KOMUNIKASI PERKANTORAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Manajemen Perkantoran dan Kearsipan
Pengampu : Baqiatush Sholihah, S.Th.I., M.Si.
Disusun Oleh:
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian, urgensi, dan fungsi komunikasi kantor ?
2. Apa saja unsur, proses dan prinsip komunikasi kantor ?
3. Apa saja jenis-jenis komunikasi kantor ?
4. Apa saja sarana komunikasi kantor ?
5. Bagaimana efektiftas komunikasi kantor ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Pengertian, urgensi, dan fungsi komunikasi kantor.
2. Untuk mengetahui unsur, proses dan prinsip komunikasi kantor.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis komunikasi kantor.
4. Untuk mengetahui sarana komunikasi kantor.
5. Untuk mengetahui efektiftas komunikasi kantor.
2
BAB II
Pembahasan
1. McKee, A
Komunikasi adalah tindakan menyampaikan pesan dari satu orang atau kelompok
untuk orang atau kelompok lain.
2. Boddy, D.
Komunikasi adalah pertukaran informasi melalui kata-kata tertulis atau lisan, simbol
dan tindakan untuk mencapai pemahaman bersama
3. Luthans, F., Doh, J.P.
Komunikasi adalah proses proses mentransfer makna dari pengirim ke penerima.
4. Mejia, L.R. G., dan Balkin, D.B.
Komunikasi adalah proses transmisi informasi yang berarti dari satu pihak ke pihak
lain melali penggunaan simbol-simbol bersama. Komunikasi akan berhasil apabila
makna dipahami bersama.
5. Hitt, M.A., J.S., dan Poter, L.W.
Komunikasi adalah proses mentransfer informasi, makna dan pemahaman dari
pengirim ke penerima.1
Dalam pengertiannya yang umum, komunikasi adalah penyampaian warta yang
mengandung macam-macam keterangan dari seseorang kepada orang lain. Dalam
komunikas itu sekaligus tercangkup penyalinan secara cermat gagasan-gagasan dari
seseorang ke dalam pikiran orang lain itu sehingga tercapai pengertian yang ditentukan
atau menimbulkan tindakan-tindakan yang diharapkan.
1
Rasto, Manajemen Perkantoran Paradigma Baru (Bandung: ALFABETA, 2015), hal. 127-128.
3
Organisasi merupakan kelompok individu yang bekerja secara independensi
menuju suatu tujuan. Individu akan dapat bekerja secara independensi hanya melalui
komunikasi. Komunikasi efektif sangat penting untuk semua organisasi. Tidak ada
individu, kelompok atau organisasi bisa ada tanpa berbagi makna di antara para
anggotanya. Chester Barnard menyatakan “sebuah organisasi lahir ketika ada orang yang
mampu berkomunikasi. Komunikasi adalah seperangkat yang dapat mempertahankan
organisasi. Dengan kata lain komunikasi tidak dapat dihindari dalam fungsi organisasi.
Komunikasi merupakan aliran dalam kehidupan atau nyawa dari sebuah organisasi. Oleh
karena itu komunikasi menjadi vital bagi kehidupan organisasi. Berikut ini diuraikan
pentingnya komunikasi bagi organisasi, antara lain:
1) Pasokan informasi kepada manager
2) Komunikasi keputusan manajer
3) Hubungan yang efektif
4) Koordinasi yang tepat
5) Pemeliharaan hubungan dengan pihak eksternal2
5
Komunikator adalah orang yang mengkomunikasikan/menghubungkan suatu pesan
kepada orang lain. Sumber (source) adalah asal dari suatu ide/pendapat: misalnya diri
kita, kejadian, lembaga, perusahaan)
2. Pesan (message) Gagasan, perasaan, pendapat yang sudah dituangkan dalam suatu
bentuk, dan melalui lambing diteruskan kepada komunikan.
3. Saluran (media) komunikasi Saluran (media)
adalah sarana untuk menyalurkan pesan
4. Penerima pesan (receiver) atau komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan
5. Umpan baik (feed back)
6. Pengaruh atau Efek3
3
Ivan tinarbudi gavinov, Manajemen perkantoran, (Yogyakarta : Parama Publishing, 2016), hlm.92
4
Ivan tinarbudi gavinov, Ibid., hlm.91
6
Prinsip komunikasi merupakan penjabaran lebih jauh dari hakikat, definisi, dan
karakteristik komunikasi. Macam-macam prinsip komunikasi:
1. Komunikasi dan Konteks
Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu, Pengaruh konteks waktu dan
konteks sosial terlihat pada suatu keluarga yang tidak pernah tersenyum atau
menyapa siapapun pada hari biasa, tetapi mendadak menjadi ramah pada hari
lebaran.
2. Komunikasi adalah paket isyarat
Ketika berbicara jarang kita melihat orang yang diam dengan tatapan mata kosong
dan tangan yang diam, pasti setiap orang jika berbicara gerakan tangan dan tatapan
mata berubah-ubah senada dengan apa yang dia bicarakan. Salah satu contoh nya
adalah seorang penyiar radio.
3. Komunikasi mencakup dimensi isi dan hubungan
Pada komunikasi massa dimensi merjujuk pada isi pesan sedangkan diemensi
hubungan merujuk pada unsure-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang
digunakann untuk menyampaikan pesan.
4. Komunikasi itu bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Banyak masalah atau konflik yang disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun
komunikasi bukanlah panasea(obat mujarab) untuk menyelesaikan masalah atau
konflik itu, karna persoalan atau konflik tersebut mungkin berkaitan dengan masalah
structural.
5. Komunikasi bersifat irrebesible
Pesan yang disampaikan berulan-ulang dapat dikatakan sebagai redunansi murni.
Entah, bagaimana penanggulangan dapat anda lakukan dari awal namun awal yang
kedua selalu tidak sama dengan awal yang pertama. Sekali pesan dikirimkan maka
pesan itu tidak akan pernah kembali anda hanya mungkin mengulangi pesan ini.
6. Komunikasi adalah proses transaksional
Model komunikasi tradisional merupakan salah satu model-model komunikasi
dimana didalamnya terjadi proses yang berkesinambungan. Proses
berkesinambungan ini artinya adalah terus menerus baik dalam pengiriman atau
7
penerimaan pesan. Proses ini biasanya di sebut dengan episode komunikasi yang
dilakukan secara Continou atau terus-menerus.5
5
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung : PT. Remaja Karya Ofset, 2000), hlm.64
8
komunikan yang sedang diajak bicara. Komunikasi vertikal merupakan salah satu
jenis komunikasi yang banyak terjadi di dalam sebuah kantor, oleh karena itu
komunikasi yang satu ini menempati posisi tersendiri sebagai salah satu di antara
jenis komunikasi besar yang terjadi di sebuah kantor.
4. Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang dilakukan antara
komunikator dan komunikan yang secara struktural memiliki kedudukan yang sama.
Dengan kata lain, baik komunikator dan komunikan memiliki hubungan sebagai
rekan kerja, entah posisinya sebagai antar pegawai, pegawai kebersihan, penerima
tamu, dan lain sebagainya. Komunikasi horizontal oleh karenanya tidak mengandung
unsur perintah ataupun kewajiban untuk mengikuti perkataan dari orang lain yang
terlibat dalam suatu pembicaraan, sekaligus juga tidak memberikan hak komunikator
untuk menyuruh komunikan yang dia ajak bicara karena posisinya sama-sama setara.
5. Komunikasi lisan
Komunikasi ini adalah komunikasi yang dilakukan dengan media lisan alias
melalui percakapan secara langsung antara komunikator dan komunikan yang diajak
bicara dalam suatu komunikasi tertentu. Komunikasi lisan merupakan jenis
komunikasi yang didasarkan pada media penyampaian pesan tersebut, yang dalam
hal ini adalah pada bentuk lisan yang dimiliki oleh komunikasi ini. Komunikasi lisan
adalah salah satu jenis komunikasi kantor yang paling banyak dilakukan sehari-hari
karena sifatnya yang fleksibel dan bisa dilakukan oleh hampir semua orang dan
tentunya memberikan feedback yang memiliki kekhasan, yaitu adanya dimensi ikatan
personal yang bermain di antara komunikasi lisan, baik bernilai positif ataupun
negatif.
6. Komunikasi tulisan
Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan
media tulisan oleh para komunikatornya untuk menyampaikan pesan pada
komunikan yang mereka miliki. Komunikasi tulisan biasanya banyak dilakukan pada
mereka yang sangat sulit untuk ditemui atau pada kebutuhan untuk
mengomunikasikan suatu gagasan pada khalayak yang luas tetapi waktunya terbatas.
7. Komunikasi koordinasi
9
Jenis komunikasi berikutnya adalah komunikasi yang didasarkan pada sifat dari
komunikasi tersebut. Dalam hal ini, komunikasi koordinasi adalah jenis komunikasi
yang dilakukan untuk melakukan koordinasi, biasanya dilakukan oleh orang yang
memiliki kedudukan lebih tinggi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga bisa
dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kedudukan yang sama seperti dalam
komunikasi horizontal.
8. Komunikasi organisasi pada khalayak
Komunikasi organisasi pada khalayak adalah salah satu jenis komunikasi yang
digunakan dalam berhubungan dengan kelompok lain yang ada di luar barisan
organisasi tersebut. Secara sederhana, dapat dikatakan merupakan sebuah
komunikasi yang dilakukan oleh kantor pada masyarakat atau kelompok lain yang
ada di luar anggota kantor tersebut.
9. Komunikasi khalayak pada organisasi
Sementara komunikasi organisasi pada khalayak berarti kantor yang berbicara
pada khalayak, pada jenis komunikasi khalayak pada organisasi ini, sebaliknya,
kantorlah yang berperan sebagai komunikan dan menerima pesan yang berasal dari
khalayak luas tersebut. Komunikasi ini dapat pula dianggap sebagai komunikasi
pasif, dalam arti kantor merupakan pihak yang menerima pesan dan bukan berperan
sebagai komunikator.
6
Rismi Somad dan Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 125-127
11
2) Telepon
Telepon adalah media komunikasi audio yang banyak digunakan sebagai
sarana/alat komunikasi kantor. Karena telepon merupakan salah satu sarana
komunikasi yang efektif dan efisien untuk mempecepat dan mempermudah pekerjaan
kantor. Internet merupakan jenis media komunikasi yang bersifat global. Sekarang ini
kita dapat berkomunikasi dengan orang lain di berbagai tempat di dunia melalui
Internet. Dengan menggunakan internet kita bisa berkomunikasi dengan orang-orang
yang ada di semua balahan bumi ini. Komunikasi lewat internet dapat dilakukan
melalui Chatting dan saling mengirim email. Banyak kantor yang memberikan
informasi serta menawarkan barang atau jasanya melalui internet dengan membuka
situs website kantor tersebut. Bahkan untuk proses rekruitmen, sekarang ini sudah
banyak kantor yang melakukannya lewat internet dengan mengirimkan syarat-syarat
melalui email atau dalam bentuk scan.
3) Tatap Muka Langsung/Pertemuan
Pertemuan adalah jenis media komunikasi audio visual dalam media komunikasi
kelompok yang bersifat langsung. Pertemuan merupakan media yang sangat penting
dalam kantor untuk mewujudkan saling pengertian antar pegawai kantor baik secara
vertical maupun horizontal.7
7
M. Sukoco Badri, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, (Surabaya: Erlangga, 2007), hlm. 49
12
Konteks berupa kondisi yang mendukung ketika berlangsungnya komunikasi.
Supaya komunikasi berjalan efektif, konteks yang tepat menjadi hal yang menarik
perhatian audiens. Misalnya, berita atau informasi tentang kesehatan janin sangat
sesuai bagi ibu-ibu yang sedang menjalani masa kehamilan.Baca juga:Strategi
Segmentasi Pasar yang Sukses.
3. Content
Isi pesan merupakan bahan atau ,materi inti dari apa yang hendak disampaikan
kepada audiens. Komunikasi menjadi efektif apabila isi pesan mengandung sesuatu
yang berarti dan penting untuk diketahui oleh audiens.
4. Clarity
Pesan yang jelas alias tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam
adalah kunci keberhasilan komunikasi. Kejelasan informasi adalah hal penting yang
bisa mengurangi dan menghindari risiko kesalahpahaman pada audiens.
5. Continuity and Consistency
Agar komunikasi berhasil, maka pesan atau informasi perlu disampaikan secara
berkesinambungan atau kontinyu. Misalnya, pesan pemerintah yang menganjurkan
masyarakat untuk menggunakan kendaran umum dibandingkan kendaraan pribadi
harus selalu disampaikan melalui berbagai media secara terus menerus supaya pesan
itu dapat tertanam dalam benak dan mempengaruhi perilaku masyarakat.
6. Capability of Audience
Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sang penerima pesan memahamidan
melakukan apa yang terdapat pada isi pesan. Dalam hal ini, tingkat pemahaman
seseorang bisa berbeda-beda tergantung beberapa faktor, contohnya latar belakang
pendidikan, usia ataupun status social.
7. Channels of Distribution
Selain berbicara secara langsung kepadaaudiens, ada cara lain untuk
berkomunikasi, yaitu menggunakan media. Bentuk-bentuk media komunikasi yang
biasa digunakan saat ini adalah media cetak ataupun elektronik. Pertimbangkan
secara matang pemilihanmedia yang sesuai dan tepat sasaran agar tidak terjadi
komunikasi yang sia-sia.Beberapa elemen di atas merupakan faktor pendukung agar
komunikasi dapat bejalan dengan efektif. Dengan mengombinasikan elemen-elemen
pendukung komunikasi, maka pesan yangdisampaikan dapat berhasil dan mampu
mengubah sikap dan perilaku seseorang.8
8
M.Sukoco Badri, Ibid., hlm. 53
13
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Komunukasi adalah sebagai proses mengirim dan menerima pesan dan dikatakan
efektif apabila pesan tersebut dapat dimengerti dan menstimulasi tindakan atau dorongan
untuk bertindak sesuai dengan pesan. Atau sebagai proses pemindahan data dan
memahami makna yang dimaksudkan. Dalam suatu kantor terdapat banyak jenis
komunikasi dimulai dari tingkat atas ke bawah, tingkat bawah ke atas maupun
komunikasi yang setara kedudukannya. Proses komunikasi merupakan proses yang
dinamis dan timbal balik yang dapat digambarkan adalah pengirim mempunyai ide,
setelah itu pengirim menyandikan ide, pengirim mempunyai pesan, tahap selanjutnya
penerima mengirim pesan, penerima menguraikan pesan dan penerima menerima pesan.
Fungsi komunikasi adalah fungsi kontrol, fungsi motivasi, fungsi emosi dan
fungsi informasi. Dari fungsi keempat tersebut, tidak ada fungsi yang lebih penting dari
yang lain. Setiap proses komunikasi yang terjadi di dalam organisasi akan melibatkan
lebih dari satu fungsi yang ada.Ciri-ciri pesan yang efektif adalah menyediakan informasi
yang praktis, memberikan fakta dibandingkan kesan, mengklarifikasi dan menyingkat
informasi serta membujuk dan menyediakan rekomendasi.
14
Daftar Pustaka
15