DIMENSIN-DIMENSI STRUKTUR
Makalah ini di ajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah teori organisasi,
fakultas Tarbiyah,program studi Manajemen Pendidikan Islam ( MPI) Semester 4
Oleh:
KELOMPOK 3
FITRIANI
862312019132
Dosen Pembimbing :
SURAHMAN, S.PD.MPD,I
2021
KATA PENGANTAR
Dengan meyebut nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang
salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi Muhammad
SAW. Kita panjatkan puja dan puji syukur kehadiratnya yang atas berkat rahmat
hidayah dan hinayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
berjudul “DIMENSI-DIMENSI STRUKTUR”, guna menyelesaikan tugas mata kuliah
“Teori organisasi”
Makalah ini kita telah disusun semaksimal mungkin dan mendapat bantun dari
berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
ucapkan banyak terimah kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini.
Dan kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
B. Formalisasi .................................................................................................. 6
C. Sentrlaisasi.................................................................................................... 8
A. Simpulan..................................................................................................... 11
B. Saran
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Struktur adalah cara bagaimana sesuatu itu disusun. Sesuatu yang ada dalam
organisasi adalah pekerjaan-pekerjaan yang saling berhubungan. Oleh karena itu
struktur berkaitan dengan hubungan-hubungan pekerjaan yang terdapat dalam
organisasi yang relative pasti. Organisasi mempunyai batasan-batasan tertentu
(boundaries), dengan demikian seoserang yang mengadakan hubungan interaksi
dengan pihak lainnya tidak atas kemauan sendiri, mereka dibatasi oleh aturan-aturan
tertentu. Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan berstruktur didalamnya dan
berisi wewenang, tanggung jawab dan pembagian tugas untuk menjalangkan fungsi
tertentu.
1
2
komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi
informal, struktur organisasi adalah aspek system yang tidak direncanakan dan timbul
secara spontan akibat interaksi peserta. Struktur organisasi menetapkan bagaimana
tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal
serta pola interaksi yang akan diikuti.
B. Rumusan masalah
1. Menjelaskan kompleksitas?
2. Menjelaskan formalisasi?
3. Menjelaskan sentralisasi?
C. Tujuan penulisan
PEMBAHASAN
A. Kompleksitas
1. Diferensiasi horizontal
Diferensiasi horizontal merujuk pada tingkat differensiasi antara unit-
unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka
laksanakan dan tingkat pendidikan serta pelatihannya.3 Diferensiasi horizontas
menyebabkan beban lebih berat pada pengelola organisasi untuk
mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas organisasi, dan meningkatkan kesulitan
dalam berkomunikasi diantara satu unit dengan unit lain dari adanya perbedaan-
perbedaan tersebut (Kusdi, 2011:169).4
Dapat dikatan bahwa semakin banyak jenis pekerjaan yang ada dalam
organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan, maka akan
semakin kompleks pula organisasi tersebut. Mengapa demikian? Karena
orientasi yang berbeda-beda akan lebih menyulitkan para anggota organisasi
1
Di akses website, https://www.google.com/search?safe=strict&client=ms-
dari
operamobile&q=Jurnal+dimens I+orga nisasi &sa=X&ved= 2ahU
2
Fuad abdillah, Manajemen organisasi pendidikan kejuruan, ( Jawa barat, cerdas ulet kreatif,
2020 cet 1), h. 35.
3
Yunus, dkk, Teori organisasiI, (Majalengka, Universitas Majalengka, 2013), hal 21
4
Di akses dari website, https://www.google.com/search?safe=strict&client=ms-
operamobile&q=Jurnal+dimensI+orga nisasi &sa=X&ved= 2ahU
3
4
5
Yunus, dkk, Teori organisasiI, (Majalengka, Universitas Majalengka, 2013), hal 22
6
Di akses dari https://www.google.com/search?safe=strict&client=ms-
operamobile&q=Jurnal+dimensI+orga nisasi &sa=X&ved= 2ahU
5
7
Yunus, dkk, Teori organisasiI, (Majalengka, Universitas Majalengka, 2013), hal 25-27
8
Di akses dari website, http://negerisiapa.blongspot.com/2017/01/dimensi-struktur-
organisasi.html?m=1
9
Yunus, dkk, Teori organisasiI, (Majalengka, Universitas Majalengka, 2013), hal 28-29
6
B. Formalisasi
Formalisasi adalah tingkat sejauh mana pekerjaan didalam organisasi
distandarkan. Ukurannya adalah banyaknya aturan-aturan tertulis (written regulation)
jika formalisasi rendah, perilaku para pegawai relative tidak terprogram, karena
kebijakan dari seseorang didalam pekerjaannya berbanding terbalik dengan jumlah
perilaku yang diprogramkan lebih dahulu dari organisasi. Konsekwensinya adalah
pemegang pekerjaan hanya mempunyai sedikit kebebasan mengenai apa yang harus
dikerjakan, bilamana mengerjakannya, dan bagaimana ia harus melakukannya.
Formalisasi sebaiknya tertulis untuk dapat mmberikan kekuatan pada pengarahan
perilaku pegawai. Dalam konteks itu formalisasi diartikan sebagai sebuah tingkat
dimana peraturan, prosedur, instruksi dan komunikasi ditulis.10
Menurut Robbins (1990:95-7), tujuan atau manfaat formalisasi adalah:
1. Konsistensi dan keseragaman, yaitu untuk mencapai output-output yang
tidak berubah ubah kualitasnya. Hal ini penting bago organisasi yang
melakukan produksi massal.
2. Meningkatkan koordinasi, untuk tugas-tugasyang membutuhkan koordinasi
tinggi diantara anggota organisasi, formalisasi merupakan cara yang efektif
dan biasa dipakai organisasi.
3. Penghematan biaya secara ekonomis, buku-buku manual pekerjaan
diberbagai perusahaan besar biasanya dibuat untuk menghemat biaya. Jika
perusahaan tidak memiliki manual, katakanlah dibidang akunting, maka
perusahaan tersebut harus membayar jauh lebih mahal tenaga kerja
professional yang akan menjalankan tugas itu. Sebab, tanpa adanya manual
dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dari pelaksana,
sehingga gaji dan fasilitas yang harus disediakan lebih besar.11
10
Fuad abdillah, Manajemen organisasi pendidikan kejuruan, ( Jawa barat, cerdas ulet
kreatif, 2020 cet 1), hal 36
11
http://negerisiapa.blongspot.com/2017/01/dimensi-struktur-organisasi.html?m=1
7
➢ Teknik-teknik formalisasi
Proses formalisasi dapat dilakukan dengan cara, sebagai berikut:
1. Melalui seleksi calon pegawai
a. Memilih pegawai tidak secara acak, tetapi diproses melalui
sejumlah rintangan berupa mengisi formulir lamaran, tes
kepegawaian, wawancara, dan penyelidikan latar belakang.
b. Seleksi yang dilakukan bertujuan untuk menentukan apakah calon
pegawai tersebut cocok atau tidak bagi organisasi
c. Bagi para professional seleksi tidak seketat bagi pegawai biasa.
Karena telah dilakukan oleh lembaga yang mengeluarkan
sertifikat/ijazah.
2. Persyaratan peran
a. Setiap individu dalam organisasi memiliki perang masing- masing.
Maka jika pegawai baru menghendaki peranan tersebut diharuskan
untuk memenuhi pensyaratan yang telah ditentukan.
b. Standarisasi yang dilakukan oleh organisasi akan ikut menentukan
sekaligus memberi arah kepada suatu peran tertentu yang diambil
oleh seorang (pegawai) asal memenehui pensyaratan
3. Peraturan, prosedur, dan kebijakan
a. Peraturan merupakan persyaratan mengenai yang harus dan tidak
boleh dilakukan
b. Prosedur adalah rangkaian langkah yang saling berhubungan satu
sama lain yang harus diikuti oleh pegawai dalam melaksanakan
tugas
c. Kebijakan adalah pedoman yang menetapkan hambatan terhadap
pengambilan keputusan oleh para pegawai.12
12
Yunus, dkk, Teori organisasiI, (Majalengka, Universitas Majalengka, 2013), hal 34-35
8
C. Sentralisasi
Komponen ketiga dari dimensi struktur adalah sentralisasi. Istilah sentralisasi
merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan dikosentrasikan pada suatu
titik tunggal didalam organisasi. Menurut Hatch (1997: 168), kesulitan dalam
mengukur tingkat sentralisasi adalah terletak pada beragamnya jenis keputusan
didalam organisasi itu sendiri. Artinya, suatu organisasi bisa bersifat sentralistis dalam
satu hal, dan desentralistis dalam satu hal.14 Dalam pembahasan ini akan dikemukakan
pengertian, defenisi, hambatan, kelebihan, dan kelemahan, dari sentralisasi dan
pentingnya sentralisasi dan pentingnya sentralisasi dalam organisasi.
a. Defenisi Sentralisasi
1. Sentralisasi adalah tingkat dimana pengambilan keputusan
dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal dalam organisasi.15
2. Sentralisasi memperhatikan penyebaran kekuasaan untuk membuat
keputusan dalam organisasi, bukan penyebaran secara geografis seperti
halnya diferensiasi spasial
3. Sentralisasi pada suatu titik tunggal merujuk kepada individu yang
menduduki menejer tingkat tinggi
13
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2011/05/desain-organisasi-dimensi-dan-bentuk.html?m=1
14
http://negerisiapa.blongspot.com/2017/01/dimensi-struktur-organisasi.html?m=1
15
Fuad abdillah, Manajemen organisasi pendidikan kejuruan, (Jawa timur, cerdas ulet kreatif,
2020 cet 1), hal 36
9
16
Yunus, dkk, Teori organisasiI, (Majalengka, Universitas Majalengka, 2013), hal 37
17
https://hbr.org/2012/08/does-your-strategy-match-ypur-competitive-envrionment
10
18
Di akses dari http://negerisiapa.blongspot.com/2017/01/dimensi-struktur-organisasi.
html?m=1
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kompleksitas merupakan gambarang tentang tingkat diferensiasi pada sebuah
organisasi. Menurut (Robbins, 1994), kompleksitas adalah tingkat perbedaan yang ada
dalam sebuah organisasi. Kompleksitas memiliki tiga dimensi yaitu: Diferensiasi
horizontal, Diferensiasi vertical, Diferensiasi spasial
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
abdillah Fuad , Manajemen organisasi pendidikan kejuruan, ( Jawa barat, cerdas ulet
kreatif, 2020 cet 1),
https://www.google.com/search?safe=strict&client=ms-
operamobile&q=Jurnal+dimensI+orga nisasi &sa=X&ved= 2ahU
http://negerisiapa.blongspot.com/2017/01/dimensi-struktur-organisasi.html?m=1
https://hbr.org/2012/08/does-your-strategy-match-ypur-competitive-envrionment
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2011/05/desain-organisasi-dimensi-dan-
bentuk.html?m=1
Yunus, dkk, Teori organisasiI, Majalengka: Universitas Majalengka, 2013
12