Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jl. Jend. A. Yani 117 Telp. 031-8437987 Fax. 031-8482245 Surabaya 60237
Website: fdk.uinsby.ac.id Email: fdk@uinsby.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2021/2022


PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
Mata kuliah : Perilaku Organisasi Waktu : 120 menit
Dosen Pengampu : M Adi Trisna Wahyudi, S.Sos., M.M. Sifat : OPEN BOOK
Semester/Kelas : 3/D1
A. Petunjuk
1. Bacalah terlebih dahulu dengan cermat semua soal dan jawablah dengan rinci sesuai
perintah soal;
2. Hindari plagiasi; dan Copy Paste.
3. Jawaban diketik dengan spasi 1,5.
4. Minimal Jawaban 5 Halaman Full.
B. Soal
1. Setelah 14 kali pertemuan kuliah Perilaku Organisasi, Deskripsikanlah Masing- masing topik
yang saudara presentasikan di kelas secara ORISINIL, TIDAK COPAS & PLAGIASI !
(Misal Arini kebagian kelompok 7, jadi Arini hanya mendeskripsikan Topik 7 saja) dan
cermati teknis no.2 berikut.
2. Kaitkan deskripsi diatas dengan teori-teori yang sudah di bahas (Apa saja. Ex. Teori Sikap,
Teori Organisasi, Teori Motivasi, Teori Organisasi atau teori lainya. Lebih maksimal nilainya
jika ada dalil agama nya) silahkan pilih.
3. Jawaban minimal 5 maksimal 10 halaman Full dengan spasi 1,5. & ingat njih...
Dilarang keras Copy Paste dan Plagiasi.
C. Penilaian
Instrumen dan indikator penilaian adalah sebagai berikut:
No. Kriteria Nilai
4 3 2 1

1. Kerapian Tata Tulis


2. Bobot Bahan yang kaji
3. Aanalisis Kajian
4. Sintesis (Pemaduan Narasi dengan Teori Penelitian)
5. Kesimpulan
Total Nilai = 100

Keterangan:
4 = Sangat Baik (20)
3 = Baik (15)
2 = Cukup (10)
1 = Kurang (5)
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jl. Jend. A. Yani 117 Telp. 031-8437987 Fax. 031-8482245 Surabaya 60237
Website: fdk.uinsby.ac.id Email: fdk@uinsby.ac.id

D. Jawaban
1. Selasa, 7 Desember 2021, Bpk. Adi Trisna Wahyudi, S.Sos., M.M. Tempat untuk
mendiskusikan hari ini dan budaya serta iklim organisasinya. Saya dapat memperluas
pengetahuan dan memahami karakteristik budaya organisasi, perbandingan budaya kuat dan
budaya lemah, dan faktor-faktor yang mempengaruhi budaya organisasi. Secara bersamaan
pembahasan mengenai ciri-ciri pembentukan budaya ini terbagi menjadi 4 bagian yaitu
pengertian budaya organisasi, jenis-jenis budaya organisasi, ciri-ciri budaya organisasi dan
tentunya ciri-ciri budaya organisasi. Selain itu, untuk membandingkan budaya kuat dan
budaya lemah, diperlukan dua pembahasan: karakteristik budaya kuat dan karakteristik
budaya lemah. Faktor-faktor yang mempengaruhi budaya dan iklim organisasi tidak memiliki
subbagian pembahasan seperti pembentukan dan karakteristik budaya organisasi,
perbandingan kekuatan dan kelemahan, dan saya tidak dapat memahami data ini, tetapi
pembahasan masalah budaya dan iklim organisasi ini saya pahami sedikit. Berikut yang bisa
saya pahami:
a. Karakteristik pembentuk budaya organisasi
 Pengertian budaya organisasi
Budaya organisasi sangat penting untuk perkembangan sebuah organisasi.
Budaya organisasi mencakup aspek yang lebih luas dan mendalam bahkan
menjadi dasar untuk menciptakan iklim organisasi yang ideal. budaya) baru-baru
ini menjadi penemuan yang sangat menarik, terutama dalam kondisi kerja yang
tidak menentu.
Budaya (culture) adalah keseluruhan pikiran, karya dan ciptaan manusia,
yang tidak berakar pada nalurinya, dan karenanya hanya dapat diaktifkan oleh
manusia setelah melalui proses pembelajaran yang penting dalam organisasi. dan
menggambarkan sesuatu yang merupakan fakta dan bukan fakta yang mengatur
perilaku anggota. Budaya, oleh karena itu, mencakup apa yang bisa dan tidak bisa
dilakukan, dan karenanya menjadi pedoman yang digunakan untuk melakukan
kegiatan organisasi (Hofstede 2010: 21). Organisasi adalah suatu sistem formal
serikat pekerja yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jl. Jend. A. Yani 117 Telp. 031-8437987 Fax. 031-8482245 Surabaya 60237
Website: fdk.uinsby.ac.id Email: fdk@uinsby.ac.id

mencapai tujuan organisasi (Malayu, 2007:5).


Organisasi adalah sistem serikat pekerja formal yang terdiri dari dua orang
atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi (Malayu, 2007:5).
Organisasi adalah kesatuan sosial dari sekelompok orang yang berinteraksi
menurut pola tertentu, sehingga para anggota organisasi memiliki peran dan
tanggung jawab masing-masing. Organisasi sebagai satu kesatuan memiliki tujuan
yang jelas dan batasan yang jelas, sehingga dapat dipisahkan secara tegas dari
lingkungannya. Budaya telah lama menjadi konsep penting dalam pemahaman
masyarakat dan kelompok manusia.
Dalam pengertian antropologis dan historis, budaya adalah esensi dari
kelompok dan masyarakat yang beragam dalam hal bagaimana anggota mereka
berinteraksi dengan orang asing dan bagaimana mereka melakukannya (Rivai,
2007). ... 2003) budaya, menurut definisi, dianggap tidak dapat dipahami, tidak
berwujud, apokaliptik dan diterima begitu saja. Ajarkan pendatang baru untuk
memahami, berpikir, dan merasakan masalah (Rivai, 2003).
Budaya organisasi adalah sistem penyebaran keyakinan dan nilai-nilai
yang berkembang dalam suatu organisasi dan membimbing perilaku anggotanya.
Misalnya, jika budaya organisasi mendukung strategi organisasi, itu bisa menjadi
alat penting untuk mencapai keunggulan kompetitif. 2002) mendefinisikan
budaya organisasi sebagai sistem nilai bersama oleh anggota yang berbeda dari
organisasi lain. Shane (1985) mendefinisikan budaya organisasi sebagai model
asumsi yang mendasari ditemukan atau dikembangkan ketika sekelompok orang
belajar untuk memecahkan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan eksternal,
dan Brown (dikutip oleh Kenneth et al. (2007)) 1998), mendefinisikan organisasi
budaya sebagai pola keyakinan, nilai, dan cara kerja, dipelajari bersama dengan
pengalaman yang berkembang sepanjang sejarah organisasi dan muncul dalam
konteks material. dan perilaku organisasi.
Berdasarkan berbagai definisi budaya organisasi yang diberikan di atas,
dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi terdiri dari norma, nilai, asumsi,
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jl. Jend. A. Yani 117 Telp. 031-8437987 Fax. 031-8482245 Surabaya 60237
Website: fdk.uinsby.ac.id Email: fdk@uinsby.ac.id

keyakinan, dan kebiasaan yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan


disetujui oleh seluruh anggota organisasi sebagai pedoman atau acuan bagi
organisasi. . Kami melakukan aktivitas kami untuk karyawan kami dan kami
melakukan karyawan kami untuk kepentingan organisasi kami.
 Ciri-ciri budaya organisasi
Budaya organisasi yang dapat diamati terdiri dari perilaku yang
merupakan ekspresi atau ekspresi dari asumsi dan nilai inti. O'Reilly, Chatman,
dan Caldwell menemukan karakteristik budaya organisasi sebagai berikut
(Munandar, 2008, p.267268).
a. Inovasi & pengambilan resiko (innovation and risk taking): Cari
peluang baru, ambil risiko, bereksperimen, dan jangan ragu untuk
mengikuti kebijakan dan praktik formal.
b. Stabilitas & keamanan (stability and security): Nilai prediktabilitas,
keamanan, dan penggunaan anggaran perilaku.
c. Penghargaan pada orang (respect for people): Memperlihatkan
toleransi, keadilan, & penghargaan terhadap orang lain.
d. Orientasi hasil (outcome orientation): Memiliki perhatian & asa tinggi
terhadap hasil, capaian, & tindakan.
e. Orientasi tim & kolaborasi (team orientation and collaboration):
bekerja beserta secara terkoordinasi & berkolaborasi.
f. Keagresifan & persaingan (aggressiveness and competition): merogoh
tindakan-tindakan tegas pada pasar-pasar pada menghadapi
persaingan.
Hodgetts & Luthans (dalam Ojo, 2010, p.3) mengungkapkan karakteristik penting
terkait penggunaan budaya organisasi, yaitu:
 Pola perilaku yang dapat diamati dicirikan oleh bahasa, terminologi,
dan ritual.
 Standar tersebut tercermin dalam jumlah pekerjaan yang harus
dilakukan dan tingkat kerjasama antara manajemen dan karyawan.
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jl. Jend. A. Yani 117 Telp. 031-8437987 Fax. 031-8482245 Surabaya 60237
Website: fdk.uinsby.ac.id Email: fdk@uinsby.ac.id

dibandingkan dengan nilai-nilai dominan yang didukung dan


diharapkan oleh organisasi untuk dibagikan, untuk menciptakan
produk atau layanan berkualitas tinggi, tidak ada, dan sangat efektif.
 Filosofi perusahaan, keyakinan tentang bagaimana memperlakukan
karyawan dan pelanggan. Dan. Aturan perintah tidak boleh diterapkan
pada perilaku karyawan di bidang-bidang seperti produktivitas,
hubungan pelanggan, dan kerja tim.
 Lingkungan organisasi tercermin dalam bagaimana karyawan
berinteraksi satu sama lain, melayani pelanggan, dan apa yang mereka
pikirkan tentang atasan mereka.
 Jenis-jenis budaya organisasi
Jenis budaya organisasi dapat didefinisikan sesuai dengan proses
informasi dan tujuannya (Tika, 2010, hal.7):
a. Berdasarkan informasi
Robert E. Quinn dan Michael R. McGrath membagi budaya
perusahaan mereka berdasarkan pemrosesan informasi sebagai berikut:
 Budaya rasional, proses informasi individu (tujuan diskusi
logis, klarifikasi alat pendidikan) harus menjadi sarana untuk
mencapai tujuan kinerja yang ditentukan (efisiensi,
produktivitas, manfaat atau efek).
 Budaya ideologis, di mana pemrosesan informasi intuitif (dari
pengetahuan mendalam, opini, dan inovasi) dibayangkan
sebagai sarana tujuan aktivasi (dukungan eksternal, perolehan
sumber daya, pertumbuhan).
 Budaya konsensus, dalam budaya ini, pemrosesan informasi
kolektif (diskusi, partisipasi, konsensus) dipandang sebagai
sarana untuk mengakhiri kohesi (iklim, moralitas, kerja sama
kelompok).
 Budaya hierarkis. Dalam budaya ini, pemrosesan informasi
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jl. Jend. A. Yani 117 Telp. 031-8437987 Fax. 031-8482245 Surabaya 60237
Website: fdk.uinsby.ac.id Email: fdk@uinsby.ac.id

secara formal (dokumentasi, perhitungan, evaluasi) dianggap


sebagai sarana untuk mencapai tujuan keberlanjutan (stabilitas,
kontrol, koordinasi).
b. Berdasarkan Tujuannya
Ndraha (1997) mengklasifikasikan budaya organisasi menjadi budaya
organisasi perusahaan, budaya organisasi sosial, dan budaya organisasi
sosial sesuai dengan tujuan.
 Karakteristik budaya organisasi
Budaya pada dasarnya adalah fondasi dari sebuah organisasi. Jika
fondasinya tidak cukup kuat, betapapun bagusnya bangunan itu, itu tidak akan
cukup kuat untuk menopangnya. Organisasi dapat membuat orang memperhatikan
satu atau dua aspek budaya yang mereka ciptakan. Ciri-ciri budaya organisasi,
yaitu:
a. Inisiatif individual. Tingkat tanggung jawab, kebebasan, &
independensi yg dipunyai individu.
b. Toleransi terhadap perilaku berisiko. Sejauh mana karyawan Arah.
Sejauh mana organisasi tadi membentuk menggunakan kentara target
& sinkron asa tentang prestasi.
c. Integrasi. Tingkat sejauh mana unit pada berorganisasi didorong buat
bekerja menggunakan cara yg terkoordinasi.
d. Dukungan menurut manajemen. Tingkat sejauh mana para manajer
menaruh komunikasi yg kentara, bantuan, dan dukungan terhadap
bawahan mereka.
e. Kontrol. Jumlah peraturan. Jumlah peraturan & supervisi eksklusif yg
dipakai buat mengawasi konduite karyawan.
f. Identitas. Tingkat sejauh mana para karyawan mengidentifikasi dirinya
secara holistik menggunakan organisasi nya ketimbang menggunakan
grup kerja eksklusif menggunakan bidang keahlian professional.
g. System imbalan. Tingat sejauh mana alokasi imbalan (contohnya
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jl. Jend. A. Yani 117 Telp. 031-8437987 Fax. 031-8482245 Surabaya 60237
Website: fdk.uinsby.ac.id Email: fdk@uinsby.ac.id

kenaikan gaji, promosi, dll) didasarkan atas kriteria prestasi karyawan.


h. Toleransi terhadap pertarungan. Tingkat sejauh mana para karyawan
didorong buat mengemukakan pertarungan & kritis secara terbuka.
i. Pola-pola komunikasi. Tingkat sejauh mana komunikasi organisasi
dibatasi sang hierarki wewenang yg formal. (Robbins, 2009 : 480).
1. Kaitan teori sikap dengan budaya organisasi :
Dari hasil analisis diketahui bahwa sikap terhadap budaya organisasi mempunyai
sumbangan efektif sebesar 41,2% terhadap perilaku kewargaan organisasi (OCB), nilai hasil
dari koefisien determinasi (R²) sebesar 0,412, sehingga dapat menyimpulkan bahwa sikap
budaya Organisasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kewargaan
Organisasi (OCB), dan ada 58,8 faktor lain yang mempengaruhi perilaku kewargaan
Organisasi (OCB).
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa Organizational Citizenship Behavior (OCB)
pegawai PT Danliris Sukoharjo diketahui memiliki mean empiris (ER) sebesar 62,22 dan
mean hipotetik (HR) sebesar 44, 69 dan mean hipotetik (HR ) sebesar 50 , yang berarti sikap
budaya organisasi karyawan terhadap topik penelitian tinggi. Hasil penelitian ini sesuai
dengan hasil penelitian Setyawanti (2012) yang berjudul Pengaruh kecerdasan emosional dan
sikap terhadap budaya organisasi terhadap perilaku organisasi Kewarganegaraan (OCB) PT.
PLN (Persero) Area and Service Network (APJ) Purwokerto menunjukkan bahwa kecerdasan
emosional berpengaruh signifikan terhadap OCB dan sikap terhadap budaya perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap OCB. Kecerdasan dan sikap terhadap budaya perusahaan
digabungkan berdampak pada OCB.
Proses pembentukan perilaku seseorang dimulai dengan keyakinan tentang konsekuensi
perilaku dan penilaian tentang keyakinan. Keyakinan atau keyakinan tersebut mempengaruhi
sikap seseorang terhadap objek tersebut. Budaya organisasi menjadi subjek setting dalam
penelitian ini. Keyakinan terhadap budaya organisasi membentuk sikap yang mendukung
budaya organisasi, dan hal ini memperkuat niat atau niat untuk berperilaku sesuai dengan
budaya organisasi yang berlaku.Menurut institusi (di Karina) (2014), ada indikasi kuat bahwa
budaya organisasi menunjukkan bahwa budaya organisasi adalah salah satu kondisi awal
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jl. Jend. A. Yani 117 Telp. 031-8437987 Fax. 031-8482245 Surabaya 60237
Website: fdk.uinsby.ac.id Email: fdk@uinsby.ac.id

yang paling penting yang mengaktifkan OCB.

Anda mungkin juga menyukai