PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk
mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki
otoritas dan tanggung jawab. Di dalam sebuah organisasi, mutlak akan
terbentuk suatu budaya. Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna
bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi
dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna tersebut adalah sekumpulan
karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang
ada di sebuah organisasi merupakan hasil atau akibat dari yang telah
dilakukan sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di
masa lalu. Hal ini mengarah pada sumber tertinggi budaya sebuah organisasi :
para pendirinya. Secara tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh
besar terhadap budaya awal organisasi tersebut. Pendiri organisasi tidak
memiliki kendala karena kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil
yang biasanya mencirikan organisasi baru lebih jauh memudahkan pendiri
memaksakan visi mereka pada seluruh anggota organisasi. Proses penyiptaan
budaya terjadi dalam tiga cara. Pertama, pendiri hanya merekrut dan
mempertahankan anggota yang sepikiran dan seperasaan dengan mereka.
Kedua, pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir dan
berperilakunya kepada karyawan. Terakhir, perilaku pendiri sendiri bertindak
sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri
dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri
tersebut. Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang
sebagai faktor penentu utama keberhasilan itu. Di titik ini, seluruh
kepribadian para pendiri jadi melekat dalam budaya organisasi.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin juga memiliki budaya
lokalitas yang terstruktur dan manfaat. Oleh karena itu, penulis akan berusaha
BAB II
PEMBAHASAN
A. BUDAYA DAN LOKALITAS
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
2
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana
juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga
banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya,
dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang
yang
berbeda
budaya,
dan
menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya,
orang.
Sejauh
mana
keputusan-keputusan
manajemen
mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam
organisasi.
5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim
ketimbang pada indvidu-individu.
6. Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif
ketimbang santai.
status
quo
dalam
perbandingannya
dengan
pertumbuhan.
C. PENGARUH BUDAYA DALAM SUATU ORGANISASI
Suatu budaya memberikan pengaruh yang besar terhadap suatu organisasi.
Salah satunya berupa lahirnya suatu fungsi budaya dalam suatu organisasi,
yaitu :
1) Batas. Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya
menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan
membedakannya dengan organisasi lainnya.
2) Identitas. Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi.
3) Komitmen. Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu
yang lebih besar daripada kepentingan individu.
4) Stabilitas. Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena
budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi
dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya
dikatakan dan dilakukan karyawan.
5) Pembentuk sikap dan perilaku. Budaya bertindak sebagai mekanisme
alasan yang masuk akal (sense-making) serta kendali yang menuntun
dan membentuk sikap dan perilaku karyawan. Fungsi terakhir inilah
yang paling menarik.
D. BUDAYA LOKALITAS FKG UH
Ada beberapa budaya lokalitas di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Hasanuddin, diantaranya :
1. Budaya Diskusi. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan di
fakultas kedokteran gigi. Kegiatan ini salah satunya bertujuan untuk
memperearat siltaurahim antar sesama keluarga mahasiswa dan
dilakukan jika hendak akan memecahkan suatu masalah baik itu terkait
masalah individu, kelompok, dll.
2. Budaya kerja sama. Budaya ini merupakan kegiatan yang senantiasa
menjadi kerja rutin dari keluarga mahasiswa. Bekerjasama dalam
mencapai tujuan, misalkan dalam sebuah kegiatan kegiatan yang
menjadi program kerja dari BEM atau terkait dengan akademik itu
sendiri.
5
Kegiatan
kemahasiswaan
tingkat
UNHAS
dan
Nasional
lembaga
,
refleksi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Suatu budaya lokalitas akan memberikan pengaruh yang besar terhadap
suatu organisasi. Suatu budaya memiliki peran penting dalam terlaksananya
suatu organisasi. Budaya suatu organisasi mewakili sebuah persepsi yang
sama dari para anggota organisasi atau dengan kata lain, budaya adalah
sebuah sistem makna bersama. Karena itu, harapan yang dibangun dari sini
adalah bahwa individu-individu yang memiliki latar belakang yang berbeda
atau berada di tingkatan yang tidak sama dalam organisasi akan memahami
budaya organisasi dengan pengertian yang serupa.
Di fakultas Kedokteran Gigi UH itu sendiri memiliki beberapa budaya
yang tentunya memiliki manfaat yang besar terhadap anggota keluarga
mahasiswa, salah satunya adalah pembetukan karakter.
B. SARAN
Dengan tersusunnya makalah ini, semoga dapat memberikan informasi
yang berguna bagi pembacanya sehubungan dengan budaya lokalitas di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko.
2014.
Pengertian
Organisasi.
Tersaji
dalam
http://handpage.blogspot.com/p/definisi-dan-pengertian-organisasi.html
diakses pada 13 Maret 2015.
Heri. 2013. Pengertian dan Fungsi Budaya Organisasi. Tersaji dalam
http://herisllubers.blogspot.com/2013/06/pengertian-dan-fungsi-budayaorganisasi.html diakses pada 13 Maret 2015.
An. 2013. Membangun Karakter Mahasiswa Baru melalui Follow Up. Tersaji
dalam
http://bemfkgunhas.com/kabar-bem/membangun-karaktermahasiswa-baru-melalui-follow-up.html di akses 13 Maret 2015
Wijaya,
P.
2014.
Lokalitas
Bahasa.
Tersaji
dalam
http://suakaonline.com/266/2014/02/24/lokalitas-bahasa/ diakses pada 14
Maret 2015.
An.
2013.
Budaya
Organisasi.
Tersaji
dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi diakses 14 Maret 2015.
Idrus,
B.
Pengertian
Pengkaderan.
2013.
Tersaji
dalam
http://syarifahnurbaiti.blogspot.com/2013/07/pengertian-pengkaderan.html
di akses pada 14 Maret 2015.