Anda di halaman 1dari 14

PERILAKU ORGANISASI

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi

Disusun oleh :

Achmad Fikri Maulana (04010420002)

Dinda Safira Nurlita (04020420026)

Dosen pengampu :

M.Adi Trisna Wahyudi,S.Sos,M.M

MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL


SURABAYA

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dan mengajarinya.
Yang telah memberikan waktu, kesempatan, dan kemudahan kepada kami untuk
menyelesaikan makalah Perilaku Organisasi ini.

Adapun maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk


memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi yang di ampu oleh Bapak M.Adi
Trisna Wahyudi,S.Sos,M.M selain itu kami juga berharap agar makalah ini dapat
memenuhi wawasan bagi pembaca. Dengan selesainya makalah ini kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini tidak terlepas dari kekurangan dan kelemahan, meskipun itu
di upayakan untuk dikerjakan semaksimal mungkin sesuai dengan kemapuan yang
kami miliki. Untuk itu, saran dan kritik demi perbaikan makalah ini diharapkan
dengan sangat. Semoga makalah ini memberikan energi positif dan kemanfaatan
bagi yang membaca khususnya mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Aamiin.

Surabaya, 14 September 2021

TIM PENULIS
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Struktur organisasi merupakan kerangka dan susunan perwujudan
pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau
posisi-posisi, Apakah itu struktur organisasi? Struktur organisasi ialah
suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada
suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur
organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa. Struktur organisasi mendefinisikan cara tugas
pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasi secara formal.

B. Rumusan masalah
 Apa yang dimaksud Struktur Organisasi?
 Apa yang dimaksud Desain Organisasi?
 Apa yang dimaksud Dimensi Struktur Organisasi?
C. Tujuan
 Memahami Struktur Organisasi
 Memahami Desain Organisasi
 Memahami Dimensi Sruktur Organisasi
PEMBAHASAN

A. Struktur Organisasi

Perkembangan dalam berbagai bidang pada beberapa tahun terakhir


menjadikan organisasi-organisasi mengadakan perubahan ataupun
pembaruan terhadap bentuk struktur organisasinya. Berbagai desain
struktur organisasi dimaksudkan untuk memberikan solusi yang paling
mendukung dan mempermudah secara efektif dan efisien bagi anggotanya
untuk melakukan kegiatan organisasinya dalam mencapai sasaran
organisasi. Berkaitan dengan hal di atas maka yang dimaksud struktur
adalah “Structure is the arrangement or interrelation of all the parts of a
whole; manner of organization or construction.”, struktur organisasi
adalah bagaimana tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan di
koordinasi secara formal, dan lebih lanjud dapat pula dikatakan bahwa
“Organization structure defines how taks are to be allocated, who reports
to whom, and the formal cordinating mechanisms and interaction patters
that will be followed. Namun demikian, perlu diberikan batasan yang
dimaksud dengan struktur, struktur adalah pola interaksi yang ditetapkan
dalam suatu organisasi dan yang mengoordinasikan teknologi dan manusia
Desaint organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai
komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur
direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola
hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran
secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi
adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan
akibat interaksi peserta. dalam organisasi. Sedangkan struktur dalam
konteks group adalah: standar perilaku yang diterapkan oleh kelompok,
sistem komunikas, dan imbalan serta mekanisme sanksi kelompok.
Sehingga dapat disimpulakan bahwa struktur organisasi adalah pola formal
untuk mengelompokkan orang-orang dan pekerjaan, pola formal aktivitas
dan hubungan antara berbagai subunit organisasi, yang sering
digambarkan melalui bagan.1

Sedangkan organisasi adalah pemberian struktur, susunan dan garis


kekuasaaan dan tanggung jawab dalam penempatan personel. Susunan dan
garis-garis kekuasaan serta tanggung jawab itu menentukan bentuk dan
sifat organisasi itu secara keseluruhan.2 Dimana hubungan structural yang
mengikat dan kerangka dasar tepat individu-individu dikoordinasi yang di
dalamnya dilakukan pembagian kerja, karena adanya bidang kerja yang
harus diselesaikan dan adanya orang-orang yang wajib menunaikan tugas
tertentu.3

Struktur organisasi yaitu cara tugas pekerjaan , dibagi,


dikelompokkan, dan dikoordinasi secara formal. Ada enam elemen-elemen
dalam Struktur Organisasi diantaranya:4

1. Spesialisasi Kerja ( Pembagian Tenaga Kerja)

Yaitu  untuk mendeskripsikan sampai tingkat mana tugas dalam


organisasi dipecah-pecah menjadi pekerjaan-pekerjaan yang terpisah.
Hakikat dari spesialisasi kerja adalah bahwa daripada dilakukan oleh suatu
individu, lebih baik seluruh pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah
langkah, dengan tiap langkah diselesaikan oleh individu yang berlainan.

2. Departementalisasi

Begitu anda membagi-bagi pekerjaan lewat spesialisasi kerja, anda


perlu mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan ini sehingga tugas yang
sama / mirip dapat dikoordinasikan. Dasar yang dipakai dalam
pengelompokan pekerjaan ini disebut departementalisasi.

1
Veithzal Rivai & Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku…, 358
2
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004)128.
3
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung: Alfabeta,
2013)78-79.
4
https://imunkalmalik.blogspot.com/2016/10/dasar-dasar-struktur-organisasi.html
Salah satu cara paling poluler untuk mengelompokan kegiatan
adalah menurut fungsi yang dijalankan. Seorang manajer manufaktur
dapat menggorganisasi pabriknya dengan memisahkan spesialisasi
rekayasa, akuntansi, manufaktur, personalia dan pembelian dalam
departemen-departemen biasa.

Tugas juga dapat di departementalisasi menurut tipe produk yang


dihasilkan organisasi itu. Keutamaan dari tipe pengelompokan ini adalah
ditingkatkannya tanggung jawab untuk kinerja produk,karena semua
kegiatan yang dikaitkan pada suatu produk spesifik berada dibawah
pengarahan manajer tunggal.

Suatu cara lain yaitu atas dasar geografi atau teritori. Fungsi
penjualan, misalnya mungkin mempunyai kawasan barat, selatan, tengah
dan timur. Dengan demikian tiap kawasan ini merupakan sebuah
departemen yang diorganisasikan dalam lingkup geografi. Jika pelanggan
sebuah organisasi tersebar dalam area geografi yang luas, maka bentuk
departementalisasi ini dapat bernilai.

3. Rantai Komando

Rantai komando merupakan garis tidak putus dari wewenang yang


tertentang dari puncak organisasi ke eselon terbawah dan memperjelas
siapa melapor ke siapa. Rantai ini menjawab para karyawan seperti
misalnya “ kepada siapakah saya harus pergi jika saya mempunyai
masalah?” dan “saya bertanggungjawab kepada siapa?”

Konsep rantai komando tidak dapat terbahas jika kita tanpa


membahas terlebih dahulu dua konsep komplementer yaitu : wewenang
dan kesatuan komando.

a.      Wewenang
Wewenang mengacu kepada hak-hak yang inheren dalam posisi
manjerial untuk member perintah dan mengharapkan perintah itu untuk
dipatuhi.

b.      Kesatuan komando

Yaitu seorang bawahan hanya mempunyai satu atasan kepada siapa


ia bertanggung jawab secara langsung.

4. Rentang Kendali

Rentang kendali ini penting untuk menentukan banyaknya tingkatan


dan manajer yang harus dimiliki oleh suatu organisasi. Bila disejajarkan,
makin luas atau besar rentang itu, makin efisien organisasi itu.

5. Sentralisasi dan desentralisasi

Istilah sentralisasi mengacu pada sampai tingkat mana pengambilan


keputusan dipusatkan pada suatu titik tunggal dalam organisasi. Konsep
itu hanya mencakup pada wewenang formal yaitu hak-hak yang inheren
pada posisi seseorang.

Sedangkan desentralisasi yaitu keleluasaan keputusan dialihkan 


kebawah, ke karyawan yang tingkatnya lebih rendah.

6. formalisasi

Formalisasi mengacu pada suatu tingkat yang terhadapnya pekerjaan


didalam organisasi itu dibakukan. Jika suatu pekerjaan sangat diformalkan,
maka pelaksana pekerjaan itu mempunyai kuantitas keleluasan yang
minimum mengenai apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan
dan bagaimana seharusnya ia mengerjakan.

B. Desain Organisasi
Desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen struktural
dan hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk
mengelola organisasi secara total (Griffin, 2004:352). Desain organisasi
adalah sebuah proses memilih dan mengelola aspek- aspek struktural dan
kultural yang dilakukan oleh para manajer sehingga organisasi mampu
mengendalikan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan bersama (Wisnu dan Nurhasanah, 2005:11). Beberapa pengertian
tersebut dapat diketahui bahwa desain organisasi merupakan proses
memilih dan mengelola segala aspek-aspek dalam organisasi sehingga
menciptakan suatu struktur organisasi tertentu untuk mencapai tujuan
bersama.

Proses dalam Desain Organisasi Menurut Ivancevich, Konopaske,


dan Matteson (2007:236) dalam desain organisasi terdapat empat proses
yang harus dilakukan, yaitu:

1. Pembagian Kerja
Pembagian kerja adalah proses membagi pekerjaan menajdi
jabatan jabatan spesifik untuk memaksimalkan manfaat
spesialisasi. Keuntungan ekonomis dari pembagian pekerjaan
menjadi jabatan-jabatan khusus merupakan alasan historis
utama yang mendasari penciptaan organisasi.
2. Departementalisasi
Alasan - alasan untuk mengelompokkan pekerjaan - pekerjaan
tergantung pada kebutuhan untuk mengkoordinasikan
pekerjaan-pekerjaan tersebut. Pekerjaan - pekerjaan spesialisasi
dipisahkan satu sama lain, saling berhubungan dengan
keseluruhan tugas, dan pencapaian keseluruhan pekerjaan
membutuhkan pencapaian setiap pekerjaan. Tetapi pekerjaan
-pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan cara dan urutan
tertentu, sesuai dengan yang dikehendaki pihak manajemen
ketika pekerjaan tersebut disusun.
3. Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang adalah proses pembagian
kewenangan dari atas ke bawah di dalam suatu organisasi. Para
manajer akan memutuskan seberapa besar kewenangan yang
seharusnya didelegasikan kepada setiap jabatan dan pemegang
jabatan. Pendelegasian wewenang menagcu secara khusus pada
kewenangan mengambil keputusan.
4. Rentang Kendali
Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada
atasan. Rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi
bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi. Pertimbangan yang
penting dalam menentukan rentang kendali seorang manajer
bukanlah jumlah hubungan yang mungkin terjadi, melainkan
frekuensi dan intensitas hubungan yang sebenarnya.

C. Dimensi Struktur Organisasi

Dimensi struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara


berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur
direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola
hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran
secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi
adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan
akibat interaksi peserta.

Desaint organisasi-organisasi memberikan kerangka yang


menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan
penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika seseorang memiliki
suatu wewenang, maka dia harus dapat mempertanggungjawabkan
wewenangnya tersebut.
Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan
desain organisasi. Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses
perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan
organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Proses desain
merupakan suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh
manajer. Apapun bentuk atau hasil dari proses desain tersebut, para
perancang desain organisasi harus merancang sebuah organisasi yang
dapat membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain itu
pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya
organisasi.Setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-
masing, namun diharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga
eksistensi dari organisasi.5

Tiga Dimensi Struktur Organisasi:6

1. Kompleksitas
Mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam
organisasi termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau
tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki
organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi
tersebar secara geografis.
 Diferensiasi :
- Diffrensiasi horizontal,  merujuk pada tingkat diferensiasi
antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggota, sifat
dari tugas yang dilaksanakan, dan tingkat pendidikan dan
pelatihannya.
- Spesialisasi adalah pengelompokkan aktivitas tertentu
yang dilakukan satu individu.
- Spesialisasi fungsional = pembagian kerja.
- Spesialisasi social =  individunya yang dispesialisasi
5
http://tulisanyangsederhana.blogspot.com/2014/05/dimensi-struktur-organisasi.html
6
http://www.scribd.com/doc/54752015/Pengertian-Struktur-Dan-Desain-Organisasi
-Departementalisasi : cara organisasi secara khas
mengkoordiinasikan aktivitas yang telah dideferensiasi
secara horizontal. Misal :Berdasarkan fungsi;
geografis;produk; proses
- Differensiasi vertical,  merujuk pada kedalaman struktur
Misal : organisasi berbentuk tall atau flat, tergantung dari
rentang kendali (span of control)
- Diferensiasi Spasial,  tingkat sejauh mana lokasi dari
kantor,pabrik, dan personalia sebuah organisasi tersebar
secara geografis.
2. Formalisasi
Formalisasi, yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan
dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur
perilaku dari para pegawainya.
 Keuntungan adanya standarisasi :
- Standarisasi perilaku akan mengurangi keanekaragaman
- Memudahkan koordinasi
- Adanya penghematan
Formalisasi :
a. Bersifat eksternal bagi pegawai, peraturan, prosedur, dan
aturan ditetapkan   secara      terinci,     dikodifikasi, &
dilaksanakan  melalui pengawasan langsunng
b. Perilaku yang diinternalkan, melalui nilai, norma
 Teknik-teknik Formalisasi:
- Seleksi
- Persyaratan peran
- Peraturan, prosedur, dan kebijaksanaan.
- Pelatihan
- Ritual.
3. Sentralisasi
Sentralisasi, tingkat di mana pengambilan keputusan
dikonsentrasikan pada suatu titik  tunggal di dalam
organisasi
 Hambatan sentralisasi :
- Hanya memperhatikan struktur formal.
- Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
- Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
- Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap
terletak pada anggota tingkat rendah.
 Keuntungan desentralisasi :
- Setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah
informasi
- Dapat menanggapi perubahan dengan cepat.
- Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan.
- Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm
pengambilan keputusan.
- Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah.
 Keuntungan sentralisasi :
- Keputusan komprehensif yang akan diambil.
- Penghematan dan lebih efektif
PENUTUP

Kesimpulan
Berbagai desain struktur organisasi dimaksudkan untuk
memberikan solusi yang paling mendukung dan mempermudah secara
efektif dan efisien bagi anggotanya untuk melakukan kegiatan
organisasinya dalam mencapai sasaran organisasi.
Struktur organisasi itu sendiri merupakan manifestasi (bentuk
nyata) organisasi yang menunjukkan hubungan antara fungsi-fungsi
otoritas dan tanggung jawab yang saling berinteraksi dari orang-orang
yang diberi tugas dan tanggung jawab atas setiap aktivitas tertentu. Jadi,
organisasi dalam arti dinamis lebih cenderung disebut sebagai suatu alat,
sedangkan dalam arti statis lebih cenderung disebut organisasi sebagai
suatu wadah.
DAFTAR PUSTAKA

Veithzal Rivai & Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku…,

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2004)

Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan


(Bandung: Alfabeta, 2013)

https://imunkalmalik.blogspot.com/2016/10/dasar-dasar-struktur-
organisasi.html

http://tulisanyangsederhana.blogspot.com/2014/05/dimensi-struktur-
organisasi.html

http://www.scribd.com/doc/54752015/Pengertian-Struktur-Dan-Desain-
Organisasi

Anda mungkin juga menyukai