Anda di halaman 1dari 17

1

BESARAN ORGANISASI

Makalah ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori
Organisasi, Fakultas Tarbiyah, program studi Manajemen Pendidikan Islam

(MPI) Semester 4

Oleh:

KELOMPOK V

FIRSA SUKARDI

MUH. AWAL SETIAWAN

Dosen Pembimbing:

SURAHMAN, S.Pd.I., M.Pd.I

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

2021

1
2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi, Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha

penyayang. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita ,

Nabi Muhammad SAW. Kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang

atas berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah berjudul “Besaran Organisasi”, guna menyelesaikan

tugas mata kuliah “Teori Organisasi”.

Makalah ini kami telah susun semaksimal mungkin dan mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak sehingga memperlancarkan pembuatan makalah ini.

Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam pembuatan makala ini.

Dan kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk

maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.

Karena keterbatasan pengatahuan maupun pengalaman kami, kami yakin

masih banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karena itu kami mengaharapkan

kritiksn dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah

ini.

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Watampone, 26 April 2021

Penyusun

2
3

DAFTAR ISI

Sampul.............................................................................................................

Kata Pengantar ..............................................................................................

Daftar Isi .........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang ...................................................................................

B. Rumusan Masalah..............................................................................

C. Tujuan Penulisan ...............................................................................

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................

A. Definisi Besaran Organisasi ..............................................................

B. Pendukung Besaran Imperatif ..........................................................

C. Kritik Terhadap Size Imperatif ........................................................

D. Hubungan Besaran dan Struktur .....................................................

E. Masalah Khusus yang Berhubungan dengan Besaran Organisasi

BAB III PENUTUP ........................................................................................

A. Simpulan ............................................................................................

B. Saran ...................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................

3
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi sebagai alat dalam arti abstrak untuk merealisir, apa yang

menjadi keputusan starategis yang ditetapkan, maka mau tidak harus mengikuti

atas perubahan lingkungan yang digerakkan oleh kekuatan kepemimpinan untuk

hidup dan bertahan dalam abad 21, oleh karena itu, organisasi sebagai alat

dimanifestasikan terutama dalam hubungan dua faktor yang disebut dengan

fleksibilitas disatu sisi dan disisi lain adalah dapat tidaknya dikontrol.

Hal itu laksana perbedaan antara seorang bayi dan orang yang lebih tua.

Bayi itu sangat fleksibel dan dapat memasukkan jari kakinya kedalam mulutnya,

namun gerakan-gerakan dan perilakunya agak sulit dikontrol. Dengan

meningkatnya usia kita akhirnya seseorang yang lebih tua juga akan kehilangan

sifatnya yang dapat dikontrol.

Jadi ukuran dan waktu bukanlah penyebab pertumbuhan dan menjadi tua

seolah-olah perusahaan yang besar dengan tradisi yang lama disebut tua,

sedangkan perusahaan yang kecil tanpa tradisi disebut muda. Muda berarti

organisasi itu dapat berubah dengan relative mudah, tua berarti adanya perilaku

yang dikontrol namun tidak fleksibel.

Oleh karena itu, suatu organisasi dalam abad 21, haruslah dibangun

sebagai organisasi yang memiliki sifat fleksibel dan mudah dikontrol, maka

organisasi itu tidaklah terlalu muda atau terlalu tua, tahap ini dinamakan PRIMA

dalam daur hidup organisasi. Organisasi dalam keadaan PRIMA, benar-benar

diperlengkapi untuk menerima dan menanggapi perubahan yang cepat didalam

pasar, teknologi, kompetisi dan kebutuhan pelanggan.

4
5

Bertolak dari pemikiran bahwa kunci organisasi yang mampu mendukung

daur hidup organisasi kedalam posisi PRIMA yang mampu diremajakan secara

berkelanjutan terletak pada faktor fleksibilitas dan kontrol, oleh karena itu

pemilihan model struktur organisasi sangat menentukan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi besaran organisasi?

2. Apa pendukung besaran imperatif?

3. Apa kritik terhadap size imperatif?

4. Apa hubungan besaran dan struktur dan masalah khusus?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan definisi besaran organisasi

2. Menjelaskan pendukung besaran imperatif

3. Menjelaskan kritik terhadap size imperatif

4. Menjelaskan hubungan besaran dan struktur dan masalah khusus

5
6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Besaran Organisasi

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai

dan satuan. Menurut Peter Blau: “size is the most important condition affecting

the structure of organizations” . Sedangkan Organisasi Menurut para ahli terdapat

beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:

Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-

hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar

tujuan bersama.

James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap

perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu

sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan

(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang

relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus

untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.1

Jika digabung maka, Besaran Organisasi adalah pembahasan mengenai

besar kecilnya organisasi, serta apa dan bagaimana dampaknya terhadap

pengelolaan organisasi.

Dalam pengertian lain, besaran organisasi merupakan suatu variabel

penting yang mempengaruhi karakteristik struktur. Pengaruhnya terutama adalah

kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi. Besaran organisasi sebagai faktor

kedua penentu struktur organisasi.

1
Candra Wijaya dan Muhammad Rifa”I, Dasar Dasar Manajemen, (Cet. I; Medan:
Perdana Publishing, 2016), h. 48-50.

6
7

Besaran organisasi menyangkut besarnya organisasi yang dilihat dari

jumlah anggota organisasi. Jumlah anggota atau besaran organisasi akan

berpengaruh pada kompleksitas organisasi baik horizontal maupun vertikal.

Besaran juga berpengaruh pada formalisasi dan sentralisasi. Semakin besar

organisasi semakin tinggi formalisasi dan semakin besar besaran organisasi

semakin rendah sentralisasi.

Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa besaran sebuah

organisasi secara signifikan mempengaruhi strukturnya. Sebagai contoh,

organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih

cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal,

serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak

bersifat linier. Besaran mempengaruhi struktur dengan kadar yang semakin

menurun. Dampak besaran menjadi kurang penting saat organisasi meluas.

Besaran organisasi merujuk kepada variable dan jumlah total pegawai,

karena manusia serta intrasaksinyalah yang terstruktur sehingga mereka harus

dihubungkan dengan struktur. Meskipun dapat dikatakan bahwa berbagai ukuran

besar tidak dapat saling dipertukarkan, kebanyakan bukti menyatakan bahwa

menghitung jumlah keseluruhan pegawai sama baiknya dengan cara menghitung

yang lain, dengan alasan bahwa jumlah total berhubungan dengan ukuran lain

mengenai besaran.

Misalnya suatu kajian menemukan bahwa korelasi antara jumlah

pegawai dan kekayaan organisasi adalah 78. Jumlah pegawai juga tampaknya

abash untuk rumah sakit dan sekolah tinggi. Korelasi antara jumlah tenaga kerja di

rumah sakit dan rata-rata pasien ditemukan melampaui 96, sedangkan jumlah

dosen purna waktu dan paruh waktu berkorelasi dengan penerimaan mahasiswa

baru diatas 94.

7
8

Berdasarkan kajian ini, orang dapat menyimpulkan bahwa jumlah

keseluruhan pegawai tampaknya berkorelasi sangat tinggi dengan ukuran popular

lain mengenai besaran. Dengan demikian, jumlah karyawan dapat menjadi alat

pengukur yang cukup akurat untuk organisasi.2

B. Pendukung Besaran Imperatif

Salah satu argument paling kuat mengenai pentingnya besaran sebagai

sebuah determinan struktur dibuat oleh Peter Blau. Berdasarkan kajian diberbagai

lembaga pemerintah, universitas dan toserba ia menyimpulkan bahwa besaran

(size) adalah kondisi paling penting yang mempengaruhi struktur.

Penelitian Universitas of Aston di Inggris menemukan bahwa besaran

adalah determinan utama dari struktur. Penelitian yang dilakukan oleh Aston

Group meninjau empat puluh organisasi dan menemukan bahwa :

1. Peningkatan besaran di hubungkan dengan spesialisasi dan formalisasi

yang besar.

2. Peningkatan skala kegiatan akan meningkatkan frekuensi dari kejadian

yang berulang dan pengulangan keputusan, sehingga standarisasi lebih

disukai.

Salah satu kasus terkuat bagi size imperative diajukan oleh Mayer.

Mengakui bahwa hubungan antara besaran dan dimensi structural tidak

mengimplikasikan timbal balik, Ia mendesain sebuah proyek penelitian yang

memungkinkannya menarik kesimpulan mengenai timbale balik. Ia membuat

kajian longitudinal atas 194 departemen keuangan Amerika Serikat yang meliputi

tingkat kota dan Negara bagian. Ia beragumentasi bahwa dengan membandingkan

organisasi itu dalam jangka waktu tertentu, maka Ia dapat menentukan rangkaian

2 http://rennyjasniar.blogspot.com/2013/08/teori-
organisasi.html#:~:text=Besaran%20organisasi%20didefinisikan%20sebagai%20jumlah,ini%20tid
ak%20sepi%20dari%20kritik.&text=Komponen%20administrasi%20didefinisikan%20sebagai%2
0semua,organisasi%20yang%20melakukan%20kegiatan%20pendukung.

8
9

waktu bagi variable-variabel. Artinya meskipun besaran struktur didapatkan saling

berhubungan diantara sekelompok organisasi pada waktu tertentu, hanya analisis

longitudinal-lah yang akan memungkinkan dihapuskannya hipotesis kebalikan

yang menyatakan bahwa struktur menyebabkan besaran.

Dapat meremehkan dampak dari besaran terhadap karekteristik lain

dari organisasi. Khususnya Ia menemukan bahwa efek besaran akan terlihat

dimana-mana, bahwa hubungannya searah dan bahwa dampak variable lain yang

kelihatannya mempengaruhi struktur akan menghilang jika besaran tersebut

dikontrol.3

C. Kritik Terhadap Size Besaran

Dalam kajian independen memperlihatkan bahwa besaran tidak

mempunyai dampak atau hanya berdampak minimal terhadap struktur. Akhirnya

ada bukti sementara yang member indikasi bahwa besaran mempengaruhi struktur

hanya pada organisasi yang mempunyai manajer yang professional namun bukan

diantara organisasi yang dikontrol oleh pemilik.

Chris Argyris yang menganalisis data Blau, mempertanyakan ukuran-

ukurannya dan menyatakan bahwa organisasi pemerintah adalah khas. Ia mencatat

bahwa organisasi pemerintahan mempunyai keterbatasan anggaran, batasan

geografis yang jelas, jumlah staf yang pada dasarnya ditetapkan sebelumnya dan

dipengaruhi oleh peraturan. Ia juga mengakui peran kebebasan manajer, para

manajer yang bekerja dikantor pemerintah mengikuti teori manajemen tradisional

tentang spesialisasi tugas, kesatuan komando, tentang kendali dan sebagainya.

Size imperative dari Blau juga ditentang oleh Mayhew dan kawan-

kawannya, dengan menggunakan program computer yang menentukan tingkat

diferensiasi yang mungkin untuk setiap tingkat besaran. Mereka menyimpulkan

3 https://docplayer.info/46123875-Besaran-size-organisasi.html

9
10

bahwa penemuan Blau mengenai hubungan antara besaran dan kompleksitas

merupakan kepastian matematik jika probabilitas yang setara ditetapkan terhadap

semua kemungkinan kombinasi structural.

Penelitian kelompok Aston juga mendapatkan kritik, Aldrich menganalisis

kembali data Aston dan mengusulkan beberapa alternative dan interprestasi yang

mungkin. Aldrich mengatakan bahwa perusahaan yang mempunyai kompleksitas

dan formalisasi yang tinggi secara sederhana dapat dikatakan perlu

memperkerjakan lebih banyak tenaga kerja dibanding perusahaan yang kurang

terstruktur.

D. Hubungan Besaran dengan Struktur

Hubungan antara besaran dan struktur tidak sama, meskipun beberapa

orang telah menemukan adanya hubungan yang kuat dan mendukung sifat

kausalnya, yang lain menentang pendapat ini atas dasar metodologinya atau

menyatakan bahwa besaran merupakan konsekuensi ketimbang penyebab struktur.

Tetapi jika kita melihat penelitian itu secara lebih rinci, maka timbul pola yang

lebih jelas. Kita akan memperlihatkan bahwa besaran pasti tidak menentukan

keseluruhan desain struktur, tetapi penting untuk meramalkan beberapa dimensi

struktur.

1. Besaran dan Kompleksitas

Blau menemukan bahwa dampak besaran terhadap kompleksitas berada

pada tingkat yang menurun. Seperti dicatat oleh Argyris, kesimpulan tersebut

dapat diterapkan hanya pada lembaga-lembaga pemerintah yang mempunyai

karakteristik unik dari kantor tenaga kerja. Penemuan Mayer pasti tidak dapat

diabaikan. Meskipun juga dibatasi hanya pada kantor pemerintahan, Ia

memperlihatkan bukti kuat yang mendukung size imperative. Kita dapat

10
11

menyimpulkan untuk sementara bahwa besaran mempengaruhi kompleksitas,

tetapi pada tingkat yang menurun dalam organisasi pemerintahan.

2. Besaran dan Formalisasi

Penemuan Aston mendukung pandangan bahwa besaran mempengaruhi

formalisasi. Kesimpulan Hall adalah bahwa formalisasi tidak dapat diabaikan.

Peninjauan kembali secara menyeluruh yang akhir-akgir ini dilakukan terhadap 27

kajian yang menyangkut lebih dari 1000 organisasi menyimpulkan bahwa

hubungan antara besaran dan formalisasi sangat tinggi, positif, dan secara statistic

bermakna.

3. Besaran dan Sentralisasi

Formalisasi akan meningkat dengan meningkatnya besaran, peraturan ini

memungkinkan top management untuk mendelegasikan pengambilan keputusan

dan pada saat bersamaan memastikan bahwa keputusan dibuat sesuai dengan

keinginan top management. Tetapi penelitian tersebut tidak jelas memperlihatkan

bahwa besaran akan mengakibatkan desentralisasi. Sebenarnya, sebuah tinjauan

yang komprehensif menyimpulkan bahwa hubungan antara besaran dan

sentralisasi tidak terlalu berbeda dari nol.4

E. Masalah-Masalah Khusus yang Behubungan dengan Besaran Organisasi

Dua masalah yang ada kaitannya dengan besaran. Pertama, pada waktu

jumlah pegawai operasional meningkat, apa pengaruhnya terhadap para pegawai

administrative dan staf pendukungnya. Kedua, apakah teori organisasi dapat

diterapkan pada organisasi kecil?

1. Perdebatan Mengenai Komponen Administratif

Hukum Parkinson berbunyi “suatu pekerjaan berkembang untuk mengisi

waktu yang tersedia bagi penyelesainnya“. Ia beragumentasi bahwa, paling tidak

4 https://studylibid.com/doc/634977/besaran-organisasi

11
12

dalam pemerintahan, “tidak dibutuhkan atau hanya sedikit dibutuhkan hubungan

antara pekerjaan yang harus dilakukan dan besarnya staf untuk pekerjaan

tersebut.”
Menurut Parkinson, jumlah pejabat dalam sebuah organisasi dan jumlah
pekerjaan yang harus dilalukan saat sekali tidak saling berhubungan.
a. Argumentasi Korelasi Positif

Tesis dari Parkinson mengatakan bahwa pada dasarnya akan terdapat

hubungan yang positif antara besaran organisasi dan komponen administrative.

Pada saat besaran organisasi berkembang, komponen administrative relative

bertambah secara tidak proposional.

b. Argumentasi Korelasi Negatif

Diluar data empiris, kelihatannya lebih masuk akal untuk mengharapkan

komponen adinistratif tersebut menurun pada saat besaran meningkat. Kita tidak

mengatakan bahwa jumlah absolute dari pegawai pendukung akan menurun tetapi

lebih banyak sebagai proporsi pada saat besaran itu meningkat. Pada saat

berkembang, organisasi tentunya membutuhkan lebih banyak manager dan staf

untuk memungkinkan koordinasi, tetapi tidak dalam proposi yang sama seperti

peningkatan besaran.

Meskipun hubungan negatif ditemukan, disimpulkan bahwa hai ini lebih

baik dijelaskan sebagai akibat hilangnya kontrol pada tingkatan hierarki

ketimbang economies of scale dengan ukuran yang besar. Lagi pula organisasi

yang dikelola oleh pemiliknya serta kemitraan ditemukan lebih kecil

kemungkinannya untuk menambah pegawai administrasi dari pada perseroan

terbatas karena jika hal tersebut terjadi maka kekuasaan pribadi sipemilik akan

berkurang.

c. Argumentasi Curvilinear

12
13

Ada suatu bukti yang menyatakan bahwa hubungan besaran komponen

administrasi tidak linear. Tetapi merupakan curvilinear yaitu komponen

administrasinya lebih besar bagi organisasi yang lebih kecil dan lebih besar

disbanding organisasi yang sedang.Pada saat organisasi-organisasi keluar dari

kategori yang kecil mereka merasakan keuntungan dari economies of scale. Tetapi

ketika mereka menjadi besar, mereka akan kehilangan keuntungan tersebut dan

menjadi demikian kompleks sehingga membutuhkan peningkatan yang cukup

mencolok dari komponen administratifnya untuk memungkinkan koordinasi dan

control.

2. Teori Organisasi dan Perusahaan Kecil

Kita hidup dalam sebuah masyarakat yang didominasi oleh perusahaan

besar. Memang benar bahwa lebih dari 30 persen dari semua organisasi di

Amerika mempunyai 3 orang pegawai atau kurang dari itu, tetapi mereka

mempekerjakan kurang dari setengah 1 persen dari seluruh tenaga kerja.

Kebalikannya organisasi dengan pegawai seribu atau leih mungkin tidak banyak

jumlahnya hanya kurang lebih 8000 dari empat juta organisasi di Amerika Serikat

termasuk kategori ini, tetapi mereka mempekerjakan hampir 25 persen dari

seluruh tenaga kerja. Organisasi kecil mungkin banyak jumlahnya, namun yang

memberikan dampak terbesar terhadap masyarakat adalah organisasi besar.

Pertimbangan ini bukan tidak diketahui oleh mereka yang mempelajari

teori organisasi. Hampir semua penelitian melakukan kajiannya atas organisasi

sedang dan besar saja, yaitu yang mempunyai ratusan pegawai atau lebih.

a. Masalah yang Segi Kepentingannya Menurun

Semua variabel struktural kurang begitu penting bagi seorang manejer

perusahaan kecil karena variasi pada perusahaan kecil biasanya terbatas.

Perusahaan kecil cenderung mempunyai tingkat diferensiasi horisontal, vertical,

13
14

dan spatial minimal dan kebanyakan dicirikan oleh formalisasi yang rendah dan

sentralisasi yang tinggi. Spesialisasi intern lebih sedikit, jika suatu keahlian

khusus dibutuhkan, maka itu biasanya dibeli dari luar.


Diferensiasi vertical pada perusahaan kecil biasanya rendah dengan alasan
yang jelas bahwa struktur demikian cenderung untuk melebar. Demikan juga,
diferensiasi spatial biasanya rendah karena perusahaan kecil tidak menyebarkan
aktivitas mereka secara luas. Anda juga akan menemukan formalisasi yang rendah
pada perusahaan kecil. Manajer perusahaan kecil mempunyai control, tetapi
biasanya bukan melalui formalisasi. Sebagian dari control tersebut diperoleh
dengan memegang kendali pengambilan keputusan, artinya anda dapat
memperkirakan bahwa kebanyakan perusahaan kecil akan dicirikan oleh
pengambilan keputusan yang disentralisasi.
b. Masalah yang Segi Kepentingannya Meningkat

Masalah teori organisasi yang lebih penting bagi perusahaan kecil adalah

control dan pertanggungjawaban, efisiensi, dan ketergantungan terhadap

lingkungan. Pemilik perusahaan kecil seringkali bersedia menerima imbalan

terhadap kontrol dan pertanggungjawaban. Sebagai pengganti formalisasi, Ia

cenderung untuk melakukan kontrol melalui pengawasan dan observasi langsung.

Manajer perusahaan kecil adalah pendukung kuat dari “manajemen dengan

berkeliling”.

Mencapai efisiensi yang tinggi biasanya lebih penting pada perusahaan

kecil ketimbang perusahaan besar, dengan alasan yang sederhana bahwa


organisasi besar mempunyai lebih banyak slack resources yaitu bertindak sebagai

peredam untuk mengurangi dampak dari kesalahan. Fakta bahwa organisasi kecil

mempunyai toleransi yang lebih sedikit terhadap ketidak efisienan dibandingkan

perusahaan besar yang sudah mantap, menyebabkan perusahaan kecil lebih

menekankan lagi akan pentingnya pemilihan desain structural yang tepat.5

5 http://rennyjasniar.blogspot.com/2013/08/teori-
organisasi.html#:~:text=Besaran%20organisasi%20merujuk%20kepada%20variable,mereka%20h
arus%20dihubungkan%20dengan%20struktur.

14
15

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Besaran Organisasi adalah pembahasan mengenai besar kecilnya

organisasi, serta apa dan bagaimana dampaknya terhadap pengelolaan organisasi.

Dalam pengertian lain, besaran organisasi merupakan suatu variabel penting yang

mempengaruhi karakteristik struktur.

Salah satu argument paling kuat mengenai pentingnya besaran sebagai

sebuah determinan struktur dibuat oleh Peter Blau. Berdasarkan kajian diberbagai

lembaga pemerintah, universitas dan toserba ia menyimpulkan bahwa besaran

(size) adalah kondisi paling penting yang mempengaruhi struktur.

Penelitian kelompok Aston juga mendapatkan kritik, Aldrich menganalisis

kembali data Aston dan mengusulkan beberapa alternative dan interprestasi yang

mungkin. Aldrich mengatakan bahwa perusahaan yang mempunyai kompleksitas

dan formalisasi yang tinggi secara sederhana dapat dikatakan perlu

memperkerjakan lebih banyak tenaga kerja dibanding perusahaan yang kurang

terstruktur.

Hubungan antara besaran dan struktur tidak sama, meskipun beberapa

orang telah menemukan adanya hubungan yang kuat dan mendukung sifat

kausalnya, yang lain menentang pendapat ini atas dasar metodologinya atau

menyatakan bahwa besaran merupakan konsekuensi ketimbang penyebab struktur.

Masalah-masalah khusus yang behubungan dengan besaran organisasi

Perdebatan Mengenai Komponen Administratif, Teori Organisasi dan Perusahaan

Kecil.

15
16

B. Saran

Demikianlah, makalah yang saya paparkan serta masih jauh dari kata baik.

Oleh sebab itu, masukan dari berbagai pihak sangatlah saya harapkan, untuk

memperkaya materi dan memperdalam pemahaman. Tak lupa ucapan maaf dan

terima kasih saya haturkan dengan sepenuh hati kepada semua pihak atas

kerjasama di dalam pembuatan maupun penyampaian materi ini. Ihdina al-

Shirathal Mustaqim..Wallahu A’lamu Bi al-Shawab.

16
17

DAFTAR RUJUKAN

http://rennyjasniar.blogspot.com/2013/08/teori-

organisasi.html#:~:text=Besaran%20organisasi%20merujuk%20kepada%20varia

ble,mereka%20harus%20dihubungkan%20dengan%20struktur.

https://studylibid.com/doc/634977/besaran-organisasi

ttps://docplayer.info/46123875-Besaran-size-organisasi.html

Wijaya, Candra dan Muhammad Rifa”I. Dasar Dasar Manajemen. Medan: Perdana

Publishing, 2016.

17

Anda mungkin juga menyukai