasiaan pesan. Jika
karyawan mengubah nomornya dan lupa mengganti nomornya di pengaturan
aplikasi tersebut, nomor lama orang tersebut akan tetap menerima semua pesan
dari grup perusahaan Anda. Itulah mengapa perusahaan Anda perlu
mempertimbangkan aplikasi yang dibuat khusus untuk melakukan follow up
urusan profesional.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perspektif sejarah atas manajemen menunjukkan perspektif atau lingkungan
untuk menginterpretasikan peluang dan masalah yang ada. Meskipun demikian,
mempelajari sejarah tidak berarti hanya menyusun peristiwa dalam urutan kronologis;
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarmo, Indriyo dan Agus Mulyono. 1999. Prinsip Dasar Manajemen Edisi 3.
BPFE : Yogyakarta
22
23
23